Apa jadinya jika hidup di jaman para pendekar tidak bisa berlatih tenaga dalam?
." apakah kamu ingin menjadi kuat dan membalas dendam wira?"
"'iya tentu saja kek.."
" jika aku bilang kamu tidak bisa membalas dendam kamu percaya?"
" Wira kenapa kakek?"
Begini Wira,, 3 jari dibawah pusar ada satu titik vital sebagai pusat tenaga dalam pada manusia.
titik vital yang ada di dalam tubuh mu akibat pukulan Sura Keling,entah dia sengaja atau tidak , telah terluka sangat parah.
menurut perhitungan ku, kemungkinan besar telah hancur, semoga saja itu salah.
aku tak tau apakah di masa depan kamu bisa sembuh atau tidak, yang jelas untuk saat ini kamu tidak mungkin bisa membangkitkan tenaga dalam mu... entah sampai kapan..
maaf Wira..tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menolong mu, aku sangat berharap hitungan ku salah.
benarkah demikian? di dunia ini segala nya tak pasti, hanya satu yang pasti , yaitu mati !
cerita ini masih tersambung dengan cerita "tahta berdarah sang pangeran"!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari pembalasan
Seorang lelaki tua menambatkan perahunya, dia mengikat kan tali pada tiang galangan
terseok seok dia memindahkan keranjang keranjang berisi ikan hasil tangkapan nya semalam ke atas lantai galangan
Tidak banyak perahu yang pulang dari laut , galangan , hanya ada tiga perahu lain nya , yang juga sedang membongkar keranjang.
" hahaha..banyak juga hasil tangkapan mu Ki..sudah letak kan disitu saja, ini..ambil jatah mu..!"
Empat orang pria berbadan kekar mendatangi si nelayan tua, salah seorang meletak kan dua koin tembaga di telapak tangan kakek itu.
" duh .gan..kenapa makin sedikit saja bayaran ikan nya..? Masa hanya dua benggol gan..padahal ikan nya kan banyak.."
" itu sudah dipotong biaya sewa perahu nya.."
" tapi gan..."
" sabar Ki...sudah terima saja, daripada jadi perkara ."
seorang pemuda kurus berambut keriting berbisik di telinga si nelayan tua, lalu dia berkata
" ikan saya disana juragan...apa sejalan saya antar kesini??"
" hahaha ..ya ya bagus..bawa kesini, sekalian kamu satukan dengan ikan si tua cerewet ini, nah ini upah mu.."
pemuda kurus tidak berkata apa apa lagi dia dengan cepat memindahkan semua ikan nya.
" ayo Ki...kita pergi.."
Sambil menuntun nelayan tua pemuda itu pergi, tidak menoleh lagi.
" sabar Ki .jangan cari gara gara, aku sebenarnya juga sudah tidak tahan, ingin kabur, tapi kasihan ibu..sudah tidak berdaya di rumah.."
" iya min...aku sudah renta, ingin mati tapi kasihan cucuku.. masih ditangan mereka.."
mereka berdua melangkah dengan gontai, tidak punya semangat dalam menatap masa depan.
" ibu..."
si pemuda kurus bernama Darmin berlari, dia melihat ibu nya sedang diseret keluar rumah
" hei . berhenti.. berhenti..ada apa ini.."
" nah datang juga orang nya,bayar hutang mu..atau rumah ini kami ambil,!!"
" hutang? hutang apa..?"
" kamu semalam kalah kan? Kamu menggadaikan rumah butut mu semalam.."
" amit ..amit..jangan menuduh sembarangan bang...kapan saya main? Amit amit...!"
" iya .kalian asal tuduh saja..Darmin tak mungkin kesana, semalam dia pergi melaut bersama ku...!"
" wah.. wah..ada yang berani berkilah.. pokoknya kalian berdua semalam main ditempat kami dan kalah banyak hingga berhutang pada kami titik..!bayar hutang kalian atau rumah kalian kami ambil .!!"
" sialan...manusia setan kalian..!!"
" hahaha..."
sepuluh orang tertawa , salah seorang dari mereka malah menjambak rambut ibu nya Darmin, menyeret nya keluar..
" ibu ..." Darmin berlari ingin menolong ibu nya
" buk...Ahhhhh"
teriakan terdengar, tapi bukan dari mulut Darmin , teriakan itu berasal dari orang yang menjambak rambut ibu nya Darmin.
sebatang ranting menancap tepat di kening orang itu, membuat nya mati berdiri !!
wira muncul tiba tiba , dibelakang nya seruni dan oding menyusul.
" kalian pantas mati..hari pembalasan di mulai dari kalian saja !!!"
" wutt..sat .. set..."
bayangan perak berkelabat, teriakan sembilan orang terdengar menyayat hati.
" gedebug..bruk.."
berturut-turut sembilan orang jatuh berkelojotan , menggelepar, bagai ayam di potong , pasir pantai tergenang darah,
" ahhhh..."
Darmin dan kakek tua sama berteriak
" Ki..aki tidak apa apa ? Min...??"
