Suami Dan Mertua Toxic

Tiga hari setelah kejadian memalukan itu, Danang dan Miranda akhirnya masuk kerja. Saat keluar dari rumah para tetangga menatap mereka denga sinis.

"Eh...lihat deh pasangan Zina akhirnya keluar juga setelah tiga hari tidak keluar rumah. Malunya itu loh video mereka viral dimana-mana" ujar bu Sanas.

"He...bu jaga mulut itu ya saya ini istri sahnya mas Danang" ujar Miranda sudah putus urat malunya.

"Halah suami bekas orang ya neng? Memang ya pelakor itu dimana-mana selalu tidak punya urat malu. Ingat neng Miranda! Neng menikah dengan Danang karena terpaksa. Itu sih karma untuk perempuan perebut suami orang"

"He ibu-ibu lebih baik urus aja kehidupan rumah tanggah anda biar tidak berantakan, saya yang mencintai Miranda karena dia anak orang kaya sementara Tiara dia itu miskin dekil tak punya apa-apa lagi." Ujar Danang.

Tiba-tiba keluar Dedy dari rumahnya dan hendak berangkat kerja.

"Tuh...lihat bujang lapuk itu kalau kalian mau urus lebih baik urus hidupnya, carikan dia istri biar cepat menikah." Ujar

"Danang...Danang tidak ada hari tanpa mengurusi hidup orang, lebih baik urus aja istrimu itu dan siap-siap saja setelah sampai di kantor. Karena aku dengar kalian berdua akan di pecat" ujar Dedy.

Deg....

Jantung Miranda berdebar...bagaimana tidak kalau dirinya di pecat bagaimana dia bisa mendapatkan pekerjaan dengam gaji yang lebih besar lagi dan kalau Danang tidak kerja terus mereka makan apa.

Hahaha....

"Jangan asal bicara kamu, kamu yang akan saya pecat setelah saya jadi direktur, karena Miranda adalah pemilik perusahaan itu jadi sebentar lagi aku akan di angkat menjadi direktur oleh orang tuanya." ujar Danang bangga.

"Oh ya. Kalau memang kamu adalah putri dari pemilik Viktor Grup berarti kamu tahu dong dimana orang tua kamu tinggal? Dan satu lagi kenapa mereka sama sekali tidak datang mencari kamu padahal video kalian sudah viral dimana-mana?" Tanya Dedy.

"Ya karena orang tua ku di luar negeri, mereka sangat sibuk mana urus masalah seperti ini" ujar Miranda namun justru membuat Dedy tertawa terbahak-bahak karena Dedy tahu Miranda berbohong. Karena dalam tiga hati belakangan ini Tuan Viktor aktif di perusahaan pusat dan selalu datang bersama seorang gadis di yakini putrinya namun sayang wajahnya tidak terlihat.

Karena dia memakai topeng, Dedy curiga dengan gadis tersebut karena dari gaya jalannya postur tubuhnya sepertinya familiar banget.

Karena Dedy malas berdebat dengan Danang dia memilih pergi meninggalkan mereka masih berdiri disitu.

"Ayuk sayang kita pergi nanti terlambat, jangan dengarkan perkataan orang miskin ini" ujar Danang menarik tangan Miranda.

*******

Brukkkkk.

"He...bisa nggak sih jalan tuh pake mata, kotorkan tas ku. Gaji kamu satu bulan aja nggak cukup bayar tas ku ini." Ujar Miranda lantang.

Ternyata saat mereka turun dari mobil butut mereka tidak sengaja Miranda menabrak seorang gadis. Gadis itu menunduk dan hendak mengambil tas Miranda tapi dengan kasar Miranda mendorongnya.

Brukkk.

"Ngapain kamu menyentuh tas ku dasar miskin, lagian manusia gembel seperti ini ngapain di perusahaan." Ujar Miranda.

Gadis itu masih diam belum bicara apapun. Namun tak lama seorang security lari tergopoh-gopoh menghampiri gadis itu.

Dan security itu adalah ayahnya Miranda, seketika membuat Miranda ketakutan.

