NovelToon NovelToon
Kalista : Mengejar Cinta Pak CEO

Kalista : Mengejar Cinta Pak CEO

Status: tamat
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Candradimuka

Kalista langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Julio, kakak dari sahabatnya yang merupakan seorang CEO muda. Selain memiliki ketampanan dan kerupawanan, Julio juga memiliki karakter yang sangat baik, penyayang dan tidak suka memandang rendah seseorang. Kalista jatuh hati padanya, terutama pada ketampanannya, maka bagaimanapun jalan yang harus ditempuh, Kalista akan mengejar Julio.

Ketampanan dia tidak boleh disia-siakan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Candradimuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23.

Jawaban Kalista membuat Julio spontan mengangkat alis, tersenyum geli. "Okay, I got you?"

"Tapi enggak separah itu kok, Kak. Kayak di party kemarin kan? Aku biasa aja. Cuma ...."

Cuma kalau dilingkungan yang Kalista tahu mereka tahu Kalista, itu menjadi sedikit menakutkan. Sebab di lingkungan asing, Kalista hanya terlihat seperti ... anak manja dari seorang bos besar tapi di mata mereka yang tahu ... Kalista adalah anak hina.

"Now I really got you." Julio mengulurkan tangan, mencubit pipi Kalista pelan. "Kamu bikin orang-orang jadi pengen jagain kamu."

Kalista terpaku mendengar kalimat itu.

Dirinya tak buta. Sedikitpun juga tak tuli. Di mata Julio, Kalista hanyalah adik kecil dari seorang paman merepotkan yang mau tidak mau dia pedulikan, tapi memang sedikit menggemaskan dan dia suka itu.

Meski begitu, jantung Kalista masih berdebar untuk hal berbeda.

Ia benar-benar menyukai Julio. Persetan apakah ia menyukainya cuma karena dia terlalu tampan atau hal lain, tapi Kalista sungguh-sungguh menyukainya.

"Anyway aku kayaknya perlu nyariin Gio—"

"Kak Julio." Kalista menahan lengan pria itu sebelum dia pergi, mengakhiri momen ini. "Aku ...."

"Hm?" Julio mengangkat alis.

"Aku mau Kakak di sini." Kalista melangkah mendekat. "Bukan Gio tapi Kak Julio."

Kalista mengerti kalau Sergio menyukainya. Kalista bukan orang bodoh. Namun ... hanya karena Sergio menyukainya, tidak berarti Kalista harus menyukai dia balik, kan?

"Kalo Kak Julio mau pergi, yaudah." Kalista melepaskan tangan Julio saat berdiri di hadapannya tepat. "Enggak usah manggil Sergio."

*

Julio sepertinya memang tidak terlalu cocok jadi cupid karena ia tak punya gairah terhadap hubungan romantis sedalam itu. Kalimat Kalista tadi cukup memberinya isyarat bahwa dia tidak mau dipaksa-paksa melihat Sergio yang menyukainya bertahun-tahun.

"Well," Julio mengambil gelas di tangan Kalista untuk ikut meminumnya, "okay."

Ia menjadi gugup sebab Kalista mendekatinya cukup halus. Biasanya dia agresif dalam arti konyol, jadi Julio kurang terbiasa dengan hal lainnya.

"Oh, ini enak banget ternyata." Julio mengalihkan perhatian pada minuman. "Selera cokelat kamu beneran enak yah. Kopi kamu di kantor juga enak. Belajar di mana?"

Kalista tersenyum malu-malu. "Aku pernah kerja bikin minuman gitu. Waktu masih sama Mama."

"Hmm." Julio menunggu dia mundur karena kalau ia mundur duluan, Kalista nanti tersinggung.

Tapi kenapa dia tidak kunjung mundur?

"Berarti sebenernya kamu mandiri, yah?" Julio masih berusaha keras. "Maksud aku kayak, sebelum dijadiin princess sama Om Rahadyan, kamu ngelakuin semuanya sendiri, sama Mama kamu."

Kalista mengangguk, masih dalam jarak yang sama. "Aku enggak tau kenapa tapi Papa kayak ngira aku enggak bisa nuangin air ke gelas, bisa tiba-tiba keselek telur, padahal aku bisa angkat galon sendiri dari lantai satu ke lantai tiga kontrakan dulu. Emang Papa tuh lebay."

