Sinopsis: 1000 tahun yang lalu ada sebuah dunia yang disebut "Dunia Dewa Kultivasi" di mana dunia ini hanya di tempati oleh orang-orang yang sudah mencapai batasan kultivasi, namun... Ada seorang pemuda yang tidak mempunyai batasan kultivasi. Karena cemburu sang kakak bersama kekasihnya merencanakan untuk membunuhnya dengan salah satu senjata pusaka, sayang sekali rencana mereka berhasil, 1000 tahun kemudian pemuda itu kembali ber inkarnasi ke tubuh seorang tuan muda sampah yang bahkan tidak memiliki basic kultivasi. Bagaimana ini? Akankah sang Dewa kultivasi berhasil membalaskan dendamnya? Atau... Malah gagal karena tubuh yang ia tempati saat ini?
Kembalinya sang Dewa Kultivasi
By:SYF 🥀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SYF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 : kepulangan Bai Peiru#01
Kemudian salah satu pelayan Bai Rong yang mengikuti Bai Rong pergi ke klan utama mengatakan bahwa yang membuat Bai Rong menjadi seperti ini adalah Bai Changyi, sebelumnya tidak ada satu orangpun yang percaya akan hal ini dan malah menertawakan pelayan tersebut. Mereka semua menganggap bahwa saat ini pelayan Bai Rong sedang membual! Mana mungkin ada seorang sampah yang mengalahkan kultivator dengan ranah Jenderal dan berada di level 4? Itu sangat tidak mungkin kan?
Namun, berbeda dengan jalan pikir mereka semua. Kakak laki-laki dan ayah Bai Rong justru berpikir bahwa hal ini bisa saja terjadi mengingat bahwa dulunya Bai Changyi adalah seorang jenius yang sangat jarang ada. Mungkin kemampuan itu Bai Changyi dapatkan dari Gen sang Ayah, ya... Mengingat semua itu membuat ayah Bai Rong menjadi marah, sebenarnya posisi ketua klan harusnya menjadi milik ayah Bai Rong karena dia adalah anak pertama namun, karena talenta yang di miliki oleh Bai Heng kesempatan itu melayang begitu saja.
Bukan hanya itu! Kemarahan ayah Bai Rong semakin memuncak saat mengetahui sang pujaan hati yaitu Ahn Chyou menikah dengan Bai Heng bahkan sampai memiliki 3 orang anak. Dan hal ini benar-benar membuat dirinya marah besar, ia bahkan bersumpah jika dia memiliki keturunan maka tidak boleh ada satu pun dari keturunannya yang kalah dari keturunan Bai Heng baik dalam bela diri maupun jodoh.
"Nak, bagaimana menurutmu?" tanya sang ayah dengan raut wajah serius, ya kali ini ia ingin meminta pendapat dari anaknya itu. Ia sangat penasaran dengan pendapat anaknya itu, apakah anaknya satu pemikiran dengan dirinya? Atau malah sebaliknya? Dan dia benar-benar penasaran akan hal ini.
"Hm... Menurutku itu mungkin saja apalagi dulunya Bai Changyi kan adalah Jenius yang sangat jarang di temui ayah. Jadi, aku yakin bahwa pelakunya memanglah Bai Changyi." balas sang anak dengan wajah serius, ia tak pernah menyangka bahwa ternyata orang yang tega membunuh adiknya adalah Bai Changyi. Ia benar-benar terpukul karena bisa-bisanya orng yang membunuh adiknya ternyata satu klan dengannya? Rasanya ia ingin mencabik-cabik tubuh Bai Changyi pada saat itu juga!
"Ayah, bagaimana ini? Tidak mungkin kita membiarkan Bai Changyi hidup dengan bahagia kan? Apalagi setelah dirinya membuat Rong'er menjadi seperti sekarang ini. Aku tidak mungkin bisa membiarkan dia hidup bahagia di atas kematian adikku ayah" ujar kakak Bai Rong sembari menatap sendu ke sebelah ayahnya, biasanya jika ada apa-apa Bai Rong selalu berdiri di samping sang ayah. Ia sama sekali tidak mau jauh-jauh dari sang ayah, mungkin karena dulunya sang ayah lebih peduli dan memanjakan Bai Rong ketimbang sang ibu yang ikut tewas bersama.
"Nak, ayah tahu bahwa saat ini kau pasti ingin membalas dendam atas perbuatan Bai Changyi. Namun, saat ini kita tidak bisa melakukan apapun! Kita tidak memiliki kekuatan yang kuat" balas sang ayah dengan raut wajah sedih, ya dia sangat sedih begitu mengingat bahwa dirinya tidak mempunyai bakingan sekuat dan sebanyak Bai Heng. Dan lagi-lagi dirinya menjadi kesal dan marah begitu mengingat hal ini, rasanya ia ingin langsung mencabik-cabik Bai Heng.