" Ding...oding..apa yang terjadi oding,"
" ayo bi..saya bantu" seruni membantu ibu nya darmin sementara Wira maju mendekati nelayan tua dia mencium tangan keriput nya
" aki..aki suta,aku Wira Ki.."
" Wira? Wira Ki Tepus??? Hahaha...iya kamu Wira ..Wira Ki Tepus, aku ingat mata dan hidung mu itu..
aki suta adakah nelayan yang dulu membawa Wira dari tengah laut, saat Wira ditolong lumba lumba, aki suta juga yang membawa Wira pada Ki Atma,
sementara Darmin? Darmin juga sahabat kecil Wira, anak anak padepokan segara kidul.
Mereka semua berpelukan, menangis haru.
Oding memanggil semua teman teman kecil Wira, murid padepokan segara kidul yang selamat , mereka berkumpul di rumah darmin
Sepuluh mayat dengan kondisi luka sayatan memanjang di leher menjadi pembuka pembicaraan mereka setelah saling berpelukan melepas kangen.
" mau di apakah mayat mayat ini??" bagaimana jika yang lain sampai tau??
wira menatap teman teman kecilnya,
" maaf kan aku sahabat, aku ingin bertanya, apakah kalian tidak ingin memberontak dari keadaan yang menyedihkan ini?""
" ya kami mau Wira, tapi bagaimana caranya kami tidak punya apa apa ! Kami takut.."
"ya kalian memang pantas takut, kalian memang tidak punya kemampuan apa apa, tapi bagaimana jika aku bilang, aku telah membunuh tiga orang pimpinan mereka, aku juga telah mempreteli kekuatan mereka, tidak kurang dari seratus orang istana sendang biru aku kirim ke neraka'!!"
Asal kalian tau untuk menghabisi mereka ,aku tidak butuh bantuan kalian , aku sengaja mengajak kalian karena kalian sahabatku, kalian juga sama sakit hati nya dengan ku.aku berikan kesempatan pada kalian untuk menuntaskan dendam kalian sendiri, bagaimana??
" aku bersedia di belakang mu..aku ingin ikut barisan mu..!!! Saka berkata dengan mantap,
" aku siap mati .aku tidak mau ketinggalan dari mu Wira..!! oding bersuara yang di iyakan oleh Bondan dan Asep.
Darmin tertunduk, dia memandang wajah ibu nya, tiba tiba ibunya berdiri dan berkata,
" nak Wira...aku serahkan Darmin padamu, bawa dia, kalaupun dia harus mati, aku bangga pada nya...jangan kasih izin pulang sebelum dia membawa kan ku kepala orang yang telah membunuh ayah dan kakaknya!!"
" ibuuuu..darmin bersujud di kaki ibu nya,
"aku berjanji pada mu Bu !! Wira bawa aku dalam barisan mu..!"
" hahaha .. terimakasih dewa , ini yang sudah lama aku tunggu tunggu , aku yang tua juga jangan ditinggal,hahaha...
Deklarasi perang dimulai, mereka semua segera pulang', mengambil senjata !
dihalaman rumah,lima anak muda membawa tongkat berdiri gagah, mereka adalah murid padepokan segara kidul,
senjata mereka tongkat, jurus mereka walet,sekian tahun terpendam, walet kidul siap mengepak kan sayap...hyaaaa!!!
bersama Wira , mereka merenggang kan otot , memainkan jurus walet kidul dengan penuh semangat, menarik perhatian masyarakat yang tersisa disini..
sepuluh mayat untuk sementara dibiarkan, ditumpuk dekat pohon, hanya ditutup daun kelapa agar tidak terlalu mencolok .
" hahaha ..ada topeng monyet beraksi...pantas ramai...ayo bubar..bubar. sana kembali melaut
Empat orang yang biasa memeras di galangan perahu datang,
" tepat sekali waktu nya... bagus kalian datang !untuk latihan, kalian aku sisa kan 1"
Wira berkata,dia sudah terlalu malas bertele tele dengan mereka.
" aku duluan ..masa aku hanya menonton, seruni berteriak,dia menyerang duluan
" hahaha...gadis cantik ini jatah ku ya .hahah"
empat orang masih tertawa, tidak pernah menyangka hari ini mereka msuk kandang demit laut !
" plak..plak."
Wira menampar dua orang hingga terjungkal dan jatuh di dekat aki suta !
" hahaha... terimakasih Wira , kebetulan sekali, dia ini lah yang menghancurkan hidup ku !"
" crash..."
aki suta sambil tertawa menebas putus dua tangan salah seorang yang jatuh di dekat nya,
" untuk kekurangan bayar ikan .."
aki suta berkata santai hatinya dingin, tidak ada rasa iba sedikit pun .
tindakan aki suta seperti api disiram bensin, membakar semangat orang orang yang selama ini tertekan,mereka berebut menebas kan golok !!
" crash.. crash.."
" jangan biarkan mereka mati terlalu cepat,
aki suta berteriak, mengingat kan !!
yang melawan seruni hanya bertahan dua jurus, dia jatuh memegangi perutnya
" biar kami teruskan neng.."
sisa satu orang lagi sedang menjadi target latihan tongkat lima orang mantan murid padepokan kidul.