“Kenapa kau menangis?”
Rey yang merasa beruntung telah dijodohkan dengan Kikan. Kini ia bermaksud ingin menjodohkan Merry, putri semata wayangnya dengan anak dari kerabat dekatnya yang tak lain ialah kakak kelas sekaligus musuh bagi Merry sendiri.
Merry terpaksa menyetujuhi pernikahan itu. Tetapi dengan syarat, menyembunyikan identitas pernikahannya dari siapapun termasuk dari teman-temannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berdetak
* Rey & Kikan *
Di indonesia waktu itu masih pagi
Terlihat rey sedang memeluk kikan mereka masih tertidur pulas , Suara alarm memecah hening kamar mereka hingga membangunkan kikan . Kikan beranjak dari tidurnya seraya melepas tangan rey yang sedang memeluk erat tubuhya , ia duduk di tepi tempat tidur dan menguncir rambut panjangnya ,kikan pun hendak berdiri
Namun rey yang sedang tertidur Tiba tiba tangannya memeluk perut kikan dari belakang , kikan pun tersenyum sembari menepis tangan rey dengan pelan , namun rey tak mau melepaskannya
" kau mau kemana ? Temani aku tidur lagi " kata rey dengan mata yang masih terpejam
" kau ini seperti anak kecil saja , ini sudah pagi bangunlah ! aku mau memasak dan memberikan mama obat " saut kikan tersenyum , rey pun langsung beranjak dari tidurnya dan mencium kepala kikan
" kak rey.. Kita ini bukan anak muda lagi " kata kikan tersenyum
" cinta tidak memandang usia sayang " saut rey sembari membelai wajah kikan, dan memandangnya dengan penuh cinta , kikan pun tersenyum namun tiba tiba wajahnya berubah menjadi muram seketika
" kau kenapa? " tanya rey
" tidak apa apa kak rey, aku tiba tiba merindukan merry " jawab kikan dengan menatap kedua mata rey dan menepiskan senyumnya dengan paksa
" aku juga sama merindukan anak nakal itu " saut rey tersenyum
" ambilkan ponselku, kita video call dia " imbuh rey tersenyum kepada kikan, kikan pun dengan bersemangat mengambil ponsel rey,
Rey langsung menghubungi merry
(Tut.. Tut.. Tut.. berdering)
Merry yang kala itu masih tertidur langsung membuka matanya ketika mendengar suara ponselnya berdering,
" Ah papa " gumam merry melihat layar ponselnya . ia terlihat masih mengantuk dan menguap berulang kali, gio pun memperhatikannya dari kejauhan
" iya pa .. ma .. Tumben sekali video call, pasti kangen ya sama merry " sapa merry tersenyum dengan menguap namun merry belum sadar juga
" orang tua mana yang tidak merindukan anaknya? " saut rey tersenyum
" nak wajah kamu itu kenapa " tanya kikan
" kenapa memangnya ma ? " tanya merry sembari melihat gambar dirinya yang terpampang di pojok layar ponselnya , ia pun langsung terkejut Dan beranjak mendekati cermin, ia melihat wajahnya penuh dengan coretan spidol, tiba tiba mata merry melirik dan melotot tajam ke arah gio , namun gio menahan tawa dan seolah tak melihatnya , rasanya merry ingin sekali memaki gio. Namun ia masih melakukan panggilan video dengan mama papanya jadi ia terpaksa menahan kegeramannya pada gio
" Merry.. " suara rey dan kikan terdengar memanggil merry dari speaker ponselnya
" iya ma.. pa.. " saut merry , memposisikan kembali layar ponsel didepan wajahnya
" wajah kamu kenapa banyak coretannya nak? " tanya rey
" ehehe biasa ini sepertinya kerjaannya gio pa " saut merry memaksakan senyumnya dengan lebar , rey dan kikan pun tertawa senang, mereka berpikir merry dan gio sudah akur
" yasudah sayang.. kamu bersihkan wajah kamu , setelah itu kamu video call balik kami ya nak, mama juga mau masak dulu, yang penting melihat kamu baik baik saja hati mama sudah lega " tutur kikan menyunggingkan senyumnya dari balik ponsel tersebut
" baiklah ma.. Mama sama papa baik baik ya disana, merry menyayangi kalian " saut merry, ia pun langsung mengakhiri panggilan video tersebut
Merry langsung melempar dengan keras ponselnya di atas tempat tidur
" Gioooooooooo, kau ini keterlaluan mencoret coret wajahku seperti ini " teriak merry dengan kesal mendekati gio
" apa kau bisa diam? suaramu itu sungguh menggangguku , mana ku tau siapa juga yang mecoret coret wajahmu " teriak gio balik ,sembari membuang mukanya
" kau pikir yang mencoret wajahku setan apa? Kau ini sungguh tidak tau malu , kau selalu saja menggangguku seperti ini " teriak merry ia pun berlalu meninggalkan gio dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan wajahnya, gio pun menahan tawa melihat merry
Merry pun membersihkan wajahnya dengan air seraya mengaca di cermin yang ada didalam kamar mandi, namun dia terkejut bahwa coretan yang ada di wajahnya tidak bisa hilang , ia langsung bergegas keluar menghampiri gio kembali
" Gioo ini kenapa tidak bisa hilang " teriak merry panik menggosok gosok wajahnya,
Gio pun langsung beranjak dari duduknya dan mendekati merry, ia mencoba menghilangkan coretan yang ada di wajah merry dengan menggunakan tangannya namun tidak bisa hilang . ia mengambil spidol yang tadi ia gunakan dan membaca tulisan yang ada di spidol tersebut, sontak gio pun langsung terkejut ,
" Ah sialannn " gumam gio sembati menepuk dahinya dengan sangat keras , ia langsung menghampiri merry
" Merry.. Sorry ini spidolnya ternyata permanent marker " kata gio dengan tersenyum pelik
" Gioooooooo , kau ini bajingan kenapa kau tidak membacanya terlebih dulu !! aku ngga mau tau bersihkan wajahku sampai bersih ! kau ini sungguh menyebalkan, aku sangat membencimu " teriak merry dengan geram
" kemarilah " ajak gio menggandeng tangan merry ia mengajaknya duduk di tepi tempat tidur.
" tunggulah disini ! " pinta gio , ia meninggalkan merry keluar kamar
Kemudian gio kembali dengan membawa air hangat, kapas dan baby oil ,gio pun mendekati merry dan membantu menghapus coretan yang ada pada wajah merry dengan menggunakan kapas yang telah di campur baby oil, kemudian ia membersihkannya menggunakan air hangat , kedua mata gio tak henti memandangi merry hingga membuatnya menjadi salah tingkah , apalagi duduk gio yang semakin dekat dengan merry membuat jantung merry tak karuan berdetak sangat cepat , ia langsung mundur menjauhkan duduknya dari gio
" kau ini daritadi gerak terus, apa kau bisa diam sebentar !! " teriak gio
" dudukmu terlalu dekat denganku , agak menjauhlah.. " pinta merry sembari menajamkan matanya
Gio membersihkan wajah merry hampir setengah jam kemudian coretan yang ada di wajah merry pun hilang tak tersisa noda sedikit pun. Gio pun tak henti menahan tawanya
emang batu si mery egois
atau cwo miskin gitu ... soalnya kebanyakan novel kan cowok ya kata kaya