NovelToon NovelToon
Gadis Simpanan Mas Dewan

Gadis Simpanan Mas Dewan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Trauma masa lalu
Popularitas:29.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Elsheva selalu percaya keluarga adalah tempat paling aman.
Sampai malam itu, ketika ia menjadi saksi perselingkuhan terbesar ayahnya—dan tak seorang pun berdiri di pihaknya.

Pacar yang diharapkan jadi sandaran justru menusuk dari belakang.
Sahabat ikut mengkhianati.

Di tengah hidup yang runtuh, hadir seorang pria dewasa, anggota dewan berwajah karismatik, bersuara menenangkan… dan sudah beristri.
Janji perlindungan darinya berubah jadi ikatan yang tak pernah Elsheva bayangkan—nikah siri dalam bayang-bayang kekuasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

VIP room

.

.

.

Els masih menatap gelang daisy yang melingkar manis di pergelangannya. Kilau kecilnya membuat hati gadis itu sedikit lega, seolah ada jaminan bahwa Heksa benar-benar memikirkan dirinya.

"Kenapa? Katanya capek," tegur Heksa. Els duduk termenung di balkon kamar. Ia mengira Heksa sudah tidur ketika ia meninggalkannya tadi.

Els menoleh. "Eh, iya capek tapi nggak ngantuk."

"Masih kepikiran, Davina?"

"Hu'um, kamu nggak takut emang kalau kita ketahuan?"

Heksa menangkup sebelah pipi Els, menatap lurus ke dalam mata bening itu. “Aku lebih takut kehilangan kamu, yangg. Jadi, selama aku ada, nggak akan ada yang bisa nyentuh kamu. Ingat itu.” Bibirnya menempel singkat di kening Els.

Apa benar sebesar itu Heksa melindunginya?

Wajar Els terus gelisah, selain dia tidak punya pengalaman menjadi selingkuhan, ia juga tahu persis apa resiko yang bakal ia dapat kalau sampai semuanya terbongkar.

Heksa benar-benar menginap malam itu, memenuhi permintaan Els. Namun menjelang pagi, ia harus bergegas pergi. Rapat pagi menunggunya, dan ia bahkan tidak sempat menjelaskan pada Davina mengapa semalam tidak pulang.

Pesan singkat 'Aku di tempat Arash, urus berkas.' jadi satu-satunya alibi yang ia kirimkan pada istrinya.

Siang hari, saat Heksa baru saja kembali ke ruang kerjanya, pintu mendadak terbuka cukup keras. “Mass…” suara Davina terdengar cukup keras, membuatnya tersentak.

“Kamu bisa ketuk pintu dulu, kan?” gumamnya sambil menoleh.

“Maaf, Mas, aku buru-buru. Aku ada arisan sama ibu-ibu anggota dewan. Kamu tahu kan? Kal ini diadakan di villa. Berangkat sore ini, nginep semalam.” rengek Davina, manja.

“Boleh. Hanya semalam, kan?” jawab Heksa datar.

“Iya Mas, cuma semalam kok. Ya udah aku pamit yaa, bye.” Davina tersenyum girang lalu melangkah cepat, tak lagi menanyakan apa pun tentang semalam.

Hanya seperti itu, Heksa menghela napas panjang. Ia tidak heran. Davina sudah lama tidak peduli pada detil-detil kecil tentangnya, seolah yang ia pedulikan hanyalah lingkaran sosial dan hartanya saja.

Ia kembali menatap layar laptopnya. Di sana, tubuh gadis kesayangannya tengah berlenggak-lenggok di depan lensa kamera. Els sedang berada di butik, mencoba koleksi baru. Saat Davina masuk tadi, mereka sedang video call, Els langsung diam tapi tidak memutus panggilan. Perasaan cemasnya jelas, tapi pembawaan Heksa yang tenang membuatnya ikut tenang.

“Oppa, gimanaaa? Bagus nggak? Baru mendarat nih…” suara Els meyapa riang setelah yakin Davina telah pergi.

“Bagus, babe. Yang hitam lebih bagus. Lagi di kafe, yaa?”

Els menjawab sambil membereskan pakaian, dan meraih tasnya.“Iya tadi aku beli online ini lagi ditry on. Aku udah kelar nih, mau ke supermarket dulu ya?”

“Jangan matiin vcall-nya,”pinta Heksa cepat.

“Loh, Mas nggak makan dulu? Udah siang loh…”

Heksa tersenyum hangat. Kenapa selalu Els yang menanyakan hal-hal kecil seperti ini? Davina, sebagai istrinya, sudah lama tidak pernah menanyakan hal-hal receh seperti itu. Bahkan ia tidak peduli apakah Heksa makan atau tidak.

“Mau makan ditemenin kamu, babe,”jawabnya manja. Ahh! Heksa sulit sekali untuk tidak manja pada Els. pria dewasa itu pasti akan geli sendiri kalau mendengar rengekannya yang lebay itu.

