Juan memutuskan membeli rahim seorang wanita karena istrinya belum juga hamil. Tapi pada saat wanita itu hamil, ternyata Allah berkata lain dengan membuat istri Juan hamil juga.
Setelah mengetahui istrinya hamil, Juan pun lupa kepada benih yang saat ini sedang tumbuh di dalam perut Kamila. Dia mengacuhkan Kamila dan benih itu membuat Kamila marah dan berniat balas dendam kepada Juan dengan menukarkan anaknya dengan anak Raina pada saat dilahirkan nanti.
Akankah Juan dan Raina tahu, jika anak yang selama ini mereka besarkan bukan anak kandung mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22 PPYD
Alesha mulai merasakan pusing dikepalanya, pandangan dia mulai kabur, hingga tidak lama kemudian Alesha pun jatuh tak sadarkan diri. "Alesha." Juan menghampiri Alesha dan dengan cepat mengangkat tubuh Alesha untuk membawanya ke rumah sakit.
"Mas, mau bawa Alesha ke mana?" tanya Mama Kamila menahan Juan.
"Mulai sekarang Alesha bersama saya, saya akan urus semuanya," ucap Daddy Juan.
"Mas, jangan seperti itu," rengek Mama Kamila berusaha menahan Juan.
Juan memberikan kode kepada sopir pribadinya dan dengan cepat dia pun mendorong tubuh Kamila supaya tidak dekat-dekat dengan Juan. Setelah masuk ke dalam mobilnya, Juan kembali membuka kaca mobilnya dan menatap tajam ke arah Kamila. "Urusan kita belum selesai, tunggu hukuman yang akan kamu terima," ucap Daddy Juan dengan penuh amarah.
Mobil Juan pun segera melesat menuju rumah sakit. Dandi berlari menghampiri Mamanya yang sedang menangis meraung itu. "Ma...."
"Dandi, anakku." Kamila memeluk Dandi, dia benar takut terpisah dengan anaknya itu karena ancaman Juan tidak pernah main-main.
Selama perjalanan, Juan memperhatikan wajah Alesha dan Alesha memang mirip sekali dengannya dan juga Raina. "Maafkan Daddy, Nak. Ternyata Kamila memang jahat, Daddy janji akan memberikan pelajaran yang setimpal kepada Kamila," ucap Daddy Juan mengepakkan tangannya.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit dan Alesha mendapatkan pertolongan oleh pihak medis. Juan memerintahkan orang untuk mengecek CCTV 17 tahun yang lalu, ia ingin melihat dan ingin tahu bagaimana kondisi sebenarnya. Tidak lupa Juan pun menghubungi Raina untuk datang ke rumah sakit dan ingin menjelaskan semuanya.
"Mudah-mudahan saja Raina mau memaafkan aku," batin Daddy Juan.
Juan duduk termenung sembari menunggu Alesha mendapatkan penanganan medis. Dia benar-benar menyesal sudah bersikap jahat kepada anaknya sendiri. "Kamila, kamu sudah menyiksa anakku, keterlaluan kamu," geram Daddy Juan.
Tidak lama kemudian, dokter yang mengobati Alesha pun keluar dan Juan bangkit lalu menghampiri dokter itu. "Bagaimana dokter keadaan anak saya?" tanya Daddy Juan khawatir.
"Tuan bisa ikut ke ruangan saya, ada yang harus saya sampaikan kepada Tuan," ucap Dokter itu.
Malam itu hanya ada beberapa dokter jaga yang masih muda, beruntung Juan memiliki kekuasaan dan meminta pihak rumah sakit untuk mendatangkan dokter senior. Tidak membutuhkan waktu lama, dokter itu datang dan langsung memeriksa keadaan Alesha.
"Silakan duduk, Tuan."
"Terima kasih. Ada apa, Dok? apa terjadi sesuatu pada anak saya?" tanya Daddy Juan khawatir.
"Begini Tuan, pasien mengalami cidera pada tulang kaki dan tangan apa sebelumnya pasien mengalami kecelakaan?" seru Dokter.
Juan tidak tahu apa yang sudah terjadi kepada Alesha. "Saya kurang tahu Dok, soalnya selama ini Alesha tinggal bersama neneknya," dusta Daddy Juan.
"Pasien harus istirahat dulu untuk sementara waktu, selain itu pasien juga mengalami Malnutrisi," lanjut Dokter.
"Apa itu?" tanya Daddy Juan.
"Malnutrisi adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau tidak seimbang untuk memenuhi kebutuhan tubuh," jelas Dokter.
"Apa?" Juan sangat terkejut dengan penjelasan dokter.
"Selama ini pasien tidak mendapatkan makanan yang cukup bahkan tidak mendapatkan makan makanan yang seimbang," lanjut Dokter.
