Alvonso adalah seorang Mafia dan juga CEO terkenal dingin dan kejam. Sangat tampan digilai banyak wanita tapi Alvonso tidak pernah tertarik terhadap wanita manapun.
Kasandra seorang gadis cantik, genius dan baik hati. Namun sayang keluarga besarnya lebih menyayangi anak angkatnya dibandingkan dirinya. Lebih parahnya lagi mereka sering menyiksa Kasandra akibat fitnah keji anak angkatnya.
Hingga suatu ketika anak angkatnya mengajaknya pergi ke hotel untuk merayakan ulang tahun temannya. Ternyata dirinya di jebak agar tidur dengan pria paruh baya.
Kasandra yang tidak ingin ternoda berusaha kabur namun seorang pria tampan yang bernama Alvonso menariknya hingga akhirnya Kasandra kehilangan apa yang dijaganya selama ini.
Alvonso yang merasa bersalah mengajaknya menikah dan Kasandra setuju agar bisa keluar dari keluarga besarnya yang tidak menginginkannya.
Apakah pernikahan mereka berakhir bahagia mengingat keluarga besarnya Kasandra berusaha memisahkan mereka? Ikuti yuk novelku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Egois
"Dasar orang yang tidak tahu berterima kasih. Keluarga Alexander sudah menghidupimu, tapi yang ada dipikiranmu adalah orang tua angkatmu yang sudah lama meninggal." Ucap Bowo sambil menginjak tubuh Kasandra.
"Akhhhhh!" Teriak Kasandra kesakitan.
Suara teriakan Kasandra terdengar jelas di telinga Alvonso yang memiliki pendengaran tajam. Alvonso langsung berlari ke arah Kasandra untuk menyelamatkannya.
"Kakak sangat membencimu! Lebih baik kamu mati saja!" Teriak Bowo sambil menendang Kasandra.
"Akhhhhh!" Teriak Kasandra kesakitan.
Tubuh Kasandra langsung berbaring di ubin yang sangat dingin sambil masih berteriak kesakitan. Tanpa punya perasaan Bowo menendang kembali Kasandra namun kini ke arah perut Kasandra dan hal itu Kasandra kembali berteriak kesakitan.
Alvonso berlari sekuat tenaga ketika kembali mendengar suara teriakan kesakitan. Hingga Bowo tidak sengaja melihat Alvonso yang hampir dekat dengan dirinya.
Hal itu membuat Bowo langsung berlari meninggalkan Kasandra yang masih berteriak kesakitan sambil berusaha untuk bangun. Alvonso yang melihatnya langsung membantu Kasandra berdiri lalu menatap Kasandra dengan perasaan kuatir.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Alvonso sambil menahan amarahnya terhadap Keluarga Besar Alexander.
"Mereka mengancamku akan membongkar makam orang tua angkatku yang sangat tulus menyayangiku." Jawab Kasandra sambil bersiap untuk berlutut.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Alvonso dengan wajah terkejut sambil menahan tubuh Kasandra agar tidak berlutut.
"Aku mohon sama Kak Alvonso agar mereka tidak membongkar makam ke dua orang tua angkatku." Jawab Kasandra sambil menempelkan ke dua tangannya ke arah Alvonso dengan suara tercekat.
"Keluarga Alexander mengancammu untuk membongkar makam ke dua orang tua angkatmu dan memaksamu untuk mengatakan semua yang barusan kamu katakan padaku? Benar bukan?" Tanya Alvonso dengan suara berat seakan ingin membunuh oran yang ada disekitarnya.
"Ya." Jawab Kasandra merasa bersalah.
"Kak Alvonso, maafkan Aku karena Aku egois memikirkan diriku sendiri." Mohon Kasandra.
"Kamu tidak bersalah jadi kamu tidak perlu meminta maaf padaku tapi merekalah yang harus minta maaf padamu. Apakah kamu mau Aku antar ke rumah sakit?" Tanya Alvonso dengan wajah kuatir.
"Aku baik-baik saja." Jawab Kasandra.
"Baik, kalau begitu kita kembali ke ruang pesta pertunangan kita sekalian meminta mereka untuk tidak membongkar makam ke dua orang tua angkatmu." Ucap Alvonso yang ingin membalas perbuatan mereka.
