Suami memiliki skandal dengan rekan kerja itu sudah biasa, Sementara suami main gila dengan sahabat istirnya itu baru luar biasa. itulah yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga yang dibangun oleh seorang wanita berparas cantik bernama Mesya Arandita.
Surganya di tarik paksa oleh seorang wanita yang tak lain sahabatnya sendiri, yaitu Anggita Darmayanti. Hingga mesya memberanikan diri membangun istananya sendri diatas puing-puing kehancuran.
Prayoga Damarwangsa yang bekerja di sebuah perusahaan asing sebagai Manager, mencampakkan sang istri dan memilih selingkuhannya setelah penghianatannya di ketahui oleh sang istri. Mesya yang telah di hianati suaminya tidak ingin dimadu oleh sahabatnya sendiri dan memilih pergi dari kehidupan Prayoga.
Penghianatan Prayoga telah membuat Mesya bangkit dari keterpurukan dan membalas dendam.
Kehadiran pria di masa lalu kembali datang dalam kehidupan Mesya, sanggupkah Mesya meninggalkan bayang-bayang Prayoga dan menyambut cinta baru seorang CEO?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai terungkap
"Bagas, ini kah wanita pilihan mu? woww sangat cantik." seru seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik, dan membuat ku mendelik. ku paling kan wajahku kearah Pria itu berdiri untuk meminta penjelasan, ia juga tampak terlihat terkejut dan tegang.
"Mah dia__"
wanita paruh baya itu langsung memotong ucapan pria tersebut, yang ternyata adalah putranya. "Ayo kita duduk di situ." ajak wanita yang masih segar dan berparas cantik sambil menggandeng tanganku. Tentu saja aku terkejut dan tidak menyangka kalau wanita itu telah salah paham kalau aku bukanlah kekasih putranya.
Wanita yang datang bersama kerabatnya menarik satu kursi untuk ku dan juga dirinya. "Wah ternyata sudah tersedia hidangan disini, padahal Mama belum memesannya." lalu dia menoleh kearah ku "Apa semua hidangan ini kau yang memesannya? reflek aku mengangguk, karena memang benar aku yang pesan itu semua, tetapi bukan jumlah yang banyak.
"Jadi kalian pesan makanan ini hanya untuk berdua saja? tanya wanita itu sambil menatap anaknya penuh selidik.
"Bukan! seru ku dan pria bernama Bagaskara itu serempak.
"Kompak amat! seru Pria paruh baya yang masih terlihat gagah, ku amati wajahnya sekilas, sangat mirip dengan pria bernama Bagas.
"Bagas kemarilah! perintah sang Mama yang di anggukkan oleh Bagas. lalu i berjalan mendekat, menarik satu kursi di samping sang Mama.
"Yang lainnya silakan duduk! masih perintah sang Mama tanpa ada yang menolak.
Wanita itu menggenggam tangan ku dan tersenyum "Siapa nama mu cah ayu?
Aku menoleh kearah Pria tampan yang duduk di samping sang Mama, Namun pria itu hanya diam. Tidak ingin menunggu lama di restoran itu, aku harus katakan yang sejujurnya kalau aku bukan kekasih pria tersebut. Aku masih ada urusan penting dengan Mas Yoga dan meminta penjelasan darinya.
"Nama ku Mey_"
"Sarah! potong pria itu cepat, membuat aku terbelalak.
"Nama yang cantik secantik orangnya." wanita itu tersenyum lembut seraya mengusap pundak ku "Kau baru pulang dari Sidney? kenapa nggak langsung datang kerumah Mama? padahal Mama sudah lama ingin bertemu dengan mu." tukas nya masih terus berbicara semakin aku sulit untuk pulang. ku tatap tajam pria itu agar cepat selesaikan sandiwara yang sudah dia ciptakan. Pria yang baru ku tahu bernama Bagaskara itu malah menyugar rambutnya dan terlihat gelisah.
"Bagas! tiba-tiba pria yang duduk di sebrang sana memanggilnya, semua orang menoleh kearah sumber suara itu.
"Iya Pah! Bagas menyahut
"Kapan kau akan melamar Sarah! Papa sudah tidak ingin mendengar alasan mu lagi. Sekarang Sarah sudah ada didepan mu, ayo ambil keputusan hari ini!"
