NovelToon NovelToon
Tentang Rasa

Tentang Rasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Asrar Atma

Menyukai seseorang tanpa tahu balasannya?
tapi dapatku nikmati rasanya. Hanya meraba, lalu aku langsung menyimpulkan nya.
sepert itukah cara rasa bekerja?

ini tentang rasa yang aku sembunyikan namun tanpa sadar aku tampakkan.
ini tentang rasa yang kadang ingin aku tampakkan karena tidak tahan tapi selalu tercegat oleh ketidakmampuan mengungkapkan nya

ini tentang rasaku yang belum tentu rasanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asrar Atma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mampir

Pov Haneul Kamandaka

Ketika Bel berbunyi kami semua kembali ke dalam kelas begitu pun Daniza yang dengan keras kepala nya tetap meminta untuk ikut dalam pembelajaran. Dia dirangkul oleh teman-teman nya dan menolak penuh akan tawaran Ali yang ingin membantu nya, dan aku perlu memuji untuk keras kepala nya tentang yang satu ini.

Lalu sesampainya didepan kusen pintu kelas ,Rina datang menghadang langkahku. "Dari mana saja kamu Haneul?"aku mengeryit, tidak paham kenapa dia terlihat marah."UKS" aku melangkah lagi, mengabaikannya yang masih bergeming.

"Kenapa ngga ngajak aku?"aku menoleh, ingin tahu bagaimana tampang nya saat ini yang ternyata menyilangkan tangan di dada dan matanya menatap tajam. "Kamu disuruh kumpul untuk diskusi tentang silat, buat pertandingan. Sudah ingat?" Tapi dia bertindak semakin menjadi membuatku jadi bahan tontonan, sebelum guru masuk. Aku melihat pada Daniza yang juga ikut menyaksikan ditempat duduknya.

"Tapi kamu kan bisa menungguku?"

"Kita ngga janjian! Mana aku tahu kamu mau ikut!" Aku lantas mengalihkan pandanganku dari Rina dan melanjutkan langkah menuju kursi ku.

"Itu karena kamu ngga memberitahukan tentang rencana mu" derap langkah nya terdengar mendekat, dia mengikuti ku. "Lalu apa mau mu? "Aku berbalik, balas menatapnya yang hanya mangap tidak mampu menyampaikan jawaban nya.

"Belum ketemu? Coba pikirkan Rina?"Matanya berkaca-kaca, apa yang salah dengan ucapanku? Aku bahkan sama sekali tidak mengeraskan suara, aku masih bertutur dengan ringan seperti biasa.

"Udahlah Han, jangan digubris si tukang pukul , dia kan memang suka begitu pengen tahu semuanya. Pengen nempel mulu sama kamu Han!"Dimas yang duduk dikursinya sambil berkipas dengan buku, ikut menyahut. Tapi Rina sepertinya tidak setuju"Diam kamu Dimas!"

"Tuh kan mulutnya!aku kalo jadi Han juga muak di deketin mulu mana hampir seharian "Rina menggebrak meja di dekatnya seraya melototi Dimas yang malah memutar bola mata

"Diam ngga! Kalo yang jadi Han, itu kamu...ngelirik aja aku ngga sudi"

"Ngga penting juga tuh" mereka malah berdebat, yang membuat ku merasa lucu adalah Dimas yang tidak mau mengalah.

Wajahnya pasti terlihat begitu menyebalkan bagi Rina yang amarah nya berkobar -kobar. Namun begiku itu seperti hiburan!

"Dimas... mulutmu, seperti perempuan saja! Kenapa ngga sekalian saling jambak ?" Gato menengahi ,dan Dimas malah bermain-main dengan ucapan Gato. Dimas bangkit dari kursinya dan badannya bergerak seolah-olah hendak mendekati Rina tapi juga tetap ditempat.

"Dimas...!"satu teguran dengan suara tinggi dari Gato baru Dimas menghentikan aksi nya sambil terkekeh, sementara Rina kembali ke tempat duduknya, membuka bukunya dengan gerakan yang kasar- pertanda dia masih dikuasai amarah.

Aku menghela napas, bagaimana pun tetap saja aku sebagai lelaki yang dianggap bersalah. Sebagai sopan santun dan lelaki gentlemen, maka aku mendekatinya. Berdiri dihadapan nya dengan meja sebagai jarak, "Maaf Rina "kataku menatapnya. Dia mendongak, dan menghela napas, tingkah nya bagai dialah korban. "Lain kali ajak aku Han "aku lantas mengangguk namun sebenarnya muak.

@@@@@@@@@@@

Diseberang sana, suara tempat Gato terdengar gaduh. Dia mungkin masih dilapangan sepak bola untuk latihan dan aku mengganggunya karena gelisah ku sungguh menyiksa.

"Aku sibuk, tutup telepon nya dan urungkan niat mu sekarang juga" hebat, aku bahkan belum bicara tapi dia sudah tahu maksudku menelepon.

"Kamu sudah tahu rupanya, kalo begitu aku tunggu. Setengah jam setelah sambungan terputus, sudah harus disini" aku menutup telepon tanpa menunggu jawaban nya dan segera menyambar Hoodie.

