NovelToon NovelToon
Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author:

Mentari Senja, gadis desa yang berusia 18 tahun. Anak terakhit dari pasangan Jaka dan Santi. Dia merupakan salah satu gadis yang menjadi primadona di desanya. Dia mempunyai keluarga yang sederhana dan ayah yang sangat disayanginya. Mentari adalah sosok gadis yang lembut, cantik dan pendiam serta sangat menuruti permintaan sang ayah. Namun siapa sangka Mentari tiba-tiba saja dijodohkan oleh sang ayah dengan sosok lelaki yang dia tidak kenal sama sekali. Dia terpaksa harus menerima perjodohan itu demi kesembuhan sang ayah. Mengubur semua cita-citanya selama ini dan harapannya untuk melanjutkan pendidikan. Hidup dengan seorang laki-laki yang berstatus sebagai suaminya, tapi tidak pernah dianggap dan dicintai.

Chapter 23

Mentari yang sudah hampir 4 jam lebih berada di taman itu. Ia ragu untuk kembali ke rumah, takut kalau Queen dan Geral masih ada di rumah. Kalau sampai ia kembali dan bertemu dengan mereka berdua sudah dipastikan suaminya akan marah.

Gadis itu belum sadar kalau ponselnya saat ini mati karena kehabisan baterai. Mentari menunggu Willie untuk mengabari dirinya, namun tidak ada bunyi panggilan masuk dalam ponsel itu.

Akhir Mentari memutuskan untuk mencoba menghubungi Willie, siapa tahu suaminya lupa. Saat ia mengambil ponsel dari dalam tas, Mentaru langsung terkejut saat melihat ponselnya sudah mati.

“Ya tuhan kenapa kamu bisa seceroboh ini Tari” gumam Mentari, ia tampak lesu.

“Pantes aja dari tadi ponsel ini tidak berbunyi, pasti kak Willie saat ini marah karena aku tidak dapat di hubungi” ucap Mentari seorang diri.

“Bagaimana ini, pesan taksi onlien juga tidak bisa” Mentari mulai cemas.

Yang difikirkan oleh gadis itu saat ini adalah kalau mama dan papa mertuanya yang sudah berada di rumah, pasti suaminya yang bakalan kena marah karena ia belum pulang juga.

“Mending aku jalan kaki aja, lagi pula aku rasa tidak terlalu jauh lagi jalan ke rumah kak Willie.”

Mentari langsung saja bangkit dan melangkahkan kaki meninggalkan area taman tersebut.

Ia berjalan seorang diri di tengah matahari yang sudah kembali ke tempat persembunyian-nya. Hampir 15 menit Mentari berjalan, namun ia belum juga bertemu dengan gerbang komplek perumahan Willie.

“Sedikit lagi Tar, jangan lelah dulu” gadis itu menyemangatkan dirinya sendiri.

Karena sudah tidak sanggup lagi berjalan, Mentari memutuskan untuk duduk di sebuah halte, yang disana tidak ada seorang pun. Mentari menatap langit yang dipenuh oleh bintang berkilau dengan sangat indah.

“Langit selalu cantik dengan dihiasi bintang” gumam Mentari sambil tersenyum manis.

“Namun tidak seperti hari ku yang selalu dihiasi dengan kesedihan” senyuman di wajah Mentari berubah menjadi sendu.

Kalau kata orang lain ini adalah takdir untuk dirinya, Mentari akan berusaha untuk menerima semua ini dengan ikhlas. Namun jika ini bukanlah takdir dirinya, Mentari berharap suatu hari nanti ia akan dipertemukan dengan takdir yang sesungguhnya. Dengan suasana lebih bahagia dan bersama dengan orang yang tepat.

Mentari tidak sadar kalau air matanya sudah menetes membasahi kedua pipinya. Ia menghapus air mata tersebut dan tersenyum getir.

“Lelah” satu kata itu yang tengah dirasakan oleh Mentari.

Sedangkan saat ini Willie terus menyusuri jalanan dengan mengendarai mobilnya dengan kecepatan cenderung pelan. Seraya matanya terus memperhatikan ke setiap sudut jalan. Barang kali ia menemukan sosok gadis yang dicarinya. Namun sudah sampai di persimpangan jalan, Willie masih tidak menemukan sosok yang ia cari.

Willie pun menghentikan mobilnya, ia menoleh ke kanan lalu ke kiri. Tidak tahu arah mana yang akan ia tuju. Namun dirinya yakin kalau gadis itu tidak akan pergi kemana-mana. Willie teringat kalau Mentari sangat suka dengan suasana senja. Yang kemudian Willie tahu kemana arah tujuan nya kali ini.

“Pasti anak itu pergi ke taman yang tidak jauh dari sini” gumam Willie dengan sangat yakin.

Karena memang dari sana dapat terlihat suasana sore hari yang sangat indah, apalagi hari ini cuaca sangat bagus.

