CRAZY GIRL

harlen yang tahu maksud tatapan ketiga orang ini, hanya tersenyum tipis " harlen, kamu lihat, dia tidak seperti yang kamu ceritakan " kata friska.

" iya, kamu jangan main main soal misi ini, ini menyangkut nyawa putri kami " kata mark penuh penekanan " dan kamu tahu, pemilik rumah bordil itu bukan orang yang bisa di ajak negosiasi dan dia bukan orang sembarangan harlen " lanjutnya.

" saya tahu, dan saya tidak salah pilih, kalian tenang saja, bila sesuatu terjadi pada putri kalian dan dia murid saya Aruna, tidak bisa menyelsaikan tugasnya maka saya dan malina akan turun tangan " friska dan mark saling padang dan mereka mengangguk dengan kompak.

" baik kami pegang janji kamu, bila sampai putri saya kehilangan masa depannya, maka kamu dan keluarga kamu akan saya.... " harlen menatao tajam mark.

" saya janji " friska mengenggam tangan suaminya memberi kode " baiklah" mark berdiri beserta friska mereka mengantar kepergian tamu penting mereka sampai pintu utama.

selepas kepergian pasangan suami istri paruh baya itu, harlen menatap Aruna yang juga menatapnya penuh tanda tanya?.

" Aruna ikut saya " Aruna mengikuti harlen, ia melirik malina yang menatapnya dengan tajam, malina kembali ke kamarnya.

Aruna mengikuti harlen menuju ruang kerja " duduk " Aruna duduk " tuan, maksudnya apa, mengirim saya kerumah bordil, menyelamatkan putri mereka, jangan bilang saya, harus masuk ke rumah bordil hanya untuk menyelamat seseorang yang tidak penting " kata Aruna dengan santai.

" iya, tebakan kamu benar, tapi... sedikit melenceng, orang yang kamu selamatkan dia... adalah orang penting dan dia adalah aset berharga untuk kamu " Aruna menaikkan satu alisnya meminta penjelasan lebih " pokoknya dia akan sangat menguntungkan kamu, kalau kamu tidak mengambil kesempatan ini.... maka kamu akan menyesal seumur hidup " Aruna diam masih tampak berfikir.

"apa emang keuntungan nya " harlen menyeringai " kalau kamu, mau tahu maka kamu harus pergi ke rumah bordil di thailand " Aruna menatap tajam harlen.

.............

suara dentuman musik DJ mengisi seisi ruangan, dan penuh dengan bau busuk, lampu kerlap kerlip membuat yang belum pernah datang merasa pusing dan mual, bahkan lawan jenis, maupun sesama jenis bermesraan tanpa malu di kursi tender, saling berbagi peluh di tengah keramaian seakan akan ruangan itu isinya hanya mereka.

mata Aruna menajam menatap hal gila di depannya, dan dia bahkan belum pernah melihat porno secara langsung " harlen sialan " maki Aruna sambil menutup hidung, ia terus mencari seseorang, dan ya ia melihat pemilik rumah bordil.

bayangin aja lagi bahasa Inggris yah, soalnya bahasa Inggris outhor cuman, yes, no doang😅.

" permisi " mucikari yang pertama kali mendengar suara itu menoleh, ia langsung tersenyum menatap penampilan Aruna dari bawah sampai atas " iya" kata nya dengan lembut dan penuh dengan senyuman misteri.

" saya mau bertemu dengan pemilik bordil ini" sang mucikari langsung sumringah" saya pemiliknya, kamu...ada urusan apa dengan saya".

Aruna tersenyum manis " saya ingin mendaftar menjadi, salah satu karyawan anda" senyum mucikari semakin lebar, ia langsung memeluk Aruna "anjir keteknya busuk banget gila " Aruna hanya menampilkan senyuman manis dengan hati yang terus mengumpat harlen.

Di Indonesia harlen sedang pusing karena, ketiga putranya mencari keberadaan Aruna " daddy, Aruna dimana, jangan bilang dia libur sekolah karena sesuatu yang tidak boleh kami ketahui " kata Delano meniru cara bicara harlen, harlen mendengus " dan kita, ngak akan pernah berhenti ngikutin daddy, kalau daddy ngak mau bilang dimana Aruna " ancam Romeo, mereka menatap harlen dengan tajam plus menusuk.

harlen menatap datar ketiganya " dia ada di thailand, di rumah bordil " ketiganya langsung syok.

"APAAAAH, THAILAND, RUMAH BORDIL!!!! " kata mereka kompak dengan mimik muka syok berat.

bersambung

Maaf ya readers tercinta, upnya dikit, karena nih HP mau di pinjem adek 🤗