NovelToon NovelToon
Rela Di Madu

Rela Di Madu

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh / Tamat
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Fahira Azalwa, seorang gadis cantik yang harus menelan pahitnya kehidupan. Ia berstatus yatim piatu dan tumbuh besar di sebuah pesantren milik sahabat ayahnya.

Selama lima tahun menikah, Fahira belum juga dikaruniai keturunan. Sementara itu, ibu mertua dan adik iparnya yang terkenal bermulut pedas terus menekan dan menyindirnya soal keturunan.

Suaminya, yang sangat mencintainya, tak pernah menuruti keinginan Fahira untuk berpoligami. Namun, tekanan dan hinaan yang terus ia terima membuat Fahira merasa tersiksa batin di rumah mertuanya.

Bagaimana akhir kisah rumah tangga Fahira?
Akankah suaminya menuruti keinginannya untuk berpoligami?

Yuk, simak kisah selengkapnya di novel Rela Di Madu
By: Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3

​Deg...

​Fahira terkejut, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya setelah melihat tamu spesial seperti yang Ibu mertuanya sampaikan.

​"Dia siapa? Kok aku enggak pernah lihat?" tanya Fahira dalam hati.

​"Najwa??" gumam Zidan lirih setelah melihat kedatangan sepupu suaminya itu.

​"Ooh, jadi itu yang namanya Najwa?" kata Fahira lagi dalam hati menatap Najwa dari ujung kepala hingga kaki.

​"Assalamualaikum, Kak Zidan, apa kabar?" ucap Najwa menunduk tersenyum pada Zidan.

​"Waalaikumsalam, alhamdulillah, aku baik. Kamu apa kabar? Kapan pulang dari Kairo?"

​"Ah, ngobrolnya nanti di lanjut, ya?" sela Bu Zubaidah menjeda obrolan mereka berdua. "Biar Zidan ganti baju dulu, ehm, Fahira, bisa bantu Ibu buatkan minuman sama camilan untuk Najwa?" sambung Bu Zubaidah.

​"Iya, Bu. Sebentar, Aira pakai hijab dulu," jawab Fahira.

​Setelah Ibunya mengucapkan itu, Zidan kembali masuk dan menutup pintunya. Dia melihat Fahira dengan gugupnya mencari hijab yang pas untuknya. Zidan yang melihat istrinya gugup segera meraih tangan dan menghentikan kegiatan Fahira yang sedang mencari hijab di lemari.

​"Eh, Abang, bikin kaget saja," ucapnya gugup.

​"Sini, Abang pengen peluk kamu dulu."

​Zidan lalu memeluk Fahira dengan erat, agar istrinya itu tidak terlalu tegang. Fahira juga menyambut pelukan sang suami yang membuatnya tenang jika sedang diterpa masalah.

​Zidan mengusap punggung Fahira dengan lembut, tak lupa memberi kecupan singkat di pucuk kepalanya.

​"Apa kamu mengijinkan jika Abang menemuinya?" tanya Zidan menatap istrinya.

​Fahira masih menunduk, dia sebenarnya merasa tidak suka jika suaminya dijodohkan dengan wanita lain, tapi karena dia tidak berani melawan Ibu mertuanya, dia hanya bisa membuat dirinya diam dan menerima perlakuan darinya.

​Zidan yang belum mendapat jawaban darinya lalu mengangkat dagu sang istri, dan Zidan menatap matanya, membuat Fahira semakin gugup. Fahira yang ditatap seperti itu kembali memalingkan matanya, menghela napasnya panjang, lalu bicara.

​"Kenapa harus izin Abang? Dia itu kan saudaramu. Temui saja."

​Tak berselang lama, kini semuanya sudah berada di ruang keluarga. Fahira dibiarkan sendiri menyiapkan semuanya, sedangkan Ibu Mertua dan Eva terus berusaha menjodohkan Zidan dengan Najwa. Hal itu membuat Fahira sedih karena mendengar percakapan mereka.

​"Gimana, Najwa? Kamu mau kan jadi istri kedua Zidan?"

