Ayunda Ayuningtyas adalah seorang single parent untuk anak laki-lakinya yang bernama Alif Permana. Dia bukan seorang janda tapi bukan pula seorang gadis.
Kebencian membuat seseorang tega menculik dan membiusnya juga membiarkan Ayu kehilangan kehormatan oleh orang yang tidak dikenalnya.
Arkana Adhitama adalah seorang pria yang telah mengambil kehormatan Ayu. Anak pertama seorang pengusaha sukses. Namun, ia pun korban dari orang yang sama.
Setelah lima tahun berlalu, mereka kembali dipertemukan. Arka yang ingin bertanggung jawab harus berjuang lebih keras karena Ayu yang mengalami trauma, tak pernah mau dekat dengan laki-laki yang tidak dikenalnya.
Happy reading!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CUA 23 Mantan Pacar Istriku
Cinta Untuk Ayunda (23)
" Apa yang salah?", tanya Ayu.
Jujur, Ayu sudah tidak tahan dengan posisinya saat ini. Ia merasa gugup di perhatikan seperti itu. Wajahnya memerah. Jantungnya pun ikut bereaksi dengan berdegup kencang.
" Blush on nya terlalu merah", gemas Arkana sambil mengecup bibir Ayu.
" Blush on?"
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Ayu mengikuti Arkana yang melengos pergi. Ia baru sadar sudah di kerjai oleh suaminya.
" Tidak dicari lagi kesalahannya ?", Arkana menahan tawanya. Istrinya benar-benar lucu menurutnya.
" Buat apa di cari ? Ini blush on alami, gak bisa di kurangi merahnya kecuali kamu berhenti menggoda",
Tawa yang di tahan pun akhirnya pecah.
" Sudahlah, ayo kita pergi. Tadi, katanya mau ngajak jalan-jalan ", Ayu tak menghiraukan tawa Arkana.
" Ayo!"
Dengan mengendarai mobil, keduanya keluar dari vila menuju sebuah restoran.
Ayu tertegun melihat nama restorannya.
Mudah-mudahan, aku tidak bertemu dengannya. Batin Ayu.
"Kenapa ?", tanya Arkana melihat Ayu yang diam tak bergerak.
" Dulu, aku bekerja di restoran ini tapi yang ada di kota J ", jelas Ayu.
Mendengar jawaban Ayu, Arkana mulai paham.
Ayu dan Arkana sudah sepakat untuk saling terbuka. Mereka benar-benar menceritakan semuanya tanpa terkecuali. Apa yang di tanyakan, di jawab apa adanya saat makan malam kemarin.
" Apa kamu takut bertemu dengannya disini?",
"Lebih tepatnya belum siap "
" Mau pindah tempat ?"
Ayu berfikir sejenak. Sebenarnya kecil kemungkinan untuk bertemu dengan Rian. Namun, sebagai pemilik restoran bisa saja dia sedang berada di sini.
" Kita pindah saja ", pinta Ayu akhirnya.
Saat keduanya akan kembali ke dalam mobil, seseorang memanggilnya.
"Ayu!"
Deg!
Ayu kenal suara itu. Berpura-pura tak mendengar pun rasanya percuma.
Ayu membalikkan badannya, begitu pun dengan Arkana.
"Kamu Ayu 'kan?", orang itu memastikan.
Penampilan Ayu yang berubah membuatnya pangling. Dulu, Ayu memang selalu memakai pakaian tertutup. Tapi, tidak sampai memakai gamis dan kerudung juga.
" Iya. Apa kabar, Rian?", tanya Ayu basa basi.
Melihat mantan pacar Ayu mendekat ke arah mereka, sisi posesif Arkana muncul. Ia menggeser tubuhnya agar lebih menempel dengan Ayu. Tangannya langsung memegang pinggang Ayu.
Ayu terkejut dengan sikap Arkana, namun berusaha tidak menunjukkan keterkejutannya.
Berbeda dengan Rian yang terkesiap dengan sikap Arkana.
" Aku baik. Dia siapa, Ayu?"
" Kenalkan, Mas Arka suamiku "
Arkana mengulurkan tangannya. Sementara Rian masih diam mencerna perkataan Ayu. Padahal, dilihat dari sudut manapun, tak perlu memikirkan terlalu dalam untuk memahami perkataan Ayu.
Menyadari Arkana yang sudah lama mengulurkan tangannya, Rian pun segera menyambutnya.
"Kapan menikah ? Kok gak ngundang ?",
"Baru beberapa hari yang lalu. Pernikahannya memang gak mengundang banyak orang. Hanya keluarga dan kerabat dekat saja", jelas Ayu.
" Kita di sini juga dalam rangka bulan madu ", Arkana tidak ingin Rian mengganggu hubungan mereka. Masih jelas terlihat ada cinta di mata Rian.
"Ough ya sudah kalau begitu aku tinggal, ya. Masih ada urusan ", Rian pergi dengan perasaan hampa.
Namun, ia berbalik lagi karena ingat sesuatu.
" Boleh minta nomor kamu yang baru?", tanyanya.
...***...
Ini adalah malam terakhir di kota Y. Untuk membuat suasana baru, Arkana mengajak Ayu berkemah di tepi danau. Danau yang masih bagian dari villa milik keluarga Adhitama.
