Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua puluh satu
"Bi.. Papi bisa minta tolong ngga.?" tanya papi saat sedang sarapan
"tolong apa pi..?"
"sabtu ini perusahaan danuarta ada acara, dan ngundang kita sekeluarga termasuk kamu kamu bisa ikut papi kan?" pinta papi
"Danuarta..? Keluarganya gisell..?" " tanya bianca memastikan
"iya, gisell sama angga kan saudaraan... "
"acara apa sih pi, kenapa bianca harus ikut juga.? Biasanya juga papi sama mami aja.."tanya bianca penasaran, karena tak pernah di ajak ke acara bisnis seperti ini
"acara ulang tahun perusahaan, pak danuarta bilang ajak kamu buat teman gisell nanti disana bi" jelas papi
"ow.. Gitu.. Ya udah, bian juga ngga bisa nolak kayanya. Apa lagi om sendiri yang minta bian buat dateng" ucap bianca pasrah tak ingin membuat papinya kecewa
"makasih ya sayang.. Nanti kamu boleh koq langsung pergi sama gisell asal papi mami tau aja"
"iya pi.. Mami mana pi, kayanya bian harus cari gaun buat acara nanti." tanya bian
"kebetulan, mami ngajak papi buat ke butik tapi papi lagi ada urusan. Udah mami pergi sama kamu aja ya. Sana bilang mami"
Bianca pun langsung berlari ke kamar orang tuanya mencari maminya. Setelah itu tak lama bian juga mami pergi ke butik langganan keluarganya.
"mami sama papi mau pake warna marron bi, kamu mau samaan atau cari warna lain?"
"bian cari dulu ya mi.. " bianca berjalan ke deretan gaun simple berbagai macam warna
Bianca membawa 3 gaun dengan warna dan model berbeda. 2 gaun sudah dicoba bianca dan ia memfoto juga memvideokan. Setelah mengganti baju ke 3 bianca mengirim foto juga video tadi pada angga dan meminta pendapat. Tak lama angga pun menelpon bianca menggunakan vcall.
"kamu mau buat acara apa yang..? Sampe segitunya nyari baju" tanya angga yang sedang berkutat dengan laptopnya, hanya melirik saat tau ada wajah pacarnya disana
"loh.. Harus dong. Papi bilang ada om yang minta bian buat dateng ke acara perusahaannya buat nemenin anaknya. Bian ngga mau bikin malu papi apalagi permintaan langsung dari yang punya acara"
"Om-om siapa yang, disuruh nemenin anaknya maksudnya gimana sih..? mentang-mentang kita backstreet jadi kamu kaya gitu..?" kini angga memegang ponselnya yang full wajah bianca
"kalo warna ini sama yang 2 tadi bian kirim bagusan mana kak..?" bianca menghiraukan pertanyaan angga tadi dengan meletakkan ponselnya dimeja agar angga bisa melihatnya seluruh badan.
Angga terdiam sesaat melihat bianca yang sedang berpose didepannya menggunakan gaun lengan pendek, yang panjangnya dibawah lutut. Gaun Warna navy yang dipakai bianca membuat kulit putih bianca terlihat bersinar.
"sayang.. Harus banget ya kamu keliatan cantik kaya gini..?"
"Harus donk... Gimana, kakak suka ngga? Bian juga lebih suka warna ini sih dari gaun yang 2 tadi"
"Kamu mau ke acara siapa sih yang, nanti kakak culik kamu aja lah biar cuma kakak yang liat kamu cantik kaya gini."
"boleh..., bian tunggu ya diculik sama kakak..." tantang bian
"serius ? Emang acaranya kapan dan dimana. Kakak juga perlu persiapan buat nyulik kamu yang" tanya angga dengan wajah serius
"sabtu malam di perusahaannya danuarta" jawab bianca santai
"ok.. Sabtu malam di perusahaan danu... Hah.. Danuarta..? Kamu mau ke acara ulang tahun perusahaan keluarga kakak yang.?" tanya angga memastikan saat mendengar nama keluarganya disebut
"iya, om danuarta bilang sama papi buat ajak bian biar bisa nemenin gisell disana. Gimana jadi nyulik bian..?" tanya bianca memastikan
"hehehe... Masa kamu mau ke acara calon mertua, kakak culik, yang ada nanti kakak bakalan nemenin kamu biar kamu ngga dilirik sama cowo lain"
"emang bisa..?" tanya bianca
"bisa donk.. Kamu liat aja nanti.. Tapi kamu emang paling cantik pake yang navy sayang." ujar angga sambil memandang wajah bianca "nanti jangan pake make up berlebihan ya yang, kalo perlu kamu pake bedak aja. Cantik kamu buat kakak aja yang" ucap angga merajuk dengan meletakkan kepalanya di meja
"kalo bian lagi ngga sama mami, bian udah samperin kakak trus bian unyel-unyel tuh pipi" ujar bian yang tak tahan melihat tingkah pacarnya yang dibuat manja
"hehehe... