Putra Sarmaidi adalah pria tampan berumur 27 tahun yang sudah mapan dan jatuh cinta kepada seorang gadis putri dari keluaga Hermawan yang tak lain adalah sahabat orang tua nya
Mesya Akifa Naila
Gadis cantik berumur 25 tahun Putri sulung bapak hermawan
Wulandari
Putri bungsu bapak hermawan yang sangat cantik dan super manja
Putra jatuh cinta kepada putri bapak hermawan dan ingin menikahinya, orang tua nya langsung setuju dan langsung menikahkan putra dengan mesya, dan ternyata gadis yang disukai putra bukan mesya putri sulung bapak hermawan tapi ulandari putri bungsu bapak hermawan
Bagaimanah kisah nya
Mari kita baca😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syahrina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Pulang ke rumah
Setelah acara selesai ibu ida duduk dengan mesya di kamar hotel, ibu ida memandang putri nya perasaan nya bercampur aduk antara bahagia dan sedih
Disatu sisi dia bahagia mesya sudah punya tempat untuk bersandar, disisi lain dia harus tinggal terpisah karena putra akan membawa mesya tinggal bersamanya
"Sayang apa kau bahagia" ibu ida bertanya sambil melihatkan senyumnya yang masih manis walaupun usianya sudah tidak muda lagi
"Tentu saja mesya bahagia ma"
"Anak ku mulai hari ini kau sudah menjadi seorang istri, taat lah pada suami mu sayang, bahagiakan dia, sekarang kau akan tinggal bersama suami mu jagalah rumah tangga kalian, mama selalu mencintai mu, mama akan selalu berdoa untuk anak-anak mama" pesan ibu ida membuat mesya menangis di pelukan ibu nya
"Mesya takut ma"
"Takut kenapa sayang"
"Mesya takut mengecewakan semua orang ma"
"Jangan memikirkan hal itu sayang, yang penting kau sudah melakukan yang terbaik, hari ini mama mau pulang nanti kamu kalau mau ke rumah telfon mama ya biar mama masak kesukaan kamu"
"Mamaaa"
"Iya sayang, kamu kenapa ini bukan anak mama, mesya mama bukan seperti ini, ini hari bahagia kamu sayang jangan menangis"
"Mesya hanya sedih tidak bisa tinggal dengan mama lagi"
"Tapi kamu bisa datang sesuka kamu sayang itu akan tetap menjadi rumah mu tempat kamu pulang"
Mesya pun memeluk ibu ida dengan erat, dia menangis di pelukan ibu ida
Setelah semua tamu dan keluarga pulang, kini tinggalah putra dan mesya, putra tidak mau menginap dihotel, dia menolak semua hadiah malam pertamanya karena pernikahan ini bukan pilihannya
"Kemasi semua barang mu ayo kita pulang" putra berbicara dengan nada kesal
Degggggg jantung mesya "kenapa mas putra nada bicaranya kasar banget, apa dia marah" batin mesya
"Iya mas"
Dijalan mesya dan putra tidak ada berbicara mereka diam seribu bahasa
hanya batin mereka yang mengoceh
"Kenapa mas putra wajahnya gitu kayak orang marah besar, dia kenapa ini kan hari bahagia kami"
"Kenapa aku bisa terjebak dalam hal gila yang tidak pernah terpikirkan oleh ku, kenapa harus wanita ini yang disampingku"
Setelah sampai ke rumah mereka di sambut hangat oleh keluarga bapak sarmaidi
"Sayang ini sudah menjadi rumah mu, jangan sungkan dan kalau butuh apa-apa kamu bisa minta sama mama"
kata ibu salmah pada mesya
"Ma, pa aku mau tidur dulu besok harus ke kantor" kata putra
"Tapi ini kan pernikahan kamu put, kamu bisa pergi bulan madu dengan mesya nanti biar papa yang handle semua"
"Ada meeting penting pa tidak bisa diwakilkan" putra pun langsung naik ke kamarnya
Mesya hampir meneteskan air matanya di depan ibu salmah dan bapak sarmaidi
"Kamu tenang aja sayang mama dirumah nemenin kamu"
"Makasih ma jawab mesya"
Mesya pun naik ke atas ke kamar ketika mesya membuka pintu putra marah dan langsung meneriaki mesya
"Kamu nggak diajarin sopan santun ya, ketuk dulu sebelum masuk"
Air mata mesya mengalir
"Tapi mas, kenapa aku harus mengetuk dulu inikan kamar kita"
"Ini memang kamar kita tapi aku tidak mau tidur seranjang, mending aku tidur di sofa dari pada harus melihat wajah mu"
Mesya langsung menangis tanpa menjawab apa pun, pernikahan yang selama ini dia impikan, hidup dengan lelaki yang dicintainya dia pikir akan membuatnya bahagia
Nyatanya ini awal dari penderitaannya
bersambung
jangan lupa like coment n kasih tip😘😘
Makasihhhhh