NovelToon NovelToon
Claimed By Mister Mafia

Claimed By Mister Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Anak Yatim Piatu / Romantis / Cinta Terlarang / Mafia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: tami chan

Setelah kedua orang tuanya meninggal, Amy pindah ke Bordeaux -sebuah kota Indah di Prancis, dan berteman dengan Blanche Salvator yang ternyata merupakan anak dari seorang Mafia paling di takuti bernama Lucien Beaufort.
Dengan wajah yang karismatik, mata biru dan rambut pirang tergerai panjang, Lucien tampak masih sangat muda di usia 35 tahun. Dan dia langsung tertarik pada Amy yang polos. Dia mendekati, merayu dan menggoda tanpa ampun.
Sekarang Amy di hadapkan pilihan : lari dari pria berbahaya yang bisa memberinya segalanya, atau menyerah pada rasa yang terus mengusiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tami chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Papa yang hebat.

“Ache! Dengarkan Papa!” teriak Lucien emosi. Kesabarannya telah habis, dia tak bisa lagi memaklumi sikap manja Blanche. 

“Aku nggak mau! Aku benci Papa!”

“Memangnya kau tau siapa Felippe itu, hah?!” Lucien menarik tangan Blanche hingga gadis itu menghentikan langkah dan menoleh ke arah Lucien.

Mereka baru saja sampai di rumah utama, dan langsung bertengkar hebat, setelah sukses menahan amarah dan perdebatan saat berada di dalam mobil.

“Aku tau! Aku tau siapa Felippe dan Mateo! Mereka orang-orang baik! Dan ramah, sopan punya tata krama yang baik, tidak seperti Papa!” ucap Blanche dengan lantang sambil memelototi ayahnya.

Lucien tampak terkejut dengan jawaban putrinya. Sakit sekali hatinya di bilang seperti itu, padahal yang Lucien lakukan hanyalah melindungi Blanche dari orang-orang jahat.

“Papa selalu seperti itu! Menganggap semua orang adalah penjahat dan tak pantas berteman denganku! Padahal penjahatnya di sini adalah Papa! Papa yang mafia, mereka semua hanya orang biasa!” lanjut Blanche dengan suara semakin lantang.

Sedang Lucien Terdiam sambil menatap anak gadisnya yang emosinya sedang sangat memuncak.

“Kenapa aku harus punya Papa sepertimu! Kenapa aku harus hidup seperti ini! Kenapa aku-“

“Blanche!” Amy yang tak tahan melihat wajah Lucien terlihat sedih karena ucapan-ucapan kasar dari anaknya sendiri –akhirnya berteriak memanggil nama Blanche hanya agar dia bisa berhenti bicara dan menutup mulut kasarnya.

“Berhenti bicara saat kau sedang emosi! Diamlah atau kamu akan menyesal seumur hidupmu, Blanche Salvator!” ucap Amy dengan nada tegas dan menatap tajam kearah gadis yang wajahnya sudah memerah karena terus marah-marah sejak tadi.

“Ayo kita ke kamarmu dan biara,” lanjut Amy dengan nada yang lebih lembut daripada tadi.

Blanche pun hanya mengangguk dan berpaling dari Lucien lalu menaiki anak tangga –menuju kamarnya.

Amy menoleh ke arah Lucien yang masih berdiri diam menatap anak gadisnya. Wajah Lucien terlihat rapuh dan itu sangat menyakitkan hati Amy juga. Rasanya dia tak tega melihat Lucien terluka seperti ini.

Amy menghela nafas lalu memaksakan senyumnya sambil meraih jemari Lucien lalu meremasnya singkat.

Lucien terkejut dan menoleh kea rah Amy.

“Aku akan bicara pada Blanche,” ucapnya mencoba menenangkan hati Lucien, lalu bergegas menyusul Blanche yang sudah lebih dulu sampai di lantai atas.

Amy memasuki kamar Blanche,dan di lihatnya gadis itu kembali terlihat emosi. Dia bahkan berjalan mondar-mandir sambil terus bicara kasar. Entah pada siapa dia tujukan kata-kata kasar itu. Tapi sepertinya Amy tau.

“Blanche, tenang lah… jangan emosi. Duduklah di sini…” pinta Amy. Dia duduk di tepi ranjang besar Blanche dan menepuk tepi ranjang yang ada di sebelahnya, agar Blanche duduk di sana.

“Coba ceritakan padaku, apa yang kau lakukan seharian ini, aku tidak tau apa-apa karena aku di tinggal oleh kalian berdua, kan?” ucap Amy sambil tersenyum.

