NovelToon NovelToon
AKU KHIANATI KARENA SALAHMU SENDIRI

AKU KHIANATI KARENA SALAHMU SENDIRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Penyesalan Suami / Pihak Ketiga
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Suamiku, dia tidak selingkuh tapi membuat aku kesepian. Dia tidak jahat tapi dia membuat aku terluka akan sikap acuhnya. Dia tidak kasar tapi dia selalu menyepelekan segala hal tentang perasaanku dan lebih sibuk dengan ponselnya daripada bersenda gurau denganku. Aku kesepian, namun aku selalu menyemangati diriku sendiri hingga aku bertemu dengan Zavran, teman sekolahku dulu yang pernah menyatakan cinta padaku namun aku tolak karena aku pikir suamiku lah pria terbaik untukku.
Setelah pertemuan tak sengaja, kami mulai berhubungan. Kami saling suport hingga membuat aku tidak menyadari akan perasaan ini. Aku nyaman bersamanya, aku merasa di perhatikan olehnya, aku merasa di hargai dan di sayangi. Rasa yang tidak pernah aku dapatkan dari suamiku sendiri.
Lalu bagaimana aku memendam perasaan ini? Apakah aku akan menyerah pada perasaan ini? Ikuti kisahku hanya di sini.
Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENYELESAIKAN MASALAH

Di dalam rumah Zavran, ia duduk di sofa ruang tamu menunggu Yulia pulang. Pasalnya sudah jam sebelas malam namun Yulia belum pulang juga. Mau bertanya kepada sang mertua, Zavran terlalu enggan karena hubungannya dengan kedua orang tua Yulia tidak baik. Entah keluarga seperti apa yang kini menjadi keluarga Zavran, ia sendiri tidak tahu. Selain Yulia yang sering merendahkan Zavran, kedua orang tua bahkan kakak Yulia pun memperlakukan Zavran dengan buruk. Mereka sering menghina Zavran ketika Zavran berkunjung ke rumah mereka. Sering kali mereka bilang menyesal telah menikahkan Yulia dengan Zavran, padahal ada lelaki yang jauh lebih kaya dan mapan dari Zavran. Ketika Zavran di rumah mertuanya, jangan kan menawari Zavran makan, bahkan minum pun tidak pernah tersedia. Namun Zavran berusaha menerima perlakuan mereka dengan ikhlas. Mungkin sudah menjadi takdir Tuhan yang harus ia terima dengan lapang dada.

Tap... Tap.. Tap..

Terdengar suara langkah mendekati ruang tamu. Zavran menoleh, rupanya yang di tunggu tunggu telah tiba.

" Darimana saja kamu jam segini baru pulang?" Zavran beranjak mendekati Yulia.

" Aku minta cerai."

Degh..

Zavran benar benar terkejut dengan ucapan Yulia. Ia menatap Yulia dengan tatapan intens. Yulia tidak mabuk, Zavran rasa Yulia masih sadar sepenuhnya.

" Kenapa tiba tiba?" Selidik Zavran barang kali Yulia hanya asal bicara.

" Aku sudah tidak mencintaimu lagi. Aku mencintai pria lain yang jauh lebih baik dari kamu. Dia lebih perhatian padaku dan mengerti apa yang aku mau. Terutama masalah materi, dia jauh lebih bisa membahagiakan aku daripada kamu yang miskin."

Sakit... Namun bukan karena Yulia sudah tidak mencintainya, tapi karena Yulia kembali merendahkannya. Padahal selama ini apapun yang Yulia minta ia selalu menurutinya. Bahkan seluruh penghasilan Zavran, ia berikan kepada Yulia. Tapi rupanya semua itu masih kurang di mata Yulia.

" Apa kau yakin dengan keputusanmu? Karena jika kau sudah mengambil keputusan maka kau tidak boleh mundur lagi." Ucap Zavran.

Yulia menatap Zavran dengan tatapan benci, " Kenapa aku harus mundur? Aku tidak akan mundur lagi. Aku muak menjadi istrimu yang selalu di atur oleh ibumu itu. Kalian hanya akan menjadikan aku babu di sini kalau aku tidak menentang kalian semua. Aku tidak sudi lagi tinggal di rumah ini. Cepat selesaikan proses perceraian agar aku bisa terbebas dari keluarga miskin dan cerewet seperti keluargamu." Yulia segera meninggalkan Zavran menuju kamarnya.

Tanpa sadar Zavran tersenyum senang, ia duduk kembali di tempat semula.

" Ya Tuhan, apakah Dera memang takdirku? Kenapa jalannya semudah ini untuk melepaskan Yulia? Berbeda saat aku ingin melepaskan Dera, Kau bahkan menguatkan hubungan kami dengan hadirnya calon anak kami. Dera... Aku sudah menyelesaikan hubunganku dengan Yulia, sekarang tinggal kamu menyelesaikan hubunganmu dengan Brian." Gumam Zavran.

Tap tap tap..

Yulia turun dari tangga sambil menyeret kopernya.

" Kamu mau pergi malam malam begini?" Tanya Zavran.

" Ya, aku malas berada di sini. Kau tidak perlu mencariku karena mulai saat ini kita sudah tidak punya hubungan apa apa lagi. Besok akan aku kirim surat cerai untukmu." Ujar Yulia.

" Ini kemauanmu sendiri, dengan ini hilang lah janjiku padamu untuk tidak meninggalkanmu." Ucap Zavran.

" Lupakan janji itu karena aku tidak memintamu untuk menepatinya." Yulia kembali menyeret kopernya meninggalkan rumah Zavran. Zavran mengantarnya hingga ke depan pintu sampai ia melihat Yulia masuk ke sebuah mobil yang sangat familiar baginya.