Belum sampai di tempat yang ia tuju, Willie melihat ada seorang gadis dengan seragam sekolah yang sangat familiar bagi dirinya tengah duduk di sebuah halte di sebrang jalan.

Willie memberhentikan mobil, menatap ke arah gadis itu untuk memastikan kalau itu adalah benar-benar Mentari.

“Akhirnya ketemu juga” Willie langsung saja memutar mobilnya.

Willie memberhentikan mobilnya tepat di samping halte tersebut. Ia langsung saja keluar dari dalam mobil dan menghampiri Mentari.

“Nyusahin aja lu” ucap Willie ketus.

Membuat Mentari langsung saja menatap pada cowok tersebut, dengan cepat ia menghapus air matanya.

“Kak Willie” ucap Mentari lirih.

“Kenapa nomor lu nggak bisa dibuhungi?” tanya Willie ketus.

“Bikin susah gua lu, tau nggak!”

“Maaf kak, ponsel aku mati karena habis baterai” ucap Mentari sambil menundukkan kepalanya.

“Udah sekarang pulang” ucap Willie, kemudian Mentari membalas ucapan Willie dengan senyuman manisnya.

“Nggak usah kepedean lu ya,, kalau bukan karena omelan mama gua juga ogah cari lu!”

“Udah sekarang lu masuk dalam mobil!”

Willie menarik tangan Mentari dengan sedikit kasar agar gadis itu bisa lebih cepat masuk dalam mobilnya.

“Awas ya lu kalau ngomong sama mama atau papa gua yang nyuruh lu untuk nggak pulang tadi!” ucap Willie saat mereka sudah berada di dalam mobil.

“Bilang kalau lu pergi main sama temen sekolah lu!” ucap Willie ketus.

“Dan satu lagi, jangan sampai lu berani bicara tentang hubungan gua dan Natasya” Willie menatap tajam Mentari.

Mentari hanya diam saja, ia tidak menjawab ucapan Willie. Hatinya kembali terluka oleh ucapan suaminya itu, Mentari hanya bisa menangis dalam diam saat ini. Ia tidak ingin disebut gadis cengeng oleh Willie.

“Lu dengar nggak” bentak Willie.

“Iya kak” ucap Mentari singkat.

Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara mereka berdua sampai Willie dan Mentari sampai di rumah.

“Mentari” ucap Inggrit saat melihat menantunya itu masuk dalam rumah.

Inggrit langsung memeluk tubuh Mentari dan menyelisir setiap tubuh menantunya itu, memastikan kalau Mentari baik-baik saja.

Willie yang melihat sikap mamanya yang sangat berlebih terhadap Mentari langsung saja mencibikkan bibirnya.

“Lebay banget” sindir Willie sembari melangkahkan kaki menuju ke lantai atas.

Mentari yang mendengar ucapan Willie tersebut, menatap punggu suaminya yang semakin lama semakin menjauh dan hilang dari pandangannya.

“Kamu baik-baik saja kan, sayang? Tidak ada yang terluka kan?” tanya Inggrit dengan raut wajah khawatirnya.

“Tari nggak papa ma, dan tari baik-baik saja” ujar Mentari sambil tersenyum.

“Kamu kemana saja sayang? Kenapa sampai jam segini belum pulang?” tanya Inggrit kembali.

Terlihat pada raut wajah wanita paruh baya itu sangat mengkhawatirkan Mentari. Bahkan Inggrit tidak menanyakan keadaan Willie yang jelas anak kandung di rumah ini dan putra semata wayang keluarga Wijaya.

“Maaf ma, Tari nggak izin dulu pergi main dengan teman sekelas Tari” ujar Mentari.

“Iya sayang, nggak papa kok.”

“Tapi besok ini kalau mau pergi bilang sama mama atau pun Willie ya. Dan ponsel kamu jangan sampai tidak aktif” jelas Inggrit sambil mengusap lembut kepala Mentari.

Mentari menganggukkan kepalanya pelan. “Iya ma, Tari janji.”

“Yasudah kamu sekarang bersih-bersih dan ganti baju, setelah itu kita makan malam bersama” ucap Inggrit sambil tersebut.

Mentari tersenyum dan melangkah kan kakinya menuju ke kamar.

Baru saja masuk ke dalam kamar, Willie langsung menodong dirinya dengan pertanyaan.

“Lu nggak bilang kan sama mama hal yang tadi?” tanya Willie ketus.

“Nggak kok kak” ucap Mentari lembut.

“Awas aja kalau lu sampai ngomong” Willie kembali memainkan ponselnya.

Karena merasa sangat lelah dengan semua kejadian hari ini dan kata-kata orang yang menyakiti hatinya, Mentari langsung saja meletakkan tasnya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Willie hanya menatap tajam Mentari yang lewat di depan dirinya.

Bersambung…

1
Kyo Miyamizu
Wuih, plot twistnya dapet banget sampe gak tau mau bilang apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!