NovelToon NovelToon
Nikah Sat Set

Nikah Sat Set

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Time Travel / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:288
Nilai: 5
Nama Author: Alrumi

Berawal dari pertemuan tak terduga, Misel seorang gadis desa yang tak pernah berharap menikah di usia muda. Namun, tak di duga ia kini menikah di usia muda. Hal yang tak pernah ia pikirkan sekarang ia duduk di acara pernikahan nya sendiri dengan seorang pria yang baru ia kenal 5 hari yang lalu.

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Yuk mampir untuk mengetahui seperti apa kelanjutan ceritanya? Bagaimana misel bertemu dan persiapan apa yang ia siapkan untuk pernikahannya ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sampai Lupa Waktu

Tak terasa obrolan mereka hampir lupa dengan tujuan awal, bahwa seharusnya ibu Marisa kini telah mencicipi makanan dan minuman yang di bawa oleh ibu Ratna dan asistennya itu.

Namun karena namanya ibu-ibu walau baru kenal tetap saja tak luput dari mengobrol lama sampai lupa waktu.

Itulah yang mereka bertiga lakukan saat ini, sampai akhirnya ibu Marisa teringat akan niat awal mereka ke dalam rumah dan duduk di kursi.

"Ya ampun bu, kita sampai lupa sama niat awal. Saking asiknya ngobrol, baru ke ingat akan niat awal. Ya sudah bu, silahkan di persiapkan terlebih dahulu makanan dan minumannya. Sudah tidak sabar saya pengen mencicipi masakan ibu." ucap ibu Marisa setelah ia menyadari akan sesuatu.

"Ah... Iya bu, kami pun sampai lupa. Saking asik ngobrol sama ibu. Ya sudah bu, kami persiapkan terlebih dahulu makanan dan minumannya." ucap ibu Ratna menjawab ucapan ibu Marisa.

Kini ibu Ratna dan asistennya pun mulai mempersiapkan makanan dan minuman di atas meja. Tak menunggu lama, makanan dan minuman itu, kini telah berada di atas meja dan memenuhi meja tersebut.

Ibu Marisa yang melihat semua jenis makanan dan minuman itu pun sampai tak bisa berkata-kata, hanya mata yang terlihat berbinar karena takjub dan sepertinya sudah tak sabar ingin mencicipi.

"Ya ampun bu, ini makanan dan minumannya kok cantik-cantik sekali. Jadi sayang banget kalau di makan. Tapi saya penasaran dengan rasanya. Boleh saya cicipi sekarang?" ucap ibu Marisa yang pada akhirnya berucap akan yang ia rasakan saat ini setelah melihat meja miliknya di penuhi makanan dan minuman.

"Ibu bisa aja, silahkan bu di cicipi. Suatu hal yang kami tunggu sedari tadi adalah menerima masukan dari ibu dan makanan serta minuman apa aja yang akan ada di acara pernikahan putri ibu nanti." ucap ibu Ratna mulai bersikap professional.

"Baiklah bu, saya coba cicipi satu persatu." ucap ibu Marisa yang kini telah memegang sendok dan garpu ditangannya dan bersiap untuk mencicipi makanan tersebut.

Satu persatu ibu Marisa mulai mencicipi makan tersebut, sampai tak terasa kini ia telah sampai di makanan terakhir.

"Ah... ya ampun bu, rasanya ini benar-benar enak. Saya jadi bingung harus pilih yang mana saja. Kalau semuanya saya pilih, boleh kan bu?" ucap ibu Marisa yang ujung-ujungnya kebingungan sendiri.

"Tentu saja boleh bu, saya sangat senang jika ibu memesan semuanya dan terimakasih telah mengatakan makanan kami enak." ucap ibu Ratna yang tak lupa memberi senyum pada ibu Marisa.

"Boleh bu, saya pesan sumuanya aja. Termasuk minuman ini semua juga enak saya suka. Walau baru dua minuman yang saya cicipi tapi rasanya benar-benar enak dan saya rasa sudah, saya tak perlu mencicipi lagi." ucap ibu Marisa berkata seadanya dan kenyataannya.

"Terimakasih banyak ibu, apa putri ibu atau suami ibu mau mencicipi juga?" ucap ibu Ratna mencoba bertanya pendapat lain dengan sekedar bertanya pada ibu Marisa.

"Tak perlu bu, suami saya sudah memberikan kepercayaan sepenuhnya terhadap saya. Jadi saya rasa cukup saya aja. Karena kalau ibu menunggu putri saya mencicipi juga. Ibu akan menunggunya lama. Karena saya rasa putri saya itu, tidak benar-benar langsung cuci muka dan mandi. Melainkan tertidur lagi di tempat tidurnya." ucap ibu Marisa yang sudah hapal betul dengan tingkah Misel.

