NovelToon NovelToon
GALAK DI LUAR, LIAR DI DALAM

GALAK DI LUAR, LIAR DI DALAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: mamana

"sudahlah mas, jangan marah terus"
bujuk Selina pada suaminya Dante yang selalu mempermasalahkan hal-hal kecil dan sangat possesif..
"kau tau kan apa yang harus kau perbuat agar amarahku surut"
ucap Dante sambil membelakangi tubuh Selina..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

makan malam roman cis...

Selina dan Dante bangkit dari tempat duduk nya, melangkahkan kakinya keluar dari resto itu, setelah makan siang usai.

mereka akan melanjutkan perjalananya menuju rumah di siang yang terik itu...

Setelah masuk dan mengencangkan sabuk pengamannya Selina menceletuk singkat

"panas banget udara siang ini ya mas.."

"iya Sel..aku akan segera mengantarkanmu pulang, kau bisa langsung istirahat setelah ini.."

Selina mengangguk perlahan mendengar ucapan Dante..

tidak sampai 20 menit mobil fortuner hitam mengkilap itu telah sampai didepan rumah bergaya minimalis elegan itu.

Selina membuka pintu mobil dan melangkahkan kakinya membuka pintu utama..diikuti langkah pelan Dante di belakangnya..

"kamu gak langsung ke kantor lagi mas.."

tanya Selina sambil memutar kunci pintu dan perlahan masuk saat pintu mulai terbuka...

Dante menggaruk Pelan kepalanya namun tetap mengikuti langkah Selina.

"emmm.. kayaknya aku butuh istirahat sebentar sel..kau membuatku lumayan lelah hari ini.."

Selina terhenti dari langkahnya menoleh lalu membulatkan matanya

" kau sendiri yang membuat tubuhmu kelelahan mas, kenapa malah menyalahkanku "

Dante pun memutar kornea matanya ke atas seolah memikirkan Sesuatu lalu memiringkan senyumnya seperti biasanya.

"ya kalau kamu gak ada, aku gak akan selelah ini Sel"

"oh jadi maksud mas aku gak harus ada di kehidupan mas...?" nadanya mulai naik satu level.

"iya.."jawabnya Datar lalu berjalan mendahului Selina masuk kamar dan menekan remote ac di suhu 19 derajat Celsius..

"kalau aku gak harus ada di kehidupan mas kenapa mas nikahi aku.." tuntutan Selina pada perkataan suaminya itu lalu megikutinya masuk kamar..

"mas jawab aku"

Melihat tingkah istrinya yang begitu polos..membuat Dante hanya tersenyum tipis lalu merebahkan tubuhnya di ranjang tanpa menjawab pertanyaan Selina..

Dante memang Selalu suka melihat ekpresi kebingungan dari istrinya..baginya keheningan dan kesunyian rumah mereka itu, tidak hanya bisa di hangatkan dengan kehadiran bayi..

melainkan dari keributan yang selalu mereka ciptakan seringkali membuat suasana yang dingin dan sunyi menjadi lebih hangat bahkan semakin terbakar..

Dan akhrinya yang Selalu Dante tambahkan Setelah keributan itu adalah panasnya Api cintanya.

"mas Dante ini jawab dong " lalu beranjak menjauh dari posisi Dante saat ini dan mengganti bajunya dengan baju rumah..

tingkah Selina selalu membuat Dante gemas dan semakin ingin memberinya pelajaran.

"Sel ..sel..sudah lah istirahatlah kau bilang hari ini panas banget kan?

dengan pakaian Santai yang kini telah membalut tubuhnya..Selina turut merebahkan tubuhnya diranjang, di samping tubuh Dante..

"terselah mas lah mau jawab atau gak...aku ngantuk" lalu terlelap sebelum Dante mencoba memejamkan matanya..

memperhatikan mata istrinya yang telah tertutup sempurnya dan bunyi nafas yang teratur.

Dante bergumam lirih nyaris tak terdengar..

"Sel...apapun yang terjadi ..jangan pernah membenciku sekalipun seorang bayi yang kau harapkan entah kapan bisa kupenuhi..

hingga perlahan mereka menutup matanya dengan suasana dingin akibat suhu ac yang di atur 19 derajat oleh Dante sendiri..

tidak sampai dua jam..

Dante terbangun melihat arah lonceng elegan yang dipasang di tangan kirinya.

lalu membangunkan Istrinya.

"Sel..."

Selina perlahan membuka matanya

"ya mas.."

