Dihari ulang tahunnya yang ke 23 tahun Marlena Susianti atau yang sering di panggil Lena berharap hadiah spesial dari sang kekasih. Namun ternyata yang dia dapat tidak sesuai apa yang diharapkan. Lena justru mendapati kekasihnya sedang melalui malam panas dengan sahabatnya sendiri, Sherin. Karena kecewa, Lena pun berlari keluar dari apartemen kekasihnya secepat yang ia bisa untuk menghindar dari kenyataan pahit itu.
Rasa kecewa dan sakit hati membuat Lena pun putus asa hingga ia masuk ke sebuah club malam. Terlalu banyak menenggak alkohol membuat Lena akhirnya menghabiskan malam dengan seorang pria tampan yang tidak dia kenal sama sekali.
“Sayang.. Kamu milikku sekarang.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Lena benar benar menuruti permintaan Erlan yang menginginkan di suapi olehnya. Meski Lena merasa sedikit geli karena harus menyuapi seorang pria bertubuh tinggi tegap juga badan kekar. Namun Lena berusaha tetap tenang dan terlihat santai karena Lena juga tidak mau membuat Erlan tersinggung karena dirinya tertawa.
Setelah selesai sarapan, Erlan mengajak Lena untuk bersantai di teras samping rumahnya. Mereka berdua duduk di tepi kolam renang dengan mencelupkan kedua kakinya. Namun yang mencelupkan kedua kakinya hanya Erlan karena Lena memilih duduk bersila di samping pria tampan itu.
“Lena, apa kamu sangat mencintai Alex dulu?”
Pertanyaan Erlan membuat Lena menoleh dengan cepat padanya. Lena tidak menyangka jika Erlan akan bertanya tentang perasaannya pada Alex dulu.
Lena kemudian meluruskan pandangannya menghindar dari tatapan lembut namun penuh rasa penasaran Erlan. Dia menundukan sesaat kepalanya kemudian meluruskan pandangannya menatap air bening kebiruan yang tampak berkilau seperti intan permata karena terpaan sinar terik matahari di pagi menjelang siang itu. Lena juga sebenarnya tidak ingin mengingat apapun lagi tentang masa lalunya dan Alex. Lena ingin benar benar bisa melupakan segalanya tentang pria brengsek itu. Lena bahkan enggan lagi bertemu apa lagi berhubungan meskipun sebagai teman dengan Alex.
Erlan yang melihat ekspresi Lena merasa sangat menyesal menanyakan hal demikian. Pria itu sebenarnya memang sangat penasaran seberapa besar cinta Lena untuk Alex. Tapi jika melihat ekspresi Lena sekarang Erlan menjadi tidak tega jika harus mengungkit tentang Alex yang sudah begitu kejam mengkhianati Lena dengan Sherin, sahabat Lena sendiri.
“Maaf sayang.. Aku tidak bermaksud mengingatkan kamu pada luka yang ingin kamu lupakan. Kalau memang kamu nggak ingin cerita juga nggak papa. Aku nggak akan maksa.” Erlan memilih mengalah. Jika dirinya tidak bisa tau secara langsung dari Lena, Erlan yakin dirinya bisa mencari tau lewat sumber lain nanti.
Lena tersenyum kemudian menatap lagi pada Erlan.
“Enggak papa kok.” Katanya.
Sekali lagi Lena menghela napas kemudian kembali mengukir senyuman manisnya menunjukkan pada Erlan bahwa dirinya baik baik saja dan tidak keberatan jika harus menceritakan tentang perasaannya pada Alex dulu.
“Setiap orang yang menjalin hubungan kalau dia memang tulus dan benar benar serius pasti dia akan sangat mencintai pasangannya. Tidak perduli apapun kekurangannya. Begitu juga sama aku. Aku mencintai Alex tanpa memperdulikan kekurangan dia yang kurang perhatian padaku. Dia bahkan tidak pernah mengingat hari ulang tahunku. Hingga pada puncaknya aku melihat sesuatu yang selama ini tidak aku tau. Sesuatu yang berhasil meluluh lantahkan hati juga kepercayaan aku sama dia. Itu semua benar benar sangat menyakitkan. Tapi ya sudahlah. Toh semuanya sudah terjadi. Meskipun rasanya sangat sakit, tapi seperti apa yang kamu katakan. Aku harus bersyukur karena Tuhan menunjukkan apa yang selama ini tidak aku ketahui.” Cerita Lena berusaha terlihat tegar di depan suaminya.
Erlan menghela napas pelan. Pria itu tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi Lena malam itu. Erlan yakin Lena pasti sangat hancur hingga tanpa sadar menjerumuskan dirinya dengan masuk ke dalam club malam miliknya kemudian meminum minuman ber alkohol yang membuatnya mabuk. Beruntungnya yang Lena masuki adalah klub milik Erlan sehingga Lena tidak jatuh pada pria yang salah. Apa lagi saat Erlan tiba juga ada seorang pria yang sedang berusaha mengganggu Lena.
“Lena aku...”
“Aku nggak papa kok Erlan.. Aku juga ingin berusaha terbiasa jika memang harus kembali di hadapkan dengan masa lalu. Bukankah sekarang ada kamu yang akan selalu ada buat aku?” Sela Lena tidak ingin Erlan iba apa lagi sampai kasihan padanya.
