NovelToon NovelToon
Melihat Malapetaka, Malah Dapat Jodoh Dari Negara

Melihat Malapetaka, Malah Dapat Jodoh Dari Negara

Status: sedang berlangsung
Genre:Kebangkitan pecundang / Kontras Takdir / Romansa Fantasi / Mata Batin / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: INeeTha

Salsa bisa lihat malapetaka orang lain… dan ternyata, kemampuannya bikin negara ikut campur urusan cintanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INeeTha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengembalikan Takdir Terbaik

Dono Sudrajat memasang wajah serius. "Lokasi pesta Ibu sudah dipesan dua bulan lalu. Balairung Segara Kencana ini memang harus booking jauh-jauh hari."

Pak Luhut, pebisnis yang otaknya encer, langsung paham benang merahnya. Pak Zul pasti tahu kalau Pak Lukman juga akan mengadakan pesta di klub sebelah. Dia sengaja memberi pesanan besar pada Luhut hanya untuk menyusup ke pesta Ibu Berlina.

Hawa dingin merambat di punggung Luhut. Dia buru-buru membela diri.

"Pak Zul itu... kurang dari seminggu setelah sepakat kerja sama, dia bilang dengar dari teman kalau Ayah saya mau pesta di sini," jelas Luhut dengan kaki gemetar. "Saya cuma basa-basi mengundang karena sopan santun. Sumpah, saya nggak nyangka bakal begini..."

Lina berdiri di samping ayahnya, menahan napas. Dia sadar betul, keluarga mereka nyaris tamat hari ini.

Luhut melangkah maju, mencoba meraih lengan Komandan Rakha Wisesa. "Komandan, ini nggak ada hubungannya sama kami. Tolong bijak!"

Rakha menghindar halus. "Polisi akan menyelidiki tuntas. Kami tidak akan menuduh sembarangan."

Saat itu, petugas datang membawa kantong bukti. "Komandan, seragam pelayan ditemukan di tong sampah. Ada jejak DNA."

Polisi benar-benar memegang kendali. Bukti terkumpul cepat. Ada saksi mata melihat Pak Zul ganti baju di toilet.

Bukti disodorkan. Senyum palsu Pak Zul luntur, berganti kepanikan dan dendam. Dia menatap nyalang ke arah Wira Winata.

"Dulu kau akuisisi perusahaan ayahku sampai dia bunuh diri!" teriaknya. "Aku cuma nyesel gagal bikin kau ngerasain sakitnya kehilangan anak!"

Wira Winata mengenali pria itu. "Kurang ajar! Kalau bukan karena saya yang ambil alih, lima ratus karyawan ayahmu bakal nganggur! Ayahmu itu salah urus, malsuin bahan baku, terus bunuh diri karena nggak kuat mental. Sekarang nyalahin saya?"

"Bohong!" Pak Zul berteriak, tapi polisi langsung menyeretnya pergi.

Tamu undangan mulai tenang setelah ditenangkan Dono dan Naina, istri Pak Dono. Pihak hotel sigap mengganti semua peralatan makan.

Oma Prita memegangi dadanya, berulang kali memastikan cucu kesayangannya, Petra Winata, baik-baik saja. Wira Winata menatap Salsa Liani tajam.

"Saya ingat, Nona Salsa yang 'tidak sengaja' nyemprot parfum ke piring Petra, kan?"

Petra mengangguk. "Iya. Untung ada Salsa."

Wira merinding. "Kalau tadi alat makannya nggak diganti, Petra mungkin sudah..."

"Ya ampun, Salsa beneran bintang keberuntungan!" seru Oma Prita heboh. "Baru kenal setengah hari udah nyelamatin nyawa cucuku!"

Ibu Berlina menepuk bahu sahabatnya bangga. "Kan udah kubilang! Salsa itu pembawa hoki!"

Petra menatap Salsa menyelidik. "Tapi kok lo tahu ada racun?"

