Bab 1 : Api dan Es Abadi ( C. 1 - 15 )
Bab 2 : Penghancur Bintang ( C.16 - 50 )
Membuat semua orang berlutut dengan kekuatannya.
Membuat namanya dikenal semua orang.
Melindungi teman-temannya dengan kekuatan.
Membasmi musuh-musuhnya satu persatu.
Membantu orang-orang tanpa pandang bulu.
Mebunuh orang bersalah tanpa pandang bulu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raihann24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Kisah Di Medan Perang: Kematian Tengkorak Hitam - Rencana Busuk
Walau Tengkorak Hitam tidak mengakui Xiao Yun tetapi dalam hatinya ia sendiri takut kepada Xiao Yun, Tengkorak Hitam berkata: "Apakah Aliran Putih bertarung dengan mulut? kita akan tau siapa yang hidup dan siapa yang mati nanti"
Xiao Yun menghampiri Yin Hua dan berkata: "Hua'er sebaiknya kau menjauh, ini akan sedikit merepotkan". Xiao Yun berbicara seperti itu karena Tengkorak Hitam ada diranah Pendekar Bergelar tahap Puncak.
"Ta...Tapi" Yin Hua berkata gemetar, disatu sisi ia takut karena Tengkorak Hitam, disisi lain ia tidak ingin meninggalkan Xiao Yun.
Seakan mengerti ketakukan Yin Hua, Xiao Yun berkata sambil tersenyum untuk meyakin kan Yin Hua: "Kau harus percaya kepada kekasihmu ini". Mendengar perkataan Xiao Yun, Yin Hua lalu menjauh dari medan pertempuran.
"Baiklah mari kita mulai" Sebelum Xiao Yun berkata ia mengeluarkan belati untuk membunuh para bawahan Tengkorak Hitam. Para bawahan Tengkorak Hitam yang awalnya ingin menyerang tembok pertahanan kota, kini disibukan oleh belati Xiao Yun.
Tengkorak Hitam kesal lalu berteriak: "Apa yang kau lakukan? CEPAT HENTIKAN!"
"Hentikan? Kau harus membunuhku jika ingin mengentikan belati tersebut" Xiao Yun berkata sambil tertawa mengejek. Hal itu membuat Tengkorak Hitam murka, ia mengeluarkan Golok lalu meneriakan jurus.
"Tengkorak Hitam - Raja Neraka"
Xiao Yun tidak ingin mengambil resiko, Xiao Yun yang menggunakan Pedang Api ia meneriakan jurus yang ia dapat dari Sekte Naga Langit.
"Naga Langit - Membalikan Semesta"
Dua Energi besar bertabrakan menyebabkan semua hal disana tersapu, dimedan pertempuran kini debu - debu berterbangan. Hal Itu membuat Yin Hua khawatir, tetapi sesudah debu debu itu hilang hal yang mengejutkan semua penonton terjadi.....
( Flashback On )
Setelah Xiao Yun meneriakan jurus ia langsung membuat perisai yang kuat karena ia sadar Energi yang Tengkorak Hitam keluarkan dan Energi yang Xiao Yun keluarkan cukup besar. Xiao Yun meneriakan jurusnya:
"Perisai - Api dan Es Abadi"
Energi Panas dan Dingin menyelimuti Xiao Yun, tetapi hal itu membuat Xiao Yun nyaman, sebaliknya hal itu membuat konsentrasi Tengkorak Hitam terganggu,
Boommmmmm
Jurus dari Tengkorak Hitam dan Jurus Xiao Yun bertabrakan, Tengkorak Hitam yang tidak memakai persai ia mundur terpental jauh, sedangkan Xiao Yun hanya diam ditempat.
( Flashback Off )
Xiao Yun langsung memanfaatkan itu, ia berlari menggunakan Ilmu Meringankan Tubuh miliknya ke arah Tengkorak Hitam, Tengkorak Hitam yang melihat Xiao Yun kearahnya ia langsung mengayunkan Golok miliknya ke depan.
Xiao Yun menahan Golok milik Tengkorak Hitam, Xiao Yun diuntungkan karena memiliki Fisik yang kuat, adapula ia memiliki Pedang Pusaka Tingkat Langit.
Golok Tengkorak Hitam retak sebelum hancur, Xiao Yun memanfaatkan itu untuk menebas tangan Tengkorak Hitam, tangan Tengkorak Hitam yang ia gunakan untuk memegang golok lepas. Tengkorak Hitam berteriak kencang
Seakan belum puas Xiao Yun menebas tangan kiri Tengkorak Hitam, lalu Tengkorak Hitam berkata sambil berteriak: "Akhhhh.....Apaapaan Aliran Putih Sekejam ini?!"
