NovelToon NovelToon
Cinta Virtual

Cinta Virtual

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Pelakor / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:611
Nilai: 5
Nama Author: Nur leli

Perkenalan Mia dan Asril berawal dari sosmed dan tidak butuh waktu lama, mereka pun menikah tapi sayang pernikahan mereka hanya seumur jagung itu disebabkan oleh hadirnya Ida mantan istri dari Asril. yang sedang hamil dari laki laki lain namun laki laki itu tidak mau bertanggung jawab sehingga Ida menjebak Asril agar bisa menikah dengannya. apakah nantinya kebusukan Ida terbongkar? dan apakah Asril dan Mia bersatu kembali? yuk kita baca bersama sama kelanjutan cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur leli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi dari rumah

Mia terus menangis sejadi jadinya di pelukan ibunya, Mia benar benar ingin meluapkan kesedihannya yang sudah beberapa hari dia pendam.

"sudahlah, kamu tidak perlu menangisi laki laki seperti itu" bu Siti melepas pelukannya dan menghapus perlahan air mata yang ada di pipi Mia.

"lihat ibu, masih ada kehidupan lagi, masih ada Andi yang harus kamu perhatikan" bu Siti mengangkat dagu Mia dan membelai rambut Mia dengan lembut.

"iya Bu, tapi ... aku minta maaf ya Bu" ucap Mia yang merasa bersalah.

"sudahlah yang lalu biarkan berlalu, mulai sekarang tata kembali kehidupan kamu lagi, tidak perlu kamu memikirkan yang tidak penting" bu Siti memberikan nasehat agar Mia tidak terlihat rapuh lagi.

Saat ini bu Siti melihat Mia sangat rapuh, ini kedua kalinya beliau melihat anak semata wayangnya menderita akibat perselingkuhan.

Mia mengingat kalau Andi belum mengetahui masalah ini, dia takut kalau Andi pasti akan pulang ke rumah Asril.

"Bu, aku mau jemput Andi dulu, aku takut nanti dia pulang kerumah mas Asril" Mia pamit ke ibunya.

"hati hati ya, tapi .... bagaimana dengan Tara? pasti anak itu tidak akan mau kamu tinggal" ucap bu Siti ketika mengingat Tara.

"aku akan berbicara padanya nanti Bu, pasti dia mau mendengarkan perkataan ku" tutur Mia.

Tampak Mia mulai mengotak Atik ponselnya untuk memesan taksi online. tidak butuh waktu lama, taksi online yang di pesan Mia kini sudah tiba di depan rumah mereka.

Mia langsung masuk kedalam taksi online dan pergi menuju ke sekolah. sesampainya di gerbang sekolah Mia melihat sosok wanita yang sangat dia kenal yang tidak lain itu adalah Ida. Ida sudah berdiri menunggu seseorang di balik gerbang sekolah.

Mia berpura pura tidak melihat ida, karena Mia sangat malas berkomunikasi dengan Ida.

"eh, ada calon maduku" sapa Ida yang menoleh ke arah Mia.

Mia memutar malas bola matanya dan tidak menghiraukan sapaan Ida. Mia terus menatap ke arah pekarangan sekolah.

"kamu marah ya sama aku? sehingga kamu tidak menjawab sapaan aku tadi?" ucap Ida sedikit mengejek ke arah Mia.

"untuk apa aku harus menjawab sapaan mu? aku bukan calon madumu" ucap ketus Mia.

"aku sangat kasihan padamu, belum juga berperang sudah mengibarkan bendera kekalahan" terdengar suara tawa Ida.

"aku bukan kalah tapi aku tidak mau memiliki suami yang tidak cukup dengan satu wanita" ucap Mia di telinga Ida.

Perdebatan itu terhenti ketika bel sekolah berbunyi menandakan waktu pulang sekolah. tampak Andi dan Tara berjalan seiringan bahkan bergandengan tangan. Mia melambaikan tangannya ke arah Andi dan Tara.

Namun, langkah kaki Tara terhenti ketika matanya melihat sosok Ida yang ada di samping Mia.

"ayo, kita pulang ibu sudah jemput!" ajak Andi.

"tapi ... mengapa ada ibu Ida di sini? kenapa dia ikut menjemput kita? tanya Tara heran.

"aku juga tidak tahu, sebaiknya kita tanya langsung saja ke ibumu? balas Andi dan menarik tangan Tara.

"sayang, kita pulang yuk! ajak Ida yang terlihat menghampiri Tara.

"pulang? jadi ibu Mia datang bersamaan dengan ibu Ida untuk menjemput kita?" tanya Tara heran.

"emmm, ibu hanya menjemput kamu, hanya kamu sayang" balas Ida yang melirik ke Mia.

