NovelToon NovelToon
Mantan Suami Ibuku

Mantan Suami Ibuku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Lari Saat Hamil / Selingkuh / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:858
Nilai: 5
Nama Author: Rohima_Cahaya18

Yulia Citra Lestari, seorang istri tercinta Rayyan Kahesdra. Jarak diantara mereka sangat berbeda. Yulia, diusianya 24 tahun ini ia masih memikirkan nasib yang sama. Setiap ibunya tinggal bersama dengan anaknya ada yang selalu mencurigakan antar suami dan ibunya.

Entah mengapa, desus kian memarak jika suaminya ada hubungan dengan ibunya. Lantas, bagaimana Yulia bisa diam begitu saja.

Apakah Yulia akan mencari tahu kebenarannya ataukah Yulia diam begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohima_Cahaya18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luka yang Mendalam

Alfan duduk dengan wajah datar, nafasnya tersengal saat semuanya sudah rapuh. Kembali pada sang pencipta, menitipkan sebuah doa untuk kesembuhan Adiknya. Alfan merasa bersalah seharusnya dirinya tak mau melihat mereka dengan kesombongan mereka cari. Tapi semuanya telah menjadi kebutuhan hidupnya.

Usai sudah kini Alfan hanya tertunduk lesu, hanya menatap ruang kosong. Tangannya terkepal, saat mata ini tertuju pada seorang wanita paruh baya ingin sekedar meminta maaf.

Alfan mengingat pesan kedua orangtuanya jika ada seseorang meminta maaf, maafkanlah dia. Jangan merasa dendam kepadanya. Suatu saat hidupmu merasa bahagia. Nasihat seorang emak yang selalu membangunkan Alfan saat Azan berkumandang.

Namun Alfan tak seperti adiknya, yang tulus menerima kenyataan. Tidak dengan Alfan yang harus keras melawan hidupnya. Baginya ia tak mau menerima kesalahan kedua kali jika mereka benar-benar orang jujur. Tapi bagaimana ini? Justru pahit, tidak seperti yang Alfan bayangkan.

Vera terhenyak dan ingin meminta maaf pada Alfan, namun Rafa berusaha mencegahnya. Rafa tak mau terjadi perdebatan antar Ibu juga Oranglain. Apa penyebab ini semua berkaitan dengan Rayyan! Tapi apa, boleh jadi ingin kemauan Amira.

"Ma! Sabar dulu, kita ga bisa langsung meminta maaf pada Abangnya Yulia, Mama tahu Abang Alfan orangnya keras, dia mungkin sedang marah atau berusaha mengendalikan amarahnya, jadi mohon Mama tenang dulu," ucap Rafa sambil memeluk Mamanya agar tidak histeris namun tetap saja airmata Vera mengalir deras.

"Tapi, Mama bersalah dalam hal ini. Mama terlibat. Mama ga bisa diam aja, Nak. Mama ingin jika Yulia nanti selamat, Mama ingin belikan rumah baru serta Abangnya juga," desak Vera yang tahu jika saat ini pasti hati Alfan terpukul.

Tak lama Alfan merasa dirinya di bicarakan, ia malah terhanyut dalam pikirannya. Dan menuduh yang sembarang.

"Ini semua gara-gara Tante, kalau saja Tante ga mendorong tubuh adikku, pasti Yulia tidak akan seperti ini. Yulia, adik saya satu-satunya. Saya selalu rindu dia, Selama kedua orangtua kami meninggal kini yang ada hanya saya dan Yulia. Gimana sekarang hati, Tante bila ada orang yang melukai anaknya sendiri. Gimana, Tante. Tante belum merasakan sakit setelah kehilangan orang-orang yang harus mengorbankan rasa sakit itu, tapi Tante malah membela anak kandung Tante yang sering membuat adikku jadi Kdrt. Tante ga tahu kan, kalau Yulia itu pernah di tampar, bahkan di hina oleh Rayyan," Jawab Alfan dengan amarahnya bahkan ia menyebut rumah tangga adiknya. Vera tidak menyangka jika Rayyan akan berbuat seperti itu.

"Maafkan Tante, juga anak Tante. Tante ga maksud berniat untuk mendorong, Yulia. Tante khilaf. Tante ingin menembus kesalahan Tante," Desak Vera ia terus bermohon berlutut di kaki Alfan, tapi Alfan hanya diam tak sedikitpun menunduk. Hatinya sudah keras seperti batu.

Bahkan Rafa juga membenci tingkah laku Alfan, baginya ia juga salah. Tapi, apakah pantas seorang ibu yang melahirkan kita dengan cara seperti ini. Hanya kalimat" Meminta maaf" apa susahnya.

Rafa tak berhak memarahi, seharusnya ia bisa menjadikan Yulia sebagai tamu didalam rumahnya. Bukan ikutan untuk menghakiminya. Tak lama Dokter keluar, kondisi Yulia sangat baik tidak ada cacat sedikitpun hanya dengan Rayyan yang akan tetapi ia harus koma. Gigitan ular berbisa membuat nyaris Rayyan harus banyak berdoa demi keselamatan anak buah hati Vera. Hanya saja Rayyan harus banyak membutuhkan donor darah sebanyak 10 kantung. Dan bagi Yulia harus mengerti semua ini, baginya wajahnya rusak parah sehingga pasien harus kehilangan wajah cantiknya juga kehilangan ingatannya.

