Medicinal Spirit

...episode 23...

...****************...

"Baiklah. Tetap lakukan pemeriksaan seperti yang kalian inginkan." Tukas kaisar memutuskan untuk menyetujui permintaan dari kubu A.

"!"

Kubu B saling toleh dengan ekspresi kecewa mereka. Sementara para kubu A sedang tersenyum dan menoleh pada kubu B seolah-olah sedang mengejek.

"Tapi...batasnya hanya tiga hari. Setelah tiga hari kalian tidak boleh melakukan pemeriksaan lagi!" Lanjut kaisar.

Senyum para kubu A mendadak luntur setelah mendengar keputusan kaisar. Diraut wajah mereka terlihat sebuah perbedaan pendapat dan ketidak terimaan.

"Mohon maaf, hamba menyelak, tapi...yang mulia, tiga hari tidak lah cukup...

Ucapan perdana menteri kubu A terputus saat kaisar mengangkat tangan sebagai kode 'berhenti' padanya. Siapa yang mau mendengarkan pendapatnya? Mereka sudah jelas-jelas diberikan kesempatan namun masih tidak bercukup puas.

Hanya satu kata yang bisa menggambarkan mereka, 'LANCANG'

"Aku ingin kasus ini dihentikan! Silahkan lakukan seperti yang kalian inginkan,"ujarnya terlihat tidak senang atas perlakukan kurang ajar dari perdana menteri nya itu

"Silahkan buka kasus yang kedua." Lanjutnya menyuruh pada faksi B untuk membuka kasus kedua yang sebagaimana telah diajukan untuk rapat dadakan.

Para faksi B mengangguk sementara faksi A terlalu larut dalam kekesalan mereka. Mereka malah melirik para faksi B dengan tajam.

"Tertinjau dari satu bulan yang lalu, muncul seorang pembisnis dengan kekayaan yang sudah mendominasi daratan Xiao. Sudah 92 dari 100% setiap daerah sudah dikuasai oleh bisnisnya. Bahkan 50% dari kerajaan tibbet telah didominasi oleh orang ini."

"Hamba mengusulkan saran pada yang mulia untuk menindak tegas orang-orang yang telah berani melampaui anggota keluarga kerajaan. Jika hal itu terus terjadi, maka tidak ada namanya keluarga kerajaan." Ujar faksi dari kubu B menjelaskan kasus kedua yang telah dipinta oleh kaisar.

"!"

Kening kaisar mengkerut saat mendengar hal tersebut.

"Mulai lagi! Apa urusannya anggota keluarga kerajaan dengan orang-orang kaya, itu?! Akhh sepertinya aku memiliki perdana menteri yang terlalu serakah dan pendengki." Kaisar berbisik didalam hatinya sambil memijat keningnya itu.

Kasim disampingnya juga sudah jelas mengetahui bahwa kaisar memikirkan pemikiran yang sedang dia pikirkan saat ini.

"Kita harus bergerak cepat kaisar. Kita tidak boleh membagi kekuasaan pada seorang rakyat biasa maupun bangsawan." Lanjutnya.

"Kalian juga bangsawan!" Sahut kaisar dengan datar.

"Tutup kasus ini! Aku tidak mau membuka kasus yang kekanak-kanakan." Lanjutnya dengan mempertegas kata 'kekanak-kanakan'.

"!"

"?!"

"Tidak! Maaf, kaisar. Tapi jika sampai mereka berniat hal buruk terhadap keluarga kerajaan... kita tidak boleh mengambil resiko, kaisar." Ucap faksi B begitu memohon sambil bersujut kepada kaisar.

Kaisar kebingungan dengan hal itu, dia bingung ingin menanggapi seperti apa lagi permintaan dari para menteri-menterinya.

"Cari informasi tentang orang itu. Jika kalian sudah menemukan identitas nya, bawa dia kesini. Kita akan melakukan sebuah perjanjian," Ucap kaisar.

Para menteri-menteri yang mendengarkan ucapan kaisar sontak tersenyum bahagia. Namun...

"Perlakukan orang itu dengan sopan! Sampai ada yang bergerak dan menyakiti orang itu maka dia akan dihukum dengan berat! Bahkan melakukan sebuah kerja sama akan jauh lebih menguntungkan dari pada harus Berprilaku licik!" Lanjutnya dan kemudian mulai pergi dari sana.

"INI ADALAH TITAH KAISAR YANG SUDAH DITETAPKAN!" Ucap kasim dengan keras dan memberi cap segel pada kedua kasus yang dibuka.

"PANJANG UMUR KAISAR, PANJANG UMUR DAN DIBERKATI." Ucap mereka serempak lalu bersujut secara bersamaan.

Tentu saja titah kaisar bagai sebuah perintah dari dewa bagi mereka. Mereka tidak akan mungkin berani melakukan sesuatu yang sampai mengundang amarah dari kaisar.

