NovelToon NovelToon
Janji Yg Di Buat

Janji Yg Di Buat

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Poligami / Cintamanis
Popularitas:742
Nilai: 5
Nama Author: Nova Sarii

Novel ini menekankan pada janji yg dibuat sebagai dasar pengungkit,
bisa karna janji yg tidak ditepati atau karna ungkapan rasa yg tidak diterima karna janji tersebut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nova Sarii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Selama tiga malam aku rutin melaksanakan sholat istikharah memohon petunjuk dari Allah.

Aku belum mendapatkan jawaban dari istikharah ku. Bahkan hatiku terasa ragu untuk melanjutkan rencana kami.

Siang ini sehabis sholat dzuhur aku iseng membaca CV yg Haykal. Ku lihat namanya Muhammad Haykal lulusan universitas Kairo, dia mengajar di pondok pesantren, usianya dua tahun di atasku.

Aku merasa minder karna aku cuma lulusan SMA dan pemahaman agamaku juga rendah. Aku dan dia bagaikan langit dan bumi. Dia anak tunggal.

Aku menyimpan lagi CV tersebut takut mama membacanya.

Mama pengen hubunganku dan Fadli berlanjut ke pernikahan.

Waktu begitu cepat berlalu, waktu yg ku janjikan sudah datang.

"Assalamu'alaikum Nay, sekarang sudah seminggu, kami ingatkan akan janjimu? " bunyi pesan Fadli pagi ini.

"Ya, datanglah ke rumahku, " balas ku.

"Ok Nay nanti pulang kerja aku kesana, "

Aku gak membalas lagi.

Jam empat sore Fadli datang ke rumahku. "Assalamu'alaikum Nay, salamnya padaku, kebetulan aku lagi di depan rumah.

" Wa'alaikumussalam, mari duduk, " ucapku.

"Makasih Nay, tante dan adek-adek mana Nay? " tanyanya padaku.

"Mama pergi arisan, " jawabku sambil duduk, kami dibatasi meja.

"Aku ke dalam bentar," ucapku.

Lalu aku masuk ke dalam mengambil minuman dan membawanya keluar.

"Silakan minum, "

"Makasih calon istri, "

Aku gak merespon. "Nay gimana jawabanmu?" tanyanya sambil membuka penutup minuman.

Aku menarik nafas kasar, "aku setuju kita melanjutkan Fad, ini semua aku lakukan demi kebahagiaan orang tuaku, beliau ingin melihat aku dan kamu menikah karna bagi beliau kamu lelaki yg terbaik, "

"Alhamdulillah makasih Nay aku janji gak akan membuatmu dan tante kecewa. "

"Buktikan jangan cuma omongan belaka, " ucapku.

Aku dan dia membahas persiapan pernikahan kami. Jujur hatiku ragu padanya tapi aku juga gak tega melihat mama kecewa karna aku membatalkan pernikahan ini.

Satu bulan berlalu, tiga minggu lagi aku akan menjadi seorang istri. Hari ini ditemenin Fikri aku menemui ustadz Arif dan ustadz Haykal untuk mengembalikan CV yg dia berikan.

Kami janjian di mesjid itu permintaan ustadz Arif.

Aku dan Fikri datang sebelum adzan kami melaksanakan sholat disini.

Sehabis sholat aku duduk sambil membaca Al 'Qur'an, "kak orangnya mana? " pesan dari Fikri karna dia duduk di tempat lelaki.

"Kayanya belum datang dek, " balas ku.

Sudah pukul enam belas tiga puluh, aku masih menunggu.

Aku melihat motor berhenti di halaman mesjid, aku lihat ustadz Arif dan ustadz Haykal berjalan memasuki mesjid.

"Assalamu'alaikum, ukhti sendirian? " sapa ustadz Arif padaku.

"Wa'alaikumussalam ustadz, saya sama adek. "

"Alhamdulillah kalau begitu, mana adek ukhti? "

"Itu ustadz, " aku menunjuk ke arah Fikri yg juga melihat ke arahku.

"Mari gabung akhi, " ajak Arif pada Fikri.

Fikri pun berdiri dan duduk di sebelahku.

"Gimana kabarnya ukhti? "

"Alhamdulillah saya sehat, " jawabku.

"Ohiya apa ukhti sudah mempertimbangkan? dan jawabannya apa ukhti? " tanya ustadz Arif.

Aku menundukkan kepala, "Maaf ustadz saya terpaksa mengembalikan CV yg ustadz berikan karna saya akan menikah tiga minggu lagi, " jelas ku.

Hening tak ada suara, "gapapa semoga lancar sampai ijab kabul ukhti, " ucap ustadz Haykal sambil menunduk.

"Sekali lagi saya minta maaf ustadz, " ucapku ada rasa sesak ketika aku berkata seperti itu.

"Gak masalah ukhti, "

Kami berpamitan, mulai saat ini aku serahkan semuanya pada Allah. Jika Fadli yg terbaik untukku maka Allah akan mempermudahnya.

Aku dan Fadli gak diperbolehkan lagi untuk bertemu.

Pernikahanku semakin dekat dan papa tetap pada pendiriannya gak merestui aku dan Fadli.

Sedih sih tapi mau gimana lagi.

Seminggu menjelang acaraku.

"Assalamu'alaikum Nay, Nay aku minta maaf pada kamu dan tante, maaf Nay aku gak bisa melanjutkan ini semua, sebenarnya anak yg Dina kandung itu anakku Nay, aku akan bertanggung jawab pada Dina Nay, maukah kamu dipoligami Nay? " pesan dari Fadli.

HP yg ku pegang jatuh ke lantai aku merasa badanku lemah.

Aku menangis sekuat-kuatnya, "Kenapa Nay? " mama kaget mendengar tangisanku.

Aku gak menjawab aku terus menangis, mama mengambil hpku dan membaca pesan yg gak aku tutup.

"Keterlaluan! " mama menelpon Fadli tapi gak dijawab.

Lalu mama menelpon Fikri meminta Fikri untuk segera pulang.

Sejak kejadian itu aku selalu mengurung diri di kamar, aku enggan untuk bicara.

Mama sudah membatalkan semuanya.

Malu sama tetangga dan saudara karna aku gagal nikah, yah mungkin dia bukan jodohku.

Aku teringat temanku Nia dia mengajar di pondok pesantren. Aku ingin belajar ilmu agama. Aku gak mau lagi memikirkan laki-laki cuma membuat luka.

Hari ini aku terpaksa meninggalkan rumah untuk mengobati luka hatiku.

Aku meninggalkan mama dan adek-adek ku.

"Ma, Nayla pergi ya, " ucapku memeluk mama erat.

"Ya nak hati-hati ya kabari mama selalu, jangan lama-lama meniggalkan mama nak, " mama menangis memelukku.

Aku gak tega meninggalkan mereka tapi aku juga kasihan melihat mama diledekin tetangga terus.

Aku memeluk adek-adek ku, "jagain mama dek kalian jangan bikin mama sedih, "

"pasti kak, kak hati-hati ya kalau ada apa-apa kabari Fikri, " ucap Fikri.

Setelah berpamitan aku diantar Fikri terminal.

"Kak apa kakak sudah yakin mau pergi? " tanya Fikri padaku.

"Insyaallah kakak yakin dek, " jawabku.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!