Seperti yang ku tahu Gato pasti datang bahkan lebih cepat dari durasi waktu yang ku tentukan, aku mengambil helm dan memakai nya.

"Sudah pamit dengan orang rumah?"

"Pasti" aku lantas naik ke kendaraannya, dan terdengar helaan napasnya.

"Kenapa cara napas mu begitu Gato? Cape dengan kelakuan ku ? Aku juga terpaksa mengajak kamu gara-gara kaki ku ini. jika kaki ku ngga gini, aku bisa pergi sendiri"Gato menyalahkan mesin nya, dan masih bertanya lagi padahal sudah tahu.

"Jadi...ke rumah Daniza?" Aku menepuk pundaknya sebagai jawaban, barulah dia menjalankan kendaraannya.

Daniza hari ini tidak sekolah, keterangannya sakit. Sebab itulah sore ini, aku ingin bertamu ke rumahnya, alasan yang lebih mengganggu bukan karena ketidak hadiran nya, tapi karena kemaren dia pulang di bonceng oleh Ali.

Diperjalanan kami berhenti sebentar di warung 'Ibu Itu' berniat membeli beberapa buah tangan. "Sore... dengan Ibu Itu, disini" wanita baya yang tengah mengeluarkan beberapa kerupuk dari keranjang menoleh, aku tersenyum seraya berjalan mendekati nya yang juga tersenyum dengan hangat.

"Cah ganteng...beli apa? Jarang kesini, itu kakinya belum sembuh juga yaa. Astaga...kasian nya cah ganteng" ketika turun aku sudah disambut dengan kalimat panjang oleh penjualnya, membuat ku bingung untuk menjawab yang mana.

"Ini baru seminggu, Bu. Butuh satu bulan lagi biar sembuh Bu" jawab ku akhirnya seraya mengulurkan tangan bersalaman, yang disambut baik oleh nya. "Begitu yaa,Ibu belum sempat jenguk padahal udah dengar kabarnya dari Adel"Ibu Itu mengusap bahu ku, matanya berkaca-kaca entah karena apa? Tapi matanya hampir selalu begitu tiap kali memandang ku.

"Ngga apa-apa, Bu" Ibu itu menanyakan beberapa hal tentang kaki ku, dan aku pun menjawabnya sama seperti yang sudah-sudah ku jelaskan

"Apa kabar nih Bu? basa basi dulu kita " dari belakang Gato datang seraya mengulurkan tangannya, Ibu Itu menerima uluran lalu menepuk pundaknya. "Ini yang paling lama ngga kelihatan, sampai bisa dihitung pakai jari" kami pun terkekeh bersama, "Sibuk sekali Bu, banyak tugas akhir-akhir ini "

"Waduh...kalo begitu jangan lupa jaga kesehatannya Nak, Nak Ganteng juga begitu" setelah basa- basi sebentar dan bertukar cerita, seputar kehidupan kami tentang banyak hal. Barulah Ibu Itu menawarkan dagangannya, "Hampir kelupaan kalo udah ngobrol, jadi... mau beli apa ini?"

"Buah pisang sama semangka, Bu" aku mendekat memilih sendiri, Ibu Itu berjalan menuju buah-buah an dimeja panjang dan tangannya dengan cepat menimbang dan membungkus.

"Jadi 65" aku lantas mengeluarkan uang seratus, "Kembalian nya buat Adel jajan, Bu" Ibu Itu menerima nya dan memasukan dua air mineral ke dalam kresek buah. "Kamu selalu seperti itu, jadi kali ini Ibu kasih air minum yaa. Diterima, Ibu saja ngga pernah nolak kalo dikasih." Aku pun tersenyum seraya mengucapkan terimakasih dan menyerahkan kantong kresek itu pada Gato.

"Pamit, Bu. Jaga kesehatan dan titip salam buat Adel" setelah bersalaman kami pun beranjak meninggalkan warung Ibu Itu.

1
Abel Peony
Seliar Lalat
Abel Peony
Kacamata/Shhh/
Abel Peony
Awas, bau jigong!
Abel Peony
Jahil Banget, sumpah, deh!
Abel Peony
Jahil, yah!
rina Happy
haruskah aku mnunggu tamat dulu novelmu baru aku baca author?
aaaaaaa aku tak sanggup menungguuuu
Asrar Atma: hehehe sabar yaa, rina.
total 1 replies
Kesini
panas hanul
Kesini
sopan lah begitu
Kesini
wahhhh intens
Abel Peony
Huh/Shhh/
Abel Peony
Daniza itu anak alam
Abel Peony
Gatot, Hanul/Good/
Abel Peony
Masa langsung nanya bawaan orang, sih, Bu?
Kesini
kan benar Gato tau segalanya
Kesini
mertua mu kejam hanul
Kesini
walah Bu Gato itu
Kesini
banyak sekali pertanyaan
Abel Peony
Banyak duit, Si Han, ini. Pantesan Daniza suka.
Abel Peony
Masa, Dim?
Asrar Atma
wah...makasih Rina Happy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!