"maksud ibu apa?" mata Tara tertuju pada Mia, dia ingin Mia menjelaskan maksud perkataan Ida.

"mulai sekarang kamu pulang bersama ibumu" sahut Mia.

"mengapa, Bu?" tanya Tara lagi.

"karena ibu Mia mu ini sudah pergi dari rumah alias dia ingin bercerai dari ayahmu, padahal ayahmu sangat menyayanginya" sela Ida agar Tara membenci Mia.

"boleh Tara ikut dengan ibu?" tampak Tara memohon pada Mia.

Melihat ekspresi Tara membuat Ida terperangah. dia berpikir dengan mengatakan kalau Ida pergi dari rumah dan ingin bercerai dari Asril akan membuat Tara membencinya. namun Tara malah memohon ingin ikut dengannya.

Mia mendekat dan berjongkok agar setara dengan Tara.

"bukan ibu tidak ingin Tara ikut dengan kita, tapi ... ibu belum bicara dengan ayah, lebih baik kamu ikut pulang dengan ibumu. kalau Tara ingin datang dan main ke rumah ibu, pintu rumah ibu selalu terbuka untuk Tara" ucap Mia perlahan agar Tara mengerti perkataannya.

Tara yang mengerti situasi antara Mia dan ayahnya dalam beberapa hari ini lebih memilih mengikuti perkataan Mia. sebelum Tara pergi dengan Ida, dia menyempatkan memeluk Andi dan Mia.

"ibu dan abang jangan lupakan Tara ya" terdengar suara Tara bergetar karena menahan tangis.

Mia yang mendengar perkataan Tara ikut bersedih, sebenarnya dia sangat berat untuk berpisah dengan Tara. Namun itu harus dia lakukan karena Mia sudah tidak tahan dengan keinginan Asril.

"aku pulang duluan ya Bu. Abang janji ya jagain ibu" Tara menatap sendu ke arah Mia dan Andi lalu pergi bersama Ida meninggalkan sekolah.

Setelah memalingkan wajahnya dari Mia dan Andi tampak Tara yang menyeka air matanya dengan tangannya.

"Bu, apa yang terjadi? benar apa yang dikatakan oleh Bu Ida?" tanya Andi penasaran.

Mia hanya menganggukkan kepalanya yang berarti membenarkan perkataan Ida.

"sekarang kita pulang ke rumah nenek ya, maafin ibu yang belum bisa memberikan keluarga yang utuh untuk kamu" tutur Ida bersalah.

"sudahlah Bu, jangan bersedih lagi, sekarang sebaiknya kita pulang saja" sahut Andi.

Andi tidak ingin melihat ibunya bersedih terus, dia mengetahui dalam beberapa hari ini, ibunya sering menangis.

Beda halnya dengan Tara, tidak ada percakapan antara Tara dan Ida dari sekolah hingga sampai di rumah. Tara tampak murung dan enggan berbicara pada Ida. sesampainya di rumah dia langsung masuk ke kamarnya dan mengunci dirinya dikamar.

"Tara, buka dong pintunya, ibu mau masuk nih" terdengar suara Ida dari depan pintu kamar Tara.

Sebenarnya Tara malas sekali untuk membuka pintu kamarnya, namun karena dia pernah berjanji pada ayahnya beberapa hari lalu kalau dia harus memberikan kesempatan untuk Ida agar hubungan mereka jadi lebih baik lagi.

"ceklek " terdengar suara pintu terbuka, terlihatlah Ida yang membawa nampan yang berisi segelas minuman dingin dan sepiring cemilan kentang goreng.

"boleh ibu masuk?" tanya Ida dengan ramah.

"boleh" sahut Tara singkat.

"ini ibu ada buatkan minuman dingin dan cemilan kentang goreng untuk kamu" Ida meletakkan nampan tadi di atas meja belajar Tara.

"makasih ya Bu" ucap Tara.

"iya sama sama, mulai sekarang ibu yang urus kamu ya" tutur Ida dengan lembut.

"diminum dong, pasti haus dan lapar yakan?" Ida mulai mengambilkan segelas minuman dingin dan satu piring kentang goreng di berikannya ke Tara.

Tara mulai meminum minuman dingin yang diberikan oleh Ida, dan Ida pun mulai menyuapi kentang goreng ke dalam mulut Tara. Ida ingin benar benar mengambil hatinya Tara. jauh di lubuk hatinya sebenarnya dia merindukan Tara. karena kebodohannya waktu itu Asril memisahkannya dengan Tara.

1
micho0w0
Jalan ceritanya mantap!
Nur leli: makasih, maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
Kama
Gilaaa ceritanya!
Nur leli: maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!