mengisahkan tentang mantan pacar yang berubah menjadi saudara tiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dilafnp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pesta menginap (2)
"Mia, lo serius?" tanya Lucas dengan wajah tak percaya menatap Mia yang sibuk membentang kasur lipat di tengah ruang tamu.
"kan gue udah bilang, kalau memang cewek lo mau nginep ga masalah.. asalkan dia tidurnya sama gue!!" jawab ketus Mia tanpa memperdulikan penjelasan Lucas.
"awas aja kalau lo sampe berani bawa Zee tidur di kamar lo!! gue aduin lo ke ayah!! biar sekalian dicoret lo dari KK.." lanjut Mia memberi ancamanan.
Hari sudah pukul 9 malam, Zee dan Varo sepertinya tidak berbuat untuk pulang.
Awalnya Mia kesal, tapi mengingat kalau dia juga harus menjaga Lucas, akhirnya dia memikirkan ide gila ini.
"ck!! ga gitu maksud gue!! ngapain lo harus susah susah bentang bentang kasur disini segala..." Lucas hendak berdebat, namun Mia terlalu malas untuk menanggapi.
sementara itu, Zee yang melihat Mia dan Lucas sangat akrab hanya bisa menyela dengan menghela nafas panjang.
"huuuhhhh.... kalian sebagai saudara ternyata akrab banget ya... saling jaga gitu..." ucap Zee dengan nada cemburu.
"ck!!! ga usah nambah masalah lagi!! udah cukup!!" ucap Lucas dengan nada kesal menatap Zee penuh amarah.
bulu kuduk Zee sampai berdiri, ketakutan dengan tatapan sinis Lucas, namun segera matanya beralih menatap Mia yang masih sibuk merapikan selimut dikasur.
"Mia, gue bantuin yaa..." ucap Zee sambil berjalan mendekati Mia.
semantara Varo, sedari tadi sudah duluan duduk di kursi panjang sofa. "Mia, gue tidurnya disini gapapa kan?" ungkap Varo membuat Lucas seketika langsung menoleh kesal ke arahnya.
"Lo ngapa ikut ikutan!! sialan!!! pulang ga lo!!!" ucap Lucas sambil menarik Varo untuk pergi.
"ehh.. eehhh...." saat Varo ditarik dan hampir saja dilempar Lucas ke luar rumah, Mia dengan cepat menghentikannya.
"LUCAS!!!" ucap Mia dengan nada tegas menghentikan Lucas.
ditatap dengan tatapan kesal oleh Mia, akhirnya Lucas hanya bisa pasrah melepaskan Varo, dan dia berlalu pergi meninggalkan semua orang.
"hm... gue ga nyangka, ternyata memang ada yaa orang yang bisa buat Lucas frustasi sampe segitunya..." gumam Zee pelan tapi tetap terdengar oleh semua orang.
"udah.. ga usah di fikirin, anggep aja kalian malem ini disini buat nemenin kita..." ucap Mia mencoba optimis.
"ya iyalah!! ya kali gue biarin lo berduaan doang sama Lucas dirumah.. jangan ngarep!!" jawab ketus Zee sambil menenggelamkan dirinya ke balik selimut.
Mia sempat terdiam, dia tidak mengerti kenapa Zee setakut itu dengan hubungan Lucas dan dirinya..
kalau Zee sudah tau tentang pernikahan orang tua mereka, itu artinya hubungan Zee dan Lucas sangat dekat bukan.. lalu untuk apa lagi Zee cemburu?
"Mia.. ga usah di fikirin, kamu tidur juga ya... besok kita masih harus sekolah..." ucap Varo mencoba menenangkan Mia.
Mia mengangguk, lanjut dia berbaring di samping Zee.
***
Tringg... Tringg.....
Telpon Mia berbunyi, dan yang menelpon adalah mamanya.
"hallo..." jawab Mia setengah sadar.
"hallo sayang, kamu sudah tidur?" tanya Sarah dengan nada lembut seperti biasa.
karna keasikan bulan madu, Sarah dan Adwin lupa untuk mengecek kedua anaknya dirumah, dan baru teringat saat hari sudah hampir tengah malam.
"mm..." jawab Mia pelan dengan suara ngantuknya.
"mm.. yaudah maaf ya karna mama ganggu waktu istirahat kamu... omong-omong Mia, kamu lagi dimana itu? kok kasurnya kayak beda.." Sarah yang menangkap suasana berbeda, tidak bisa tidak bertanya.
"aku lagi tidur diruang tamu ma..."
Mia mencoba menunjukan kameranya kesegala arah, tanpa dia sadari kalau Lucas sedang tidur sambil memeluknya.
"MIA!!!!!" pekik Sarah terdengar nyaring membuat Mia terkejut.
