NovelToon NovelToon
DESA PUGER '97

DESA PUGER '97

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / rumahhantu / Horror Thriller-Horror / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Authorised

Desa Puger, Jawa Timur, 1997.

Desa Puger terletak di lereng pegunungan yang subur di Jawa Timur. Pada malam hari, ketika angin berbisik di antara pepohonan rimbun, dan langit gelap menyelimuti tanah Jawa, legenda bersembunyi di balik bayang-bayang.

Dalam kegelapan malam, warga desa sering kali mendengar suara langkah kaki halus yang mengintai dari belakang, disusul dengan seruan-suara hantu yang menakutkan. Namun, ada satu cerita yang terus diwariskan dari generasi ke generasi, sebuah legenda yang menghantui mimpi mereka: legenda tentang Pocong.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Authorised, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps#20 DI BALIK PINTU REOT

Mereka memasuki ruangan gelap dengan hati-hati, langkah-langkah mereka bergema di ruang yang sunyi. Di tengah kegelapan, mereka mencoba menyingkap rahasia yang tersembunyi di balik pintu terbuka itu.

"Dengar," bisik Andi, "ada suara apa itu?"

Mereka menghentikan langkah mereka dan mendengarkan dengan cermat. Di antara gemuruh angin dan desiran daun-daun di luar, mereka bisa mendengar sesuatu yang menggerakkan di dalam ruangan, seperti suara langkah kaki yang terhenti dengan cepat saat mereka masuk.

"Ini terdengar tidak wajar," ujar Ustadz Ali, matanya memandang ke dalam kegelapan.

Dengan hati-hati, mereka melanjutkan langkah mereka menuju ke dalam ruangan. Cahaya bulan menyinari ruangan, menerangi apa yang tersembunyi di dalamnya. Mereka tercengang saat melihat apa yang ada di hadapan mereka.

Sebuah meja kayu tua terletak di tengah ruangan, di atasnya terdapat berbagai macam benda-benda aneh: lilin yang sudah hangus, buku-buku kuno yang terbuka di halaman tertentu, dan benda-benda lain yang tidak dapat mereka kenali.

"Ini... seperti tempat persembunyian," kata Ahmad dengan suara gemetar.

Danang melangkah maju untuk mendekati meja itu, tetapi sesuatu menarik perhatiannya. Di sudut ruangan, ada sebuah lemari tua dengan pintu yang sedikit terbuka.

"Ayo kita periksa itu," kata Danang, menunjuk ke arah lemari itu.

Namun, sebelum mereka bisa mendekatinya, pintu lemari tiba-tiba terbuka sepenuhnya dengan sendirinya, mengungkapkan apa yang ada di dalamnya.

Mereka terpaku saat melihat isi lemari yang terungkap di depan mereka. Di dalamnya, terdapat berbagai macam benda-benda yang terlihat sangat tua dan usang: patung-patung kecil yang menyeramkan, gulungan-gulungan kertas yang rapuh, dan botol-botol berisi zat-zat misterius.

"Ini... sangat aneh," ujar Andi dengan suara yang gemetar.

"Mungkin ini adalah barang-barang terlarang," bisik Ki Sobri dengan serius.

Dengan hati-hati, Danang mendekati lemari itu dan memilih untuk menyelidiki lebih lanjut. Di antara gulungan-gulungan kertas yang tergeletak di bagian bawah, ada satu gulungan yang menarik perhatiannya.

"Ini sepertinya adalah catatan kuno," ujarnya sambil menggulungnya perlahan-lahan.

Dia membaca catatan itu dengan seksama, wajahnya memucat saat dia menyadari isi dari catatan tersebut.

"Apa yang kau temukan?" tanya Ahmad dengan khawatir.

Dengan gemetar, Danang membacakan isi catatan itu kepada yang lainnya. Isi catatan itu mengungkapkan sebuah rahasia gelap yang telah lama terkubur di dalam desa mereka, rahasia yang menyangkut praktik-praktik mistis dan kekuatan gelap yang mengancam keselamatan desa mereka.

"Asstaghfirullah," desah Andi dengan nafas yang terengah-engah.

"Mungkin inilah sebabnya mengapa desa ini telah menjadi sarang kegelapan," kata Ustadz Ali dengan serius. "Kita harus segera mengungkap kebenaran ini dan menghadapinya bersama-sama."

Dengan hati yang berdebar-debar, mereka bertekad untuk mengungkap rahasia yang tersembunyi di dalam desa Puger.