“Nggak ada kerjaan emang?”

“Udah kelar semua. Booking VIP di lounge café ya, tungguin aku di sana.”

“Siap sayang, aku booking sekarang. Mau makan apa? Aku pesenin sekalian.”

“Kamu yang pilih aja. Kamu paling tahu aku sukanya apa.”

“Oke byee sayang. Aku otw yaaa…”

Els menutup obrolan mereka dengan senyum kecil. Di satu sisi, ia sungguh berasa seperti gadis pada umumnya yang punya kekasih. Menunggu waktu untuk bertemu, memesan makan, memperhatikan detail kecil. Hubungannya dengan Heksa memang dimulai sebagai hubungan transaksional, tapi sekarang perhatian di antara mereka terasa seperti sepasang kekasih yang benar-benar jatuh cinta.

Ia menatap cermin besar di ruangannya, mengoles lip tint tipis di bibir mungilnya, touch up sedikit cushion di pipi, lalu menyemprot parfum ZR favorit Heksa. Anggi, asistennya Els yang kebetulan masuk saja tak bisa menahan decak kagum saat melihat penampilan bos mudanya yang memesona.

“Udah cantik, Mbak Els. Cantik banget malahan,” ucap Anggi sambil geleng-geleng kepala.

“Serius, Nggi?”

“Banget, Mbak. Udah kayak barbie hidup bosku ini, haha.”

“Hahaha, jangan-jangan minta kenaikan gaji abis ini…” balas Els terkekeh.

Ia melangkah cepat keluar menuju café yang dimaksud Heksa. Kebetulan kelasnya sudah selesai hari ini, hanya tinggal beberapa tugas yang bisa dikerjakan malam nanti.

Entah kebetulan atau memang takdir yang mempermainkan, di salah satu sudut café itu ada dua pria sedang duduk santai menikmati kopi panasnya.

Mata jeli Samudera sudah langsung bisa menangkap siluet tubuh wanita yang sangat ia kenali, yang belakangan terus memenuhi kepalanya. Mata pria itu terus mengikuti arah Elsheva berjalan hingga melewatinya menuju VIP room.Ia sengaja menggunakan buku menu untuk menutup separuh wajahya agar Els tidak menyadari keberadaannya.

“Elsheva… siapa dia untuk Om Heksa? Apa Om Heksa hanya mempermainkan dia?” gumam Samudera dalam batin, tanpa mengalihkan pandangannya. “secantik dan secerdas itu… harusnya dia bukan wanita simpanan.”

Semua pikiran itu berisik menggema di kepala Samudera. Pria di depannya tampak mengutak-atik tablet di tangan lalu memperlihatkan hasil kerjanya. “Ini info terbaru, Nona Elsheva, Boss.”

Pria yang seperti seorang assisten itu bekerja cukup keras, untuk bisa memperoleh semua info tentang Els yang tidak banyak. Data tentang Els terpampang di layar, mulai tempat tinggalnya, butiknya, prestasi-prestasinya, juga cerita-cerita pria yang pernah mengejar gadis itu dengan berakhir patah hati.

“Jadi dia tinggal satu gedung denganku, bahkan satu lantai. Menarik… perempuan ini cukup mandiri. Semoga dia bersama Om Heksa bukan karena jabatan atau uangnya,” gumam Samudera, menyunggingkan senyum kecil. Namun senyum itu lenyap seketika kala ia melihat seorang pria berpenampilan kasual berjalan cepat menuju ruangan yang sama tempat Els masuk. Ia tahu betul siapa pria itu. Tak lain, tak bukan, dia adalah Om-nya.

Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi Heksa, selain ketika bertemu dengan gadisnya. Makhluk random yang belakangan ini membuat hidupnya penuh warna seperti pelangi yang muncul setelah badai. Membuka pintu ruang VIP, Heksa langsung menyapa riang, “Heiii… udah lama, babe?” Ia mengecup singkat bibir Els.

Di atas meja sudah terhidang beberapa menu makanan dan minuman yang Heksa sukai, selain makanan rumahan tentunya.

Ah, bagaimana ia tidak bahagia kalau Els selalu memperlakukannya dengan sangat baik seperti itu?

Awalnya memang Els canggung menjalin hubungan dengan pria yang usianya lima tahun lebih tua darinya. Namun, lama-lama ia terbiasa dengan perlakuan pria itu yang menurutnya masih dalam batas wajar seorang suami dan bahkan Els bisa lebih agresif karena Heksa suka digoda. Heksa hanya terpaku pada Els. Ia bukan tipe pria yang suka jajan ke mana-mana, ia hanya butuh dimanjakan dan dilayani oleh satu gadisnya, itu sudah lebih dari cukup.

