NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Istri Rival

Tiba-tiba Jadi Istri Rival

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Romantis / Time Travel / Enemy to Lovers / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: zwilight

Saat membuka mata, Anala tiba-tiba menjadi seorang ibu dan istri dari Elliot—rivalnya semasa sekolah. Yang lebih mengejutkan, ia dikenal sebagai istri yang bengis, dingin, dan penuh amarah.

"Apa yang terjadi? bukannya aku baru saja lulus sekolah? kenapa tiba-tiba sudah menjadi seorang ibu?"

Ingatannya berhenti disaat ia masih berusia 18 tahun. Namun kenyataannya, saat ini ia sudah berusia 28 tahun. Artinya 10 tahun berlalu tanpa ia ingat satupun momennya.

Haruskah Anala hidup dengan melanjutkan peran lamanya sebagai istri yang dingin dan ibu yang tidak peduli pada anaknya?
atau justru memilih hidup baru dengan menjadi istri yang penyayang dan ibu yang hangat untuk Nathael?

ikuti kisah Anala, Elliot dan anak mereka Nathael dalam kisah selengkapnya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zwilight, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 23 | Love at First Sight

Rembulan bersinar terang ditemani ratusan bintang yang menyebar disepanjang langit. Anala menyelipkan tangannya pada lekuk tangan Elliot, disebelahnya ada Nathael yang ikut serta menghadiri pesta.

Matanya melongo, suasana yang ada didepan matanya terlihat menakjubkan dengan dekorasi dan gemerlap lampu yang menyinari segala arah. "Cantiknya..." gumaman pelan keluar dari mulutnya, kepalanya memandang ke kiri dan kanan memperhatikan segala sisinya.

"Eh, aku kira acaranya indoor ternyata bukan ya," senyum tipisnya muncul sejenak, "Sini sayang jangan jauh-jauh dari Mama dan Papa ya?" sebelum melangkah lebih jauh ia memperingatkan anaknya untuk tetap disisinya.

Nathael mengangguk dan memegang lebih erat pada tangan Mamanya. Matanya belum beralih mendongak menatap sang Mama yang tersenyum manis ke arahnya. "Mama cantik banget, nanti Nael mau nikah sama perempuan seperti Mama."

Mendengar hal itu sontak wajah Anala langsung memerah, bibirnya tak henti menyunggingkan senyum. Ada kebanggaan tersendiri saat putranya memuji dengan begitu tulus didepan matanya.

Sementara Elliot hanya berdehem pelan, mendadak tenggorokan nya gatal ingin bicara. Namun suara yang keluar terdengar sangat pelan hingga nyaris tak terdengar. "Jangan goda istri orang didepan suaminya, Nathael!"

Anala terkekeh ringan. Meski pelan tapi ucapannya terdengar jelas ditelinga Anala. Ia beralih menatap Elliot lalu memiringkan kepalanya dengan senyum iseng. "Mama juga udah nikah sama laki-laki yang hampir delapan puluh persen mirip Nael."

"Oke berarti bisa Nael aja kan Ma?"

Elliot merasa bangga dengan jawaban yang keluar dari mulut Anala, sontak hidungnya langsung kempas kempis kegirangan. Tidak hanya itu dia bahkan sengaja sedikit mendongakkan pandangannya. "Nggak bisa, kamu harus cari perempuan lain karena Mama cuma ada satu dan udah nikah sama Papa."

"Cih, malam ini Papa pelit."

Guyonan mereka berhenti disana saat suara musik perlahan mulai disetel mengiringi acara. Langkah kaki mereka melangkah perlahan, memijak karpet merah yang sengaja dibentang menuju pemilik acara.

Belum sempat mereka sampai diujung karpet, seorang pria tua datang dengan ramah sambil mengulurkan tangannya. "Selamat datang Pak Elliot dan istri."

Anala dan Elliot langsung memasang senyuman ramah dan bergantian berjabat tangan dengan pria itu. "Malam pak Broto, senang bisa bergabung di acara sehangat ini." suara Elliot terdengar hati-hati, sementara Anala diam namun tetap menatap dengan ramah.

Pria itu tertawa lalu sedikit menepuk pundak Elliot. "Saya merasa tersanjung atas pujian anda." matanya lalu beralih pada anak kecil yang setia menggenggam tangan Mamanya dengan tatapan tenang. "Apa ini putra anda?"

Elliot mengangguk lalu membawa Nathael lebih dekat untuk berkenalan. "Oh iya, ini anak kami Pak." alih-alih menyebut anaknya, ia lebih memilih kata lain. Hal sekecil itu bisa membuat Anala baper bukan main. Elliot sedikit menunduk, bicara dengan lembut tanpa tekanan. "Ayo sayang kenalan dulu."

Nathael mengangguk cepat tanpa ragu. Ia menundukkan kepala, memberi hormat dengan penuh kerendahan hati. "Selamat malam, nama saya Nathael." meski nada kalimatnya kurang sopan, tapi bibirnya tetap memberi sedikit senyuman.