Salsa menjelaskan santai, "Parfum ini aslinya aman, tapi pembuatnya bilang bakal berubah warna kalau kena sianida. Awalnya saya cuma iseng mau ngerjain Petra, eh malah..." Dia menepuk dada, pura-pura kaget. "Terus kebetulan teman saya polisi, jadi saya lapor diam-diam."

"Anak baik," puji Oma Prita, menggenggam tangan Salsa. "Sekarang Salsa bukan cuma tamu Sudrajat Group, tapi penyelamat keluarga Winata. Kamu boleh minta apa aja. Mau minta cucuku ini jadi jaminan juga boleh!"

"Oma!" Petra mendengus malu. "Dia... mana mau sama aku."

Wira Winata tertawa renyah. Saat itu, Dono menariknya ke samping.

"Wir, Salsa butuh bantuanmu. Dono berbisik, "Kakaknya Salsa, namanya Surya Linardi. Kamu pernah dengar nggak?"

Mata Wira melotot kaget. "Ya kali nggak pernah dengar, emang HP-ku HP jadul yang nggak ada internetnya? Gila sih, orang tua Salsa pinter banget bikin anak, sepasang kakak-beradik ini bibit unggul semua!"

Dono tersenyum. "Surya belum tanda tangan kontrak dengan agensi mana pun. Anak itu potensinya besar banget, butuh manajer yang benar-benar kompeten."

Mendengar kode dari Dono, Wira langsung paham. "Beres, biar aku yang ngemis ke Reza Mahavira buat pegang dia!"

Di sudut lain, keluarga Luhut duduk bagai di atas bara. Luhut dan Lukman pucat pasi, berkali-kali membungkuk pada keluarga besar itu.

"Ini kelalaian kami! Malah bawa pembunuh masuk... kami minta ampun!"

Wira mendengus dingin. "Kalau bukan karena anak saya hoki, kalian tamat." Suaranya melembut saat menoleh ke Salsa. "Semua berkat Nona Salsa."

Keluarga Luhut seperti ditampar sadar. Mereka mengerumuni Salsa. Luhut menyodorkan kartu nama dengan tangan gemetar. "Nona Salsa, jasa Nona nggak akan kami lupa! Butuh apapun, bilang!"

"Aduh!" Lukman tiba-tiba menepuk paha, menarik Lina yang mematung. "Kamu teman sekamar yang sering diceritain Lina, kan? Lina, buruan bilang makasih!"

Kuku Lina menancap ke telapak tangan. Ejekan yang dulu ia lontarkan pada Salsa kini berbalik menusuknya. Wajahnya merah padam.

"...Makasih." Suaranya kecil seperti nyamuk.

Keluarga Luhut pun pergi dengan rasa malu yang tak tertahankan.

Suasana pesta jadi suram. Tamu bertahan cuma demi hormat pada Ibu Berlina. Dono dan Neyra juga pusing, pesta mewah Ibu jadi "anyep" begini.

Salsa gelisah melihat jam. Tiba-tiba pelayan lari kecil. "Nona, siaran langsungnya siap!"

"Oke, cepetan!" seru Salsa. Hari ini final Reyhan Pratama. Dia tak mau ketinggalan sedetik pun.

Layar proyektor raksasa menyala di dinding kaca bawah laut. Visualnya gila, kolam renang di layar seolah menyatu dengan laut asli di belakang kaca.

Tamu-tamu bingung. "Kok tiba-tiba nonton renang?"

Salsa mengambil mikrofon, berdiri gugup. "Halo semua, maaf ganggu. Ini permintaan saya ke Ibu Berlina. Teman saya, Reyhan Pratama, lagi tanding final dunia. Saya nggak mau lewatin momen ini."

Wajah tamu berubah paham. "Wah, temannya Salsa atlet Timnas? Keren!"

"Eh, Reyhan ini brand ambassador perusahaanku lho! Visualnya emang gila!"

Suasana cair seketika. Salsa makin rileks. "Gaya kupu-kupu memang kelemahan kita selama ini. Tapi pelatih bilang, Reyhan itu jenius. Gimana kalau kita tebak-tebakan? Dia bakal juara nggak?"

