NovelToon NovelToon
Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Ayunda Nafsha Azia, seorang siswi badung dan merupakan ketua Geng Srikandi.

Ia harus rela melepas status lajang di usia 18 tahun dan terpaksa menikah dengan pria yang paling menyebalkan sedunia baginya, Arjuna Tsaqif. Guru fisika sekaligus wali kelasnya sendiri.

Benci dan cinta melebur jadi satu. Mencipta kisah cinta yang penuh warna.

Kehadiran Ayu di hidup Arjuna mampu membalut luka karena jalinan cinta yang telah lalu dan menyentuhkan bahagia.

Namun rumah tangga mereka tak lepas dari badai ujian. Hingga membuat Ayu dilema.

Tetap mempertahankan hubungan, atau merelakan Arjuna kembali pada mantan kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 22 Tuduhan

Happy reading

Dari tadi malam, otak Nofiya dipenuhi oleh deretan kalimat tanya.

Ia serasa tidak percaya jika suara yang didengarnya semalam adalah suara Arjuna.

Nofiya berpikir, Ayu menginap di rumah Arjuna. Tidak menutup kemungkinan jika mereka berdua melakukan perbuatan terlarang, seperti yang dilakukan oleh Conal dan partner ranjangnya.

"Nyet, kenapa semalem kamu tidur di rumah Pak Juna? Otakku jadi travelling ke mana-mana 'kan," monolognya diikuti hembusan napas kasar, seiring ayunan kaki yang melangkah pelan menuju ruang kelas 12A.

"Nyit!" Suara Ayu memaksa Nofiya untuk menghentikan langkah dan menoleh sekilas.

"Udah ngerjain PR Fisika belum?" tanya yang terucap dari bibir Ayu begitu ayunan kakinya terhenti tepat di sisi Nofiya.

"Belum." Nofiya menjawab singkat. Nada suaranya terdengar datar dan tak seperti biasa.

"Ayo aku kasih contekan." Ayu menarik pelan tangan Nofiya dan membawanya masuk ke dalam kelas.

Suara riuh terdengar. Ternyata hampir semua siswa kelas 12A belum mengerjakan PR yang diberikan oleh Arjuna.

"Yu, kamu udah ngerjain PR?" Dimas berjalan menghampiri Ayu yang baru saja menginjak ruang kelas.

"Udah."

"Sini, kasih contekan!"

Dimas bergegas meraih tas punggung Ayu, tanpa meminta izin terlebih dahulu pada pemiliknya.

Helaan napas terdengar dari indera penciuman Ayu.

Ia membiarkan Dimas mengeluarkan buku fisika yang tersimpan di dalam tasnya.

Ayu sudah sangat hapal dengan kebiasaan Dimas CS yang gemar meminta contekan.

"Temen-temen yang lain juga dikasih liat, Dim! Jangan cuma dipantengin sendiri!" ujar Ayu sambil menghempaskan tubuhnya di kursi.

Nofiya pun turut menghempaskan tubuhnya. Ia sengaja duduk di sebelah Ayu untuk menginterogasi sahabatnya itu.

"Nyet, demi bisa ngerjain PR Fisika dari Pak Juna, kamu rela nyerahin tubuh kamu ke dia?" Nofiya melirihkan suara, agar tidak terdengar oleh teman-temannya yang lain kecuali Ayu.

Tuduhan yang terlontar dari bibir Nofiya membuat dada Ayu bergemuruh. Ia tidak menyangka jika sahabatnya itu tega melayangkan tuduhan yang sangat rendah dan hina.

Andai Nofiya bukan sahabatnya, bisa dipastikan Ayu akan membungkam mulutnya dengan bogeman cantik.

"Maksud kamu apa, Nyit?" Sama seperti Nofiya, Ayu pun melirihkan suara meski dadanya bergemuruh dan dipenuhi oleh amarah.

"Semalam, waktu kita teleponan, aku denger suara Pak Juna --"

"Kamu nggak bisa mengelak, Nyet. Kamu sama Pak Juna --"

"Aku udah nikah sama dia."

Speechless

Nofiya bergeming. Ia serasa tak percaya dengan pengakuan sahabatnya.

Ayu membawa tubuhnya bangkit dari posisi duduk dan meminta Nofiya untuk turut bangkit.

"Ikut aku!" titahnya yang tak kuasa dibantah oleh Nofiya.

Nofiya menurut. Ia berjalan mengikuti ayunan kaki Ayu dan melangkah keluar dari ruang kelas.

Keduanya terus berjalan menuju gudang yang berada di belakang aula. Ayu merasa, tempat itulah yang paling aman untuk bicara berdua dengan Nofiya.

"Nyit, aku udah nikah sama Pak Juna." Ayu mengulangi pengakuannya dan membuat Nofiya terdorong untuk bertanya.