​"Bu..." Zidan menyela ucapan Ibunya setiap beliau mengatakannya.

​Zidan hanya tidak mau Najwa harus berharap lebih padanya. Di sini, dia juga harus menjaga hati Fahira agar tidak tersakiti.

​"Najwa terserah apa kata Kak Zidan saja, Tante. Semua ini kan juga menyangkut istri pertamanya," sahut Najwa yang memang berharap menikah dengan Zidan sejak dulu.

​"Kamu enggak usah pikirkan Fahira, dia pasti setuju apapun keputusan Zidan."

​Deg deg deg

​Jantung Fahira berdetak lebih cepat saat mendengar ucapan Ibu Mertuanya itu. Dia gemetaran saat membawa nampan berisi beberapa cangkir teh dan camilan yang dibuat olehnya. Zidan yang melihat itu segera beranjak berjalan untuk membantu sang istri.

​"Sini, biar Abang yang bawa. Kamu duduk saja."

​Sesuai perintah sang suami, Fahira duduk di sebelah Zidan. Dia juga menunjukkan pada Salwa bahwa Fahira adalah istri yang sangat dia cintai karena memeluk bahu Fahira di hadapan Najwa.

​Namun berbeda dengan Zidan, Ibu Zubaidah justru menatap Fahira dengan tatapan sinis. Seakan tidak suka melihat Fahira yang dimanjakan oleh putranya.

​"Manja!" gumamnya lirih menggerutu setelah melihat Fahira yang duduk disebelah Zidan.

​"Najwa, aku minta maaf atas apa yang sudah Ibu ucapkan. Aku tidak ada niat untuk berpoligami. Fahira juga sebenarnya dia bisa hamil, cuma hanya karena lelah saja mengurus banyak pekerjaan di rumah, jadi sedikit sulit untuk memiliki keturunan karena kandungannya sedikit lemah. Tapi kita masih bisa mempunyai keturunan," jelas Zidan mempertegas ucapannya agar Najwa tidak lagi berharap.

​"Kau cantik dan masih muda, tentu saja banyak pria yang ingin kau jadikan istrinya. Sampai kapanpun aku tidak akan menikahi wanita lain selain Fahira. Maafkan aku, Najwa, jadi aku mohon jangan lagi mendengar rayuan Ibuku padamu," sambung Zidan dan membuat Ibunya tidak terima.

​"Zidan!! Jaga ucapanmu! Perkataanmu bisa membuat Najwa sakit hati!" pekik Bu Zubaidah, berdiri menatap tajam putranya.

​Namun Zidan masih berusaha untuk bersikap tenang karena tidak ingin kurang ajar pada Ibu yang sudah melahirkannya itu.

​Kini suasana yang tadinya senang, berubah menjadi tegang. Hingga Najwa dan Eva ikut berdiri, berusaha menenangkan Bu Zubaidah karena Bu Zubaidah sudah mulai tersulut emosi. Hanya Fahira yang masih duduk menunduk, berusaha untuk tidak menangis.

​"Bu, sudahlah. Apa Ibu juga tidak memikirkan perasaan Fahira? Ibu juga selalu menekan Fahira di rumah ini dengan menyuruh dia mengerjakan pekerjaan rumah. Aku tahu tujuan Ibu membuatnya mengurus rumah agar dia semakin lelah dan membuatnya tidak bisa hamil, kan?"

"Jaga ucapan kamu, Zidan! Lagian, kenapa kamu ini? Setiap hari yang kamu pikirkan hanya Fahira, Fahira, Fahira! Apa kamu tidak memikirkan Ibu yang sudah ingin mempunyai cucu, Zidan!" teriak Bu Zubaidah, nadanya semakin meninggi dan bergetar menahan tangisnya.

​"Bu, aku memikirkan Fahira karena dia istriku. Aku juga memikirkan Ibu karena Ibu ku. Tapi bukan dengan cara seperti ini agar kami bisa memiliki keturunan, Bu," sahut Zidan masih berusaha untuk sabar menghadapi Ibunya.