"Ide bagus!" Ibu Berlina semangat. "Yang nebak bener, saya kasih cincin emas!"

Perwakilan brand menimpali, "Kalau Reyhan juara, saya kasih angpao 666 ribu per orang! Sebagai tanda keberuntungan."

Sorak sorai membahana. Atmosfer kembali hidup.

Di layar, Reyhan muncul. Jaket merah putih membalut tubuh 190 cm-nya. Begitu jaket dibuka, otot sculpted sempurnanya terpampang. Tamu-tamu histeris.

"Ganteng banget woy!"

Petra bersedekap, melirik Salsa yang matanya berbinar. "Lumayan lah, bisa jadi model gue."

"Dih, siapa juga yang mau," balas Salsa tanpa menoleh.

Balapan dimulai. Salsa meremas taplak meja. Jangan nangis lagi, Reyhan. Kali ini takdirmu beda.

Reyhan meluncur seperti torpedo. Gaya kupu-kupunya indah, memimpin jauh.

Komentator berteriak histeris, "Dia menantang rekor dunia! Reyhan sedang menciptakan keajaiban!"

Satu ruangan menahan napas. Saat Reyhan menyentuh dinding finis, garis merah rekor dunia terlewati!

"PECAH REKOR!!!"

Balairung meledak oleh sorakan. Reyhan bukan cuma sumbang emas pertama bagi Indonesia, tapi juga menghancurkan rekor dunia!

Salsa tersenyum haru, mata berkaca-kaca. Semua orang menyalaminya. Dono memuji, "Ide nobar ini penyelamat acara!"

Di layar, Reyhan berdiri di podium. Saat wawancara, dia menatap kamera dengan senyum yang bikin meleleh.

"Juara ini... berkat seseorang. Kalau dia nggak nyelamatin saya, karir saya tamat. Jadi, medali ini buat dia."

Reyhan menggoyang medali ke kamera. "Kodok Kecil, kamu nonton kan? Ini punya kamu. Hadiah uangnya juga."

Melihat senyum bangga Reyhan di layar lebar, mata Salsa berkaca-kaca.

Pemandangan ini menghapus total bayangan suram Reyhan yang menangis di halusinasi yang Salsa lihat waktu itu.

Mengembalikan takdir terbaik untuk sang jenius. Mungkin inilah arti dari kata "terkabulnya harapan".

Saat wartawan asing iseng tanya soal doping, Reyhan menjawab savage. "Tes saya bersih. Pertanyaan kalian itu ragu, atau takut?" Dia menyeringai angkuh. "Biasain ya, gue bakal sering menang. Jangan tanya pertanyaan basi terus."

Wartawan kicep. Netizen gempar.

Sore harinya, di ruang teh clubhouse.

Ibu Berlina tersenyum misterius. "Salsa, tahu kenapa kami nahan kamu?"

Naina mengeluarkan buku sertifikat. "Sebagai ucapan terima kasih karena nyelamatin nyawa kami dan nangkep pengkhianat kantor, ini buat kamu."

Salsa membuka buku itu. Sertifikat Hak Milik. Sebuah Villa mewah 800 meter persegi!

"Mbak Naina, ini..."

"Udah dibeli, full furnished, ada studio musik buat kakakmu. Tinggal pindah," ucap Neyra santai kayak habis beli gorengan.

Dono menambahkan, "Saya juga udah kontak lab medis terbaik buat kakakmu. Bulan depan mulai perawatan."

Salsa nyaris pingsan. Asuransi seumur hidup dan koneksi medis itu jauh lebih berharga dari uang.

Tiba-tiba Wira Winata merapikan jas. "Sekarang giliran saya. Kakakmu belum punya agensi kan? Saya bakal jadi mak comblang ke Reza Mahavira, manajer artis paling dewa di negeri ini."

Salsa melongo. "Mau banget, Pak! Tapi apa Pak Reza mau pegang artis baru?"

Wira tertawa. "Tenang, kakakmu itu berlian. Jumat depan kita makan malam bareng."