Alfan bersujud kepada Allah, ia selalu bersabar dalam penantian ini. Tapi, ia merasa ada kasihan terhadap Rayyan.

Alfan ingin sekali bertemu dengan Adiknya, namun hanya seorang saja yang boleh masuk. Alfan masuk dalam keadaan sedih, mengusap airmata yang jatuh akibat ia tak sabaran kenapa Dokter tak kunjung keluar hanya sebuah memastikan bahwa tidak terjadi apa-apa semuanya berjalan dengan normal.

"Dok! Apakah saya boleh masuk, saya Abang dari pasien, tolong pertemukan saya dengan adik saya," Ucap Alfan tersengal nafasnya saat tak sabaran bertemu dengan adiknya.

"Silakan, Pak! Tapi mohon jaga kesehatan untuk pasien, karena Pasien merasa tubuhnya lemas. Maaf, permisi. "

"10 kantung donor darah. Baginya sulit menemukan 10 kantung, ambil darah, Mama saja. Mama siap, baginya Mama tak tahu jika Rayyan itu istri dari Yulia, Mama siap didonorkan darahnya untuk, Rayyan."

"Mama, tapi donor darah memang sama. Tapi, apakah Mama siap. Rafa ga mau, sampai Mama nanti sakit," keluh Rafa ia tahu bahwa Mamanya selalu kecapekan saat mendonor darah pada oranglain.

"Nak! Mama selalu siap, Itu saudaramu juga, apa salahnya. Mama tidak mau Rayyan tidak selamat, biarlah Mama yang mendonorkan darah untuk Rayyan, kalau ada segera meminta bantuan atau kepada teman-teman terdekat mu, nak."

Rafa tak bisa begitu saja, tapi masih ada rasa benci yang teramat dalam bagi Rafa. Rayyan yang tak bertanggung jawab atas pernikahan ini. Bahkan, jika dirinya menolong hanya sebuah kesadaran.

Saat masuk keruangan Yulia, hanya suara tangisan Alfan yang merasa tidak seperti ia bayangkan. Ia membelai hijab yang Yulia pakai, namun tidak dengan wajah yang dibalut dengan perban.

Ada airmata yang tak habis-habisnya, kini Alfan menekankan bahwa dirinya sakit hati atas semua yang menyangkut dengan Yulia.

"Assalamu'alaikum, Adik, Abang yang cantik."

"Wa'alaikumussalam Abang sehat."

"Abang selalu sehat,adek! Jaga kesehatanmu, kata dokter jangan banyak bergerak. Abang sayang padamu, cepat sembuh untuk bidadari Abang."

Bagaimana pun caranya Yulia harus tidak mengingat suaminya, Alfan menginginkan hal tesebut. Baginya Rayyan tak perlu di ingat.

Alfan akan tetap memilih pendiriannya, ia tak mau jika melihat adiknya hidup harus sengsara. Batin Alfan tersiksa, dikira ia menikah sudah bahagia, namun nyatanya malah mendapatkan duri dalam rumah tangganya. Hal itu karena ada orang ketiga, ibu kandung mereka sendiri yang amat terobsesi dengan semua yang baginya ia mengira ia selalu tergoda dengan suami anaknya.

Alfan keluar dari ruangan Yulia, dengan airmata berkaca-kaca. Bahkan kembali duduk dengan posisi yang sama. Hanya menunduk tak pandang arah timur maupun barat.

Ketika kecewa dengan raut wajah sulit di jelaskan, munculah sosok Amira dengan gaya ia sedih. Bahkan, ia malah bersujud di kaki Vera. Untuk segera meniatkan hati agar dirinya di terima menjadikan Rayyan milik seutuh untuk Amira seorang.

"Ibu! Apa yang Ibu lakukan disini, ibu tak tahu malu, lihat anakmu, Bu? Yulia sedang sakit, kenapa ibu harus meminta maaf dan bersujud di kaki, Tante Vera," Jawab Alfan ingin menjauhi segala sesuatu yang terjadi saat ini.

"Apakah ga ada kata minta maaf untuk ibu, ibu salah. Ibu sudah menyusahkan adik kamu, apakah disini ibu tidak dapat pembelaan."

"Untuk apa orang seperti mu mendapatkan pembelaan. Kau sudah merusak rumah tangga mereka, kau yakin di maafkan oleh Mamaku. Kau yakin? Kau Yakin tidak, selama ini kau sudah meracuni pikiran negatif untuk Rayyan, kau tahu itu, bahkan kau lebih berani mengambil isi hati Rayyan, kau tahu siapa, pergi dari sini."

"Stop untuk panggil kasar untuk ibuku, dimana rasa sakit mu, Rafa! Saya tahu kau sudah menolong adikku, apakah kau tidak ada rasa bersalah sedikitpun. Disini kita bukan untuk saling menyalahkan tapi untuk saling mendoakan."

Alfan merasa dirinya harus secepatnya pergi dan membawa Yulia pergi dari RS. Jika kondisinya seperti ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!