Pria tua itu tersenyum lebar, tangannya hendak menyentuh kepala Nathael namun suara melengking dari belakang membuat gerakannya terhenti.

"Kakek!" kaki kecil itu melangkah cepat, berlari menuju kakeknya yang berdiri didepan orang tak dikenal.

Gadis kecil itu langsung memeluk pinggang kakeknya, sementara tangan kakeknya ikut merangkul bahu cucunya dengan erat. "Kebetulan kakek mau kenalkan Sherin dengan teman baru."

Sherin mendongak menatap kakeknya dengan raut wajah penuh tanya. "Siapa kek?" tanyanya dengan mata berbinar menunggu jawaban. Sang kakek langsung menunjuk ke arah Nathael dan Sherin mengikuti arah mata kakeknya.

Seketika matanya terpana. Ada seorang anak kecil seusianya yang terlihat manis dan cantik seperti pangeran yang sering dia lihat dibuku cerita miliknya. Sherin mengulurkan tangannya tepat didepan Nathael. Matanya datar tak berkedip, begitupun dengan senyum manis yang kian lebar diwajahnya. "Hallo... aku Sherin, siapa namamu?"

Nathael sontak terkejut. "Eh..." ia sejak awal terpukau dengan rambut cantik yang dihiasi pita putih milik gadis itu. Matanya mengerjap, lalu beralih menatap kedua orang tuanya yang nampak tersenyum seperti meledek. "Jawab dong sayang."

Suara Anala menyandarkannya. Ia kembali menatap gadis yang tersenyum itu, melirik pada tangannya yang terulur ramah. Dengan ragu dan penuh pertimbangan Nathael ikut mengulurkan tangan, pandangannya bertemu dengan anak kecil didepannya. "A–aku Nathael."

Setelah tangan mereka berjabatan, Nathael buru-buru menariknya menjauh. Ia masih tak mengerti kenapa gadis didepannya ini terus menatapnya tanpa henti.

"Sebenarnya dia lagi bersedih karena gagal tampil untuk duet dengan kakaknya." kini Sherin sudah kembali memeluk kakeknya, menyembunyikan wajahnya agar tak dilihat orang.

Anala mulai terheran, ia bisa melihat kesedihan dari tingkahnya yang memilih bersembunyi dalam pelukan kakeknya. "Memangnya ada masalah apa, pak?"

"Kakak sepupunya sakit, mereka gagal menampilkan duet piano dan biola. Padahal mereka sudah banyak latihan untuk tampil maksimal hari ini."

"Sayang sekali... dia pasti kecewa."

Ucapan Elliot justru membuat Sherin makin bersedih. Tubuhnya terlihat bergetar dan kakeknya langsung buru-buru menenangkan. "Jangan menangis sayang, kita bisa cari pemain biola yang lain. Nanti akan kakek hubungi."

Nathael hanya diam memperhatikan gadis itu menangis, aneh... anak yang sebelumnya tersenyum manis kini menangis dengan mudah didepan matanya. Nathael tidak mengerti kenapa ada orang yang se-cengeng itu hanya karena tidak jadi perform.

Anala sedikit menunduk untuk berbicara pelan dengan Nathael. "Sayang, kamu mau bantu?"

Nathael ragu untuk menjawab sehingga mulutnya masih bungkam. Matanya kemudian beralih pada Sherin yang masih betah menangis, ditambah ucapan mama selanjutnya dapat meluluhkan hatinya. "Anggap aja buat latihan tampil disekolah. Mau ya?"

Ia pun mengangguk. "Iya Ma." katanya sambil tersenyum pada sang Mama.

Elliot nggak ikutan, dia hanya mengamati ide anak dan istrinya. Hari demi hari keduanya terlihat makin kompak. "Kalau gitu kebetulan sekali pak, anak saya bisa main biola." sekalinya ngomong langsung nyerobot pikiran Anala. Perempuan itu sampai mendelik kesal karena momennya tiba-tiba di ambil.

Pak Broto langsung tersenyum senang. Ia mengajak Sherin bicara dengan hati-hati. "Wah kebetulan sekali, apa Sherin mau duet dengan Nathael?" gadis kecil itu mengangguk meski matanya memerah karena tangis. "Iya."

"Ya sudah kalau begitu saya pinjam dulu putra anda berdua, sekali lagi terimakasih sudah membantu Sherin."

Elliot dan Anala sama-sama mengangguk, menyaksikan putra manisnya bertindak seperti orang dewasa yang bisa membantu orang lain. Elliot membisikkan sesuatu ditelinga Anala. "Ide kamu bagus juga, setelah ini semua orang akan tau kalau Nathael itu berbakat."

Anala memangku tangan lalu ikut berbisik pada Elliot. "Asal kamu tau, aku lagi coba menggaet besan tajir." ucapannya diikuti kekehan tawa dan juga tatapan bombastis side eye dari suaminya. "Anak kamu tuh masih kecil udah diproyeksikan ke arah sana."