"Laki-laki emang gitu, Kalista. Termasuk ke anaknya, apalagi cewek."

Julio mengembalikan minuman ke tangan Kalista. "Banyak perempuan yang protes bilang mereka enggak suka dianggep lemah karena mereka enggak lemah. Tapi, somehow di pikiran kami, orang yang kami sayang itu lemah."

Julio menjelaskannya baik-baik.

"Lemah bukan dalam arti mereka enggak berguna, tapi lemah dalam arti 'aku harus selalu bantuin kamu dalam setiap hal di hidup kamu karena aku sayang sama kamu'. Kayak gitu—"

"Aku juga."

"Apa?"

Kalista menatap matanya lekat. "Aku juga sayang sama Kakak."

Oke, itu malah terdengar sangat aneh. Maksud Julio barusan adalah menjelaskan apa yang ia pikirkan sebagai laki-laki jadi kenapa—

"Kak."

Seluruh tubuh Julio mendadak kaku saat tangan Kalista yang dingin, bekas memegang gelas cokelat, kini memegang kulit tangannya.

Itu jelas situasi yang tidak terhindarkan. Memaksa Julio untuk melihat wajah pacar adiknya secara intens dan menemukan betapa panjang bulu matanya tanpa maskara. Urat-urat kecil terlihat memerah di bola matanya yang putih bekas dia menangis tadi, mungkin saja.

Lalu ....

"Kamu enggak pake maskara?" gumam Julio, untuk menutupi kenyataan ia melihat bibir Kalista.

Dan itu kurang baik ketika Kalista menjilati bibirnya sekilas sebelum dia menjawab, "Aku enggak pinter pake maskara."

Ini tidak baik. Sangat tidak baik. Julio harus mundur sekalipun Kalista tersinggung karena sepertinya otak Julio agak bermasalah.

Memang tidak mungkin ia tidak tertarik pada perempuan yang mendekatinya, terlebih dia cantik, namun ini masalah moral sebab perempuan itu adalah pacar 'sepihak' adiknya.

"Kalista, kayaknya—"

Itu terjadi.

Kalista berjinjit mencium bibir Julio lebih dulu, memangkas semua jalan baginya mundur.

Sekalipun Julio masih berpikir bahwa itu salah, tangannya justru memegang pinggang Kalista, membungkukkan tubuhnya untuk lebih mudah menciumnya.

Dia manis. Dalam mulutnya terdapat dua bola-bola boba yang belum tertelan. Julio secara egois mengambil itu dan menelannya bersama dengan hal-hal yang bisa tertelan dari ciuman tersebut.

"Kalista!" teriak Rahadyan tiba-tiba.

Tangan Julio meninggalkan pinggang Kalista dan secara bersamaan mereka mundur. Julio terlalu gugup sampai ia merampas minuman Kalista, menenggaknya sampai habis sementara gadis itu menyahuti panggilan Rahadyan dari kejauhan.

"Iya, Papa. Aku di sini!"

Tidak seperti biasa dia mengomel-ngomel Rahadyan terlalu protektif dan mengganggu, Kalista berlari menuju Rahadyan, meninggalkan Julio sendirian di sana.

Seketika itu, ketenangan Julio lenyap.

"Shitt!!" Julio menendang tembok pembatas penuh emosi. "What am I doing?! Shitt! You're such a di-ck, Julio! Fvck!" [Sialan! Aku ngapain?! Sial! Dasar badjingan, Julio!]

Tapi meski mengumpati dirinya sendiri, Julio menatap gelas minuman cokelat Kalista di tangannya. Tahu dengan pasti bahwa ciuman itu mungkin tidak akan hilang dari pikirannya dalam waktu dekat.

*

"Papa."

Rahadyan langsung memicing curiga pada cengiran lebar Kalista yang sangat mencurigakan.

"Kamu kenapa?"

Pipi Kalista bersemu dan bibirnya tak mau berhenti tersenyum. "Enggak," sangkalnya, memeluk erat lengan Rahadyan lalu bergoyang ke kanan dan kiri hingga cacing di tanah pun tahu dia sedang bahagia. "Papa nyari aku? Kenapa?"