"Buat masakan yang lezat untuk makan malam kita hari ini Sel..aku akan pergi setelah merapikan baju dan wajahku.

Selina hanya mengangguk pelan..namun ada rasa bingung dalam hatinya..

"masak apa ya..untuk nanti malam...?"

gumam Selina sambil mengantarkan Dante ke depan pintu gerbang sampai mobilnya melaju semakin jauh dan hilang di tikungan.

"Sel.." suara itu muncul dari belakang nya saat Selina mulai melangkah kan kakinya untuk memasuki rumahnya kembali..lalu ia menoleh perlahan mencari tahu siapa yang memanggilnya barusan.

perempuan sebaya Selina namun tampak lebih sexy dalam balutan gaun merah ketat yang memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya dengan sempurna..

"oh Melda ...iya silakan masuk Mel.."

Selina mempersilahkan perempuan itu masuk membukakan sedikit pintu gerbangnya dan menutupnya kembali saat melda mulai melangkah

memasuki rumah.

"terasa tenang ya rumah ini Sel..".jawa melda dengan senyum merekah antusias..namun tetap menjaga nada bicaranya yang lembut.

Selina mengangguk perlahan ..sambil mempersilakan Melda duduk di sofa ruang tamunya..

"Silakan duduk Mel..mau minum apa..?"

"Oh jangan repot Sel, aku hanya ingin mampir sebentar melihat keadaanmu dan Dante.."

Selina mengembangkan senyumnya .menjawab dengan ramah perkataan Melda..

yang sebenarnya ada rasa terusik dalam hatinya mengingat Melda adalah mantan kekasih Dante yang dulunya sangat dicintai mati-matian oleh Dante, namun hubungan mereka kandas saat Melda memilih untuk pergi ke Kanada mengejar pendidikanya di bidang Bussines dan Management disana.

dan beberapa waktu kemudian rupanya Melda menjalin hubungan dengan pria lain yang diam-diam diketahui oleh Dante, hal itu membuat Dante muak dan hilang rasa pada Melda, hingga enggan menjalin hubungan lagi dengan Melda meski Melda sempat memohon-mohon padanya sewaktu Melda telah kembali ke tanah air beberapa tahun lalu yang bersamaan dengan awal kedekatannya dengan Selina, Dante yang awalnya enggan membuka hati untuk seorang wanita.. terpaksa mendobrak pintu hatinya yang telah tergembok dan kehilangan kuncinya itu..

perasaan yang terus disangkal pada Selina semakin hari semakin mengusik, hingga suatu saat Dante sampai di titik perjumpaannya tanpa sengaja dengan Selina yang sedang di gandeng dan berjalan beriringan Dengan laki-laki tampan yang tak lain adalah sahabatnya, Bryan..

rasa cemburu terus membakar hati Dante meski saat itu ia tahu ia tidak berhak atas rasa cemburu itu.

hingga suatu saat beberapa hal membuat ia mengetahui bahwa Bryan adalah kakak kandung Selina, hal itu membuat Dante semakin memantapkan langkahnya untuk mendekati Selina dan menutup rapat pintu hatinya untuk Melda..

meski berkali-kali melda memintanya untuk membukanya kembali.

sampai di titik momen pernikahannya dengan Selina, Melda sempat pergi ke luar pulau mungkin untuk menenangkan diri dan melupakan Dante dan kini Melda kembali, entah masih dalam rasa yang sama untuk Dante atau telah melepas perasaannya dan memilih menjadi teman biasa untuk sepasang suami istri yang tidak romantis namun saling mencintai ini.

"tinggal dimana sekarang Mel? Tanya Selina saat Melda menatap foto pernikahannya .

Melda menoleh dengan senyum manis.

" oh kebetulan sebentar lagi aku akan menjadi tetangga kalian.. rumah di depan sana telah dijual oleh pemiliknya..dan kebetulan aku membutuhkan tempat tinggal di dekat sini karena kantorku tidak jauh dari sini Sel.."

mata Selina membelalak mendengar itu, ia takut, kehadiran Melda justru mengacaukan rumah tangganya nanti..

"oh gitu ya.."

"iya Sel ..kamu tenang saja aku tak akan ganggu Dante lagi..akupun tidak tahu kalian tinggal di sini..aku datang karna tadi tidak sengaja melihat kalian berdua, dan akun kesini hanya untuk memastikan bahwa ini benar-benar Selina.."

sambil meraih dan menggenggam tangan Selina,

membuat Selina mengangguk pelan..