"Dimataku tidak ada Aliran Hitam atau Putih, hanya ada orang baik dan orang jahat, kadang orang baik harus menjadi jahat karena ingin menghapuskan orang - orang sepertimu" Kata Xiao Yun dengan tenaga dalam, memang sejak awal Xiao Yun berniat memberi motivasi kepada warga untuk melawan jika bertemu orang seperti Tengkorak Hitam.
Setelah bicara Xiao Yun menebas kepala Tengkorak Hitam lalu melirik bawahan Tengkorak Hitam sambil menyeringai, hal itu membuat nyali bawahan Tengkorak Hitam menciut.
Xiao Yun melesat ke arah anak buah Tengkorak Hitam sambil mengayunkan Pedang Api miliknya, setelah semua selesai Xiao Yun memasukan Pedang Api dan Belati miliknya ke Cincin Ruang.
Yin Hua yang melihat Xiao Yun masih berdiri kokoh tanpa luka sedikitpun merasa lega, ia lalu melesat kearah Xiao Yun.
Xiao Yun yang sedang membakar para mayat Aliran Hitam, ia merasakan kehadiran Yin Hua, Xiao Yun tersenyum dibalik topengnya setelah melihat wajah khawatir Yin Hua. Xiao Yun berkata kepada Yin Hua : "Hua'er aku tidak apa apa"
Yin Hua tersenyum lalu melirik para Aliran Hitam ia berkata dengan wajah suram: "Sepertinya ada yang salah, lawan kelompok 4 adalah Sekte Kalajengking Merah, mengapa disini ada Sekte Tengkorak Hitam"
Xiao Yun dan Yin Hua saling melirik, mereka sama sama mengerti apa yang ada di pikiran mereka masing masing, Mereka langsung melesat ke arah markas Kelompok 4.
Benar saja sesampainya disana mereka melihat markas kolompok 4 sedang diserang oleh Pendekar Muda Aliran Hitam dari Sekte Kalajengking Merah, walau masih berimbang tetapi kerugian terlihat jelas dari kedua belah pihak, walau belum ada korban jiwa tetapi banyak orang yang terluka.
Xiao Yun dan Yin Hua menyimpulkan bahwa pendekar muda dari Sekte Tengkorak Hitam ingin memancing kelompok 4 untuk mengirim pasukan ke kota Shui. Sedangkan pendekar muda dari Sekte Kalajengking Merah menyerang markas kelompok 4.
Rencana itu gagal sepenuhnya karena hanya Xiao Yun dan Yin Hua yang berangkat. Xiao Yun dan Yin Hua saling melirik, Xiao Yun mengeluarkan belati miliknya dan mengirimnya terbang menggunakan Energi Mental.
Belati itu menarik perhatian dari kedua belah pihak, mereka mencari orang yang mengendalikan belati tersebut, mereka menemukan Xiao Yun dan Yin Hua yang berdiri tegak dengan menggunakan pakaian penuh darah.
"Sekte Kalajengking Merah kalian licik sekali, memancing kami dengan Sekte Tengkorak Hitam dan kalian menyerang markas kami" Teriak Yin Hua kesal.
"Hahaha......Itu salah kalian mengapa kalian bodoh" Kata seseorang yang mengeluarkan Aura Pembunuh yang menindas.
Xiao Yun tau dari Yin Hua bahwa orang itu adalah Jenius Aliran Hitam dengan Julukan Setan Kembar, mereka terkenal karena mereka kembar dan terkenal karena kejamnya, mereka menggunakan darah balita untuk meningkatkan Kultivasi mereka.
Xiao Yun tertawa lalu mengeluarkan tangan Tengkorak Hitam yang ia potong dan simpan: "Kalian pikir kami bodoh? Kami berhasil memusnahkan Pendekar Muda Aliran Hitam dari Tengkorak Hitam". Xiao Yun melempar tangan Tengkorak Hitam ke Setan Kembar, Setan Kembar menangkap tangan tersebut.
"Tangan yang kalian pegang itu tangan Tengkorak Hitam" kata Yin Hua sambil tertawa.
Perkataan itu membuat Setan Kembar dan Pendekar muda dari Aliran Hitam menarik nafas dalam dalam, mereka tau bahwa Tengkorak Hitam memiliki tanda khusus yaitu tangannya berwarna hitam karena ada racun dari tangan Tengkorak Hitam, dan tangan yang mereka pegang memiliki ciri - ciri tersebut.
Setan Kembar mencoba melawan ketakutannya, Setan Kembar melirik Xiao Yun yang menggunakan topeng, lalu bertanya: "Bocah Bertopeng, siapakau? aku belum pernah melihatmu"
"Entahlah, Orang orang memanggilku Penghancur Bintang" kata Xiao Yun datar.
Setan Kembar tertawa lalu berkata: "Hahaha....Aku belum pernah mendengar namamu"
"Kata - katamu persis seperti yang dikatakan Tengkorak Hitam sebelum mati" kata Xiao Yun datar. Perkataan Xiao Yun berhasil membuat yang ada disana menelan ludah, tak terkecuali Yin Hua.