NovelToon NovelToon
NIKAH PAKSA [Menghapus Fitnah]

NIKAH PAKSA [Menghapus Fitnah]

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Bad Boy
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

Sepasang anak sekolah, yang tidak saling mengenal. Berteduh di gubuk reyot pinggir jalanan sepi, di tuduh berzina dan berujung di Nikahkan secara Paksa.

"Sebentar, ini salah Paham!!."

"Kami bahkan ngga saling kenal."

Namun sayangnya, suara mereka tidak di dengar. Mereka di arak menuju masjid, dan di Nikahkan di sana.

Apa yang akan terjadi, pada dua sejoli yang tidak saling kenal, tapi tiba tiba jadi suami istri?. Usia mereka masih belia dan masa depan mereka masih panjang.


Ikuti Kisahnya (⁠^⁠^⁠)
Note : Berdasarkan imajinasi author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Getaran aneh

"Wah, itu ..." Aurora menatap tidak berkedip.

Alvian yang melihat reaksi Aurora, merasa panas dingin. Dia menarik tangan Aurora agar menyentuh pedang panjang miliknya. Aurora terdiam merasa terhipnotis, seakan dia memang aslinya ingin menyentuhnya.

"Hangat." Batin Aurora.

Alvian, merasa gairahnya bergejolak, tanpa sadar menggerakkan pusakanya. Aurora tersentak kaget, menatap ke arah Alvian dengan melotot.

"Al... orang lain pernah pegang ini juga?." Tanya Aurora polos.

"Nggak lah." Jawab Alvian.

Keduanya di selimuti keheningan, Tangan Aurora masih bertengger cantik di pusaka milik Alvian. Keduanya diam, dengan pikiran masing masing yang kemana mana.

"Emang hubungan suami istri itu gimana?." Tanya Aurora, penasaran.

"Penyatuan Kel*m*n Pria dan Wanita." Lirih Alvian, merasa malu sendiri.

Mendengar itu Aurora jadi teringat miliknya sendiri, miliknya kan tidak ada belalainya. Apa artinya dia akan di tusuk dengan pedang ini? Aurora merinding takut.

"Ngga deh, kayanya salah." Ucap Aurora.

"Salah apanya?." Bingung Alvian.

"Ngga bakal masuk, ngga mungkin masuk. Jadi kayaknya bukan di masukin." Ujar Aurora, sok tahu.

"Emang iya? yaudah coba aja kalo emang ga masuk berarti kamu bener." Alvian, mencari kesempatan dalam kepolosan Aurora.

"Oke, kalo aku bener jangan minta aneh aneh lagi." Ucap Aurora.

"Hahahaha, Oke." Alvian tersenyum, penuh kemenangan.

Alvian Manarik Aurora terlentang lalu mengungkungnya. Aurora menahan nafas ,itu terlalu dekat dan membuat jantungnya berdebar tidak karuan.

Alvian menatap wajah polos Aurora Lamat-lamat, perlahan dia mulai semakin mendekat dan menutup matanya. Aurora menatap layaknya Terhipnotis, merasakan bibir hangat dan empuk menyentuh bibirnya.

Cup

Aurora menegang, merasakan sensasi baru yang menyengatnya. Dia diam tidak bergerak, merasakan sentuhan bibir Alvian, pikirannya jadi kosong dan terasa pusing.

Alvian menggigit kecil bibir bawah Aurora, Aurora memekik tapi langsung di bungkam dengan mulut Alvian. Aurora melotot kaget, merasakan pergerakan di mulutnya, jantungnya berdebar kencang, matanya berair dan tubuhnya terasa panas.

Aurora merasakan pusakan Alvian menempel tepat di antara kakinya. Aurora merasa geli dan aneh, dia gelisah dan tidak nyaman, membuatnya terus bergerak gerak.

Puah

Alvian semakin turun ke bawah, dari leher, tulang selangka sampai ke gunung kembar yang sudah menarik perhatiannya sejak tadi. Alvian mengunci tangan Aurora ke atas kepala, lalu membuka kancing piyama dengan kasar.

hap

Akhhhhh!

Aurora memekik, tidak menyangka Alvian akan melakukan itu padanya. Rasanya geli dan... *nak? kenapa Aurora menyukainya, kenapa dirinya juga mendambakan sentuhan lebih. Apa dirinya sudah gila, dia sedang dil*c**kan saat ini, tapi kenapa dia pasrah.

"Ukh... Al.. geli, rasanya aneh. Katanya cuma penyatuan, kenapa kesitu situ." Lirih Aurora, matanya sudah berair karena wajahnya terasa panas.

