Annika, kembali setelah bertahun-tahun di asingkan oleh keluarga nya sendiri karena bisu. Takut menjadi perbincangan publik seorang anak yatim piatu yang mereka angkat malah di perkenalkan sebagai anak mereka.
Sampai saat pesta perayaan keberhasilan si putri palsu, Annika datang dan membuat semua orang bertanya-tanya siapa kah putri yang asli dan yang palsu itu.
Saksikan kelanjutan ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Hei reader cinta ku, Jangan lupa like dan beri dukungan sebanyak-banyaknya ya . Terus baca semua bab nya biar retensi nya stabil dan karya ini terus berlanjut.
Terimakasih
****************
Pengacara Han mengatur diri " anda dan tuan Elgar menikah" kalimat itu cukup singkat. namun memiliki konsekuensi yang begitu besar.
Annika terdiam, tidak bisa berkomentar. Dia sama sekali tidak memikirkan hal ini terjadi.
Kondisinya memang berangsur membaik juga berkat dukungan dari Elgar. Tetapi kalau berpikir jika sejauh itu, Annika masih belum berani. Dengan ragu Annika membalas " em.. Ini persoalan lain. Saat ini fokusku adalah bagaimana membuat Tania pergi dari keluarga Masashi"
Pengacara Han jadi merasa jika dia berpikiran terlalu jauh. " maafkan saya nona, kita mungkin bisa menggunakan cara lain" Keduanya tersenyum canggung.
Tetapi senyum itu menghilang manakala sebuah suara menginterupsi perhatian Mereka" aku tidak keberatan jika memang dibutuhkan dalam rencana kalian" kalimat tegas itu, seketika membuat Pengacara Han bersorak dalam hati.
Berbeda dengan Annika yang malah kebingungan dengan perasaan nya. Ada beragam emosi yang tiba-tiba hadir dalam hatinya. Tak terkecuali dengan perasaan senang.
Pengacara Han segera membuka tempat untuk tuan Elgar agar bisa ikut berdiskusi. Lelaki itu menatap Pengacara Han begitu dalam " bagaimana kelanjutan rencanamu itu?" terdengar nadanya riang sekali.
Merasa disanjung, kesempatan baik ini tidak akan Pengacara Han sia-siakan. Meskipun hanya sebuah ide dadakan, ternyata terbilang cukup efektif.
Pengacara Han menatap Annika sebentar lalu menjawab " tuan bisa berpura-pura mengajukan lamaran pada tuan Calvin. Saya yakin dia pasti langsung menerima, dengan anggapan, lamaran itu tertuju pada Tania. Lalu.. " Pengacara Han dengan gamblang dan penuh percaya diri menjelaskan setiap detail dari rencananya itu.
Annika terlihat serius mendengarkan, padahal sebenarnya pikiran nya tidak bisa fokus sama sekali. rencana Pengacara Han itu kedepan nya akan membuat dia dan Elgar akan sering bertemu dan bercengkrama. Apalagi jika sampai masuk ke tahap pernikahan. Mampukan dia menjaga hatinya.
Elgar seorang lelaki yang penuh pertimbangan. Rencana Pengacara Han menurut nya adalah rencananya yang paling bagus saat ini.
Selain untuk membuat nya semakin dekat dengan Annika, rencana ini juga dapat menjadi jawaban atas permintaan keluarga nya. sekali dayung dua pulau terlampaui pikir Elgar .
" .. nona Annika.. bagaimana?" tanya Pengacara Han mengangetkan Annika yang sibuk dengan pikiran nya.
Annika menjawab dengan gagu " em.. Aku.. Aku ikut saja. Jika memang ini bisa membuat Tania pergi" sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Akhirnya malam itu terjadi lah kesepakatan yang instan antara pihak Annika dan Elgar. Keduanya terlihat biasa saja, padahal masing -masing dari mereka merasakan kejutan listrik di dalam hatinya. Seperti ada desiran halus dimana hati mereka menerima kesepakatan dengan penuh suka cita.
Maka dari itu, berbeda hari setelah rencana itu akhirnya di mulai. Elgar secara khusus mengirimkan lamaran kepada putri keluarga Masashi tepat di acara lelang.