Siang tadi, keduanya sudah membeli bahan-bahan untuk acara barbeque. Arkana memanfaatkan semua kesempatan agar bisa semakin dekat dengan istrinya.
Adapun masalah tenda dan lain-lain sudah di siapkan pelayan disana. Keduanya tahu beres. Pelayan pergi kembali meninggalkan villa saat semua selesai.
Keduanya sudah bersiap menuju danau. Bahan-bahan yang sudah di marinasi di bawa oleh Arkana.
Sesampainya di sana, keduanya langsung mulai memanggang aneka bahan yang sudah di sediakan.
Karena Arkana alergi seafood, maka hanya ada daging sapi, sosis, bakso juga sayuran seperti kentang dan wortel.
Arkana bertugas membakar dan Ayu mempersiapkan tempatnya.
Setelah selesai, keduanya duduk di atas meja kayu yang sengaja di sediakan. Di temani cahaya lilin.
Satu piring berdua, seperti perintah Arkana jika makan hanya berdua.
Ayu mengambil sapu tangan miliknya dan melap peluh di kening Arkana. Efek karena sudah berjibaku dengan pemanggang.
" Terimakasih, sayang ", Arkana bahagia hubungan mereka semakin dekat dan tidak terlalu kaku lagi.
Menghabiskan waktu berdua bersama, membuat Ayu sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Arkana.
" Sama-sama ", senyuman Ayu membuat Arkana meleleh.
" Gimana, enak?", Arkana menyuapi Ayu.
" Alhamdulillah. Enak"
" Siapa dulu dong yang manggang?", Arkana berbangga diri.
" Yang ngeracik bumbu siapa?", Ayu balik bertanya.
" Ya, ya ini enak karena kita kerjasama bikinnya ", timpal Arkana tertawa.
Kini keduanya sedang memandangi bintang. Bersyukur langit sedang cerah-cerahnya.
"Apa kita tidak bisa mengabulkan keinginan Alif?", tanya Arkana sambil menggeser tangannya menyentuh tangan Ayu.
" Hah?", Ayu masih mencerna pertanyaan Arkana. Hingga wajahnya tiba-tiba memerah, mulai menyadari maksud pertanyaan Arkana.
" Kamu kan sudah tidak takut sama kehadiranku. Aku hanya meminta hakku, kalau boleh",
Melihat reaksi Ayu yang sudah biasa saja saat ia melakukan sentuhan-sentuhan, Arkana mulai berani untuk meminta.
Arkana juga lelaki normal, tidur berdua dengan perempuan membangkitkan sesuatu dalam dirinya. Selama ini ia bertahan karena tahu kondisi Ayu. Tidak mungkin ia kembali memaksakan kehendaknya.
" Tapi, kalau kamu belum siap juga gak apa-apa. Kita tunggu sampai kamu siap"
Disaat Arkana berbicara pada Ayu, hati Ayu berkecamuk.
Di satu sisi, ia merasa khawatir. Di sisi lain, sebagai seorang istri, ia berdosa jika menolak keinginan suaminya.
" Bukan belum siap. Tapi, masih ada rasa khawatir saja" jujur Ayu.
" Bagaimana kalau di coba dulu. Kalau tidak memungkinkan, aku berhenti ", janji Arkana.
Mudah-mudahan semua berjalan lancar. Gak mungkin meredam sesuatu saat sudah benar-benar bergejolak. Batin Arkana.
Ayu menghela nafasnya. " Baiklah ", Ayu setuju.
" Jadi, kita kembali ke villa ?", tanya Ayu.
" Disini juga kan bisa", Arkana memainkan alisnya.
Ayu bergidik ngeri melihat tatapan mesum suaminya.
" Mesum ih"
" Mesum sama istri sendiri ", Arkana tergelak karena melihat ekspresi Ayu.
" Yakin disini ?", Ayu melihat sekitar. Gelap, tidak ada siapa-siapa.
" Tenang, aman. Gakkan ada yang datang kecuali kita minta mereka datang ", mereka yang di maksud adalah para pelayan. Karena Vila ini milik pribadi, jadi tidak mungkin ada orang yang bisa datang kesana dengan bebas.
" Ya sudah, aku nurut saja ",
" Memang istri idaman ", puji Arkana. " Kita pemanasan dulu ", Arkana sudah tidak sabar.
Ia mencondongkan badannya ke arah Ayu. Wajah mereka semakin dekat, dan...
Drrrtt... Drrrtt.. Drrrt
Arkana mencoba mengabaikan panggilan ke ponselnya.
Drrrtt.. Drrrtt.. Ddrrtt..
"Angkat dulu!", Ayu terkekeh melihat wajah kesal suaminya.
Arkana menurut.
" Sudah kuduga, telpon tidak penting ", Arkana geram melihat siapa yang menelponnya.
" Siapa ?"
Arkana memperlihatkan layar ponselnya
Ayu pun membaca nama yang tertera.
" Mantan pacar Istriku ", Ayu mengerutkan keningnya.
TBC
...----------------...
...Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar dan subscribe...
...Terima kasih atas dukungannya...
...🥰🥰🥰...
...Mampir juga di karya Author ya 😉...
sembunyiin Ayu n Alif dari Arkana..
kamu memang bodoh, gak mau selidiki dulu apa betul Tasya sakit ato hanya pura pura... makan tuh jebodohanmu