"Emm... emang gini aturannya. Udah bener kok." Ucap Alvian.

"Emang kamu diajarin siapa?." Aurora kepo.

"Internet." Ucap Alvian.

"Maksudnya di internet ada adegan begini? kamu liat beginian?." Aurora syok.

"Kan ada yang namanya tulisan untuk dibaca, Ra." Alvian gregetan.

"Oke.. setelah ini apa?." Aurora berdebar.

"Diem, Lo Diem aja." Ucap Alvian.

Aurora langsung membungkam mulutnya, Alvian mulai menarik kain terakhir yang menutupi sarang kehidupan miliknya. Jantungnya berdebar kencang, kepalanya kosong dia merasa gila.

"Hah, sumpah gue bakal nglakuin ini. Ngga masalah, sama istri sendiri dan gue udah izin." Batin Alvian, menenangkan hatinya yang grogi.

Aurora merasa malu, tapi tenaganya tidak sebanding dengan Alvian. Alvian merunduk mulai bermain, Aurora memekik keras dia bahkan sampai nyaris terduduk karena saking kagetnya.

Akkhhhhhhhhh!!!

Sesuatu menyembur, Mata Aurora melotot. Wajahnya memerah malu, dia malah ngompol di saat yang tidak tepat, ini memalukan.

"Al..... maaf, aku malah ngompol." Cicit Aurora, merasa bersalah dan malu.

"Tolol." Lirih Alvian, mengelap wajah dengan kaosnya.

"Maaf." Cicit Aurora, merasa bersalah.

"Itu bukan ompol, Tolol." Ulang Alvian.

"Terus apa? jelas jelas aku ngompol." Aurora mau menangis, saking malunya.

"Emang Lo cium bau Pesing? Lo itu Kl*m*k* setelah ngrasain en*k." Ucap Alvian.

Aurora termenung, jadi dia baru saja merasakan surga dunia itu? Aurora semakin malu. Entah kenapa rasanya lemas dan memuaskan, dia harus segera mengakhiri ini.

"Berarti udah selesai?." Polos Aurora.

"Belum lah, gue aja belum." Alvian menunjuk pusakanya.

AKKHHHHHHH!!!

Aurora berteriak jauh lebih histeris, dia merasa akan mati. Dia merasa tubuhnya akan terbelah dan dia akan tewas seketika, tangannya mulai memukul Alvian dan kakinya mulai memberontak.

Alvian yang gregetan membekap mulut berisik Aurora dan menekan sekuat tenaga hingga dirinya mencetak gol pertama di piala dunia nya sendiri.

Hmppp!!!

Aurora bahkan sampai juling, air mata menetes dengan deras. Wajahnya memerah, tubuhnya gemetaran hebat seperti hipotermia. Tangannya mencakar punggung Alvian dengan keras.

Alvian diam sejenak, membiarkan Aurora beradaptasi. Alvian menatap Aurora dengan tatapan berkabut, sedangkan Aurora menatap dengan ganas seperti hendak memakan orang.

"Gimana, aku bener kan? bisa masuk." Ucap Alvian, berusaha mencairkan suasana.

"Kayaknya aku mau mati." Lirih Aurora, air mata berlinang.

"Ngga mungkin Tuhan menciptakan Sunnah Rasul kalo bikin umatnya Mati kan?." Ujar Alvian, berusaha membuat Aurora tenang.

"Jadi ini yang namanya Sunnah Rasul itu? kok sakit, kenapa harus begini." Aurora benar-benar tidak mengerti.

"Kalo ngga gini, manusia akan punah karena ngga ada yang punya anak." Ucap Alvian, menjawab sesuai isi otaknya.

"Bukannya orang kalo udah nikah, bakal dapet anak dari pemerintah?." Polos Aurora.

"Pfttt HAHAHAHAHAHAHAHHAHA." Alvian tidak bisa menahan tawa ngakak, Aurora pertama kali melihat Alvian tertawa selepas itu.

"Hahahah, kenapa sih." Aurora jadi ketularan ngakak.

"Dikasih anak sama pemerintah, Hahahahahha anjirrr.. Anjirr." Alvian ngakak, sampai tubuhnya bergetar.

"Hahahah, jangan gerak-gerak gitu geli." Aurora merasa geli di dalam sana.

"Oh... Oke selesein dulu, abis itu tidur." Ucap Alvian, kembali fokus.

"Iya." Aurora pasrah.

