Wife Of Heaven The King Of Hell

INTI kristal war craft beast kuno tidak beda jauh dengan binatang buas biasa. Warnanya putih samar dan mengeluarkan cahaya yang lebih terang saat malam tiba.

Energi yang terkandung juga berkali-kali lipat lebih tinggi, sehingga jika ingin menggunakannya untuk budidaya, butuh beberapa proses terlebih dahulu.

Di antara war craft beast kuno yang mati, di antaranya memiliki bulu lembut dan berkualitas. Ada yang mirip bulu serigala, beruang, rubah bahkan harimau.

Fu Chan Yin juga mengambil kulit mereka untuk dijadikan olahan jubah dan sebagainya. Karena ukuran tubuh war craft beast kuno lebih besar dari umumnya, butuh waktu cukup lama untuk itu.

"Kamu adalah orang pertama yang berani menguliti war craft beast kuno ini. Apalagi mengambil daging!" Hantu laki-laki berujar dengan sedikit takut.

Dari zaman dulu, war craft beast kuno selalu menjadi andalan dan binatang peliharaan yang kuat. Tidak ada berani mengambil kulit berbulu mereka untuk dijadikan jubah, apalagi dagingnya. Ukuran mereka lebih besar dari mamut dewasa sekalipun, kulitnya agak keras dan sedikit mengerikan.

Fu Chan Yin tidak mau repot-repot dengan itu. Baginya, selama itu memiliki manfaat maka ambil saja. War craft beast kuno yang saat ini tergeletak tak berdaya sudah mati.

"Mereka sudah mati. Sayang jika terbuang begitu saja. Lagi pula, musim dingin akan segera tiba. Kulit berbulu mereka sangat bagus untuk menjadi jubah dan alas tempat tidur," jelasnya.

"Bahkan dagingnya yang keras bisa dimakan begitu saja?"

"Ini tampaknya enak dan tidak keras jika aku yang memasaknya. Sayang sekali, sebagai hantu, kamu tidak bisa memakannya."

"...."

Sampai matahari condong ke barat dan cahaya jingga muncul tanda hari sudah mulai sore, Fu Chan Yin baru selesai menguliti kulit war craft beast kuno. Dahinya penuh keringat karena kelelahan.

Hantu laki-laki tidak bisa membantu dan hanya geleng-geleng kepala. Seandainya ia masih menjadi manusia, kulit binatang itu akan berguna untuk dibuat jubah hangat di musim dingin.

"Sangat lama. Bahkan kamu tidak menyisakan sedikit bulu di badan mereka," katanya.

"Ini benar-benar barang-barang langka. Aku tidak sabar untuk menjual beberapa di kota. Bisakah itu terjual?"

"Tampaknya mungkin akan membuat keributan baru di kota. War craft beast kuno ini benar-benar barang yang sangat langka. Keberadaan mereka tidak ada lagi di zaman ini."

"Oh, aku ingin membuat sedikit keributan nanti. Pasti menyenangkan!" Fu Chan Yin tersenyum penuh rencana awal.

"Manusia memang serakah!" gumam hantu laki-laki sambil menggelengkan kepala. Tapi dia juga menantikan hal itu.

"Ini sudah sore. Ke mana kita akan pergi?" imbuhnya sambil mengerutkan kening.

Ia selalu merasa bahwa ada seseorang yang tengah mengamati, tapi tidak bicara apa-apa pada Fu Chan Yin.

"Aku merasa tidak nyaman di sini. Kita harus pergi."

"Apa kau merasakan sesuatu?" Gadis itu mengerutkan kening. Tidak ada yang abnormal di sekitar mereka.

"Tidakkah kau merasakannya?"

"Tidak. Mungkinkah ledakan tadi tidak memancing banyak orang?" Fu Chan Yin malah penasaran alih-alih memikirkan tujuan selanjutnya.

Hantu laki-laki menggeleng ringan. "Sepertinya dunia kecil dalam array kuno ini tidak dihuni manusia ...."

Meski ia menjawab begitu, hatinya tidak pasti.

"Benarkah? Lalu apa yang membuatmu begitu gelisah?"

Hantu laki-laki tidak menyembunyikan dan segera menjawab, "Aku merasa ada seseorang yang sedang mengamati kita. Keberadaannya tidak pasti."

Benar saja, tanpa sepengetahuan mereka berdua, seseorang sedang mengamati dari salah satu pohon kuno.

Lagi-lagi pria bersurai perak. Pria itu tersenyum ketika mendengar perkataan hantu laki-laki. Setidaknya, hantu itu lebih peka dari yang dia duga.

Karena hari sudah sore, Fu Chan Yin memutuskan untuk mencari sumber mata air terdekat. Jika keempat makhluk suci ilahi kuno dan Roh Bunga ada di sini, pasti akan sangat terkejut.