" Edo." Gumam Zavran bersamaan dengan mobil Edo yang mulai melaju meninggalkan pelataran rumah Zavran.

Zavran tersenyum menertawakan dirinya sendiri. " Rupanya istriku di tikung sahabatku sendiri. Terima kasih Edo, kau memudahkan urusanku."

**

Pagi ini Brian memasuki rumahnya dengan tergesa gesa. Setelah semalam ia mendapat telepon dari Dera yang memintanya untuk segera pulang, ia pun mengambil perjalanan malam untuk sampai di sini. Ia khawatir terjadi hal buruk pada Dera karena Dera meneleponnya sambil menangis.

" Dera, kamu dimana dek?" Brian menaiki tangga menuju kamarnya.

" Aku di sini mas, di dapur." Sahut Dera berteriak.

Brian kembali turun lalu menuju dapur. Ia melihat Dera yang sedang menata makanan di atas meja.

" Kamu kenapa dek? Apa kamu baik baik saja? Kenapa semalam kamu menangis? Apa ada yang sakit?" Beberapa pertanyaan keluar dari bibir Brian.

Dera menatapnya sambil tersenyum. " Aku baik baik saja mas." Sahut Dera.

" Lalu kenapa kamu meminta mas untuk segera pulang? Apa ada masalah?" Tanya Brian lagi. Karena tidak biasanya Dera bersikap seperti ini.

" Nanti kita bicarakan mas, sekarang kita makan dulu. Mas lapar kan?" Ujar Dera.

" Iya, mas sangat lapar karena semalam tidak sempat makan." Sahut Brian duduk di kursinya.

Dera melayani Brian dengan baik sambil terus tersenyum. Lebih tepatnya senyuman palsu.

" Mungkin ini terakhir kalinya kita makan bersama mas. Setelah ini kau pasti akan membenciku dan meninggalkan aku. Aku minta maaf mas, aku tidak bisa menjaga hati dan kehormatanku." Gumam Dera dalam hati.

Mereka makan dengan khidmat. Sampai selesai makan, Dera mengajak Brian ngobrol di ruang tamu.

" Mas penasaran dengan sikapmu saat ini dek. Sebenarnya ada masalah apa? Kenapa mas merasa ada yang kamu sembunyikan dari mas?" Tanya Brian menatap Dera.

Dera menghirup udara banyak banyak agar kegugupannya hilang.

" Semua ini salahku mas. Aku salah karena tidak bisa menerima sikapmu yang cuek dan tidak peduli kepadaku selama ini."

Deg...

Jantung Brian terasa berhenti berdetak, hatinya serasa tercubit dengan ucapan Dera.

" Mas juga minta maaf karena belum bisa menjadi suami yang baik buat kamu." Ucap Brian.

" Sudah semestinya kita saling memaafkan mas. Tapi ada satu kesalahanku yang tidak bisa di maafkan. Dan mungkin setelah ini kamu akan membenciku. Aku menerima kebencianmu mas, karena aku memang pantas mendapat kebencian itu." Ujar Dera.

" Kenapa ucapanmu berputar putar seperti ini? Sebenarnya kesalahan apa yang sudah kamu perbuat sampai sampai kamu jadi seserius ini. Coba katakan sama mas! Barang kali mas bisa memaafkan dan melupakannya." Ucap Brian menggenggam tangan Dera.

" Aku selingkuh mas." Ucap Dera jujur.

Brian menatap Dera dengan tatapan tak percaya.

" Heh, apa kamu pikir mas percaya? Kenapa kamu buat lelucon seperti ini?" Ujar Brian.

" Aku tidak bercanda mas. Aku memang telah berkhianat darimu. Aku selingkuh dengan pria lain di belakangmu."

Mata Brian membola sempurna, nafasnya terasa tercekat. Dadanya terasa sesak hingga ia tidak bisa mengeluarkan satu suara pun.

" Aku merasa kesepian selama ini. Kamu bersikap acuh dan tidak peduli padaku. Aku merasa hidup sendiri meskipun aku punya suami. Aku selalu kesepian di dalam gelapnya malam hingga ada seseorang yang menjadi pelita dalam kegelapan itu mas. Dia mencintaiku, dia memberikan seluruh waktu dan perhatiannya padaku. Aku merasa nyaman bersamanya, hingga tanpa aku sadari aku pun jatuh cinta padanya."

Brian mengepalkan erat tangannya, rasanya hatinya seperti di tusuk tusuk oleh belati yang kurang tajam hingga rasanya lebih sakit.

" Dan sekarang aku sedang hamil anaknya."

Jeduarrrrr....

1
Cindy
lanjut
Cindy
next
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya kak cindy
total 1 replies
Daulat Pasaribu
terlambat suami bodoh,klo tau kau istrimu selingkuh,pasti reaksimu macam monster.makanya klo punya istri jgn di abaikan,salahkan dirimu sendiri.ngapain kau perduli org lain ketimbang istrimu.pasti kau menyesal kalao tau istrimu uda main api di belakangmu
Ma Em
Derra daripada berbuat Dosa terus lbh baik bercerai dgn Brian dan menikahlah dgn Zafran, Dera kan sdh diberi lampu hijau sama orang tua Zafran mungkin kalau sikap istri Zafran msh cuek dan tdk bisa mengurus suami kelakuan Yulia sama dgn kelakuan Brian mungkin Zafran juga lama2 akan bosan sama seperti Sera pada Brian..
VANESHA ANDRIANI: iya bener banget ya.. tapi kuncinya ada di zavran.. zavran belum mau menceraikan istrinya hhh makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy: sama-sama kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 2 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: iya kak, langsung baca😊
VANESHA ANDRIANI: ada cerita baru lhoh kak, baca ya makasih
total 4 replies
Cindy
lanjut
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 2 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!