Alvian mulai bergerak, Aurora merasa sakit dan perih yang membuat tubuhnya terasa tekoyak. Namun lama-lama, Aurora merasakan rasa yang beda. Dia... merasakan nikmat dunia itu sekali lagi, dan terasa lebih membahagiakan dari sebelumnya.

Tanpa sadar, Aurora mengeluarkan suara yang membuat Alvian terbakar nafsu. Dia benar benar menggempur Aurora dengan ganas dan penuh rasa haus dan lapar, sejak dini hari sampai fajar menyingsing, mereka terus melakukannya berulang seakan tidak ada hari esok.

Matahari sudah berada di ujung kepala, terik dan panas. Namun tidak mengusik dua insan yang masih tertidur pulas.

Alvian dan Aurora tidur saat hari sudah terang, mereka masih tidur hingga siang hari. Seakan mereka memang kehabisan tenaga, tanda kepemilikan ada dimana mana, dua sejoli itu benar-benar melakukan semua hal yang membuat mereka penasaran.

"Ughh..." Aurora terbangun, merasa tubuhnya remuk.

"Diem, Ra. Gue masih ngantuk." Ujar Alvian, kembali memeluk Aurora.

"Udah jam satu, aku laper, gerah." Ucap Aurora.

Alvian akhrinya membuka matanya, menatap Punggung Aurora yang menempel di dada bidangnya. Punggung mungil yang terlihat rapuh, tapi memiliki jiwa yang kuat yang kini telah memberikan getaran baru dalam dirinya.

"Makasih buat semalem, Ra." Bisik Alvian.

"A-apa sih." Aurora memerah malu.

Karena salting, Aurora berdiri menarik selimut membungkus tubuhnya sendiri. Alvian yang tiba-tiba kehilangan penutup diri langsung menarik bantal, sangat terkejut.

Aurora berlari tanpa menoleh, segera menuju kamar mandi. Tidak memperdulikan rasa sakit di bagian bawah sana, dia hanya ingin segera mandi dan berendam air hangat.

"Gila... Gila... Gila... Aurora gila, maksudnya apa apaan semalem, Iihhhh malu banget." Batin Aurora salting.

Alvian menatap kepergian Aurora dengan senyum tersungging, Dia turun. Memakai kolornya dan membersihkan tempat tidur, melihat bercak yang sudah mulai coklat di atas seprai, Alvian tiba-tiba merasa salting.

Dia melepas sprei dan semua pakaian yang berserakan, memasukan ke dalam keranjang baju kotor. Alvian kemudian duduk di sofa, dia tidak bisa memasang sprei jadi memilih bersantai sambil menunggu Aurora selesai mandi.

Membuka ponselnya, melihat banyak akun yang berkomentar di postingan terakhirnya. Kebanyakan menghujat Aurora pelakor, Alvian merasa tidak senang.

Dia tau, pasti semua ini ulah Cindy. Dia menyewa akun buzzer atau pengikutnya untuk menyerang Aurora. Alvian melihat akun Aurora, isi komentarnya juga di penuhi hujatan dan bodyshaming.

"Jadi Lo tetep ngga nyerah? Oke gue imbangi permainan Lo ini, sialan." Batin Alvian geram.

1
Umi
semoga yang ini temannya solid🙏
Umi
semangat thor💪
Umi
effort nya boleh deh🤭
Umi
susah banget ngalahin cindy🤭
Umi
semangat aura
Umi
jangan hamil dulu, masih kecil
Umi
Semoga mereka bahagia
Umi
JANGAN DI MAAFIN THOR
Umi
Duh🤭
Umi
Mampus😄
Umi
aku malah salfok sama visualnya, padahal pake cici kok bisa mukanya konsisten 🙏😄
Umi
Buat Alvian nyesel thor🤭
Umi
Semangat Aurora💪
Pecinta Novel
BACAAA!!!!!! REKOMEN BGTTT BGTT!!!
Pecinta Novel
Oke effortnya lumayan
Pecinta Novel
Pen gue cekek si Cindy😡
Pecinta Novel
Oke, Cindy Anzing😭😡
Pecinta Novel
masih abuabu si alvian🤨
Mellisa Gottardo: abu-abu monyet 🤣
total 1 replies
Pecinta Novel
AUTHOR NYA RADA RADA INI, masa langsung di kasih 😭
Mellisa Gottardo: sabaarrr🤣
total 1 replies
Pecinta Novel
JANGAN MAAFIN RAAAA😡
Mellisa Gottardo: UPS heheh🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!