Proses Revisi bertahap...
Rate 21+++
Cerita ini mengandung adegan yang cukup ngeri di harap yang masih di bawah umur, segera tinggalkan setelah membaca warning ini... gak boleh ngintip apalagi mampir..
______
Berawal kabur dari rumah dan bekerja menjadi sekretaris lalu mendapat misi untuk menyembuhkan penyakit bos nya, Aqella malah mendapati dirinya berakhir di dalam ranjang dan membuat hidup nya menjadi sepenuh nya milik Cleo Rodriguez.
Namun siapa sangka jika pilihan nya untuk memilih Cleo, malah menimbulkan banyak masalah kedepan nya untuk dirinya sendiri dan hubungan yang ia jalani.
Mampukah Aqella melewatinya ?
Ataukah memilih mundur perlahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kris muntari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GAGAL
...mohon untuk selalu dukung karya ku yang amburadul ini dengan Like, Komen....
...Vote dan Gift seiklas nya....
...----------------...
Cleo yang mendapati Aqella sedang melamun di beranda kamar nya, memeluk wanita nya dari belakang, mencium puncak kepala Aqella "apa yang kau pikirkan sayang?"
"Aku memikirkan Arka."
Cleo memutar tubuh Aqella, hingga sekarang mereka saling berhadapan "Ada aku disini, kenapa kau memikirkan pria lain heh?"
"Kamu jangan salah paham, aku hanya ingin berterima kasih, karena dia sudah mengizinkan aku tinggal dengan nya sementara waktu." ucap Aqella menatap Cleo.
"Apapun alasan nya aku tidak suka, otak mu ini hanya boleh memikirkan ku." Cleo menyentil kening Aqella, membuat wanita itu meringis kesakitan.
Lihat saja, sekarang sikap nya yang asli mulai keluar,pria ini terlalu cemburu berlebihan, padahal ia tahu jika Arka adalah sahabatnya namun tetap saja menganggap Arka saingan nya. menyebalkan.
"Kamu jangan memaki ku dalam hati ya, atau aku akan menghukum mu."Cleo menyeringai dan dengan cepat membopong tubuh Aqella dan melemparkan nya ke kasur.
"Aku menginginkan mu."bisik Cleo tepat di telinga Aqella.
Aqella meremang menahan geli, Cleo benar benar tahu area sensitifnya "Aku menolak."
"Apa kau yakin bisa menolak ini."
Cleo mencium Aqella, ******* habis bibir Aqella lalu segera turun menyusuri leher jenjang Aqella, memberikan ciuman ciuman kecil hingga meninggalkan tanda cinta Cleo.
Aqella benar benar tidak tahan, setiap sentuhan yang di berikan Cleo, membuat nya selalu mendesah dan menuntut meminta lebih namun ia teringat akan sesuatu.
"Mmm Cleo ahs... a-apa kita bisa melakukan nya lain kali." Ucap Aqella mengigit bibir bawah nya menahan gairah yang sudah di ubun ubun.
"Kenapa?" Cleo masih melanjutkan aksi nya bahkan sekarang ia sudah mulai turun ke dada Aqella dan hampir menyentuh gunungnya.
Aqella mendorong keras tubuh Cleo dan membuat Cleo terguling ke samping nya "aku ingin melakukan nya setelah kita menikah."ujar Aqella cepat dan segera merapikan kembali penampilan nya yang sudah mulai berantakan
Cleo langsung tertunduk lesu dan hilang tenaga, ini bagaikan kau sedang balapan dan tinggal sedikit lagi mencapai garis finis namun tiba tiba kendaraan yang kau gunakan mengalami trouble, sungguh menyesakan.
"Oke... kalo gitu aku harus ke kamar mandi."
Di dalam kamar mandi, Cleo mengguyur tubuh nya dengan air dingin tidak lupa juga ia dengan sabun yang sudah ia tuang ke telapak tangan nya, terpaksa sekarang dia harus bersolo karir terlebih dulu.
Padahal hampir sedikit lagi ia mencapai nirwana, namun ternyata berakhir dengan kegagalan.
...----------------...
"Kenapa gue disini."gumam nya saat ia membuka mata dan melihat kamar yang dulu ia tempati dan tidak ada perubahan sama sekali walau hanya satu centi pun.
Arka bergegas bangun dan mengambil jaket yang tergeletak di sofa, berada di tempat ini membuatnya tidak nyaman dan hanya membuka kenangan lama.
"Kamu sudah bangun nak." sapa pria paruh baya yang sedang menikmati secangkir kopi dan membaca koran di tangan nya.
"Dimana Jimmy? gue mau kunci motor gue." bahkan Arka membuang muka saat berbicara dengan nya.
"Kau masih marah pada ku dengan apa yang terjadi dulu?"tanya nya menatap Arka nanar.
"Cih...." Arka melengos dan meninggalkan pria tua itu, ia tidak tahan dengan melihat wajah nya walau hanya sedetik pun. Toh gak ada motor ia masih bisa menggunakan bus untuk kembali ke apartemen nya, lalu apa bedanya sama sama sampai.
"Mas Arka!!" panggil penjaga apartemen saat melihat Arka memasuki lobby apartemen.
Arka menoleh ke penjaga dan segera menghampiri nya "Kenapa pak?"
Penjaga tersebut memberikan kunci rumah dan amplop coklat kepada Arka "ini titipan dari mba Aqella."
"terima kasih pak." ujar nya, Arka membuka amplop coklat dan mendapati sejumlah uang yang waktu lalu ia pinjamkan ke Aqella.
"Jadi begini akhirnya." gumam Arka kepada dirinya sendiri.
Arka membuka pintu apartemen nya dan hanyalah kekosongan yang ia dapati, terlebih saat membuka lemari pakaian sudah tidak ada lagi baju baju Aqella yang tergeletak di lemarinya.
Rasa sesak menyelimuti perasaan nya, tidak ada pilihan lain selain menemui Aqella dan mengatakan yang sebenarnya, mungkin esok pagi karena sekarang ia harus benar benar menyiapkan mental dengan penolakan Aqella.