Kasandra hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berdua berjalan ke arah ruangan tempat diadakan pesta pertunangan. Mereka berdua menghentikan langkahnya ketika mendengar suara Ayah Vino.
"Bu, menantu kita memberikan mahar yang sangat besar yaitu lima ratus juta dollar dalam bentuk tunai, empat puluh toko, dua puluh villa dan dua puluh persen saham." Ucap Ayah Vino.
Ibu Vina tertawa bahagia begitu pula dengan Bino, Beni, Bima, Bowo dan Bela. Terlebih Bela karena Bela akhirnya mendapatkan calon suami kaya raya.
("Kasandra, apapun yang kamu miliki berhasil Aku rebut termasuk keluarga kandungmu dan juga calon tunanganmu." Ucap Bela sambil tersenyum jahat).
"Horeee ... Kita kaya raya!" Teriak mereka bersamaan.
"Siapa bilang itu milik kalian?" Tanya Mommy Angel tiba-tiba datang sambil menatap mereka dengan tatapan kebencian teramat sangat.
"Besan, akhirnya Besan datang juga karena sejak tadi kami menunggumu." Ucap Ayah Vino.
"Oh ya, apakah Besan sudah tahu siapa calon menantumu?" Tanya Ayah Vino sambil masih tersenyum bahagia.
"Bela, cepat ke sini." Pinta Ayah Vino.
Bela dengan langkah cepat berjalan ke arah Ayah Vino sambil tersenyum ke arah Mommy Angel. Namun Mommy Angel sama sekali tidak menyukai Bela karena dirinya tahu kalau Bela adalah wanita ular.
Alvonso yang melihat Mommy Angel menemui keluarga besar Alexander membuat Alvonso dan Kasandra masuk ke dalam ruangan tersebut dan berjalan ke arah mereka.
Keluarga Besar Alexander yang melihat Alvonso memeluk pinggang Kasandra dari arah samping hanya bisa menahan amarahnya terlebih Bela. Di mana Bela hanya bisa mengggenggam erat ke dua tangannya untuk mengurangi amarahnya,
"Bela, bersujud dan ubah panggilanmu!" Perintah Ayah Vino.
"Mommy, kelak Aku pasti berbakti padamu bersama Kak Alvonso." Ucap Bela sambil berlutut.
"Kamu sama sekali tidak pantas memanggil Alvonso dengan sebutan Kakak." Ucap Mommy Angel dengan nada ketus.
"Oh ya, apakah yang dikatakan Besan memang benar. Dalam hubungan suami istri seharusnya memanggilnya dengan sebutan nama saja agar tidak merasa canggung." Ucap Ibu Vina sambil sesekali tersenyum.
"Seharusnya kamu memanggil Alvonso dengan sebutan Sayang." Sambung Ibu Vina.
"Apa yang dikata ..." Ucapan Bela terpotong oleh Mommy Angel.
"Langit belum gelap tapi kalian sudah bermimpi yang tidak mungkin terjadi. Kalian semua sungguh tidak tahu malu." Ucap Mommy Angel dengan nada satu oktaf.
"Besan, Kasandra sudah membatalkan pertunangan. Menantu kami, Alvonso juga sudah menandatangani surat nikah. Jadi mau tidak mau Bela adalah tunangan Alvonso dan ini tidak bisa di sangkal." Ucap Ayah Vino sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Betul sekali, Bela adalah putri kesayangan kami. Kalau Bela menikah dengan Alvonso maka mereka berdua adalah pasangan yang sepadan dan serasi." Ucap Ibu Vina sambil sesekali tertawa bahagia.
"Oh ya, kelak keluarga kalian tiap bulan memberikan keluarga kami uang sebanyak dua ratus miliar. Anggap saja sebagai bakti Alvonso terhadap Ayah dan Ibu Mertua." Sambung Ibu Vina tanpa punya rasa malu sedikitpun.
"Uang dua ratus miliar setiap bulan memang untuk kalian sesuai dengan isi dokumen tersebut. Termasuk lima ratus juta dollar dalam bentuk tunai, empat puluh toko, dua puluh villa dan dua puluh persen saham." Ucap Alvonso.
anak Buan mu jg ga di hukum
Kasandra tunggu hasilnya dr Bella yg songong dan tdk tahu malu itu.