"Baiklah bu, jika seperti ini. Saya dan asisten saya pamit pulang. Besok dan lusa kami akan mempersiapkan makanan dan minuman yang terbaik untuk acara pernikahan putri ibu ini. Sekali lagi saya ucapkan banyak-banyak terima kasih pada ibu dan keluarga. Saya pamit ya bu." ucap ibu Ratna yang kemudian mengulurkan tangan untuk bersalaman terlebih dahulu sebelum ia pulang pada ibu Marisa.

Dengan cepat ibu Marisa pun menerima uluran tangan ibu Ratna dengan senang hati. Setelah itu, ibu Ratna dan asistennya pun pergi meninggalkan ibu Marisa setelah selesai bersalaman dan tak lupa memberi salam sebelum berangkat.

"Assalamualaikum bu." ucap ibu Ratna dan asistennya.

"Waalaikumsalam bu, hati-hati dijalannya." ucap ibu Marisa menjawab salam mereka.

"Iya bu, terimakasih." ucap ibu Ratna.

"Sama-sama bu." ucap ibu Marisa.

Melangkah lah secara perlahan mereka berdua meninggalkan rumah Misel. Kini yang berada di sana hanyalah ibu Marisa.

Lalu ibu Marisa mulai melangkahkan kaki menuju kamar Misel.

Tok... Tok...

"Sayang... udah mandinya belum?" ucap ibu Marisa di depan pintu kamar Misel.

Tak ada sahutan dari dalam membuat ibu Marisa berinisiatif membuka pintu. Beruntungnya pintu kamar Misel tak di kunci, sehingga dengan mudah ia masuk ke dalam kamar Misel.

Begitu tak heran ia saat mendapati bahwa saat ini Misel benar-benar tertidur.

"Sudah ku duga, putri ku bukannya langsung cuci muka dan mandi. Ini malah tertidur lagi. Dasar putri tidur." ucap ibu Marisa setelah melihat Misel yang masih tertidur.

"Ya sudah, aku biarkan saja dia bangun dengan sendirinya. Kasihan juga, pasti ia kecapean makannya jadi seperti ini." ucap ibu Marisa yang pada akhirnya membiarkan Misel tetap tertidur.

Bergegaslah ia menutup pintu kamar Misel lagi dengan tak terlalu kencang. Sampai tak terasa pintu itu akhirnya tertutup.

"Loh bu, kok diam-diam kaya gitu keluarnya. Emang ada apa di dalam?" ucap ayah Ferdi yang tiba-tiba berada di belakang tubuhnya ibu Marisa.

"Ya ampun yah, ibu kira hantu. Bisa-bisa nya langsung bertanya dan bersuara seperti itu tanpa memberitahu ibu lebih dulu." ucap ibu Marisa yang sedikit terkejut.

"Maaf bu, ayah heran aja. Ibu nggak biasanya diam-diam seperti barusan keluar dari kamar Misel. Biasanya kan selalu ramai." ucap ayah Ferdi sedikit heran dengan kebiasaan istrinya saat ini.

"Ibu lagi malas buat bikin keramaian. Makannya barusan ibu diam-diam saja. Gimana di depan yah, apa sudah beres?" ucap ibu Marisa mencoba mengalihkan pembicaraan dengan bertanya pada ayah Ferdi.

"Oh jadi seperti itu ya bu. Hm... Kalau di luar belum selesai bu, baru setengah jadi. Kalau makanan sama minumannya gimana bu yang di cicipi barusan? sudah ibu pilih makanan apa saja?" ucap ayah yang sama juga mengalihkan pembicaraan dengan bertanya.

"Ibu bingung yah, jadi tadi ibu putusin buat ambil semuanya aja yangi ibu cicipi. Hehehe... Enak-enak soalnya pak makanan dan minumannya itu. Ibu jadi bingung harus pilih yang mana aja." ucap ibu Marisa menjawab sesuai yang ia jawab tadi pada ibu Ratna dan asistennya.

"Kalau soal makanan ibu pasti kaya gini. Udah nggak heran ayah." ucap ayah Ferdi yang sudah paham dengan sikap istri nya jika sudah di hadapkan dengan makanan enak pasti ia tak akan menolak untuk bilang tidak enak. Jadi jawaban ibu Marisa barusan sudah pasti benar adanya.

"Hehehe... ayah bisa aja. Ibu kan jadi malu, tapi beneran loh yah, tadi tuh makanan sama minumannya pada enak. Ibu aja hampir males buat berhenti mengunyah kalau saja perut ibu masih menampung makanan dan minuman tersebut sudah pasti ibu akan menghabiskan nya. Tapi beruntung perut ibu sudah kekenyangan. Jadi hal itu tak ibu lakukan." ucap ibu Marisa.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!