"Nona anda tidak apa-apa?" Tanya pria paru baya itu. Sembari membantu gadis itu berdiri

"Tidak apa-apa pak" ujar gadis itu.

"Pak Aris ngapain anda disini, bukannya tugas security tugasnya berjaga fi depan, awas kalau pak Aris tidak bekerja dengan baik saya akan pecat anda jika sudah jadi manajer bahkan jika saya mau, bisa saja saya pecat and sekarang juga karena sudah tidak sopan ikut campur dalam urusan saya." Ujar Danang.

Plakkkkkk!

Pak Aris mendekati Miranda dan langsung melayangkan satu tamparan keras mengenai pipi Miranda, untung Danang dengan sigap menangkap tubuh Miranda kalau tidak Miranda tersungkur di lantai.

"He...pak Tua kenapa anda memukul istri saya,anda mau mati?" Hardik Danang, namun pak Aris sama sekali tidak menangapi teriakan Danang. Justru pak Aris menatap Miranda dengan tajam.

"Kamu anak kurang ajar Miranda, aku percuma sekolahkan kamu tapi justru kamu jadi pelakor, kamu bikin malu keluarga saja anak tidak tahu diri" ucap Pak Aris.

Danang terkejut menatap Miranda yang agak ketakutan.

"Sayang, maksud dia apa, kenapa dia berkata seperti itu." Tanya Danang.

"E...e..nggak apa-apa mas sepertinya security ini ada masalah dalam keluarganya deh, makanya di asal bicara mana mungkin aku punya orang tua miskin dan kerja sebagai security, sial banget hidupku. He pak Tua jangan asal bicara ya karena kita tidak selevel." Ujar

Pak Aris sakit hati dengan perkataan Miranda ysng tidak mau mengakui dirinya sebagai orang tua kandung. Nyesek dihati sampai pak Aris geleng kepala menahan kecewanya.

"Mantap....mantap sekali...tingkatkan sikap kamu itu ingat suatu saat nanti kamu akan kena karma dan saat itu juga saya Aris Sanjaya tidak akan mengakui kamu sebagai anakku." ujar pak Aris

" Dan kamu suatu saat kamu akan menyesal karena sudah percaya sama dia. Kamu akan kecewa dan menyesal karena kamu telah membuang istri kamu demi dia camkan itu." ujar pak Aris dan berlalu pergi.

Sementara gadis yang masih terduduk di bawah tersenyum. Setelah pak Aris pergi barulah gadis itu bangkit berdiri dan memperlihatkan wajahnya di depan kedua orang itu. Mereka jelas kaget terutama Danang sama sekali tidak berkedip matanya.

Danang kagum dengan kecantikan Tiara dari penampilan dan wajah cantiknya membuat Danang terpesona, namun berapa detik kemudian Danang kembali sadar saat di dorong sama Miranda.

"Oalah ternyata si upik abu toh, ngapain kamu disini, eh kamu belum tahu ya kalau ternyata aku dan mas Danang sudah menikah. Aku sudah sah menjadi istri satu-satunya mas Danang, sementara kamu jadi janda." ujar Miranda sombong.

"Hmm...bagus dong kalau sudah menikah, tidak masalah sih lebih baik aku jadi janda dari pada bertahan dengan laki-laki tidak becus seperti suami kamu tuh. Bagaimana rasanya di arak sekeliling komplek tanpa ada pakaian di tubuh sampai di lempar dengan telur busuk dan batu. Hey...jangan bangga menikah dengan bekas saya aja bangga kalian berdua itu cocok sampah ketemu sampah"

"Dan satu lagi untuk apa aku kesini iti urusan ku bukan urusan kalian, karena aku kerja di perusahaan ini"

"Halah...dasar manta tidak berguna...sebentar lagi aku akan naik jadi direktur di perusahaan ini dan kamu orang pertama yang akan aku pecat." ujar Danang.

Hahahah...

"Percaya diri sekali anda hati-hati loh halu ketingian takut kalau jatuh itu sakit. Kita lihat saja nanti endingnya aku yang terusir dari perusahaan ini atau kalian berdua, siap mental ya yang kuat" ujar Tiara langsung pergi.