"Oh iya satu lagi," lanjut Wira. "Karena kalian pindah ke villa, keamanan, supir, koki, asisten, biar Grup Winata yang siapin dan gaji mereka kami yang akan bayar seumur hidup, tentu saja dengan asumsi Group Winarta tidak bangkrut."

Salsa mencubit lengannya. Ini mimpi ketinggian banget.

Wira menatap putranya. "Pet, lo ngapain diem aja? Bilang makasih kek!"

Petra menatap Salsa. "Urusan fashion kakak lo, tim gue yang handle. Tapi..." Dia memajukan wajah. "Lo sendiri mau apa, Salsa?"

"Keluarga sehat aja cukup," jawab Salsa polos.

"Permintaan lo dikit amat." Petra melempar kartu Black Card Amex ke pangkuan Salsa. "Nih, pake."

Salsa melotot melihat kartu sultan itu dan buru-buru mengembalikannya. "Nggak usah! Gaji staf aja udah mahal!"

Petra menolak. "Lo pikir gue miskin? Kalau lo nggak terima, gue bakal parkir mobil sport di depan rumah lo tiap hari, maksa lo nemenin belanja sampai lo malu."

"Kok maksa sih?!" seru Salsa.

"Pokoknya sebulan lo harus gesek minimal seratus juta. Kalau nggak, gue lakuin ancaman tadi."

Salsa garuk-garuk kepala. Mimpi macam apa dipaksa habisin duit orang?

"Btw, lo sekarang kerja apaan?" tanya Petra. "Mau kerja sama gue nggak? Keliling dunia nonton fashion show?"

Salsa mengatupkan bibir. "Emm... Eksekutor Terminal Rantai Pasokan Layanan Kehidupan?"

Petra: "Bahasa manusianya?"

"Jadi Ojol."

Para konglomerat di ruangan itu nyaris menyemburkan teh mereka.

"Apa?!"

Sementara itu di Markas Besar Kepolisian Jakarta.

"Kamu bilang apa? Salsa minta motor matic?"

Pimpinan Besar, Komandan Rendy, menatap Adit tak percaya. "Dia berhak minta mobil dinas lho!"

Adit menggaruk kepala bingung. "Iya, Ndan. Dia minta motor Yamaha Matic, plus biaya bensin dan service ditanggung kantor buat narik ojek."

1
Lala Kusumah
nah loh....
Tini Rizki
keren bikin penasaran lanjut Thor
Lala Kusumah
Alhamdulillah Salsa, rezeki anak Sholehah 🙏🙏👍👍😍😍
...cienta kamyu...
lanjut thoorr...semangat yaa
sahabat pena
syukurlah si playboy petra selamat 🤣🤣🤣🤣dag dig ser itu dihadapkan sama makanan dan minuman yg beracun
Lala Kusumah
alhamdulilah semua selamat, tegaaaanng pisan 🫣🫣😵‍💫😵‍💫🙏🙏👍👍
hebaaaaaatt Salsa 👍👍👍
Lala Kusumah
ikutan tegaaaanng kalau Salsa lagi mode on begitu 🫣🫣😵‍💫😵‍💫
sahabat pena
huhuhu up nya kurang byk kak.... lagi seru yeuh 🤣🤣🤣✌
Lala Kusumah
sukses selalu bang Surya 👍👍👍
Reni Syahra
kerenn bangett eksekusinya..
lanjutt thor💪
ganbatteee😍
Lala Kusumah
semangat Salsa 🙏🙏💪💪👍👍
saniati Amat
semangat trs thor,jgn lupa jg ksehatn,ditunggu up slanjutnya💪💪💪💪
renren syahra
up nya jng lama2 dong thor
sahabat pena
Luar biasa
Lala Kusumah
bakat Salsa emang hebaaaaaatt n kereeeeeennn 👍👍👍
Lala Kusumah
cepat tolong kakakmu Salsa 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
syukurlah
Melody Aurelia
bos gurem nih😄
Melody Aurelia
emang enak kalo kantong penuh
Melody Aurelia
keren loh 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!