Rahadyan benar-benar curiga, tapi dia juga tak mau mengacaukan senyum putrinya walau Rahadyan jengkel kalau senyum itu karena cowok lain.

Kalau sampai ketahuan itu untuk cowok lain, Rahadyan bakal bunuh dia sejuta kali. Tentu saja, cowok itu, bukan Kalista.

"Oma." Rahadyan merangkul bahu anaknya. "Udah lama enggak ketemu Oma, kan? Sana, nyariin kamu sama Cassie."

"Oke."

Melihat Kalista sangat patuh berjalan riang, Rahadyan entah kenapa merasakan kebenciannya meluap pada Sergio dan Julio.

Ini tidak bisa dibiarkan. Rahadyan sangat curiga pada bekicot bersaudara itu.

*

Ketika Rahadyan mengajak Kalista pulang karena merasa sudah cukup bersosialisasi, barulah Sergio muncul, celingak-celinguk mencari Kalista.

"Brother." Sergio menepuk bahu Julio yang melamun di kursi bar. "Where is she?"

"Hah?" Julio eror sesaat. "I don't know what—wait, I mean she left."

Julio berdehem beberapa kali, menyambar seloki alkohol untuk membasahi tenggorokannya. Baru setelah itu dia bisa tenang mengulang jawaban. "Kalista udah pulang."

"What?" Sergio berdecak kesal. "Fvck!"

Julio memicing. Meskipun sudah agak mabuk, tapi Julio masih cukup sadar. "Kamu sendiri dari mana lama banget?"

"Hah? Enggak. Enggak ada."

Tatapan Julio tertuju pada noda merah di sudut rahang Sergio. Tangannya terulur, menyeka noda merah lipstik yang langsung berpindah ke tangannya itu.

"Oke, enggak ada," balasnya kooperatif, pura-pura saja percaya.

*

1
Tri Ulidar
Kalista plin plan
Tri Ulidar
Calista super polos Thor
Tri Ulidar
kebawa suasana hadehhh thor
Xyezon
semoga kak chand berbaik hati mo up lg aku suka karyamu ini thor

aaaahhhh sedihnya akuu
ig : candradimuka.author: kalo aku up cerita ini lagi, sama aja ngasih bahan ke plagiator. 😥
total 1 replies
Lia
lanjut thorrrr....
Take
Gk tau mau komen apa ☝️😭
Nurfi Susiana
tetap semangat berkarya thor
Fida
sedihnyaaaa aq😭😭😭
knpa harus yg terakhir ini😥😥😪😪
Fida
issss sedihnya aq
gmna nanti klanjutannya
ig : candradimuka.author
berita buruk untuk pembaca Kalista, author akan berhenti update setelah chapter 60. karya ini diplagiat dan author enggak rela ngasih tukang plagiat bahan untuk terus dan terus bagiin karya author. mohon maaf sekali lagi.
ig : candradimuka.author: author bukan tipe yang suka ngajak kroyokan 🙏
Take: Jahat bgt sumpah 😭 unamenya apa kak Can, gatel bgt jari pgn komen di lapaknya
total 5 replies
Fida
aduchhhh
ganas juga julio kalau dikasurrrr ya
Fida
seganteng apa sieeee🤣😂😂😁
ig : candradimuka.author: yang menduduki tahta tertinggi keseluruhan karya author sih kalo Kaisar 😅
total 1 replies
Take
Aku jg gk rela Gio sm si ular tunangan 😭
Fida
semangatttt kalista
Fida
isssssss sedihnyaaaaa😪😓😭😢
Take
Kak can update jam brpa sih? 😔 aku selalu ketinggalan baca
ig : candradimuka.author: sori, yah, hari ini emang lelet soalnya author tidur jam 7 pagi baru bangun sekarang 😭
total 1 replies
Fida
aq kasi voteee
biar uppp😊😃😁😂
Fida
ya ampunnnnn
plissssss up lagiiii
gmna reaksi sergiooooo😭😭😭😢
ArmyBlues
kapal Rahardian winne jangan sampe karam thor 😭
Take
Wkwk bs prenjon jg ya seumuran mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!