Langit gelap malam itu menambah kesan misterius di sekitar mereka saat mereka menyusuri lorong-lorong sempit di rumah tua itu. Setiap langkah mereka diiringi oleh desiran angin yang dingin, menciptakan suasana yang semakin menegangkan di sekeliling mereka.

Tiba-tiba, mereka berhenti di depan sebuah pintu kayu tua yang terbuka setengah. Udara di sekitar mereka terasa semakin mencekam, seolah-olah pintu itu menunggu dengan sabar kedatangan mereka.

"Apa kita harus masuk?" tanya Ahmad dengan ragu.

Ustadz Ali mengangguk, "Kita tidak punya pilihan lain. Kita harus menemukan kebenaran di balik pintu ini."

Dengan hati-hati, mereka memasuki ruangan yang gelap itu. Di dalam, mereka disambut oleh suasana yang terasa semakin mencekam. Bau tanah yang lembab dan aroma yang busuk membuat mereka merasa tidak nyaman.

Sinar remang-remang dari senter Ustadz Ali mengungkapkan sesuatu di tengah ruangan. Mereka melihat sebuah altar tua yang terbuat dari batu hitam, di atasnya terdapat patung-patung aneh yang terlihat sangat menyeramkan.

"Ini... altar hitam," bisik Danang dengan nafas yang terengah-engah.

Andi menelan ludahnya, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Ki Sobri menatap altar itu dengan serius, "Kita harus menghancurkannya. Kita tidak boleh membiarkan kekuatan gelap ini terus merajalela di desa kita."

Dengan hati yang berdebar-debar, mereka bersiap untuk menghadapi kekuatan gelap yang mungkin melindungi altar itu, siap memperjuangkan keselamatan desa Puger dari ancaman yang semakin nyata.

Di dalam ruangan gelap, suasana semakin tegang ketika mereka mendekati altar hitam. Setiap langkah mereka diiringi oleh desiran angin yang dingin dan gemuruh yang menggema di udara, menciptakan atmosfer yang semakin menegangkan di sekeliling mereka.

Tiba-tiba, sesosok bayangan muncul di balik altar itu. Mata mereka saling bertemu dengan sosok yang muncul, memancarkan aura kegelapan yang menakutkan.

"Diam! Kalian tidak boleh masuk ke sini!" suara itu bergema di udara, menggema di seluruh ruangan.

Dengan hati yang berdebar, Danang menatap sosok itu dengan tekad yang bulat. "Kami tidak akan mundur. Kami datang untuk mengakhiri kekuatan gelap ini dan menyelamatkan desa kami."

Sosok itu tergelak dengan keras, mengguncang ruangan dengan kekuatan yang menakutkan. "Kalian tidak bisa menghentikanku! Aku memiliki kekuatan yang tidak bisa kalian bayangkan!"

Ustadz Ali menatapnya dengan tatapan yang tajam, "Kekuatan gelapmu tidak akan bisa bertahan melawan cahaya kebenaran. Kami datang membawa cahaya itu ke tempat ini."

Dengan serangan cepat, mereka bergerak maju, bersiap untuk menghadapi kekuatan gelap yang mengancam desa mereka. Setiap gerakan mereka diiringi oleh doa-doa yang tulus, memohon perlindungan dari Yang Maha Kuasa.

Saat mereka semakin mendekati altar hitam, kegelapan di sekitar mereka mulai meredup, digantikan oleh cahaya kebenaran yang memancar dari dalam hati mereka yang teguh. Mereka bersiap untuk mengakhiri kekuatan gelap ini, siap memperjuangkan keselamatan desa mereka sampai titik darah penghabisan.

Dengan langkah berani, mereka melangkah maju menuju altar hitam yang mengintimidasi itu. Cahaya remang-remang dari lilin-lilin di sekitar altar itu menciptakan bayangan-bayangan yang menyeramkan di dinding-dinding ruangan gelap itu.

Sosok yang berdiri di belakang altar itu semakin terlihat jelas seiring dengan mereka mendekat. Wajahnya dipenuhi dengan senyum mengejek, memancarkan kegelapan yang membuyarkan cahaya kebenaran yang mencoba menerobos ke dalam hati mereka.

"Kalian pikir kalian bisa mengalahkanku?" suara sosok itu bergema di dalam ruangan, mengguncang hati mereka dengan kekuatan yang tak terduga.

