HOT MOTHER & MR.BILLIONAIRE

Keduanya pun segera masuk ke dalam gedung catatan sipil tersebut, di sebuah ruangan tempat kepengurusan buku nikah, ada Dave yang sedang duduk di sebuah kursi.

Sedang mengurus berkas-berkas pendukung yang di perlukan.

"Dave?"

Yang di panggil pun segera menoleh dan beranjak dari duduknya, "Nona, Tuan muda..."

"Kau sudah selesai mengurusnya?"

"Hampir selesai Tuan, saya masih memerlukan tanda tangan Tuan dan Nona untuk tahap terkahir."

Alka terlihat bingung, entah dari mana sekretaris Dave bisa mendapatkan semua dokumen pendukung lainnya yang sangat penting, dia menggeleng pelan sembari menatap Dante.

Mereka adalah pria yang patut di waspadai, dirinya mulai takut jika kebenaran tentang El akan terungkap.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah selesai mengurus segala sesuatunya, akhirnya catatan sipil pun mengeluarkan buku nikah keduanya secara legal berdasarkan semua bukti dan berkas yang sah.

Di dalam mobil, Dante memberikan satu buku nikah itu kepada Alka, "Simpan baik-baik jangan sampai hilang."

"I- iya..."

Dante pun mulai mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang sedang, "Alka?"

"Iya?"

"Aku sangat tidak suka melihatmu membentak El, apapun yang dia inginkan kau tidak boleh menolaknya!"

"Tapi -" Alka terdiam dan menundukan wajahnya saat ekor mata Dante menatapnya dengan tatapan tajam.

"Jangan membantahku, kau sudah resmi menjadi istriku, kau juga tidak akan kekurangan suatu apapun, ingat itu baik-baik."

Tuhan, apakah seperti ini rasanya memiliki suami dan ayah untuk anakku? Mengapa aku merasa tak asing dengannya...

Jantung Alka berdebar tak karuan, tiba-tiba saja Dante menghentikan laju mobilnya, apakah sudah sampai?

Alka mengedarkan pandangannya, benar, mereka sudah sampai di Kylen Group.

Sebelum Dante menyuruhnya turun, dia memberikan black card unlimited miliknya untuk Alka.

"Ambil dan gunakan untuk apapun yang ingin kau beli, jangan menolaknya, aku tidak suka saat istriku menolak ataupun membantah apa yang ku katakan," cup!

Manik biru indah Alka bergetar saat Dante mencium pipinya, "Bekerjalah dengan baik, nanti akan ada Mark yang menjemputmu dan El," Dante malah melingkarkan tangannya untuk memeluk Alka, mencium pundaknya, "Alka jangan mendekati pria manapun, karena aku adalah pria yang sangat pencemburu, kau bahkan tak bisa membayangkan konsekuensinya, kau dengar?"

Alka mengangguk, Dante meraih pipi kirinya lalu menariknya dengan pelan membawa ke sisi kanan Alka, wajah keduanya bersihadap, kemudian Alka memejamkan kedua matanya saat Dante menyesapi bibir tipisnya.

Kate, yang kebetulan baru keluar dari mobil pun tak sengaja melihat Alka yang sedang berciuman dengan seorang pria.

Kesalahan Kate karena tak mencari tahu siapa pria itu terlebih dahulu, dengan cepat dirinya memotret kegiatan mesra Alka lalu menyebarkannya ke group chat kantor.

"Lihatlah jal🧐ng itu, dia mulai menjual dirinya demi mendapatkan kemewahan diri!" pesan yang di sertai foto itu pun telah menyebar, membuat nama baik Alka tercoreng.

Di dalam mobil, ciuman mereka pun selesai, wajah Alka benar-benar merah, manik birunya mulai berlarian kesana kemari, "Mmmm... Sa- sayang?"

"Hm? Ada apa?" Dante membelai pipi kiri Alka, merapikan rambutnya ke belakang telinga, Alka benar-benar malu rasanya sudah seperti saat pertama kali jatuh cinta padanya.

"Pergilah, atau kau akan terlambat dan aku memotong gaji mu!"

Memotong gajiku? Apakah itu artinya Dia benar-benar mengakuisisi saham Kylen?

"Baiklah, aku masuk dulu... sayang, hati-hati di jalan."