Anala hanya terkekeh geli sambil mengangkat dua jari tanda perdamaian. "Becanda bang, jangan galak-galak dong." Elliot hanya mendelik lalu meraih dua gelas dari meja dan memberikannya satu pada Anala. "Jadi kebayang punya cucu."

"Sialan!" tawa Anala pecah hingga air yang baru diteguk nya menyembur keluar. Sementara Elliot makin heran dengan respon Anala yang kelewat shock. Untungnya mereka berdiri ditempat yang sepi sehingga candaan itu terasa lepas meski sedang berada di acara orang.

***

Nathael kini berada disebuah ruangan khusus untuk menyelaraskan nada musik yang akan mereka bawakan bersama. Di ruangan itu hanya ada Nathael, Sherin dan seorang komposer yang akan bertanggung jawab pada latar musik mereka.

Kedua anak kecil itu mulai mengambil posisi. Sherin duduk dibangku pianonya sementara Nathael meraih biola dan sedikit menggeseknya sebagai bahan uji coba. Bibirnya terangkat, merasa senang setiap kali ia menyentuh hal-hal yang dia sukai.

"Kamu mau memainkan lagu apa?" tanyanya canggung pada Sherin. Gadis itu menunjukkan kertas manuskrip piano dengan salah satu judul lagu yang telah di aransemen jadi versi sederhana.

"Lagu ini. kamu bisa?"

Nathael sontak mengangguk, kebetulan lagu itu lumayan dikuasai dan sering ia bawakan untuk latihan. "Kebetulan bisa." jawabnya santai.

Nathael lagi-lagi membuat Sherin girang, "Terimakasih Nathael." setidaknya latihan selama ini tidak akan sia-sia meski kakak sepupunya sedang tak bisa.

Mereka lanjut bermain biola dan piano untuk latihan satu dan dua kali sebelum akhirnya tampil didepan banyak tamu undangan. Beberapa kali muncul ketidakharmonisan pada nada mereka, namun anak-anak yang berbakat seperti mereka selalu cepat dalam belajar.

Tak terasa waktu berlalu cepat, hingga tibalah di acara hiburan yang mempersilahkan para tamu untuk menampilkan bakatnya untuk menghibur semua yang hadir. Anala sudah melambaikan tangannya, memberi semangat pada Nathael yang akan tampil.

"Kita sambut duet spektakuler dari anak-anak manis ini, Sherin Anastasia dan Nathael Callahan."

Suara MC diikuti tepuk tangan dari para tamu undangan. Anala lagi-lagi melambaikan tangannya "Semangat sayang!" katanya pelan tapi cukup dimengerti oleh Nathael. Sementara disebelahnya Elliot berpangku tangan dengan tatapan bangga.

Irama melodi yang mengalun disekitar acara menghanyutkan para undangan. Kombinasi permainan piano yang legit dan irama biola yang apik menambah kesan mahal dari duet bocah ajaib didepan sana. Lagu terkenal 'my heart will go on' dengan aransemen sederhana membuat semua orang terpana.

Tepukan gemuruh pun diberikan pada mereka setelah selesai membawakan duet masterpiece ini. Semua orang tersenyum merasa terhibur, sedangkan orang tua keduanya malah nyaris menangis haru.

"Keren banget anakku..." Anala menyeka setitik air mata yang mendadak jatuh diwajahnya. Bahkan Elliot sampai ikut berkaca-kaca saking bangganya. "Aku nggak nyangka Nael tumbuh dengan begitu cepat." dua orang yang sama-sama kagum itu mendadak nempel satu sama lain.

Setelah penampilan hiburan selesai, para tamu kembali sibuk dengan obrolan masing-masing. Banyak diantara mereka yang memanfaatkan momen ini untuk menggaet klien sehingga Anala memilih menjauh dari Elliot demi kelancaran kerjanya.

"Papa kemana sih Ma, kok kita ditinggalin?" Nathael sudah kembali padanya, sementara Elliot sebelumnya sibuk berbincang dengan klien dan rekan bisnisnya. Bukan Elliot yang ingin meninggalkan, tapi Anala yang inisiatif sendiri, dia tak mau mengganggu obrolan penting suaminya.

Tapi siapa yang menyangka bahwa hal itu justru membawa sebuah bencana? ia melihat suaminya ngobrol sambil tersenyum dengan seorang wanita yang terlihat familiar. "Oh ternyata dia lagi ngobrol sama calon gundiknya."

1
Mayuza🍊
semoga nanti author dan readers dapat suami kayak Elliot yaa😭
__NathalyLg
Aduh, abis baca ini pengen kencan sama tokoh di cerita deh. 😂😂
Mayuza🍊: mana bener lg 😔
total 1 replies
Ahmad Fahri
Terpana😍
Mayuza🍊: haii kaa makasih banyak supportnya ya🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!