ZENA ANANTA PUTRI seorang gadis yang dikenal bar-bar dan suka membaca novel. Tiba-tiba bertransmigrasi ke novel yang ia baca dan parahnya lagi tak hanya Zena yang bertransmigrasi melainkan keluarganya juga?.
Bagaimana kehidupan mereka setelah tahu mereka bertransmigrari?.
Yu mampir yuu
Jangan lupa tinggalin jejaknya yaaaa
😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lsn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
SELAMAT MEMBACA
"Tidak sopan sekali anak kecil itu." gumam Rakael yang masih terdengar oleh Zeana.
"Saya bukan anak kecil pakkk!!." teriak Zeana dari luar membuat Rakael terkejut dan hampir terjatuh dari kursinya.
********
" Zeana pulanggg!!." teriak Zeana sembari membuka pintu.
"Berisik dek." ringis Renal sembari menutup telinga nya.
Tanpa mendengar omongan abang nya Zeana segera pergi ke dapur dan mengambil makanan karena dia sudah lapar sedari tadi.
"Kaya orang yang gak makan setahun lo." ucap sang bunda yang juga menuju ke meja makan.
"Kenapa baru pulang lo?." tanya sang bunda.
"Biasa nge jablay dulu bun." balas Zeana santai sembari menyantap makanan nya.
"Dih kaya laku aja lo." balas sang bunda pedas membuat semua orang yang ada di sana tertawa terkecuali Zeana yang cemberut.
"Ck, udah-udah ayo makan." ucap sang ayah yang menyudahi drama keluarga mereka.
Setelah selesai makan malam Zeana segera pergi ke kamar untuk membersihkan diri nya. Sekarang di ruang keluarga mereka sedang berkumpul, terkecuali Zeana karena masih di dalam kamar.
"Oh ya sayang gimana di sekolahnya?." tanya sang bunda sembari mengelus rambut Melinda yang berada dipangkuan nya.
"Seneng banget bun, tadi juga ada murid baru loh." balas Melinda antusias dan mendudukkan diri nya di samping sang bunda.
"Oh ya, laki-laki atau perempuan?." tanya sang bunda yang juga ikut antusias.
"Laki-laki bun, bunda tau gak dia juga ganteng banget lo." ucap Melinda sembari senyum-senyum tak jelas.
"Oh ya, bisa kali jadi berondong bunda." balas bunda dengan tersenyum nakal.
"Dih, inget udah tua Bun." bukan-bukan Melinda yang membalas ucapan sang bunda melainkan suami nya sendiri.
"Ah gak asik ayah kalian ini." ucap sang bunda cemberut.
"Gak cocok bun ah, kaya bebek." ucap Zeana yang tiba-tiba sudah duduk diantara ayah dan abang nya.
"Dih siapa lo? Tiba-tiba nongol." sewot sang bunda.
"Udah jangan berteman mending berantem aja." ucap Renal yang sedari tadi diam.
"Dih sesat nih orang." ucap Zeana ketus.
"Ternyata emang pada gila ya keluarga ini." gumam Melinda yang ternyata masih bisa didengar oleh mereka.
"Apa kamu bilangg?!!." ucap mereka serentak.
"Eh hehehe, gak kok enggak." ucap Melinda gugup. Ia pun terkejut karena teriakan keluarga nya itu.
"Terima kasih Tuhan sudah memberikan kebahagiaan yang sangat berlipat untuk ku." batin Melinda tersenyum haru.
"Kenapa kamu senyum-senyum gitu?." tanya Renal.
"Gak kok, aku gak papa." balas nya.
"Udah-udah, sekarang gimana kalau kita rencanain liburan. Soalnya kan kemarin gak jadi." usul sang bunda.
"Boleh tuh bun." ucap Renal setuju.
"Tapi kemana ya?." tanya Melinda sembari memegang dagu nya.
"Ayah udah siapin tempatnya." ucap sang Ayah.
"Dimana Yah?." tanya Zeana antusias.
"Ada deh nanti juga kalian tau, ya kan bun." ucap sang ayah membut ketiga anak nya menatap curiga.
"Kenapa kalian natap kita kaya gitu?." tanya sang bunda dengan nada sewot.
"Biasa aja kali bun." cibir Renal.
"Kalian gak ngerencanain yang aneh-aneh kan?." tuding Zeana.
"Dih sotoy lo." balas sang bunda sembari menoyor kepala Zeana.
"Ih santai dong." sewot Zeana sembari mengusap kepala nya.
"Udah-udah sana ke kamar terus tidur." ucap sang ayah melerai.
"Kok tumben." ucap ketiga anak itu bingung. Karena sangat aneh sekali ayah nya ini tiba-tiba menyuruh mereka tidur.
"Ayah kan mau pacaran sama bunda kalian." ucap sang ayah sembari merangkul istri nya ini.
"Dih udah tua juga." balas Melinda sembari berlari terbirit-birit dan diikuti oleh kakak-kakak nya.
"Punya anak tiga kagak ada yang waras." gumam sang bunda.
"Loh bukannya Bunda juga gak waras ya?." ucap sang ayah membalas gumaman istri nya.
"Apa kamu bilang?!." ucap sang bunda sembari berkacak pinggang dengan mata yang melotot.
"Ehh, gak kok bun hehehe." balas sang ayah dengan wajah yang khawatir takut diri nya tidur di luar.
"Malem ini tidur di luar!." ucap sang bunda sembari meninggalkan suami nya dan menuju kamar. Benar saja ketakutan ayah menjadi kenyataan.
"Ehh, kok tidur di luar sih bun?." ucap sang ayah yang tak terima tidur di luar.
"HAHAHAHAHA." tawa Zeana, Renal dan Melinda menggelegar.
"Kalian!!!." geram sang ayah.
"Kabur woy kabur!." ucap Renal yang berlari sembari terus tertawa.
...♡♡♥︎♡♡...
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA😚
INGAT TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!.
MOHON MAAF BILA BANYAK KESALAHAN DAN MOHON MAAF JIKA CERITANYA TIDAK SERU ATAU TIDAK NYAMBUNG.
DAN YANG PALING PENTING JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA SAY 😁.
LUV LUV SEHAT-SEHAT KALIAN BYEE.
❤️🔥😘😚
semangat nulisnya😍😍😍😍
aku lanjut baca ya...
" Ya udah kalau udah puas ayo pulang ".
Yang benar :
"Yaudah, kalau udah puas ayo pulang."
tanda titik harusnya masih ada dalam tanda kutip yah Kak, terus kata "Yaudah" itu masih satu kata, kalau ditulis "Ya udah" kesan dan dibacanya jadi kayak "Iya" dan "udah" beda kak. Kalau bisa pakai pengggunaan tanda baca ( , ) (.) dan (!) dengan benar untuk memperjelas intonasi nada dan bikin pembaca gak pusing bacanya 😄
Mungkin bisa lebih baik kalau :
Setelah sampai di ruang tamu, Zena langsung terkejut karena....
"Abang!!!!"