Danang menatapnya dengan tatapan penuh tekad. "Kami datang membawa cahaya kebenaran. Kekuatan gelapmu tidak akan bisa bertahan di hadapan cahaya itu."

Ustadz Ali mengangkat tangannya, memulai bacaan ayat suci dari Al-Qur'an yang menggema di dalam ruangan. Setiap ayat yang dibacakannya memancarkan kekuatan yang luar biasa, memperkuat hati mereka dalam menghadapi kegelapan yang mengancam.

Namun, kekuatan gelap itu tidak akan menyerah begitu saja. Dengan gerakan cepat, sosok itu melemparkan mantra-mantra gelap yang memenuhi ruangan dengan energi negatif yang mencekik.

Andi dan Ahmad berdiri tegak, siap mempertahankan diri dari serangan-serangan yang datang dari segala arah. Dengan tekad yang bulat, mereka bergabung dalam doa bersama, memohon perlindungan dari Yang Maha Kuasa di tengah serangan yang semakin mematikan.

Ketika pertarungan mencapai puncaknya, kegelapan dan cahaya bertabrakan di dalam ruangan itu, menciptakan lingkaran energi yang seram dan mencekam. Tapi di tengah kekacauan itu, keberanian dan keyakinan mereka tidak pernah goyah.

Sementara pertempuran berkecamuk di sekitar mereka, suasana semakin tegang di dalam ruangan itu. Setiap serangan yang dilemparkan oleh kekuatan gelap itu semakin mematikan, mengancam untuk menghancurkan segala sesuatu yang ada di depan mereka.

Dengan tekad yang bulat, Danang dan kawan-kawannya terus melawan, tidak pernah mundur sedikit pun. Mereka memancarkan cahaya kebenaran dari hati mereka, memperkuat daya tahan mereka dalam menghadapi kegelapan yang terus mencoba menyerang.

Namun, kekuatan gelap itu tidak berhenti menyerah begitu saja. Dengan gerakan yang cepat, sosok itu berubah menjadi bayangan yang melintas-lintas di sekeliling mereka, mencoba untuk mengelabui dan menyerang dari belakang.

Andi dan Ahmad dengan sigap membalas setiap serangan, menggunakan keahlian mereka untuk melindungi diri sendiri dan teman-teman mereka. Kedua belas mata mereka waspada, siap untuk menghadapi segala ancaman yang mungkin datang dari segala arah.

Sementara itu, Ustadz Ali terus memancarkan ayat-ayat suci dari Al-Qur'an, menciptakan benteng spiritual yang kuat di sekitar mereka. Setiap ayat yang dibacakannya memancarkan cahaya yang mempesona, memperkuat pertahanan mereka dari serangan-serangan kegelapan yang datang.

Ketika pertempuran mencapai puncaknya, energi positif dan negatif saling berbenturan, menciptakan lingkaran yang mempesona dan mencekam. Namun, di tengah kekacauan itu, keberanian dan keyakinan mereka tidak pernah goyah.

Dengan tekad yang bulat, mereka terus bertahan, tidak pernah menyerah pada kegelapan yang mengancam untuk merenggut segalanya.

1
ghina amd
ber 5? yg 1 nya siapa?.. maaf thor, bnyk kalimat yg ditulis ulang
Authorised: Terima kasih banyak ya Ka atas kritik dan sarannya, kedepannya kami perbaiki dan terus kami kembangkan 🙏🏻👍🏻
total 1 replies
ghina amd
Dito atau Danang? jgn bikin bingung thor
Authorised: Dito adalah seseorang yang pernah mengalami hal seperti yang di alami Danang pada masa lalu atau dahulu.
Authorised: Dito dan Danang itu berbeda ya Ka 🙏🏻
total 2 replies
ghina amd
siapa Dito??
xoxo_lloovvee
dito?
Authorised: Disimak dengan detail dan seksama ya Ka, siapakah Dito..
total 1 replies
hud-huda
kegelapan nya terlalu cepat di usir
oh ya jangan lupa mampir ya
Authorised: Assalamualaikum wr wb tentu ka, terima kasih, memang masih panjang ka, kegelapan tersebut tidak hanya 1 ka /Smile/
total 1 replies
Kustri
eh, Dito siapa yaa

itu th 1997 di desa sdh msk tlp yaa, kan g mgkin pkai hp
Authorised: Simak terus ya Ka ceritanya, kalau diceritakan sekarang, tamat dong ceritanya 😁🙏🏻
Authorised: Tentu sudah dong ka..
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!