"APA YANG KALIAN BERDUA LAKUKAN!!!" lanjut Sarah memerkik.
mendengar itu, Mia seketika tersadar 100%, jiwanya seketika masuk lengkap kedalam tubuhnya.
Dan disaat yang sama, dia juga baru sadar kalau bantal guling yang sedari tadi dipeluknya ternyata bukan bantal guling melainkan Lucas.
"kyaaa...!!!!!" Mia memekik, mendorong tubuh Lucas menjauh.
"mm.... kenapa sih malem malem..." ucap Lucas santai sambil menyadarkan dirinya yang masih setengah sadar.
"lo ngapain disini?!!!" pekik Mia tak kalah kaget.
"LUCAS!!!" suara pria dewasa yang sangat menakutkan terdengar dari telpon.
"iyaa pa..." jawab santai Lucas seperti tidak ada masalah.
tentu saja Adwin langsung mengoceh, memarahi Lucas habis habisan.
Sementara itu, Zee dan Varo yang juga ada disana ikut terbangun.
Varo dengan cepat memeriksa keadaan Mia.
"Mia, lo gapapa kan?" tanya Varo.
Sementara Zee, terduduk sambil meregangkan tubuhnya. "kalian kenapa sih berisik banget malem malem gini..."
melihat ternyata Lucas dan Mia tidak hanya tidur berdua saja, Sarah dan Adwin mencoba menahan emosi mereka dan mencari tau lebih jauh tentang keadaan mereka.
dan tentu saja Zee adalah orang pertama yang bersaksi kalau itu hanya kesalahpahaman.
dan Varo, tentu saja ikut menutupi, dan mengatakan kalau itu semua juga kesalahpahaman.
.
"Mia, benar apa yang dibilang oleh teman teman kalian?" tanya Adwin dengan serius.
Mia mengangguk. "iya yah... itu semua ga sengaja, aku juga ga tau kenapa Lucas ada disitu.." ucap Mia menjelaskan.
Dan lanjut Adwin menanyai Lucas, meskipun malas menjelaskan, Lucas tetap tidak bisa memberitahukan kebenaran kalau dirinya memang sengaja mendekati Mia saat Mia tidur.
"mm..." sahut Lucas malas saat Adwin menasihatinya untuk tidak macam macam dengan Mia.
.
"yasudah, kalau begitu Mia dan Zee pindah ke ke kamar aja.. ga baik anak gadis tidur tengah rumah begitu..." ucap Adwin terakhir.
"baik yah..." jawab Mia malas.
Sejujurnya, sebelumnya dia sempat terfikir seperti itu, tapi Mia terlalu malas untuk memasukkan Zee ke kamarnya.
dari awal sampai akhir, Mia takut Zee akan tahu rahasia besarnya.
***
Setelah telpon berakhir, Zee menatap dengan tatapan penuh curiga ke Mia dan Lucas.
"kalian berdua beneran ga tau? emang ga kerasa?" tanya Zee..
"mana gue tau! udah gue bilang, gue punya penyakit tidur sambil jalan!" jawab Lucas sama seperti saat ditanya orang tuanya tadi.
"mm... mencurigakan!! masa dari lantai 2 ke lantai 1.. lagian masa bisa pas gitu.." Zee masih mencoba mengorek informasi, namun Lucas yang malas langsung saja berdiri, hendak membereskan kasur lipat yang ada dibawah mereka.
"udah ah.. permisi permisi... kalian berdua langsung masuk kamar aja sana..." ucap Lucas malas.
"Zee tidur di kamar lo ya..." ucap Mia dengan suara datar, membuat Lucas dan semua orang tercengang.
"Mia, lo serius? beneran gapapa nih gue tidur sekamar sama Lucas? ..gue sih gamasalah.. mau banget malah gue..." Zee menunjukan wajah senangnya.
Sementara itu Lucas terdiam, kasur lipat yang sudah diangkatnya seketika jatuh lagi ke lantai.
"ahh... atau mungkin lo mau tidur sama Alvaro ya? karna itu lo nyuruh gue sama Lucas.. mm.. tenang tenang, gue ngerti kok..." lanjut Zee berucap senang.
Varo yang duduk di kursi sofa terdiam, sambil menyimak ekspresi wajah yang dikeluarkan Mia.
Sementara itu, Lucas yang tentu saja tidak bisa terima dengan ide Mia langsung saja menarik tangan Mia, dan tanpa basa basi membawa Mia ke kamar utama yang ada dirumah itu..
yaps.. kamar orang tua mereka, yang kebetulan memang ada di lantai 1.
melihat itu Zee mencoba menghentikan, namun Varo dengan cepat menahan Zee..
"urusan mereka.. kita sebaiknya ga usah ikut campur.." ucap Varo dengan wajah serius.
...****************...
