Hari ini adalah hari pernikahanku, ya aku akan menikah dengan pemuda yang baru kukenal sebulan lalu. Seorang pemuda tanpa identitas yang kutemui dijalan saat hendak pulang dari desa sebelah setelah mengantar pesanan ayam kepada pelanggan di desa sebelah. Aku menolongnya karena kasihan melihat kondisinya yang berantakan dengan pakaian yang compang camping dan di penuhi luka di tubuhnya. Aku menikahinya karena terpaksa atas permintaan ibu tiriku agar aku tidak menjadi duri dalam pernikahan saudari tiriku Ayana dan kekasihnya Hendrik, meski berat untukku menikahinya tapi aku terpaksa menyetujuinya agar aku tidak diusir dari rumah ayahku yang kutinggali sejak kecil dan agar aku bisa merawat ayahku yang sakit. Akankah pernikahan ini berakhir bahagia ataukah akan menjadi neraka kedua untukku?! Ayah sanggupkah aku menjalani semua ini!? Semoga keputusan ini bukanlah keputusan yang salah untuk kebahagian semua orang. Semoga suamiku akan menjadi suami yang baik untukku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Setelah mendapat petunjuk dari rumah liburan keluarganya Alex berangkat menuju Korea Selatan untuk mencari makam orang tuanya dan rumah masa kecilnya di Korea. Setelah sampai di Korea Alex langsung mencari informasi melalui media di internet. Sebelum mencari rumahnya Alex mendatangi sebuah warnet yang tidak jauh dari bandara untuk mencari informasi tentang orang tuanya melalui internet karena Alex merasa informasi yang di dapatnya di Indonesia masih sedikit.
Di dalam pencariannya di media internet Korea Alex menemukan banyak artikel berita mengenai keluarganya beserta semua scandal yang menimpa keluarganya. Mulai dari penculikan ibunya, pengancaman dan penyerangan kantor tempat ayahnya bekerja serta masih banyak lagi berita mengenai scandal keluarganya tersebar di berbagai media Korea.
"Banyak sekali artikelnya, apa keluargaku memang seterkenal ini di Korea?! Pertama-tama aku harus mencari tahu tentang rekan-rekan kerja ayah yang dulu kerja bersama ayah secara langsung. Aku ingin mendengar semua cerita tentang ayah dari sisi sudut pandang mereka" ucap Alex merenung dalam hati.
Alex pun mulai mencari tahu informasi rentang rekan-rekan kerja ayahnya di masa lalu. Alex menemukan berita mengenai mantan asisten ayahnya, Alex menemukan informasi bahwa mantan asisten ayahnya sedang berada di penjara. Namun sebelum itu Alex memutuskan untuk mendatangi kantor tempat kerja ayahnya di masa lalu.
Alex berencana untuk mendatangi kantor juru bicara kepresidenan tempat dimana dulu ayahnya bekerja, Alex berfikir bahwa mungkin dia akan mendapat informasi lebih banyak mengenai ayahnya di kantor itu. Saat berada di depan kantor juru bicara kepresidenan Alex bertemu dengan Ahn Guk Tae mantan kepala staff di kantor ayahnya terdahulu. Saat mata mereka bertemu Ahn Guk Tae seperti menyadari sesuatu, Ahn Guk Tae seperti melihat wajah yang selama ini dia rindukan, dia pun seperti bergumam dalam hati dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Pak jubir Kim..., ah... tidak.. itu tidak mungkin terjadi.. karena Pak Kim kan sudah..." pikirnya dalam hati. Ahn Guk Tae yang penasaran mencoba untuk mendekati dan bertanya secara langsung.
"Maaf kalau boleh saya tahu Anda ini siapa?! Dan ada keperluan apa Anda datang kemari?" Tanya Ahn Guk Tae penasaran.
"Oh.. maaf jika saya mengganggu Anda. Perkenalkan saya Alex... emhn atau mungkin Anda mengenal nama Kim Yoon Gi?!.. saya ingin mencari tahu tentang keluarga pak Kim Joon Gi yang dulu pernah bekerja disini" ucap Alex dengan ragu.
"Oh.. saya Ahn Guk Tae, mantan kepala staff kantor Pak jubir Kim. Emhn kalau boleh saya tahu Anda ini siapanya pak jubir?!" Selidik Ahn Guk Tae.
Alex pun mengeluarkan photo keluarga yang di bawanya pada Ahn Guk Tae. Melihat photo itu Ahn Guk Tae seperti mengingat sesuatu. Dia pun mengajak Alex untuk bicara lebih lanjut di kantornya. Alex dan Ahn Guk Tae memasuki sebuah ruang kantor dan mereka pun mulai berbincang.
"Jadi kamu ini adalah anak kecil yang ada di photo ini" tanya Ahn Guk Tae meragukan Alex.
"Ah... iya, photo itu saya bawa saat saya masih kecil dan saat itu saya tidak ingat apa-apa karena mengalami trauma berat" tutur Alex.
