NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat
Popularitas:240.4k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.

"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.

"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.

"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.

Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa kamu cemburu?

Gio yang baru selesai dari belakang nampak buru-buru kembali ke toko dimana istrinya sedang berbelanja baju, sebelumnya ia yang kebelet kencing terpaksa langsung pergi karena tak ingin mengganggu konsentrasi gadis itu dalam memilih pakaian.

"Kalau tidak jadi beli silakan pergi mbak, jangan disini terus nanti diam-diam ngambil dagangan saya lagi." ucap seorang penjual ketika Gia masih berada didepan tokonya hingga membuat gadis itu kembali melotot menatapnya.

"Apa kamu bilang? aku mencuri daganganmu? enak saja, aku kesini juga terpaksa tahu lagipula jangankan daganganmu seluruh toko yang ada di pasar ini juga bisa ku beli." tukas Gia dengan sombong, bukan gadis itu jika tidak sombong meskipun dalam keadaan terjepit sekalipun.

"Sudah mbak jangan kebanyakan menghalunya kucing saja tertawa mendengarnya," timpal pedagang lainnya dan bersamaan itu nampak kucing lewat dihadapan mereka dengan suara khasnya seakan-akan sedang ikut mengolok-olok gadis tersebut.

"A-apa?" Gia nampak semakin kesal namun saat hendak mengejar kucing itu tiba-tiba Gio datang dengan wajah dinginnya seperti tak punya dosa karena telah meninggalkannya, dasar laki-laki mokondo.

"Eh mas Gio kirain sudah pulang," sapa sang penjual yang langsung berubah ramah ketika melihat kedatangan pria itu.

Gio mengulas senyum tipisnya. "Apa sudah selesai?" ucapnya menatap penjual itu dan sang istri bergantian namun keningnya sedikit mengernyit ketika wajah gadis itu nampak ditekuk bahkan menatapnya dengan tatapan bagaikan seekor harimau yang siap menerkam mangsanya.

Apa sesuatu telah terjadi saat ia pergi tadi?

"Ada apa?" ucapnya namun gadis itu hanya menatapnya kesal tanpa membuka mulutnya lalu kembali membuang mukanya ke samping dan itu membuat Gio semakin tak mengerti.

"Apa dia sudah selesai berbelanja? berapa totalnya?" tukasnya seraya mengambil dompetnya yang berada didalam saku celananya.

"Oh mas Gio yang mau membayarnya?" ucap penjual tersebut imgin memastikan.

"Hm," pria itu hanya mengangguk kecil sembari mengulas senyum kecilnya.

"Oh kalau begitu tidak usah mas Gio, aku kasih gratis saja." penjual itu pun kembali memasukkan barang belanjaan Gia tadi dan tentu saja itu membuat gadis itu langsung melotot, dasar penjual ganjen sama yang tampan saja gratis dan sok ramah umpatnya dalam hati.

"Tidak usah biar aku bayar saja," tolak Gio tak enak hati.

"Tidak apa-apa mas Gio apa sih yang nggak buat mas Gio," penjual tersebut langsung menyerahkan barang belanjaannya itu ke tangan Gio lalu menyuruhnya segera pergi sebelum pria itu berubah pikiran dan mengambil uang untuk membayarnya.

Kini sepanjang lorong pasar Gia nampak jalan dengan cepat meninggalkan pria itu, suasana hatinya sedang tak baik-baik saja jadi ia malas berbicara.

"Apa mau membeli sesuatu yang lain?" tanya Gio yang sedang berjalan mengikutinya dibelakang namun gadis itu tetap mengacuhkannya.

"Mau membeli makanan?"

"Bagaimana dengan makeup?"

"Atau sepatu?"

Beberapa kali tawaran Gio nampak diabaikan oleh gadis itu yang terus saja melangkah menuju parkiran dimana sepedanya diparkir disana, pria itu pun menghela napas panjangnya kemudian segera menaiki sepedanya dan tanpa diminta gadis itu pun juga langsung naik.