"Kapan kalian nikah? Kenapa baru sekarang kamu ngasih tau aku?"

Ayu menghela napas panjang dan menjatuhkan tubuhnya di bangku kayu.

"Aku sama Pak Juna nikah belum lama ini. Tepatnya, waktu nengokin sahabat ayah di Rumah Sakit Adiwangsa. Aku nggak ngasih tau kamu, karena aku belum siap --"

"Aku nggak pernah nyangka ... papa Pak Juna sahabatan sama ayah."

"Demi ngabulin permintaan sahabatnya yang sakit keras, ayah nikahin aku sama Pak Juna."

"Aku udah bukan gadis lajang lagi, Nyit. Aku udah jadi istri Pak Juna."

Ayu berusaha menahan air mata yang ingin tertumpah dan memaksa dirinya untuk terlihat tegar di hadapan Nofiya.

"Maafin aku, Nyet. Maaf, karena tadi aku nuduh kamu yang enggak-enggak," ucap Nofiya sambil mendaratkan bobot tubuhnya di bangku, tepat di sisi Ayu.

Ia teramat menyesal dan merasa bersalah karena telah menuduh Ayu melakukan perbuatan hina, hanya demi bisa mengerjakan PR Fisika yang diberikan oleh Arjuna.

"Gimana perasaanmu jadi istri Pak Juna?" Nofiya kembali bertanya, memecah keheningan yang sejenak menyelimuti mereka.

"Aku ... bahagia." Jawaban Ayu bertolak belakang dengan kata hati.

Ya, semestinya dia bahagia karena dinikahi oleh pria yang dulu pernah ditaksirnya.

Namun, pernikahan mereka terjadi tanpa rencana dan di waktu yang tidak tepat.

Masa-masa remajanya terampas. Hidup-nya pun tak lagi bebas. Seperti burung yang berada di dalam sangkar emas.

Tunduk patuh pada sang pemilik dan harus bisa menjaga Marwah sebagai seorang istri.

"Aku ikut seneng, Nyet." Nofiya mengulurkan tangan dan memeluk erat tubuh sahabatnya. Ia merasa teramat bahagia karena Ayu menikah dengan pria yang pernah menjadi crush-nya.

Ayu pun membalas pelukan Nofiya sambil memejamkan sepasang mata dan menekan rasa yang menyesakkan dada, agar air matanya tak lancang menetes.

"Nyet, kamu sama Pak Juna udah gituan?"

Pertanyaan yang terlontar dari bibir Nofiya memaksa Ayu untuk mengurai pelukan.

Ia menatap lekat wajah Nofiya dan memasang raut wajah tidak suka.

"Maksud kamu apa?" tanya yang terucap dari bibirnya dan bernada sedikit ketus.

"Maksud aku, kamu udah bobok bareng sama Pak Juna dan buka segel?"

"Belum. Meski udah nikah, aku masih tersegel."

"Beneran?"

"Iya."

"Tapi tadi malem, Pak Juna ngajak kamu bobok."

"Dia cuman nyuruh aku bobok. Bukan ngajak bobok, apalagi buka segel."

"Ah, aku nggak percaya."

"Terserah!"

"Masa sih kamu masih tersegel? Aku kok kurang yakin --"

"Kamu butuh bukti?"

Nofiya tersenyum nyengir dan menggeleng pelan. "Ya nggak sih. Cuma heran aja. Suami secakep Pak Juna kok bisa-bisanya kamu anggurin."

"Aku masih SMA. Enam bulan lagi baru lulus. Kalau aku nggak nganggurin dia, bisa-bisa aku hamil. Dan pastinya, semua temen nganggep aku hamil di luar nikah."

"Iya juga sih." Nofiya membenarkan perkataan Ayu.

"Dah lah, nggak usah ngomongin itu lagi. Dan inget, kamu mesti tutup mulut. Jangan kasih tau ke temen-temen kalau aku sama Pak Juna udah nikah."

"Pasti. Tanpa kamu suruh pun, aku bakal tutup mulut, Nyet."

"Udah puas 'kan interogasi nya?"

"Sebenernya belum. Tapi, cukup ini dulu. Takutnya, kamu dicariin suami-mu. Dia 'kan ngajar di jam pertama."

"Biar aja dia nyari. Palingan mo ngasih hukuman."

Nofiya mengerutkan dahi dan melayangkan tatapan penuh tanya.

"Kenapa mo ngasih hukuman?"

"Ya karena kita bolos di jam ngajarnya. Ditambah, kamu nggak ngerjain PR Fisika."

"Astaga! Iya juga, Nyet."

"Gas lah. Kita balik ke kelas. Sapa tau dia belum ada di kelas dan nggak tau kalau kita bolos."

Ayu dan Nofiya segera kembali ke kelas sambil berlari kecil. Mereka berharap Arjuna belum berada di kelas, sehingga mereka bisa terhindar dari hukuman yang mungkin akan diberikan oleh Arjuna.