“Aku dan Amanda pergi ke mall, berbelanja beberapa barang yang kami incar. Awalnya niat Amanda adalah mengajakku ke pesta temannya setelah kita selesai belanja, tapi ternyata kami bertemu Mateo. Setelah itu Mateo mengajak kami ke rumahnya. Sudah hanya seperti itu saja! Nggak ada yang aneh.”

Mendengar ucapan Blanche, Amy jadi teringat Amanda, “Eh? Lalu di mana Amanda sekarang?”

"Setelah sampai di rumah Mateo. Amanda meminum beberapa butir obat yang diberikan Mateo karena kepalanya pusing. Lalu dia numpang tidur di kamar Mateo, dan saat itulah kalian datang.”

Mumpung tidak ada Amanda, sepertinya ini saat yang tepat bagi Amy untuk menceritakan kejadian yang dia lihat beberapa waktu lalu.

“Blanche, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan padamu,” Amy meraih tangan Blanche dan menariknya lembut agar mereka berdua saling berhadapan.

“Apakah kau menyukai Mateo?” Tanya Amy dengan serius.

Blanche tersenyum malu, “Kenapa kau tanyakan hal itu? Tentu saja aku suka dia. Dia ganteng dan baik, serta sopan sekali. Gadis mana yang tak jatuh cinta pada lelaki seperti itu-“

Amy menarik napas dalam sebelum mulai bercerita, “dengarkan aku, aku menceritakan ini bukan karena bermaksud apa-apa, aku hanya ingin kamu waspada-“

“Kenapa? Kamu sudah tertular virus dari Papa? Dan memandang semua orang mau berbuat jahat padaku?!” kesal Blanche.

“Bukan Blanche, aku mengatakan ini karena aku melihatnya sendiri dengan mata kepalaku! Dan aku nggak mau kau di tipu atau mungkin dimanfaatkan oleh mereka.”

Amy menarik nafasnya panjang sebelum mulai bercerita, “kau ingat saat kunci mobilmu tertinggal di café dan aku mengambilnya?”

Blanche menganggukkan kepalanya, “saat itu aku melihat Amanda dan Mateo berciuman dengan sangat liar!”

Blanche tampak terkejut, bola matanya bahkan membesar. “Ma-masa sih?”

“Sungguh! Buat apa aku bohong. Mereka berciuman, bahkan tangan Mateo sampai menyusup ke dalam baju Amanda. Dan mereka melakukannya di depan toilet! Di depan toilet! Bayangkan! Benar-benar tidak habis pikir! Di antara banyaknya bangunan indah nan bersejarah di kota ini, mereka berciuman di depan toilet!” pekik Amy.

Blanche melongo –setengah tak percaya.

“Setelah itu, sebenarnya aku ingin mengatakannya padamu, tapi sayangnya Amanda terus –terusan menempel padamu. Di tambah semalam aku demam dan tak bisa menemani kalian jalan-jalan.”

“Amanda sepertinya punya maksud terselubung, Blanche. Dia mengenalkanmu kepada Mateo dan menjodohkan kalian berdua tapi di belakangmu, dia malah melakukan hal-hal tidak senonoh dengan lelaki itu! Aku mengatakan ini bukan karena aku membenci Amanda, Blanche. Aku mengatakan ini karena aku menyayangimu dan nggak mau kau sampai dipermainkan oleh Mateo dan Amanda. Seperti Ayahmu… dia melakukan semua ini bukan karena membenci orang-orang yang mendekatimu, tapi dia hanya menyayangimu…”

Blanche terdiam.

“Mungkin, di sini kita yang tak tau apa-apa hanya berpikir kalau Papa mu itu jahat karena membenci semua orang yang dekat denganmu, tapi di belakang itu, mungkin Papa mu sudah tau lebih dulu orang-orang seperti apa mereka yang mendekatimu itu, makanya dia keras. Dia lakukan itu semua semata-mata hanya untuk melindungimu Blanche. Melindungi anak kesayangannya ini…” Amy mengusap lengan Blanche.

“Kau tau?” lanjut Amy, “papamu itu sangat hebat. Di negaraku pun banyak anak-anak muda hamil saat pacaran dengan kekasihnya dan sebagian besar mereka akan membuang bayi mereka. Sedangkan ayahmu –yang notabene adalah orang jahat! Mafia kejam! Tetap mempertahankanmu bahkan merawatmu dengan sangat baik. Aku sungguh iri padamu Blanche. Dan aku jadi merindukan Papa-“ Amy terdiam, bibirnya gemetar saat dia kembali teringat akan kedua orang tuanya yang sudah tiada.

