NovelToon NovelToon
Gabby

Gabby

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persaingan Mafia
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nasella putri

Gabriella Alexia Santoro. Seorang gadis cantik yang begitu dingin dan cuek. Kedatangan nya ke sekolah baru, membuat siapa saja terpesona. Termasuk dengan most wanted yang terkenal sangat cuek dan galak. Samudra Tri Alaska. Ketua geng motor Alaska yang berdarah dingin. Kebiasaan nya mengirim orang-orang ke rumah sakit sudah senter terdengar di seluruh penjuru kota. Namun aksinya itu tidak pernah sampai membuatnya di tangkap oleh polisi. Karena ayahnya yang seorang komandan militer. Namun, kedatangan Gabby si gadis super cuek dan dingin membuat nya berubah. Pesona Gabby mampu meluluhkan hati keras Samudra



Guys!! Ini novel pertama ku disini, bantu support yaaa🤗
Kalo ada kesalahan mohon koreksi, biar aku bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki nya😘
Happy reading guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasella putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

murid baru

“Bian, tadi kata si Anton, dia liat kakak lo dateng naik mobil” Ujar Ronan.

“Oh ya? Kakak yang mana?” Tanya Gabrian.

“Ya kakak lo”

“Kak Gabby maksud nya?”

“Ya emang lo punya berapa kakak?”

“Tiga. Mungkin bentar lagi juga nambah jadi lima atau enam”

“Buset! Banyak amat!”

“Kakak sepupu di itung kakak juga kan?”

“Ya maksud gue kakak kandung lo”

“Hoo, kakak kandung cuma kak Gabby”

“Nah, itu baru bener!”

“Terus? Apa lagi?” Tanya Gabrian dengan wajah yang benar-benar terlihat sangat polos.

“Ya.. Kakak lo jadi pusat perhatian lah. Banyak yang lirik dia dan bilang dia cantik lah, seksi lah”

Ronan menatap Gabrian yang hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja.

“Bian, lo ga risih kakak lo di bilang kayak gitu?” Tanya Ronan dengan begitu hati-hati.

“Ngapain gue harus risih? Kakak gue kan emang cantik, pinter, wangi, mulus, putih, keren, seksi”

“Ya iya, tapi kan... Yang bilang itu tuh buaya-buaya darat semua. Gue takutnya mereka nekat sama kakak lo”

“Udah, lo ga perlu khawatirin kakak gue. Kakak gue bisa jaga diri dia”

“Ya maksud gue kan, lo adek nya. Lo cowok, ga mau apa melindungi sang kakak?”

“Ya gue pasti akan melindungi kakak gue. Tapi masa sekarang gue harus samperin satu-satu orang-orang yang udah ngelirik kakak gue?”

“Iya juga sih”

Ronan pun cengengesan setelah menyadari kebodohannya.

“Nyengir lo!”

Ronan tertawa seraya menggaruk kepalanya.

Gabrian hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dan di karenakan ia yang sedang berjalan saat ini, Gabrian tidak melihat di sisi kirinya. Bahu nya pun dengan cepat menabrak seseorang.

Bruk!

“Aduh!”

“Eh?”

Gabrian dengan cepat membantu seorang gadis yang tadi tidak sengaja ia tabrak dengan bahu lebarnya.

“Lo gapapa ren?” Tanya gadis lain yang tadi sedang berjalan dengan nya.

“Engga sih”

“Maaf, saya ga sengaja” Ucap Gabrian.

“Iya, gapapa. Salah gue juga tadi ga fokus jalannya”

“Yaudah, ayo, kita harus ke ruang guru dulu sebelum masuk kelas”

Dua gadis pun kembali melanjutkan langkahnya. Sementara satu orang gadis masih berada di tempat nya dan kini sedang menatap Gabrian.

Ronan yang merasa ketakutan pun menarik seragam Gabrian sekuat tenaga dan membawanya pergi.

“Kenapa?”

“Cewek yang itu serem!”

Gabrian kembali menoleh ke belakang, dan gadis itu ternyata masih melihat ke arah nya dengan tatapan yang sangat aneh.

.

.

.

“Anak-anak! Sebelum pelajaran di mulai, ibu mau memperkenalkan murid baru di kelas kita”

Tiga orang gadis memasuki kelas.

“Mereka bukannya cewek-cewek yang di parkiran tadi?”

“Nice! Ternyata mereka masuk kelas kita!”

“Anjir! Bening-bening cok!”

