Dia hanya laki-laki miskin yang bekerja sebagai office boy di perusahaan salah satu keturunan keluarga Hillatop, satu tawaran mengejutkan datang dari Nona CEO dimana dia bekerja.
"Menikah dengan ku dan buat kesepakatan bersama, aku akan membayar mahal diri mu juga akan memastikan seluruh keluarga mu hidup terjamin hingga hari tua"
Gadis cantik yang bola mata nya menyimpan banyak hal yang tidak dia pahami tersebut menawarkan kontrak pernikahan pada nya yang berada dalam keadaan terdesak.
Adik yang harus menjalankan operasi juga ibu yang sakit-sakitan membuat dia berpikir dengan keras atas tawaran tersebut.
*****
Selamat datang di series keturunan keluarga Hillatop, update rutin tiap hari yah Mak💋❤️.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Manfaat aku tapi jangan pernah percaya pada ku
Wiraditya masih berusaha menggigit benang yang ada di bagian gaunnya, perlahan namun pasti hingga akhirnya benang tersebut terputus. laki-laki tersebut mengembang kan senyuman nya, membiarkan jemari nya meraih resleting gaun tersebut dan perlahan menurunkan nya.
Ssreeeetttt.
"Ini sangat bagus," Wiraditya bicara, berhasil menurunkan resletingnya hingga kebawah, senyuman mengembang dibalik wajah nya, namun sayang didetik berikutnya Wiraditya gelisah, ketika resleting turun dan menampilkan bagian punggung indah Queen W.
Kini netranya menatap punggung indah dihadapan nya, dengan warna kulit seputih susu dan serta sentuhan lembut Jemari nya di kulit sehalus sutra, begitu indah, membuat jantung Wiraditya tidak baik-baik saja dan dia tanpa sadar menelan ludahnya.
"Apakah gaunnya rusak?," satu tanya dilesatkan oleh Queen W, Wiraditya masih menyentuh lembut bagian kulit nya.
Tersadar dari apa yang dipikirkannya, Wiraditya langsung menggelengkan kepala dengan cepat.
"Astaghfirullahul'adzim." dia beristighfar didalam hati nya, merasa berdosa karena menikmati keindahan milik istrinya.
"Tidak, ini sama sekali tidak rusak," dan laki-laki tersebut menjawab pelan, dia melepaskan perlahan jemarinya dari punggung Queen W.
"Hanya terdapat sedikit cela, penjahit pasti bisa memperbaiki nya." Dan laki-laki tersebut kembali bicara, dia menatap wajah istrinya melalui pantulan kaca.
Queen W tidak menjawab, membiarkan bola mata mereka bertemu untuk beberapa waktu. Kembali mereka diam, dimana Wiraditya sama sekali tidak beranjak dari posisi nya dan masih membiarkan diri berdiri dibelakang Queen W. Hingga pada akhirnya Wiraditya kemudian berkata.
"W," Ucapnya pelan, dia menunggu gadis tersebut menjawab ucapan nya.
Alih-alih menjawab, Queen W memilih untuk menaikkan ujung alisnya.
"Jika kamu membutuhkan sesuatu katakan pada ku dan jangan pernah sungkan," laki-laki tersebut bicara dengan perlahan, membiarkan bola matanya menatap pantulan dari cermin wajah gadis yang ada di hadapannya tersebut.
"Jika kamu membutuhkan punggung untuk bersandar, dada untuk mengadu atau tangan untuk bertahan, katakan pada ku dengan gamblang, jangan jadikan pernikahan kita sebagai satu beban dan jangan anggap aku sebagai orang asing yang tidak bisa membaca situasi atau apapun yang kamu inginkan, anggaplah aku sebagai seorang teman yang akan selalu ada untukmu hingga perjanjian kita berakhir suatu hari nanti." laki-laki tersebut melanjutkan ucapannya, gimana bisa dilihat gadis di hadapannya tersebut ikut menatap dirinya dari arah pantulan cermin dimana Wiraditya berdiri tepat dibelakang sisi kanan Queen W.
"Mungkin aku bukan laki-laki yang baik, mungkin aku juga bukan partner bisnis yang baik, mungkin aku juga bukan suami kontrak yang cukup baik sesuai dengan apa yang kamu inginkan, tapi saat di luar jam kerja aku bisa menjadi teman yang baik bahkan bisa menjadi sosok yang selalu ada dalam banyak situasi, tidak meninggalkan kamu dalam berbagai macam rasa sulit, karena itu jangan jadikan surat kontrak pernikahan kita acuan untuk kamu ketika ingin meminta bantuan ku dalam segala situasi." Setelah berkata begitu, Wiraditya berusaha mengembangkan senyuman nya, dia berusaha memangkas jarak canggung yang mungkin dirasakan Queen W pada dirinya.
"Dan aku tidak meminta kamu untuk mempercayaiku tapi aku ingin kamu meminta segala sesuatu dariku dengan jalur memanfaatkanku, karena jika kamu mempercayaiku, satu hari nanti bisa jadi kamu bisa terluka atas diriku, tapi ketika kamu manfaatkan aku maka saat kita berpisah, kamu hanya akan berpikir aku bukan bagian daripada orang yang paling penting yang telahmemberikan banyak hal pada dirimu." Kata-kata penutup Wiraditya terdengar jelas, masih memberikan seulas senyuman tulus kepada gadis di hadapannya tersebut, laki-laki itu berharap Queen W tidak menganggap mereka seperti orang asing antara satu dengan yang lainnya.
Dan percayalah, ucapan terakhir Wiraditya membuat Queen W membeku, dia sama sekali tidak mengeluarkan ekspresinya namun menatap laki-laki tersebut dari pantulan cermin dengan tatapan rumit dan sulit.
Apa yang diucapkan oleh Wiraditya benar, jangan menaruh kepercayaan kepada manusia, karena manusia sering ingkar janji, dan jangan menaruh kepercayaan pada dunia karena dunia pada akhirnya akan mengkhianati kamu dengan caranya.
endingnya ngegantung