Tidak berselang lama seorang pelayan masuk membawakan pesanan mereka, “Itu makanannya baru datang. Makan dulu yuk,” ucap Els menatap penuh minat pada hidangan yang sedang disajikan satu per satu. Ia terlalu sering memasak untuk Heksa jadi menatap menu resto cukup membangkitkan nafsu makannya.

“Oke, aku suapin sini. Kamu pasti capek abis meeting. Ehh, tapi kamu jam segini udah keluar kantor, Mas? Kerjaan gimana?”

Heksa mengunyah pelan suapan Els. “Udah kelar, sayang. Tinggal tanda tangan berkas aja besok. Kenapa? Kamu takut aku dipecat, jam segini keluar?”

“Iya lahh. Nanti siapa yang hidupin aku kalau kamu dipecat, Mas? Hihi…”

.

.

.

1
Qaisaa Nazarudin
Tapi menurut ku saat Els sama Heksa,hidupnya terlalu monoton,gak jauh2 dari DAPUR,KASUR,KULIAH DAN SHOOPING..
Tapi dengan saat bersama Samudera baru bikin Adrelin bekerja,gak monoton2 amat..Lagian sama Heksa,Heksa itu gak TEGAS orangnya, Isteri kayak Davina aja masih lagi di pertahankan,Biarkan saja Heksa bersama Davina,biar dia nyesel nanti..
Qaisaa Nazarudin
Gak semua wanita klepek2 lihat lelaki putih mulus kek gitu,ada kebanyakan nya suka yg kulit maskulin,kelihatan macho gitu,dari pada putih terkesan Kayak mayat hidup,Atau hasil oplas gitu..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Heksa gak suruh orang untuk menyelidiki Davina? Mending Cerai dari punya isteri tapi gak pernah mengurus suami..
Qaisaa Nazarudin
Kalo gini pasti gak jauh2 dari MAFIA..
Qaisaa Nazarudin
Waahh Els akan menjadi Incaran Samudera nih.. Tapi jangan ya Els itu isteri orang lho..😁
Qaisaa Nazarudin
Lha Samudera ternyata?? Apa yg terjadi dengannya??🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Wooaaahh Gila Cowok nya manpaatin nih cewek utk ATM berjalan nya doang,Biasanya Cowok yg di jadiin ATM BERJALAN,Lha ini malah kebalik..😂😂
Qaisaa Nazarudin
Kenapa selalu Ruby yang keluar? Namanya selalu typo..
Qaisaa Nazarudin
Mending ketahuan selingkuh saat masih PACARAN, itu berarti Tuhan menunjukkan kalo dia bukan Orang yg tepat utk dijadikan pasangan hidup..
Qaisaa Nazarudin
Tapi sayangnya di gunakan utk menjadi sugar baby..
Qaisaa Nazarudin
Emang sepantasnya mas Dewan menomer satukan Els Davina,Wong Els yg memenuhi semua kebutuhan mas Dewan,Sedangkan isteri pertama cuman PAJANGAN doang..
durrotul aimmsh
bkal perang dunia g nih..
Qaisaa Nazarudin
INGAT KAMU JUGA ISTERI NYA YANG SAH,WALAUPUN GAK DIPUBLISHKAN..
RanumAksara
Mon maap, ELs bukan dituntut karena goresan mobilnya. Tapi pemilik mobil, si om botak itu hakim yang kebetulan akan mengawal sidang. Jadi ELs diminta untuk menunggunya untuk membahas ganti rugi setelah menyelesaikan sidang. 🙏
Qaisaa Nazarudin
Kelinci percubaan,satu fakultas,satu jurusan, Tapi apakah sama beruntungnya kaya Els,Yang diNIKAHIN baru diTIDURIN??,atau mereka Hanya DITIDURIN tanpa ikatan??
Qaisaa Nazarudin
Nikah perjodohan kah? Kalo udah gak ada yg bisa diharapkan,ngapain masih dipertahankan,Ntar jadi Boomerang buat kamu Sa,Saat Davina tau kamu Nikah lagi,Yang jadi korbannya pasti Els..
Qaisaa Nazarudin
Nah ini ciri2 lelaki yg ku suka,Walaupun Tajir,Tampan,Mapan tetap Pandai menjaga diri, BUKAN TEH CELUP 👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
Kok Ruby?? Ruby itu siapa??
Nah kan bilang I love you,secepat itukah Heksa bisa mencintai,Apa karena sudah mendapatkan Virginnya Els kah??
RanumAksara: Terima kasih koreksinya🙏
aku lagi ngerjain beberapa cerita jadi suka ketuker🙏
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Katanya belum Cinta,Segitu gampangnya seorang lelaki memanggil SAYANG,YANK..dari malam tadi udah berapa kali Heksa manggil isteri nya SAYANG,YANK..
Qaisaa Nazarudin
Kalo udah begini pasti tuh si isteri selingkuh di belakang mas dewan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!