“Silahkan, perkenalkan nama kalian masing-masing”

Salah seorang gadis melangkah maju.

“Gue Penny”

“Gue Renata”

Satu kelas pun hening seketika saat gadis ketiga tidak menyahut. Gadis itu malah asik menatap ke sudut belakang.

“Nak, bisakah kau memberitahu nama mu pada teman-teman baru mu?”

Pertanyaan sang guru pun tidak gadis itu jawab. Gadis itu terus terdiam di tempatnya. Hingga sedetik kemudian gadis itu berjalan menuju meja belakang.

Langkah gadis itu pun terhenti tepat di hadapan Gabby yang sedang terdiam dengan raut wajah yang datar.

“Gue Claudia”

Gadis itu pun akhirnya membuka suara seraya menyodorkan tangannya pada Gabby untuk berjabat tangan.

Gabby yang mendapatkan sebuah serangan mendadak pun kebingungan sendiri. Ia terus bertanya-tanya, siapa gadis di hadapannya ini. Apakah ia mengenalnya? Apakah mereka pernah bertemu? Atau mungkin ia pernah melukainya tanpa sadar?

“Sorry? Gimana maksudnya?” Tanya Gabby.

Claudia pun menarik kembali tangannya. Ia pun meletakkan tas nya di kursi yang berada di depan Gabby. Lalu gadis itu pun duduk dengan begitu santainya.

Seluruh kelas yang melihat nya bahkan tidak berani membuka suara. Bahkan Gabby saat ini sudah mengernyit tak mengerti.

“Maaf Bu, dia memang seperti itu. Dia belum terbiasa disini” Ucap Penny.

”Ah, iya, tidak apa-apa. Baiklah, kalian boleh duduk di kursi yang kosong”

Penny dan Renata pun melenggang menuju meja kosong yang berada di hadapan Aries dan Gama.

“Ini murid baru yang lo bicarain kan? Tiga orang?” Bisik Aries.

“Ye.. Gue kan gatau kalo emang cewek” Balas Gama seraya memanyunkan bibirnya.

“Kok cewek itu datengin Gabby ya?” Bisik Lola pada Cleona.

“Gatau, tapi dia keliatan mencurigakan!” Balas Cleona.

“Anak-anak! Kumpulkan tugas yang ibu kasih Minggu lalu!”

“Baik Bu!!”

.

.

.

“Gabby, cewek tadi siapa? Kenapa dia nyamperin lo tadi?” Tanya Cleona.

“Ya mana gue tau dia siapa. Gue aja baru ngeliat dia” Jawab Gabby.

Cleona dan Lola melotot mendengar nya.

“Gabby! Lo barusan bales omongan gue?” Tanya Cleona dengan keterkejutan yang terlihat begitu jelas.

“Ya menurut lo? Gue ngejawab siapa? Si Lola? Ada dia nanya? Bu kantin? Tukang bersih-bersih?”

“AAAAAAKKKKK!!!!!!”

Keduanya menjerit seraya berlari menuju Gabby yang memang duduk di seberang keduanya. Keduanya memeluk Gabby dengan begitu erat dan penuh kebahagiaan.

“Gabby! Gue kangen banget!” Ucap Cleona.

“Gue juga” Timpal Lola.

“Aduh! I-ih! Gue gabisa nafas ini woy!”

Keduanya pun melepaskan pelukannya seraya cengengesan. Sementara Gabby merotasi matanya dengan jengah.

Gabby yang hendak kembali memakan hamburger nya, tiba-tiba saja tiga orang gadis duduk di hadapannya. Cleona dan Lola pun ikut duduk di kedua sisi Gabby.

“Gabriella Alexia, right?” Tanya Claudia yang duduk di tengah dan tepat di hadapan Gabby.

“Lo itu siapa sih?” Tanya Cleona.

“Lebih baik lo jangan ikut campur dulu” Ujar Renata yang duduk di hadapan Cleona.

“Kenapa gitu? Gabby ini temen gue! Kalo lo mau macem-macem sama dia, jelas gue harus ikut campur!” Ujar Cleona dengan begitu menggebu-gebu.

“Bener itu! Kita ini temen nya Gabby. Lo bertiga, kita juga bertiga” Timpal Lola.

Sementara kedua teman Gabby berseteru, Gabby dan Claudia saling bertatapan dengan tatapan mata yang sama-sama tajam. Namun, kejadian selanjutnya membuat satu meja bahkan satu kantin terdiam.