Juan kembali mengepakkan kedua tangannya bahkan rahangnya mengeras mendengar penjelasan dokter. "Kurang ajar kamu, Kamila. Ternyata selama ini kamu benar-benar menyiksa anakku," batin Daddy Juan dengan geramnya.
"Pokoknya dokter lakukan pengobatan terbaik untuk Alesha, saya ingin Alesha sehat kembali," ucap Daddy Juan.
"Baik, Tuan. Saya akan lakukan yang terbaik untuk putri Tuan."
Setelah berbincang dengan dokter, Juan pun keluar dari ruangan Dokter. "Mas!"
Juan kaget. "Siapa yang di rawat di sini, Mas?" tanya Mommy Rania panik.
Juan menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan. Juan menarik lembut tangan Raina dan duduk di kursi ruang tunggu. Suasana rumah sakit sepi karena itu sudah malam bahkan hampir larut malam.
"Sayang, maafkan aku. Aku sudah melakukan kesalahan dan aku sudah menyembunyikan rahasia ini sejak lama," ucap Daddy Juan sembari menggenggam tangan istrinya.
Raina mengerutkan keningnya. "Maksud Mas apa? memangnya apa yang sudah Mas sembunyikan dari aku?" tanya Mommy Raina bingung.
Perlahan Juan menceritakan semuanya, membuat Raina membelalakkan matanya dan melepaskan genggaman tangan Juan. Juan kaget, dia pun duduk bersimpuh di hadapan Raina dengan wajah sedihnya.
"Maafkan aku sayang, aku tidak nyangka jika kamu akan hamil makanya aku membeli rahim seorang wanita. Tapi sumpah demi Allah, aku gak punya perasaan apa pun kepada wanita itu, tujuan aku hanya ingin mempunyai anak saja. Setelah itu, aku sama sekali tidak pernah berhubungan dengan wanita itu lagi, jika kamu tidak percaya aku akan bawa kamu bertemu dengan wanita itu biar kamu percaya," jelas Daddy Juan.
Raina meneteskan air mata, hatinya begitu sakit mendengar pengakuan suaminya. Jadi selama ini Juan sudah membohongi dan menyembunyikan rahasia besar itu. "Aku mohon, maafkan aku sayang," ucap Daddy Juan dengan wajah penuh penyesalan.
"Kenapa Mas tega melakukan semua itu?" tanya Mommy Raina dengan deraian air matanya.
"Iya, aku salah karena aku tidak bisa bersabar tapi percayalah cinta aku hanya untuk kamu seorang," ucap Daddy Juan.
"Ya, Allah." Raina memegang dadanya yang terasa sangat sakit itu.
"Jangan nangis sayang, aku tidak suka melihat kamu menangis seperti ini," ucap Daddy Juan.
Raina tidak bicara sepatah kata pun hanya air mata yang terus keluar dari mata teduh Raina. Juan ikut meneteskan air mata, untuk pertama kalinya Juan menangis dan tangisan itu untuk wanita yang sudah dia sakiti. Dia tahu bagaimana rasanya, tapi sekarang menyesal pun percuma karena semuanya sudah terjadi.
"Aku mohon maafin aku, sayang," ucap Daddy Juan dengan air mata yang terus mengalir.
Pundak Juan bergetar hebat, percayalah jika seorang pria sudah menangis seperti itu tandanya dia sangat mencintai wanitanya. Memang pada kenyataannya Juan sangat mencintai Raina, dan dia melakukan itu bukan karena nafsu atau pun suka dengan wanita lain tujuan dia hanya ingin mendapatkan anak saja. Tapi sayang, akibat dari perbuatannya, banyak orang yang dia sakiti.
Raina juga tidak tega melihat suaminya menangis seperti itu dan Raina baru kali ini melihat suaminya serapuh itu. Perlahan tangan Raina terulur dan menyentuh kepala suaminya membuat Juan mendongak dan menatap Raina. "Aku memang sakit Mas, tapi entah kenapa aku gak bisa marah kepadamu," ucap Mommy Raina dengan deraian air matanya.
Juan langsung memeluk istrinya dengan sangat erat. "Aku minta maaf, karena sudah menyakitimu sayang. Sampai kapan pun kamu akan menjadi wanita satu-satunya yang aku cintai," ucap Daddy Juan.
Keduanya menangis, saling meluapkan perasaan masing-masing. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, semuanya pasti pernah melakukan kesalahan. Allah saja Maha pengampun, terus kenapa sebagai manusia Raina begitu egois tidak mau memaafkan suaminya.
Raina yakin, kalau suaminya berkata jujur dan dia percaya dengan semua ucapan Juan karena selama ini Juan memang tidak pernah berkata bohong.