Kini keduanya kembali pulang dengan saling mendiamkan berbeda dengan saat berangkat tadi meskipun juga hanya perdebatan kecil isinya namun bagi seorang pria lebih baik menghadapi wanita yang banyak bicara daripada wanita yang diam seribu bahasa karena ia bukan dukun yang mengerti isi hatinya.

"Apa kamu cemburu?" ucap pria itu tiba-tiba hingga membuat Gia yang sedang menatap punggung lebarnya langsung melotot mendengarnya, barangkali gadis itu cemburu karena penjual tadi yang bersikap terlalu ramah padanya.

"Aku? cemburu? dalam mimpimu," tukas Gia dengan suara terdengar kesal namun bukannya membuat Gio ikutan kesal namun pria itu justru nampak menarik sudut bibirnya keatas.

Saat berada dipersimpangan jalan tiba-tiba sepedanya tak sengaja menabrak beberapa tumpukan batu kerikil sisa perbaikan jalan hingga membuat Gia sontak memeluk pinggang pria itu karena hampir saja terjatuh.

"Dasar modus, kamu pasti sengajakan melakukannya?" tuding Gia namun Gio tak lagi menanggapi dan pandangannya nampak melirik kearah sebuah rumah yang lumayan besar yang terlihat sepi, ya rumah tersebut adalah rumah kepala kampung sini yang notabennya ayah dari mantan kekasihnya tersebut.

Setiap melewatinya kenangan-kenangan indah mereka dulu langsung memenuhi kepalanya hingga membuatnya sejenak melupakan seseorang yang sedang ia bonceng dibelakangnya saat ini.

Beberapa saat kemudian mereka pun telah sampai, namun Gio tak merasakan jika istrinya akan turun dari sepedanya.

"Sudah sampai," ucapnya namun tak ada suara yang menjawab tapi justru dengkuran halus terdengar.

Apa gadis itu sedang tidur?

Karena penasaran Gio pun menoleh ke belakang dan benar saja gadis itu nampak tertidur pulas, pantas saja sejak tadi punggungnya terasa berat.

Sejak melewati rumah sang mantan kekasih, pria itu memang tak lagi berbicara dan rupanya itu digunakan sang istri untuk tidur. Akhirnya Gio pun terpaksa menggendong gadis itu dan membawanya kedalam kamar.

Setelah meletakkannya diatas ranjang pria itu nampak menggeleng kecil, istrinya itu seperti anak kecil yang sedang ngambek karena tak mendapatkan mainan dan pada akhirnya ketiduran karena kesal. Ia masih tak menyangka bagaimana bisa terjebak dalam hubungan rumit seperti ini dengan gadis asing itu.

"Semoga semua ini cepat berakhir," gumamnya lantas berlalu meninggalkan kamarnya.

Gia yang memang suka sekali tidur nampak terbangun menjelang petang itu ketika mendengar rumahnya nampak ramai.

"Dasar wanita ganjen," gumamnya lantas membuka matanya bahkan dalam tidur pun ia masih bermimpi berantem dengan penjual dipasar tadi.

Kemudian gadis itu pun mengedarkan pandangannya dan rupanya sudah hampir petang. "Oh astaga," saat menyadari ia sudah berada didalam rumahnya.

Tak berapa lama terdengar ketukan dari luar dan nampak Tania masuk kedalam.

"Segera bersihkan dirimu semua tamu sudah menunggu!" perintah wanita itu ketika melihat Gia masih bergelung dengan selimutnya.

"Tamu apa?" Gia nampak tak mengerti.

"Apa kamu lupa hari ini adalah syukuran pernikahan mu dengan kak Gio, cepatlah keluar sebelum semua orang menganggapmu menantu paling malas di kampung ini!" perintah Tania lalu kembali keluar.

Gia nampak menghela kesal, lagipula siapa juga yang mau dianggap rajin pikirnya karena pada kenyataannya ia memang pemalas dan lebih bagus jika mereka menganggap seperti itu agar ia lebih cepat pergi dari kampung ini.