"oh iya Sel..."sambil melepaskan genggamannya dan bangkit dari tempat duduknya.." aku gak bisa lama-lama nih..kapan-kapan kita ngobrol lagi ya"

Lalu berpamitan dan pergi meninggalkan rumah Itu.

Selina memperhatikan langkah kakinya keluar dari rumahnya sampai Melda, memasuki sebuah mobil berwarna merah mengkilap yang terpakir di rumah mega depan kediaman Selina.

setelah kedatangan Melda hatinya jadi kacau seluruh tubuhnya terasa lemas enggan melakukan apapun.

sempat ia membuka pintu kulkas nya dan memperhatikan beberapa bahan yang akan ia olah sore ini untuk makan malam..namun tangannya menutupnya kembali dengan cukup keras..

Ia membuka layar ponselnya dan mengetik pesan singkat pada suaminya.

"mas kau makanlah di luar..tiba-tiba aku tidak enak badan, aku mau istirahat dulu.."

Beberapa detik kemudian notifikasi balasan pesan muncul dilayar ponselnya..

"ya Sel.."

lalu Selina beranjak merapikan dan membersihkan rumahnya seperti biasa dan bergegas mandi..

namun tidak seperti biasanya Dante tiba-tiba datang saat waktu menujukkan pukul 16.48...dan masuk rumah saat Selina baru saja keluar dari kamar mandi..

"kau tidak apa-apa Sel" sambil meletakkan punggung tanganya di kening istrinya.

Selina menggeleng.."tidak mas, aku merasa cuma perlu istirahat.."

Dante menggenggam lembut tangan istrinya lalu mengecup lembut keningnya..

"Sel..maafkan aku jika aku membuatmu tidak nyaman di kantor tadi, kita makan di luar ya..berdandan lah yang cantik ..kita akan makan malam romantis malam ini"

Selina hanya mengangguk menuruti permintaan suaminya..

Dante keluar dari kamar dengan setelan jas rapi, rambutnya masih lembap setelah mandi. Selina pun telah siap dengan gaun elegan berwarna gelap yang menonjolkan aura anggun sekaligus berwibawa. Dari luar, mereka tampak seperti pasangan sempurna yang siap menghabiskan malam romantis bersama.

Mobil melaju pelan menuju sebuah restoran yang terkenal dengan suasana hangat dan romantis. Lampu-lampu temaram, alunan musik lembut, dan aroma wangi bunga mawar menyambut keduanya. Pelayan menuntun mereka ke meja khusus yang terletak di sudut ruangan, ditemani lilin kecil yang berkelip lembut.

Piring demi piring hidangan mewah tersaji. Steak dengan saus merah menggoda, pasta dengan taburan keju yang harum, dan segelas wine merah yang berkilau dalam cahaya lilin. Namun suasana yang seharusnya hangat itu terasa hambar bagi Selina.

Bagaimana tidak? Dante tetap saja dengan wajah dinginnya, menatap makanan tanpa banyak bicara. Selina berusaha membuka percakapan, ingin menceritakan pertemuannya dengan Melda sore tadi yang begitu mengejutkan. Tapi belum sempat bibirnya mengucap cerita, ponsel Dante berdering lagi.

Suara getaran itu seolah menjadi palu yang memecah sisa-sisa keintiman. Dante meraih ponselnya tanpa ragu, menunduk, dan mulai sibuk dengan layar yang menyala.

Selina menatapnya, matanya melebar menahan kecewa. Jemarinya mengetuk pelan sisi gelas wine, berusaha mengalihkan rasa sakit di dadanya. Di hadapannya terhidang makanan lezat, tapi tak ada nikmatnya bila hati terasa kosong.

Ia tersenyum tipis, namun senyum itu hambar, seperti topeng yang dikenakan agar tak terlihat rapuh. Dalam hati ia bertanya, apakah semua keindahan malam ini hanya untuk pamer, bukan untuk dirasakan bersama?

1
Winda Marshella
ceritanya bagus, semangat thor
MamaNa: terimakasih kaka..pasti selalu semangat kaka ditunggu, updatenya ya Kaka 🙏
total 1 replies
AstutieEcc
bagus ceritanya 😍
MamaNa: terimakasih kak🙏
total 1 replies
MamaNa
siap.. pasti segera di update kakak /Pray//Pray/
0-Lui-0
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
Enoch
Wow, bikin terhanyut.
MamaNa: makasih kakak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!