Cara itu di hadiri oleh puluhan orang penting yang juga berasal dari kalangan atas. Dan yang paling penting, Tuan Calvin selaku penerus pertama keluarga Masashi serta Tania yang di ketahui sebagai anak sah keluarga itu ikut serta dalam acara itu tersenyum senang mendengar berita ini.
meskipun berada dalam meja yang berbeda, Elgar berdiri tak jauh dari sana. Dengan membawa whisky Elgar berkata " tuan Calvin yang terhormat, apa pengajuan lamaran saya di terima?" tak lupa dengan senyum menawan, Tania tentu merasa seperti di atas angin.
Dia menoleh ke arah Calvin dengan penuh harap " ayah, aku sangat tertarik dengan Elgar" lirih Tania.
Calvin tidak menaruh kecurigaan apapun dengan pengajuan lamaran ini. Dia malah berpikir jika Elgar saat ini sedang terlena dengan kecantikan Tania.
Sehingga tanpa pikir panjang pun Calvin ikut mengangkat gelas whisky nya " tentu, keluarga Masashi menerima lamaran dari keluarga Sangkara"
Suara gemuruh tepuk tangan mengisi seluruh ruangan. Tidak sedikit yang merasa iri dengan kedua keluarga ini. mereka sama -sama memiliki pengaruh yang kuat dalam bidang bisnisnya.
Tetapi yang paling kuat diantara keduanya tetaplah keluarga Sangkara. pemilik tambang batubara terbesar. Siapapun tidak akan bisa mengalahkannya.
Kini semua media pemberitaan mengangkat kabar ini sebagai topik utama siaran mereka. siapapun dapat mengetahui kabar ini dimanapun mereka berada.
Termasuk juga Annika, yang saat ini sedang menatap layar ponselnya sejak pagi tadi. Wanita itu menatap foto Tania dan Calvin yang tersenyum lebar memandang Elgar. Seseorang yang seharusnya melindungi nya malah berbalik ingin mencelakai nya. Hatinya teriris oleh kenyataan dimana dia tidak diharapkan oleh orang tuanya.
Tok tok
Pintu terketuk, ceklek.
Elgar berada di sana, menatap Annika yang belum berhasil menutupi rasa sedihnya. Lelaki itu berjalan mendekati ranjang, lalu duduk di tepi.
" apa kamu sudah melihat berita nya?" tanya Elgar begitu hati-hati.
Annika mengangguk pelan. Dia tidak mampu menatap Elgar terlalu lama.
Padahal Elgar saat ini sedang menatap lurus ke arahnya " bulan depan adalah hari pertunangan tiba. Aku akan mengatur semuanya. Aku pastikan hari itu menjadi hari dimana tidak ada siapapun yang bisa menyakiti mu lagi"
Annika mendongak, dan tatapan mereka bertemu. Begitu dalam dan lama. " saya tidak mengira tuan Elgar agar begitu terbawa emosi.. "
" panggil aku seperti dulu, kakak El" potong Elgar lembut. Jika sudah bersama dengan Annika, sisi penyayang Elgar secara otomatis akan keluar.
Annika segera mengoreksi " maksud ku.. kakak El.. tidak perlu terlalu khawatir. Saya .. "
" aku hanya tidak mau, putri Ann mengulang kembali menjalani hidup yang sulit. sudah aku katakan, mulai sekarang aku akan selalu melindungi mu" manik itu seolah memancarkan daya pikat nya. Annika benar -benar tersihir dan langsung mempercayai semua ucapan Elgar.
Bahkan hatinya ikut meleleh tanpa dia sadari. Perbincangan singkat itu sanggup membangun rasa cinta Annika dengan begitu megah.
Hanya saja waktu terasa salah. Annika tidak bisa serta Merta mengutarakan semua perasaan nya. Saat ini hatinya hanya dipenuhi dengan bagaimana membuat keluarga Masashi bertanggung jawab atas kematian sang kakek serta menyingkirkan keberadaan Tania.
Simpul hati nya belum benar-benar terlepas, sehingga dia tidak bisa membuat simpul cinta yang saat ini jelas di depan mata.
semangat kak💪