NovelToon NovelToon
KINASIH (Babak Pertama)

KINASIH (Babak Pertama)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Persahabatan / Dunia Hybrid
Popularitas:508
Nilai: 5
Nama Author: Rona Aksara

Perlu waktu lama untuknya menyadari semua hal-hal yang terjadi dalam hidupnya.
suka, duka, mistis, magis, dan diluar nalar terjadi pada tubuh kecilnya.
ini bukan tentang perjalanan yang biasa, inilah petualangan fantastis seorang anak berusia 12 tahun, ya dia KINASIH.

Pernah kepikiran engga kalau kalian tiba-tiba diseret masuk ke dunia fantasi?
kalau belum, mari ikuti petualangan kinasih dan rasakan keseruan-keseruan di dunia fantasi.

SELAMAT MEMBACA..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rona Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3: Portal

Dalam perjalanan menuju bukit tempat portal berada,

"Kenapa hanya diam saja, asih?." tanya mbah inah.

Sepanjang perjalanan Kinasih hanya diam. dia masih merasa tak percaya dengan dunia ini.

"A-a-aku hanya masih tak percaya dengan semua ini, mbah" raut mukanya mendadak berubah. semula ia Nampak berseri kini wajahnya menjadi sendu.

"Apakah aku bisa kembali ke duniaku, mbah?"

"Bisa, ketika kamu telah membereskan suatu konflik di dunia fantasi ini. Nanti masuklah ke dalam portal, dan kau akan dikirim menuju tempat sesuai urutan yang telah tercatat di buku catatan tua itu." mbah inah mencoba menjelaskan secara singkat.

"Apakah mbah tahu asal muasal buku catatan itu?."

mbah inah hanya mengangguk. tidak ada jawaban.

"Sebenarnya, mbah adalah seorang penyihir, kan?"

"Kenapa kau bisa tau?"

"Karena tongkat yang mbah pegang. Aku hanya tahu tongkat seperti itu hanya dimiliki oleh seorang penyihir." Jelasnya.

Mbah inah terkekeh. "Kamu tidak salah, asih. Aku memang seorang penyihir di dunia fantasi ini. Dan aku menjadi orang yang paling dipercaya olehnya."

"Oleh siapa, mbah?." Asih melipat dahi.

"Oleh seorang raja penyihir, Darko Namanya. dia pemimpin dari semua penyihir yang ada di dunia fantasi ini, asih. Jika suatu saat nanti kau bertemu dengannya, semua pertanyaan-pertanyaanmu akan terjawab olehnya. Dan sampaikan salamku juga padanya." Ucap mbah inah.

Asih mengangguk pelan. "Jika ini memang dunia fantasi, apakah waktu disini berjalan sama dengan duniaku, mbah?."

"Tidak, disini waktu berjalan lebih cepat dari duniamu. Jika kau berada di dunia fantasi selama 3 bulan, namun waktu di duniamu masih berjalan satu hari saja." Jawab mbah inah.

"jadi begitu, apakah dengan munculnya arus listrik misterius di tubuhku masih berkaitan dengan semua ini, mbah?." Tanya kinasih sekali lagi.

Mbah inah tersenyum.

"Benar asih, petir biru akan menemani perjalananmu dan juga telah menjadi garis takdirmu. Lihatlah, kita telah sampai pada tujuan kita." Mbah inah menunjuk sebuah portal yang berada diatas bukit.

Portal itu terlihat seperti bangunan tua yang hanya dibangun dari susunan batu-batu tak beraturan. Dan dengan kondisi lubang portal tertutup bebatuan.

"Apakah kamu sudah siap melanjutkan petualanganmu, asih?"

"Jika ini sudah garis takdirku, aku akan mencari jawaban-jawaban dari semua ini. Dan akan kulakukan hingga tuntas, mbah." Jawab Kinasih dengan tegas.

Mbah inah tersenyum. Lalu merapalkan sebuah mantra. Lambat laun portal itu terbuka. Bebatuan yang awalnya menutup portal seketika itu juga terangkat ke angkasa. Setelahnya, Mbah inah meminta asih untuk berdiri di depan portal tersebut.

"Aku tidak memberimu bekal apapun. Temukan kekuatan dan jati dirimu sendiri di dalam semua petualanganmu. Sekarang tutup matamu, rasakan petir itu merasuki tubuhmu."

Langit berubah menjadi gelap. Gumpalan awan yang semula putih berubah menjadi hitam pekat.

BLARR..

BLARR..

Petir saling menyambar. Membuat suara gemuruh yang memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya. Kinasih segera memejamkan kedua matanya. Dengan cepat, tubuh kecil itu telah diselimuti petir berwarna biru. Dia merintih kesakitan, namun dia tetap berusaha menahannya.

"WAHAI LANGIT, DUNIA, DAN SEISINYA. AKU PERSEMBAHKAN SESEORANG YANG AKAN MENGHAPUSKAN SEMUA KONFLIK DI DALAM DUNIA FANTASI INI." Ucap mbah inah dengan suara lantang.

"Kinasih, sekarang langkahkan kakimu perlahan. Tidak usah takut."

Perlahan kinasih melangkahkan kakinya masuk ke dalam portal. hawa disekitarnya semakin berubah. Semakin ia melangkahkan kaki, semakin dingin pula hawa disekitarnya. Dalam hitungan detik, Tubuh kecil kinasih telah menghilang ditelan portal itu.

Mbah inah menghela napas Panjang. Melihat tubuh kinasih yang perlahan menghilang dan tidak dapat dilihatnya lagi. "Semoga kau dapat menyelesaikan semuanya, asih." Gumamnya sambil tersenyum.

.....bersambung.....

1
Oscar François de Jarjayes
Sudut pandang baru
Rona Aksara: engga, itu cuma adegan pembuka aja, sudut pandangnya masih kinasih kok
total 1 replies
Dâu tây
Ceritanya bikin merinding, ga bisa lepas ya!
Rona Aksara: merinding sebadan badan ga kak? /Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!