Mr Grey My Husband

Alex bersama Grey juga Nisa,Alex di bagian kemudi sementara Grey juga Nisa ada di jok belakang.

Sepanjang perjalanan mereka diam tanpa kata , Grey fokus dengan tab nya dan Nisa asyik mengarahkan pandangannya ke luar kaca

" Boss.. kita langsung ke apartemen atau kemana nih? ucap Alex memecahkan keheningan dalam mobil itu.

" Tuan Alex bisa anter saya ke kontrakan Jane, saya tinggal disana " ucap Nisa

Mendengar penuturan Nisa Grey memandang wajah Nisa.

"Nis.. bukan lebih baik...

" Untuk seminggu ini Nisa mohon ijinin Nisa tinggal di tempat Jannah boleh? potong Nisa dengan senyum kikuk

" Baiklah kalau itu keputusan kamu, saya ikut saja.. "jawab Grey dengan sedikit merasa kecewa dengan kata-kata Nisa

" Ada apa sama gw, kok gw ngrasa kesel Nisa nggak mau tinggal sama gw ,astaga.. Leek bukan hal gampang Nisa terima lo.. " batin Grey melirik kearah Nisa yang fokus menatap luar kaca.

Dan dengan waktu tiga jam setengah Mereka sampai di kontrakan Jannah.

Grey melihat Nisa tertidur bersandar di kaca dengan lelap.

" Nis... Nisa.. bangun, udah sampai.. " ucap Grey membangunkan Nisa

" Eeemmmhh... oh, udah sampai yaa.. maaf Nisa ketiduran, Nisa masuk dulu.. abang hati-hati ,tuan Alex hati-hati bawa mobilnya.. " ucap Nisa dan mengulurkan tangan ke hadapan Grey

Grey menyodorkan tangannya dan disambut Nisa dengan senyum manisnya dan mencium punggung tangan suaminya dan saat itu jiga Grey merasa hatinya menghangat ada perasaan aneh menyelimuti hatinya..

" Nisa.. bisa kan jangan panggil saya tuan,serasa terhormat banget.. padahal sa yg a cuma sahabat suami kamu" ucap Alex membuat Nisa kaget

" Kak Alex... udah tau..?? "

" Iyaa.. dia sudah tau, abang yang bilang.." ucap Grey

"Ohhh.. ya udah Nisa masuk dulu.. Assalamualaikum " ucap Nisa dan langsung keluar dari dalam mobil langsung masuk ke dalam rumah.

" Wa'alaikumsalam " jawab Grey juga Alex.

Setelah melihat Nisa masuk ke dalam rumah Alex melajukan mobilnya meninggalkan perumahan yang sederhana itu.

" Bro..lo nggak ngajak Nisa tinggal bareng sama lo gitu? tanya Alex kepo

" Nanti gw diskusikan sama Nisa Lex" jawab Grey dengan pandangan ke arah luar kaca mobil

" Bagaimana pun juga dia istri lo, nggak baik tinggal kepisah... apalagi lo sama Nisa juga perlu saling mengenal kan? kata Alex mengingatkan Grey

" Heemmmm... " jawab singkat Grey

Grey memejamkan matanya untuk beberapa saat banyak yang harus dia pertimbangkan soal keluarga, perusahaan dan sekarang tambah sang istri.

Satu jam mereka sampai di mansion keluarga Hermawan.

" Boss.. sudah sampai " ucap Alex membangunkan Grey yang sedang mengistirahatkan tubuhnya.

" Hemmmm... lo bisa langsung pulang, istirahat.. sampe besok di kantor" ucap Grey lantas keluar dari mobil dan melangkah menuju pintu utama.

Ceklek...

" Malam Tuan Muda... " sambut kepala pelayan pak Mun

" Malam pak Mun" jawab Grey menyerahkan jas nya pada pak Mun

.

.

" Aleek... kamu baru pulang nak? " tanya sang bunda saat berpapasan di bawah tangga.

" Iya bun... bunda belum tidur? udah malem lho? ucap Grey melangkah ke dapur

" Kamu gimana kabarnya, katanya kamu kejebak longsor di daerah tempat peninjauan Project.. apa benar? tanya bunda penasaran

" Iya bun.. alhamdulillah aku sama Nisa selamat" jawab Grey

" Nisa,siapa Nisa?? tanya bunda menelisik

" Emmm... dia sekretaris baruku bun, asistennya Tasya sebentar lagi kak Tasya cuti melahirkan makanya aku cari cadangannya " jelas Grey..