Setelah membersihkan dirinya Gia pun nampak menimbang untuk memakai pakaian yang ia beli di pasar tadi atau pakaiannya dari kota, apa ia buat saja sekalian dibenci oleh warga sini agar segera mereka usir?

Beberapa saat kemudian gadis itu pun segera meninggalkan kamarnya dan semua mata langsung tertuju kepadanya begitu juga dengan Gio yang nampak tak berkedip.

1
Rahmawati
bener tuh nasehat kakek, barang yg udah dipakai mending di rawat aja
Rohima
suka bnget sama novel ini antusiasme bnget buat nunggu up kakanya tiap hari, apalagi pas libur gelisah bnget nunggunya, kecintaan bnget sama alurnya nggk ngebosenin, kadang pas nunggu ku baca ulang" hihihihi
lucu aja sma mereka😁
tiap baca aku selalu bayangin visualnya kak bara valentino sama esta pramanita
kyak cocok bnget melekat bnget sama mreka visualnya 😊😊😊
semangat upnya tor👍👍👍👍
kalok boleh crazy up lh ya sekali "😊😊😊😊
Rohima
suka bnget s
Piet Mayong
gia kalau kamu gabut mending ngerjain Tania aja dirumah biar g garing hidupmu🤣🤣🤣
Sugiharti Rusli
wah si Gia mau melakukan apa dia di depan kamar si Tania tuh nanti😛😛😛
Sugiharti Rusli
sejatinya memang si Gia itu kalo mau merubahnya butuh kesabaran dan contoh yang nyata sih yah, buktinya ketika melihat suaminya menyapu dia berinisiatif menggantikannya,,,
Sugiharti Rusli
tapi apa yah maksud kakeknya Gio bilang mengulangi hal yang semu itu, apalagi sang kakek tahu kalo Gio dan Gia sudah menjadi suami-istri secara utuh🤔🤔🤔
Sugiharti Rusli
jadi sejatinya si Gio pun sudah tahu kalo dia dijodohkan sama Gia, dan pertemuan dulu mereka di club karena mau melihat bagaimana calon istrinya itu😆😆😆
Sugiharti Rusli
oh ternyata kakek Hadikusumo teman baik ayahnya Gerard yah sepertinya beliau ini,,,
Retno Harningsih
lanjut
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
iya juga dah di pake mau di pulangin....emang ada perjanjian kah barang rusak bisa di retur tapi gia bukan barang ya 🤣....si medit ada2 aja bilang aja belum move on dari masa lalu
nyaks 💜
🤣🤣🤣🤣🤣
nyaks 💜
bodoh!!
Uba Muhammad Al-varo
Gio....dengar tuh, omongan nya kakek "nggak boleh membalikkan barang yang sudah di pakai kecuali barang nya utuh seperti semula,makanya Gio mulai dari sekarang buat Gia nyaman berada didekat mu
MD...
alesan mau berhenti karna Gia mau pulang, sneng kan mantan Lo balik.... Dihhh ntar waktunya Gia pulang beneran, ngerasa kehilangan lagi Lo... tau kan rasanya sakit kehilangan. Mau di ulangi apa?
BOLEH....
MD...
hati2 Gi, jgn sampai Kalah ma Tania kalau wanita itu ngelak gak mau bayar utang
MD...
jgn panggil Gia kalau hidupnya adem-adem saja... Gia kan suka keramaian, keributan kecil gak masalah lah ya😅😅🤣
Rokhyati Mamih
setuju Gia kalau kamu nagih hutang dengan Tania jadi pembantumu 5 bulan
MD...
belajar alon² Gi... ntar juga terbiasa
Oma Gavin
nah itu gio dengerin nasehat kakek jgn jadi pecundang udah menikmati perawan mau dikembalikan meskipun itu permintaan gia harus nya kamu bisa lebih lunak dan berusaha berubah lebih perhatian sama istri gimana gia mau jatuh cinta bila suami nya aja jurek ngomong seperlunya ngga ada manis" nya kayak le mineral, punya istri cantik itu dijaga diluaran banyak yg ngantri jandanya gia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!