"Ayah, bagaimana kalau....." ujar sang anak mulai menjelaskan rencananya, entah rencana apa yang mereka rencanakan tapi yang pasti rencana tersebut akan membawa dampak yang buruk bagi klan Bai, baik klan cabang maupun klan utama.
...*******...
Tak terasa hari di mana Bai Peiru kembali ke kediaman pun tiba. Semua orang menyambut kedatangannya dengan sangat semangat, mengingat salah satu dari 10 jenius di Akademi Xiang datang kembali ke rumahnya setelah 10 tahun lamanya. Ya, Bai Peiru langsung di ambil oleh Akademi Xiang untuk di jadikan murid pada saat ia berumur 8 tahun.
"IBU, AYAH, KAKAK, ADIK" Teriak Bai Peiru dari depan pintu gerbang dan langsung berlari guna memeluk keluarganya itu. Mereka pun berpelukan hangat bahkan sampai meneteskan air mata bahagia karena akhirnya bisa bertemu kembali setelah sekian lama. Sebelumnya Bai Changyi (Ming Hao) merasa bingung karena tiba-tiba saja dirinya menangis dan pada saat itu juga ia menyadari bahwa ini adalah perasaan dari Bai Changyi itu sendiri.
"Hiks! Aku benar-benar merindukan kalian berempat" ujar Bai Peiru terisak tangis, ia benar-benar sangat merindukan keluarganya itu. Sudah 10 tahun lamanya dirinya meninggalkan keluarganya, ia bahkan sudah melewatkan banyak momentum penting dan salah satunya adalah momentum saat Bai Changyi menghapus status sampah dari dirinya dan kini telah menjadi seorang kultivator.
"Apakah kau pikir hanya dirimu saja? Kami di sini juga sangat merindukan dirimu Pei'er" balas sang ibu sambil memeluk erat putrinya itu. Tak berselang lama perhatian Bai Peiru tertuju pada adiknya yaitu Bai Changyi, ia sangat terkejut melihat perubahan sang adik. Ya, walaupun jauh akan tetapi semua perkembangan Bai Changyi selalu di lihat oleh Bai Peiru melalui kristal Qi. Di kristal tersebut dirinya dapat melihat perkembangan atau pertumbuhan Bai Changyi.
"Ya ampun! Changyi, setelah melihat dari dekat dan langsung seperti ini aku benar-benar terkejut melihatnya. Padahal dulu tubuhmu kurus namun sekarang? Tubuhmu sudah menjadi kekar dan kuat ya?" ujar Bai Peiru sambil menyentuh lengan Bai Changyi yang berotot, ya dulu tubuh Bai Changyi bisa di bilang kurus dengan tinggi di atas rata-rata yaitu 174 cm. Namun sekarang tubuhnya sudah berubah menjadi kekar dan tingginya yang kini bertambah sebanyak 5 cm menjadi 181 cm, hanya beda 4 cm saja dengan Bai Shilin.
Jika ada yang bertanya kenapa pertumbuhan Bai Changyi dulu lamban itu semua karena meridiannya yang terhalang oleh racun. Hal ini menyebabkan pertumbuhan Bai Changyi yang menjadi melamban, bahkan jika nantinya meridian Bai Changyi hancur maka ia akan mudah jatuh sakit dan pertumbuhannya akan menurun drastis! Dan tak jarang akibat dari hancurnya meridian mungkin akan berakhir pada kematian.
"Haha! Iya kak, dulu pertumbuhanku sempat terganggu namun sekarang kan sudah tidak." ujar Bai Changyi tersenyum sembari menatap sang kakak, Bai Peiru terdiam sejenak. Ia baru sadar bahwa Bai Changyi juga bertambah tampan.
"Cih! Wajah tampan sialan" gumam Bai Peiru mengumpat, entah kenapa dirinya tak kuasa melihat wajah sang adik.
"Hah? Kau bilang apa Pei'er?" tanya Bai Shilin penasaran. Ya, gumam-an Bai Peiru terdengar dengan sangat jelas oleh Bai Shilin. Ia sangat penasaran dengan maksud dari perkataan Bai Peiru, namun Bai Peiru tidak mengubrisnya dan mengabaikan pertanyaan Bai Shilin dan malah sibuk berbincang dengan sang ayah.
"Sialan! Aku di abaikan" ujar Bai Shilin kesal.