Dunia kecil dalam array kuno ini akrab bagi mereka sebagai para pendahulu. Sayangnya, para makhluk atau binatang kontrak tidak bisa memasuki tempat ini dan terkurung dalam kekosongan.

Setelah berjalan cukup jauh, keduanya mendengar suara aliran sungai yang cukup deras. Kejadian tadi telah membuat alarm bagi keduanya, sehingga jadi lebih waspada.

Jika war craft beast kuno benar-benar ada di dunia kecil ini dan menyerang mereka, tidak mungkin ada yang lebih nyaman daripada Hutan Tujuh Pagoda.

Mereka mulai berhati-hati melangkah dan melihat sekeliling dengan saksama. Pohon-pohon besar dan aneh di sekitarnya memancarkan bau kayu yang kuat. Ada juga pohon-pohon berbuah yang ukuran buahnya dua kali lebih besar dari biasa.

Fu Chan memetik beberapa apel besar, buah pir, buah persik dan anggur hitam yang terlihat menggoda. Ia memastikan jika buah-buahan itu bisa di makan.

"Ini benar-benar aneh. Aku baru pertama kali melihat anggur sebesar ini." Ia mengamati permukaan anggur. Ukuran buahnya mungkin sebesar jeruk limau dewasa.

"Aku juga," kata hantu laki-laki itu jujur.

Sayangnya ia tak bisa memakan makanan manusia seperti itu, jadi hanya memperhatikan saja. Sama sekali tidak tertarik untuk mencoba. ***** makannya terhadap hal-hal duniawi telah hilang

"Mungkin kau bisa coba mencicipinya. Tampaknya tidak beracun ...."

Ia dan gadis itu saling pandang dan menghela napas.

Pada akhirnya, Fu Chan Yin memasukkan satu buah anggur ke mulutnya. Saat pertama kali menggigit, rasa manis yang tak tertahankan pecah di dalam. Dan juga kaya akan energi spiritual.

Ekspresi wajahnya berubah lebih imut. Senyumnya tidak bisa disembunyikan. Dari awal hingga akhir, hantu laki-laki memperhatikannya dan tak bisa menahan rasa penasaran.

"Bagaimana?" tanyanya pelan.

"Hantu Yan, ini enak sekali. Lebih enak dari anggur biasanya ... Sangat manis dan segar," sahut gadis itu bersemangat. Kemudian ia mengambil berbagai jenis buah lainnya yang telah dipetik, mencicipinya satu persatu.

"Tentu saja. Hal-hal dari zaman kuno masih sangat baik."

Buah-buahan ini benar-benar harta Karun. Rasanya kadang seperti mencicipi madu. Karena kesenangan ini, Fu Chan Yin segera memetik lagi dan menyimpannya di ruang spiritual.

Semua pohon buah di sana hampir dipetik habis olehnya. Hantu laki-laki itu melongo dan berkedip bodoh. Gadis itu benar-benar rakus. Untung saja tidak ada binatang roh yang menjaga.

Jangankan buah-buahan, tanaman obat langka berusia ribuan tahun juga banyak. Jamur selebar dua telapak tangan orang dewasa tumbuh di bawah pohon berlumut. Warnanya kuning keemasan, mengeluarkan cahaya sedikit. Di samping jamur besar itu juga ada sejenisnya yang lebih kecil.

"Itu jamur emas!!"

Hantu laki-laki begitu bersemangat ketika melihat jamur roh kuno. Ia tidak menyangka, selain war craft beast kuno dan buah-buahan aneh, tanaman herbal juga melimpah. Sepertinya dunia kecil ini sangat kaya.

"Dikatakan bahwa jamur emas sangat berharga. Jika sepotong kecil saja ada di pelelangan, harganya bisa mencapai jutaan koin emas," imbuhnya.

"Sungguh? Tapi aku lebih suka jika menambahkannya dalam daftar bumbu dapurku."

Fu Chan Yin sangat bersemangat dan buru-buru menggalinya dengan penuh kehati-hatian. Ia juga menggali semua jamur di sana.

"Kamu tidak suka uang?"

"Aku terlalu kaya saat ini."

"...."

Sangat disayangkan jika semua tanaman herbal roh ini bertemu dengan orang pecinta makanan seperti Fu Chan Yin.

Mengeksplorasi hutan hingga hari hampir gelap, keduanya menemukan banyak hal. Gingseng ribuan tahun dan jamur emas paling berharga. Ada juga bunga-bunga roh yang bermanfaat untuk obat langka.

Tanpa sadar, keduanya masuk lebih dalam dan semakin gelap. Hantu laki-laki mulai waspada lebih. Ia merasa bahwa tempat ini lebih berbahaya di banding sebelumnya.