" Cantik nggak? tanya bunda lagi

" Cantik relatif bun, sudah.. kapan-kapan aku kenalin sama Nisa ,aku keatas yaa... bunda istirahat ini sudah malem" ucap Grey berlalu dari hadapan sang Bunda

"Hemmm.. aneh, saat ngomongin Nisa kayak ada sesuatu yang dia sembunyikan.. apa Aleek tertarik sama Nisa.. jadi penasaran " gumam Bunda Catrine

.

.

" Hufttt... untung bisa ngeles.. " gumam Grey saat masuk dalam kamarnya.

Grey langsung masuk ke dalam kamar mandi membersihkan dirinya.

Sementara di kontrakan Jannah dan juga Nisa

Nisa duduk termenung,pikiran melayang entah kemana.

"Woiii Cha... !!! teriak Jane mengagetkan Nisa dan menyadarkan dari lamunannya.

" Hehhhhh... siaull.!! ngapain sih, ngagetin mulu?? pekik Nisa

" Tuh.. dari tadi HP kamu bunyi mulu, aku panggil-panggil nggak nyaut-nyaut" ucap Jane

Nisa dengan cepat mengambil ponselnya yang di letakkan di atas nakas

📞 Mr Grey Calling...

" Assalamualaikum.. ya?.

" Udah tidur?

" Bisa nggak sih, kalau orang ngucap salam mbok ya di jawab "

" Wa'alaikumsalam.. sorry lupa.. udah tidur kamu?

" Belum, kenapa?

" Nggak papa, cuma mau kasih tau aku udah sampe rumah"

" Ohhh.. alhamdulillah,kalau sudah sampe rumah.. "

"Nis,besok aku jemput kamu yaa?

" Ehhh... nggak usah, biar Nisa berangkat sendiri.. kan Nisa biasa naik Busway. "

" Busway..?

" Iya.. busway, kenapa? boss pikir Nisa punya mobil kaya boss, lagipun.. Nisa nggak bisa drive juga.. "

" Ya udah.. ati-ati ,sekarang kamu istirahat.. besok ada yang mau aku bicarakan sama kamu.. tapi, setelah jam kantor saja.. "

" Oke... boss juga istirahat,dari kemaren nggak bisa tidur nyenyak kan?

" Hemmmm.. Assalamualaikum "

" Wa'alaikumsalam"

" Cieeee... yang telponan sama big boss??!!! ledek Jane

" Apaan sih kamu, cuma ngasih tau kalau dia udah sampe rumah.. " ceplos Nisa

" Wooowww...sampe ngasih kabar sudah sampe rumah, gile.. boss apa suami?? goda Jane lagi

" Eehhh... emm.. yah, kan kemaren kita kejebak longsor bareng dia juga khawatir lah sama karyawan nya ini, karena selama disana nggak bisa tidur nyenyak. " kilah Nisa

" Yahh.. percaya... sudah sana bobo, aku juga mau tidur besok ada pemotretan pagi" ujar Jane dan berlalu dari kamar Nisa.

Serelah rasa kantuk yang tak tertahan Nisa dengan cepat tetidur masuk dalam mimpi indahnya.

Pagi menjelang.. Nisa dan Jane berangkat bersama, Jane kebetulan searah dengan Nisa bekerja jadi Nisa diantar oleh Jane.

Sampai lobby kantor bebarenagan dengan Grey dan Alex juga baru sampai .

" Jane Thank's yaa.. " ucap Nisa saat keluar mobil Jane.

" Yupp... bye !! seru Jane dan langsung menacapkan gas meluncur meninggalkan Angkasa Corp

" Pagi Mr. Grey, Tuan Simon, Tuan Alex " sapa Nisa sopan

" Pagi.. " jawab mereka bertiga kompak

" Wahhh.. kemajuan dari Mr Grey kita,tumben banget ada karyawan yang nyapa di jawab sama doi.. atau jangan-jangan ....?? ucap Simon sengaja di gantung karena melihat reaksi Grey

" Siall kenapa gw kepancing Nisa sih.. "batin Grey merintuki kebodohan dirinya

" Sudah lah.. hal sepele juga,bikin ribut " ucap Alex dan menggiring Grey masuk ke dalam lift.

Sementara Nisa naik di lift karyawan, karena memang di larang keras untuk naik lift para petinggi

Setelah sampe di ruangannya Nisa dengan cepat menuju pantry membuat Kopi untuk Grey.

" Wahhh.. staf baru sudah berani beraninya deketin boss nya.. wahh, mau naik level dengan cepat yaa.. " sindir Jihan saat Nisa masuk ke pantry .

Nisa dengan senyum kikuk mendengar penuturan Jihan mencoba biasa saja, dan dengab cepat membuat kopi untuk Grey.

Jihan geram dengan Nisa yang tak terpengaruh dengan sindirannya.

Bersambung