Erlan tertawa pelan kemudian menganggukkan kepalanya dengan yakin. Erlan memang sudah bertekad akan selalu melindungi Lena apapun yang terjadi. Erlan juga akan selalu ada untuk Lena dalam keadaan apapun dan dimanapun dirinya berada.
“Ya sayang..”
Lena ikut tertawa. Entah kenapa setelah menceritakan semua itu Lena merasa ada sesuatu yang terangkat dari hatinya.
“Bagaimana kalau kita berenang?” Tanya Erlan kemudian.
Lena langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat menolak ajakan Erlan.
“Kenapa?” Tanya Erlan lagi dengan keryitan di keningnya.
“Maaf, tapi aku nggak bisa berenang.” Jawab Lena lirih.
Erlan terkejut mendengarnya. Rasanya sangat aneh mendengar Lena mengatakan dirinya tidak bisa berenang.
“Aku disini saja tungguin kamu.” Kata Lena masih dengan suara pelannya.
Dari sekian banyaknya olah raga Lena memang paling tidak bisa dan tidak suka berenang. Ya, itu semua bermula saat dirinya sedang latihan berenang namun tiba tiba kakinya kram dan mendadak tidak bisa di gerakkan sehingga dirinya hampir saja tenggelam jika saja teman sekelasnya saat dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar tidak menolongnya. Dan setiap mengingat peristiwa itu Lena menjadi takut jika harus masuk ke dalam air. Lena takut peristiwa yang hampir menghilangkan nyawanya itu terulang kembali.
“Ya sudah kalau begitu. Kamu bisa tetap duduk disini dan lihat aku berenang.” Senyum Erlan yang tidak mau memaksa Lena untuk ikut bersamanya berenang.
Erlan kemudian melepaskan kaos oblong putihnya dan memberikannya pada Lena. Setelah itu Erlan melompat ke dalam air membuat air tersebut menyiprat pada Lena yang duduk di tepi kolam.
Lena memejamkan kedua matanya karena wajahnya yang terkena cipratan air tersebut selama beberapa saat sebelum akhirnya membukanya kembali dan mendapati Erlan yang sudah bergerak lincah di dalam kolam dengan sangat cepat.
Lena tersenyum. Selama bersama dengan Erlan, tidak pernah sekalipun Erlan memaksanya untuk menuruti kemauannya. Bahkan meskipun sekarang mereka sudah berstatus sebagai suami istri, Erlan juga tidak menuntut Lena untuk melayaninya. Hal itu juga yang membuat Lena merasa betah dan nyaman berada di samping Erlan.
Tapi sampai sekarang Lena benar benar tidak paham kenapa bisa Erlan mencintainya sedangkan sebelum di klub malam itu, Lena merasa tidak pernah bertemu dengan Erlan.
“Sudahlah, aku tidak perlu memikirkan itu. Yang penting sekarang aku harus berusaha untuk menjadi istri yang baik.” Batin Lena menggelengkan kepalanya.
Lena kembali menatap Erlan yang sesekali tersenyum menatapnya sebelum kembali lincah berenang di dalam air.
Sesaat Lena terlena dengan ketampanan suaminya. Kulitnya yang putih kemerahan dengan hidung mancung dan bibir tipis yang terbentuk begitu sangat sempurna. Ditambah lagi dengan bola mata coklat terang yang selalu terlihat teduh saat menatapnya. Erlan benar benar sosok sempurna jika di pandang dari segi rupa. Lena yakin diluar sana pasti banyak wanita yang menginginkan berada di posisinya. Menjadi istri seorang Erlan Dallin Harrison.
“Hey, kok malah melamun sih?”
Lena tersentak saat tiba tiba tangan basah Erlan menyentuh kakinya. Saat itu juga lamunan Lena buyar.
Pandangan mereka bertemu. Erlan tersenyum begitu manis pada Lena yang hanya diam saja.
“Sayang.. Kamu kenapa?” Tanya Erlan meraih tangan Lena dan menggenggamnya lembut.
Lena tersenyum. Suaminya memang sangat tampan. Lena kemudian menggelengkan kepalanya pelan. Genggaman tangan besar Erlan terasa sangat lembut meskipun erat.
“Biar aku ambil ambilkan handuk.”
“Tidak, tidak perlu sayang.” Tolak Erlan lembut.
Erlan kemudian melepas genggaman tangannya pada tangan Lena dan sedikit menarik kaki Lena, membasahinya dengan air yang dia ambil menggunakan tangannya.
Lena sempat terkejut dengan apa yang Erlan lakukan. Pria itu seolah mau menulusuri kakinya karena terus mengusap dan membasahinya dengan sangat lembut. Itu juga berhasil membuat pikiran Lena menjurus pada hal intim. Apa lagi sekarang dirumah itu hanya ada dirinya dan Erlan saja. Adapun body guard mereka hanya berjaga diluar dan tidak akan masuk ke dalam rumah jika tidak ada hal penting yang akan mereka sampaikan pada Erlan.
“Erlan kamu...”
“Tetaplah di sampingku sayang.. Karena aku merasa tidak akan bisa lagi hidup tanpa kamu..” Sela Erlan menatap Lena serius dan penuh kelembutan.
Erlan hbat y,pdhl baby'ny blm staun...tp udh otw yg k 2....🤭🤭🤭