"Ah.. ya, saya memang mendengar bahwa pak jubir Kim memang memiliki anak, tapi sejak saat kejadian itu saya tahu jika anak pak Kim menghilang dan tidak diketahui keberadaannya sampai saat ini. Maaf tadi Anda bilang nama Korea Anda siapa?!" Kata Ahn Guk Tae.
"Ah.. iya saya Kim Yoon Gi, setidaknya itu yang tertulis dalam pasport yang saya temukan" ucap Alex.
"Kim Yoon Gi, seperti nama yang ada dalam photo ini. Jadi apa yang membawamu kemari nak Yoon Gi, apa yang ingin Anda ketahui dengan berkunjung ke kantor ini?" Tanya Ahn guk Tae.
"Saya ingin mengetahui apa yang terjadi pada ayah saya di masa lalu" ucap Alex dengan lantang.
"Tapi, bukankah Anda bisa mencarinya di media online?! Bukankan berita mengenai hal itu sudah banyak tersebar di internet?!" Kata Ahn Guk Tae sedikit meragukan Alex.
"Iya, memang ada banyak artikel tentang ayah saya dan keluarga saya di internet, namun saya ingin lebih tahu banyak tentang ayah saya selama Ia bekerja di kantor ini" kata Alex dengan nada sedih.
"Pak jubir Kim adalah orang yang baik dan loyal dalam bekerja terlepas dari semua masalah yang menimpa keluarganya. Yang saya tahu Pak jubir Kim pernah mendapat telpon pengancaman yang di ketahui berasal dari adiknya yang bekerja sama sengan asisten pribadinya, selain itu..."
flashback
25 tahun lalu istrinya Kim Joon Gi yang bekerja sebagai penerjemah berita bahasa isyarat tengah dalam perjalanan pulang usai selesai bekerja di sebuah kantor berita. Semula semua berjalan dengan baik, tapi tiba-tiba mobil yang dikendarainya mulai hilang kendali dan sulit untuk di normalkan kembali. Jong Min A tidak bisa memegang kendali atas mobilnya seolah ada seseorang yang tengah mengendalikan mobil nya dari jara jauh.
"Emhn....eh... apa yang terjadi dengan mobilnya?! Kenapa mobil ini sulit di kendalikan dan berjalan sendiri tanpa di kemudikan?! Apa yang salah dengan mobil ini?!" Jong Min A bertanya-tanya dan mulai ketakutan. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan kendaraannya, Min A tidak bisa menghentikan laju mobilnya dan tidak bisa mengendalikan arah mobilnya.
Min A ketakutan dengan semua yang telah terjadi seolah mobil itu telah di retas oleh seseorang. Tiba-tiba Min A teringat dengan berita peretasan mobil yang terjadi baru-baru ini, Min A pun merasa bahwa mobilnya telah di retas oleh seseorang. Mobil Min A melaju dengan cukup cepat seolah hendak membawanya ke suatu tempat yang tidak di ketahui. Hujan mulai turun membasahi jalanan dan semakin membuat suasana mencekam, Min A semakin ketakutan dengan apa yang akan terjadi.
Tiba-tiba mobil berhenti di sebuah persimpangan jalan, dari jauh muncul seseorang dengan menggunakan jas hujan berwarna hitam datang mendekati mobil Min A, dia pun semakin ketakutan dan mencoba mengunci pintu mobil namun semua itu sia-sia karena lelaki itu memiliki mengendali mobil jarak jauh yang mengendalikan mobilnya. Lelaki itu kemudian membuka kunci mobil Min A lalu masuk melalui pintu belakang mobil.
"Onnieya~.. apa kau takut... hemh..." suara lelaki itu terdengar berat.
"Cup....cup...cup... onnieya~ tidak perlu takut karena aku tidak akan menyakitimu jika suamimu itu mau menuruti perkataanku" bisiknya di telinga Min A.
Min A semakin merasa gusar dan ketakutan di buatnya dia mencoba untuk mengendalikan perasaan dirinya dan mengontrol tindakannya dan tetap mencoba untuk tenang dalam situasi itu. Min A mencoba untuk memikirkan cara agar dia bisa lolos dari kejadian itu. Lelaki itu mulai menyalakan mobil dan mengendalikannya.
"Onnieya~ Kamu lihat... pengendali ini bisa mengendalikan mobil dari jarak 300 meter, dan mobil ini sudah di pasang peretas agar bisa di kendalikan dengan alat ini. Onnieya~ coba tebak apa yang akan aku lakukan pada suamimu itu. sekarang aku akan menghubungi suamimu, kau lihat onnieya~ telpon ini hanya bisa menghubungi suamimu dan telpon ini tidak akan bisa dilacak oleh siapapun karena handphone ini sudah di pasang VPN (virtual private network)" Hyun Min pun menghubungi Joon Gi dari handphone yang sudah di pasang pengubah suara.
Telpon pun di angkat oleh Joon Gi "Hallo, saya Kim Joon Gi, Dengan siapa saya bicara?" Tanya Kim Joon Gi.
Tapi tidak ada jawaban dari si penelpon, Joon Gi pun bicara lagi "hallo jika Anda hanya iseng..." ucapan Joon Gi terpotong.