“Saat kau bilang pada Papamu,  bahwa kau menyesal punya Papa seperti monsieur Beaufort, hatiku lah yang merasa nyeri. Karena ketika kamu menyesali ucapanmu itu, kamu masih bisa meminta maaf pada Papamu. Sedangkan aku, banyak sekali yang ingin ku ucapkan pada Papa, rasa terima kasihku, permintaan maaf ku… tapi semuanya tidak bisa ku lakukan.. karena Papa sudah tidak berada di dekatku lagi…. Jadi, Blanche. Tolong… jangan sampai kamu menyesali ucapanmu saat ini…”

Blanche menundukkan kepalanya, dan terisak. “Lalu aku harus apa, Amy?”

“Temuilah Papamu, peluk dia dan minta maaf… oke?"

Blanche mengangguk lalu berlari keluar dari kamarnya.

Amy berjalan cepat –menyusul, dan berhenti saat sampai di pintu. Dia mengintip dan melihat Blanche memeluk Lucien dengan erat sambil menangis. Sedang Lucien tampak tersenyum dan mengelus lembut punggung anak gadisnya itu. 

Amy menghela lega. “Syukurlah…” gumamnya.

***

Setelah mandi dan membersihkan diri, Amy keluar dari kamar Blanche dan menyusul Blanche yang tengah duduk bersandar pada Lucien sambil menonton acara TV. Api di perapian menyala memberikan kehangatan pada ayah dan anak yang sudah tak lagi bertengkar. Amy tersenyum senang.

“Blanche, sepertinya aku harus pulang sekarang. Sudah jam delapan malam,”ucap Amy. Dia sudah menenteng tas ranselnya dan bersiap pergi.

“Kau mau pulang?” kejut Blanche. Dia bahkan sampai menoleh dan menatap Amy. “Tidurlah saja di sini, besok kita berangkat sekolah bareng,” tawar Blanche.

"Tapi.. aku…”

“Iya Amy, tetaplah di sini  malam ini, aku memaksa,” ucap Lucien tak mau di bantah.

“Eh? Ehmm… ba-baiklah…”

….

Mata Amy terbelalak tak percaya, saat Lucien meraih pinggangnya dengan gerakan yang sangat lembut –menariknya mendekat kearah tubuh kekarnya, lalu dia menarik tengkuk Amy dan mencium bibirnya.

Yang lebih membuat Amy terkejut adalah, dia menyukainya, dan tak ada keinginan untuk mendorong Lucien menjauh. Amy bahkan membalas lum*tan bibir Lucien yang begitu lembut melahap dirinya.

1
sunshine wings
Nah.. Lengah kan.. 🤨🤨🤨🤨🤨
Tamie: pacaran bae jadilengah 😄
total 1 replies
sunshine wings
🤭🤭🤭🤭🤭
sunshine wings
Wah! Kembang setaman Amy.. 🥰🥰🥰🥰🥰
Tamie: 🤭🤭🤭...
total 1 replies
sunshine wings
hahaha . pawangnya Amy..
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
Tamie: mleyot g tuh 🤭🤭
total 1 replies
sunshine wings
hubungi papanya Blanche, Amy..
sunshine wings
Jangan coba² 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️
Tamie: belum tau siapa Lucien dia 😏😏
total 1 replies
sunshine wings
Betul apa katanya Amy.. Enak saja ngatain orang yg nggak² 😏😏😏🙄🙄
sunshine wings
Papanya toh..🥰🥰🥰🥰🥰
Tamie: 🤭🤭🤭.....
total 1 replies
sunshine wings
Apa mungkinkah pria yg diselamatkan Amy itu ayahnya ato kakanya Blanche?
🤔🤔🤔🤔🤔
Tamie: jàwabannya ada di bab berikutnya 😎🤭
total 1 replies
sunshine wings
Lanjutkan saja Amy.. Kalo orangnya bae sepatutnya gak masalah ya..
Tamie: bener banget, G usah dengerin gosip 😄🤭
total 1 replies
sunshine wings
Semangat Amy 💪💪💪💪💪
Semua akan indah pada waktunya..
Karma tidak akan salah tempat..
❤️❤️❤️❤️❤️
sunshine wings
Cepat Amy!!!
Jangan beri kesempatan pada lintah penghisap darah!!!
💪💪💪💪💪❤️❤️❤️❤️❤️
Tamie: pasti semua bakal kena balasan satu persatu 😎😎
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!