"Dari mana kalian?" Sambutan hangat yang diberikan oleh Arjuna membuat langkah Ayu dan Nofiya terhenti di ambang pintu.

"Dari kamar mandi, Pak. Tadi perut Ayu sakit." Nofiya segera menjawab. Ia terpaksa berdusta untuk mencari aman.

Nofiya berpikir, dengan menjadikan Ayu sebagai tumbal maka mereka akan terhindar dari hukuman.

"Benar begitu, Ayu?"

"Benar, Pak."

"Ya, sudah."

Arjuna mempersilahkan Ayu dan Nofiya untuk masuk ke ruang kelas, kemudian menyuruh mereka untuk segera menyerahkan PR Fisika.

"Maaf, Pak. Saya belum mengerjakan PR Fisika." Nofiya berterus terang.

"Kenapa belum mengerjakan?"

"Eng, saya kelupaan."

"Berarti kamu harus siap menerima hukuman dari saya."

"Saya juga belum mengerjakan, Pak." Ayu menyahut.

Arjuna tersenyum samar dan menggeleng pelan. Ia tahu jika Ayu berbohong, karena semalam Ayu mengerjakan PR Fisika hingga tengah malam.

"Baiklah. Karena kalian belum mengerjakan PR Fisika yang saya berikan, maka kalian harus menerima hukuman --"

"Pak, Ayu bohong. Dia udah ngerjain PR Fisika." Dimas menginterupsi.

"Iya, Pak. Ini bukunya." Arkhan turut menimpali dan menunjukkan buku milik Ayu yang masih dibawanya.

"Mereka bohong, Pak. Buku itu bukan punya saya." Ayu berucap lantang.

"Tapi, Yu --"

"Nggak usah sok jadi pahlawan, Dim. Aku udah siap nerima hukuman sama Nofi."

Ucapan Ayu kembali mencipta senyum di bibir Arjuna. Ia berniat memberi hukuman yang mungkin akan membuat Ayu tersipu.

🍁🍁🍁

Bersambung

1
Najwa Aini
gaya²an mau jadi PA..dandan aja gak bisa
Najwa Aini: Sama Nol kitahhh urusan dan dan
total 2 replies
Najwa Aini
banyak banget profesinya.
Apa dia masih sempat bobok siang dgn tugas sebanyak itu.
Najwa Aini: Emang lain si Mas Win
total 2 replies
Najwa Aini
nah kan..
Mas Win juga CEO..ya kali cuma suamimu aja
Ayuwidia: Iya percaya
total 1 replies
Najwa Aini
Beuughhh
Najwa Aini
jangan samakan dengan tawanya Deng Wei.
Dia tetap Deng Weiku.
Di tik tok aku udah banyak saingan. masa di sini juga
Ayuwidia: nggak ada langkah-langkahan
total 3 replies
Najwa Aini
Sampek segitunya. Emang diapAin
Najwa Aini
Makasih ya Tor udah dikasih paham
Ayuwidia: sama2
total 1 replies
Najwa Aini
Perhari ini.
Ayu udah gak perawan.
Dan dia perawani oleh gurunya sendiri...😁😁
Ayuwidia: 😬😬😬😬😬😬
total 1 replies
Najwa Aini
Tanda apa itu, kok sampai penuh..
Ayuwidia: aishhhhh 😆
total 3 replies
Najwa Aini
Nah itu baru benar...
mandi berdua juga harusnya.
khilaf lagi ntar. Fix gak ke sekolah mereka hari ini
Ayuwidia: bisa jadi 😆
total 1 replies
Najwa Aini
Bisa² gak masuk sekolah besok si Ayu...
Endang 💖
wah ayu udh GX perawan lagi,
Ayuwidia: Iyaaa 😁
total 1 replies
Ririn Rira
Bener lagi 🤭
Ririn Rira
Ceplas ceplos langsung kepada inti takut hamil
Ririn Rira
Segala mau jadi jin curiga ikutan sengklek nanti 😅
Najwa Aini
Harusnya di sini ada irama lagu dangdut era 90-an..
surga dunia..
aseeekk
Ayuwidia: tarikkkk manggg
total 1 replies
Najwa Aini
Oh..suka aroma scandalous tohhh
Ayuwidia: huum, wanginya nggak enek
total 1 replies
Najwa Aini
Heran sama si ayu. napa malah nyariin Ilham yg lagi pulkam. Tuh mas Juna yg siap ngasih pelajaran tentang hal² 21 plus, sekaligus langsung praktek di temoat
Ayuwidia: tiba-tiba jadi guru ekstrakurikuler 21 plus , dan ini bikin otak othornya kliyengan
total 1 replies
Najwa Aini
bener. setuju banget
Ayuwidia: Ahayyyy
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
seru banget part ini good job Thor 👍🫶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!