​"Aaah, sudahlah! Lagi-lagi Fahira! Malas Ibu mendengar namanya. Lihat dengan jelas istrimu itu, tidak ada menariknya sama sekali! Sudah kurus, pucat, tak berisi, bau, dan tidak bisa merawat diri!"

​"Cukup, Bu! Aku berusaha untuk tetap menghormati Ibu di sini! Berani Ibu sekali lagi menjelekkan istriku di depan orang lain! Maka tidak segan aku akan membawa Ibu kembali pulang ke kampung!"

​Zidan berdiri meninggikan suaranya, membentak dan menunjuk pada sang Ibu yang sudah dengan terang-terangan menghina istrinya di depan Najwa.

​Setelah mengucapkan itu dengan napas menderu menahan emosinya, Zidan menoleh ke arah istrinya dan menarik tangannya pelan.

​"Ayo, Aira, kita masuk kamar! Kau kan masih sakit, harus istirahat."

​Meski sedang emosi, Zidan tetap berusaha untuk bersikap lembut pada Fahira. Dia juga selalu bersikap lembut dengan Ibu dan Adiknya. Namun, karena mereka yang selalu membuat Zidan tidak sabar, itulah yang membuatnya sedikit kasar.

​Fahira lalu berdiri dan mengikuti langkah suaminya yang terus menggenggam tangannya, membawa dia kembali masuk ke dalam kamar. Zidan semakin tidak tega dengan istrinya yang selalu saja ditekan oleh Ibunya.

​Kasihan Fahira. Apa dia akan membujuk suaminya agar mau menuruti Ibu mertuanya untuk menikah lagi? Atau justru dia akan pergi meninggalkan suaminya demi bisa menikah lagi dengan Najwa? Kita tunggu di Up selanjutnya besok, ya...

...----------------...

Bersambung....

1
Adelia Rahma
dasar mertua egois semoga aja anak perempuan nya kena karma karena udah nyakitin menantunya itu
Adelia Rahma
hampir saja..
tapi sayangnya semua sudah di lihat Fahira
dan Fahira inilah resikonya mau di madu pasti sakit dan sangat sakit
Adelia Rahma
hemm
Mala Mala
ya udah sekalian ja g usah di kasih art
Mala Mala
baru jg dgas,,,hawa2nya dah hamil ni 🤭🤭
Masitoh Masitoh
ku harap viola meninggal melahirkan
🍁Dita️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
mantap nich zidan. lupa sama. fahira.. dapat bonus. dari viola ya
sutiasih kasih
sebaiknya segera terungkap...
septiana
semoga Rayhan ga syok kalau tau adiknya udah di madu
septiana
begitulah kira2 kalau 2 istri tinggal di 1 atap.. suami perhatian ke istri pertama, istri yg kedua cemburu begitu pun sebaliknya.
septiana
lanjut kak semangat 💪🥰
septiana: sama2 kk
total 2 replies
Adelia Rahma
Fahira ku harap kamu jangan salahkan viola jika suatu saat nanti dia jatuh cinta ke suamimu karena kmau lah yang menghadirkan dia di antara kamu dan suamimu
dan ku harap kamu sedikit tehas ke ubu mertuamu jangan terlalu lemah dan psrah gotu aja
Adelia Rahma
nah tu pusing pusing dah lu Zidan
udah ngehadapin dua istri
tiba di rumah ibumu udah ngadepin ibu dan adikmu juga nikmati hidupmu ya zidan pasti bnyk drama nya
Adelia Rahma
hemm umi padahal anakmu malah udah sering menangis 😭😭
Adelia Rahma
siap siap berbagi hati dan suami Fahira
Adelia Rahma
hemm gak bisa berkata apa-apa
Adelia Rahma
sakit tak berdarah
gak di madu hati dan pisik sakit
di madu malah tambah sakit
Adelia Rahma
pakaian mu terlalu terbuka vio
Adelia Rahma
lanjut susah mau komen apa
Adelia Rahma
ummm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!