"DEG! jantungku hampir saja melompat dari tempatnya saat Papah dari pria itu meminta Bagas untuk meminangku. Tubuh ku seketika lemas, permainan apa sebenarnya yang sedang pria itu buat? kenapa aku harus terlibat di dalamnya padahal aku belum pernah mengenalnya. ini semua juga salahku seharusnya aku tegas dari awal kalau aku bukan lah Sarah kekasih nya.
Pintu ruangan private terbuka, masuk beberapa pramuniaga dengan membawa berbagai macam makanan yang mungkin saja sudah pria itu pesan. pramuniaga menghidangkan banyak makanan di atas meja bersama aneka minuman non alkohol. Aku semakin gelisah, apalagi jam sudah menunjukkan pukul 10.30. Bagaimana pun juga aku adalah istri orang, tak baik masih berada di tempat ini.
"Nyonya.." panggil ku memberanikan diri, wanita itu menoleh saat sedang menyantap pudding coklat di depannya. "Panggil saja Mama sayang." ucapnya lemah lembut. sungguh aku sangat terpanah dengan kelembutan wanita paruh baya ini, selain baik ia juga ramah. Andaikan saja ibu mertua ku seperti ini, pasti aku bahagia. Sebenarnya ibu Mas Yoga baik, tapi bila ada maunya saja. Yang membuat ku kesal seringkali ibu mertua ku menyindir tentang keturunan, bila di beri uang langsung berubah baik dan menyanjung diriku.
"kok diam? mau tanya apa?" tanya Mama Bagas
Aku langsung tersadar dari lamunan ku. "Maaf mah, aku harus pulang. ini sudah malam."
"Kok buru-buru? Mama, Papa, om Hendra, jelita dan Tante Ratih baru saja datang. Ayo kita makan dulu, pulangnya nanti saja."
"Iya Sarah, pasti Bagas yang akan mengantarkan mu pulang." ujar wanita berpenampilan nyentrik di perkirakan berusia 30 tahunan.
"Tapi..."
"Sudah nikmati hidangan nya dulu, kau pasti belum makan kan?" pria paruh baya, Papa dari pria bernama Bagas itu ikut mengomentari.
Karena tidak enak dengan bujukan kedua orang tua Pria dingin itu, akhirnya aku ikut menikmati makan bersama mereka, meskipun hatiku masih kesal, sesekali aku merogoh ponsel dalam tas yang berada dalam pangkuan ku. Tidak ada satupun balasan atau telpon dari Mas yoga. Sepertinya ia sudah benar-benar melupakan janjinya pada ku.
Selesai beramah tamah akhirnya aku bisa lepas dari kelurga itu, dengan alasan banyak pekerjaan yang harus ku urus besok.
"Jangan lupa datang ya kerumah Mama. kenalkan kelurga mu sama keluarga nya Bagas." ucap wanita itu seraya cipika-cipiki.
Aku hanya mengangguk dan menyalami mereka satu-persatu. ku langkahkan kakiku menuju pintu dengan nafas lega.
"Sarah, aku akan mengantarkan mu pulang." tiba-tiba Pria dingin itu bersuara, tanpa menunggu Bagas menghampiri ku, dengan cepat ku buka handle pintu dan berjalan keluar dengan langkah cepat. Pria itu terus mengekori ku sampai parkiran.
"Tunggu! Bagas menarik tangan ku "Ma'af tentang tadi, kelurga ku salah-paham padamu, mereka pikir kau adalah kekasih ku yang baru pulang dari Sidney. kejadian tadi datang tiba-tiba karena kau salah masuk kedalam ruangan private ku."
ku hempaskan tangannya yang memegang pergelangan tangan ku "Seharusnya dari awal kau jujur pada keluarga mu! kalau aku bukan Sarah kekasih mu, jadi jangan bawa-bawa aku dalam kehidupan mu, karena kita tidak saling kenal! cetus ku sambil membuka pintu mobil dan membanting nya agak keras. Tanpa harus menunggu jawaban darinya ku starter mobil dan Ku jalankan dengan kecepatan rata-rata.
"Tiba-tiba ponsel ku berdering, aku sudah malas untuk melihat siapa yang menelpon ku malam-malam begini. Seandainya pun mas yoga yang telpon, aku sudah tak perduli. Rasa kesal ku terus menggebu-gebu, akan aku cari tahu kemana kau pergi Mas!
💜💜💜
Bersambung