Mau tidak mau, mereka harus melakukan hal itu. Perintah kaisar mutlak dan tidak bisa dibantahkan.

Disaat para perdana menteri yang masih sibuk dengan kekesalan mereka, disebuah latar kamar yang sama dimana Su Luxie menyembuhkan putra mahkota, terlihat putra mahkota yang sedang melakukan ritual mandinya yang dipenuhi oleh mawar merah.

Ditemani oleh dua orang pelayan wanita yang membantu nya untuk mengoleskan lulur pada punggungnya, hmm sungguh pemandangan yang sangat nyaman.

Putra mahkota sedang memejam kan mata sambil menyandarkan kepala nya pada sudut kolam mandinya yang begitu luas. Kedua tangan besarnya terbentang diantara ujung-ujung kolam itu.

Dia menghelakan napas lalu berbicara "Kalian keluarlah." Suruh putra mahkota menatap tajam pada pintu ruangan.

Kedua pelayan wanita itu berdiri dan saling mendekat, mereka berdua membungkuk pada putra mahkota untuk memberi hormat. Setelah melakukan hal itu merekapun pergi dari sana.

Putra mahkota melirik sebuah jendela yang sedikit renggang dengan sudut matanya.

"Berapa lama kau ingin disana, keluarlah!" Titahnya pada seseorang yang sedari tadi berdiri didekat jendela.

Setelah mengatakan hal itu tiba-tiba jendela mulai terbuka dan memperlihatkan seorang pria berambut hitam yang dia ikat dan sebuah cadar bewarna hitam. Pria itu menggunakan pakaian serba hitam dengan sebuah pedang besar yang selalu bertengger dipundaknya.

Terasa sebuah aura yang cukup besar dari pria itu sehingga orang awam tidak akan bisa merasakan kehebatan dari pria tersebut.

"Hamba memberi hormat kepadamu, master." Ucapnya dengan suara yang terdengar cool.

"Ada yang ingin kau sampaikan?" Tanya putra mahkota kembali memejamkan mata sambil menyandarkan kepala nya pada sudut kolam.

"Semua informasi yang anda minta 2 tahun yang lalu sudah saya dapatkan. Apa anda mengijinkanku untuk bergerak sekarang?" Jawabnya.

"Lakukan saja."

"Oh iya, jangan lupa untuk mencari informasi tentang wanita itu. Aku ingin sesuatu yang sangat mendetail tentangnya." Lanjut putra mahkota dengan senyum tipisnya dia mulai menenggelamkan wajah nya kedalam kolam mawar itu.

"?"

"Ba, baik, master." Jawab pria itu dan kemudian menghilang begitu saja seperti sebuah bayangan.

Kekaisaran Xiao kini sedang bergembira karena sebuah kabar gembira yang datang dari kekaisaran. Sungguh menggembirakan bagi rakyat saat mengetahui pangeran satu-satunya kerajaan Xiao kini sudah bangun dari tidur panjangnya.

Sebagai rasa suka cita mereka, telah diadakan pestival perayaan dipusat kota maupun pasar-pasar.

Banyak terdengar suara ledakan kembang api dan ribuan lentera yang menghiasi langit-langit dan danau di kekaisaran Xiao.

Langit malam berbintang itu terlihat sangat indah dengan disandingkan lentera dari para rakyat yang ikut mendoakan kesehatan putra mahkota.

Sementara itu, disebuah kamar dengan 5 orang pelayan sedang melayani seorang wanita yang terduduk lemah diranjangnya. Wanita itu lain tak bukan adalah Su Luxie yang masih dalam keadaan lemas.

Disampingnya terdapat Merlyn yang dengan setia selalu menemaninya.

"Bagaiaman keadaan Putra mahkota?" Tanya Su Luxie dengan memijat bahunya sendiri.

"Pangeran baik-baik saja, nona. Beliau sedang berada dikamarnya untuk istirahat." Jawab salah satu pelayan disana.

Su Luxie mengangguk begitu mendengar jawaban dari pelayan itu. Wajah pucatnya itu perlahan-lahan menunjukan reaksi kebingungan.

"Ini aneh. Mengapa sebuah aura negatif yang masuk kedalam tubuhku bisa membangkitkan gift baru? Aku bisa melihat masa lalu seseorang hanya dengan menyentuhnya. Bukan hanya itu, aku bisa merasakan jika racun mana ku semakin kuat hingga 10 kali lipat." Benak Su Luxie terdiam dengan duduk disudut ranjangnya.

"?"

"Maaf, nona, apakah kau butuh sesuatu." Tanya salah satu pelayan lainya.

"Tidak ada," Jawab Su Luxie "Oh iya, aku akan pergi sebentar lagi. Aku akan menulis surat, kalian harus memberikannya pada kaisar." Lanjutnya.

"Baik, nona."

^^^Yo be Continued_^^^