Bagaimana tidak, Claudia tiba-tiba saja mengguyur Gabby dengan air putih milik Cleona.

Gabby yang kembali mendapatkan serangan dadakan terdiam cukup lama di tempat nya untuk mencerna apa yang baru saja terjadi.

“Gue, Claudia Damariva Rakhshan” Ucap Claudia menyebut nama panjangnya.

Gabby bangkit dari duduknya dan kembali menatap Claudia.

“Gue gatau siapa lo. Dan gue gatau, kenapa lo lakuin ini sama gue. Dan karena ini hari pertama lo di sekolah, gue gaakan memperpanjang masalah ini. Tapi perlu lo ingat, gue bukan tipe orang yang mudah memaafkan” Ucap Gabby.

“Lo gatau siapa gue?” Tanya Claudia.

Bukannya menjawab, Gabby malah berbalik dan hendak melenggang pergi.

“Lo emang mudah ngelupain orang ya?”

Gabby berhenti seketika dan kembali berbalik menatap Claudia.

Keduanya pun kembali bersitatap dengan datar. Namun karena tidak ingin begitu memikirkan, Gabby pun kembali melenggang pergi meninggalkan kantin.

“Lo ga mau bantuin Gabby, Sam?” Tanya Gama.

Samudra terdiam tidak menjawab. Entahlah, Samudra juga sedang merasa bingung, Samudra ingin berlari dan menolong Gabby, tapi ada sesuatu yang menahannya, dan Samudra tidak tau apa itu.

.

.

.

Gabby yang baru saja mengganti pakaian nya dengan seragam baru pun keluar dari bilik toilet. Ia lalu melenggang menuju wastafel. Seragam basah yang ia pegang ia buang begitu saja pada tempat sampah. Lalu ia pun mencuci tangan nya dan menatap ke cermin.

Sedetik kemudian pantulan dirinya yang tadi mengikuti gerakannya kini malah terdiam.

“Kenapa? Lo kenal sama cewek tadi?” Tanya Gabby tanpa menatap ke arah cermin dan masih sibuk mencuci tangan nya.

“Gue gatau... Gue udah coba ingat-ingat, tapi gue masih belum ingat. Coba lo cari tau tentang dia”

“Kenapa gue harus repot-repot cari tau tentang orang stres kayak dia?”

“Oh come on! Dia tadi nyebutin nama panjangnya, itu berarti dia mau gue ini inget siapa dia. Mungkin aja gue pernah nyakitin dia dulu waktu kecil. Atau mungkin dia dulu temen gue, atau mungkin, dulu gue pernah ketemu sama dia”

“Cuma itu doang? Ga penting”

“Ya gimana kalo penting? Ga mungkin banget kalo emang ga kenal kenapa tiba-tiba dia ngajakin kenalan? Seharusnya dia memperkenalkan diri dia di depan kelas, bukan di depan gue. Dan kenapa dia tiba-tiba nyiram gue?”

“Yang di siram bukan lo, tapi gue”

“Ya lo kan gue!”

“Pokoknya lo harus cari tau tentang dia!”

“Terserah!”

Gabby pun melenggang pergi keluar dari dalam toilet.

“Disana disana!”

Gabby yang baru saja keluar dari dalam toilet terkejut sekaligus bingung melihat para murid berlarian menuju aula.

Dan karena penasaran, Gabby pun akhirnya mengikuti para murid itu ke aula.

Sesampainya di aula, Gabby mengernyit heran para semua yang berkerumun di depan Mading. Dan karena rasa penasaran nya yang semakin menjadi, Gabby pun memasuki keramaian dengan perlahan.

Sesampainya di depan Mading, Gabby terdiam melihat apa yang ada di Mading. Beberapa poster di tempel di sana.

SREETT!!

“SIAPA YANG LAKUIN INI!”

.

.

.

.

.

TBC.

1
nonoyy
apa gabby punya alter ego 🤔
Ayudya
lanjut kak
Ayudya
mampir kak.kak maaf ya ceritanya seru dan enak tuk di baca.tapi tolong dong bahasa luarnya di ganti aja ma bahasa indonesia jujur aku ga ngerti.maaf ya kak thor/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Matchalatte: Baik, terimakasih sudah membaca😍 Author terima untuk saran nya😍
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
aku mulai tertarik kekanjutanya
Zhunia Angel
Ngangenin ceritanya!
Matchalatte: Terimakasih 🤗
Dan selamat datang💕
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
Matchalatte: Baik🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!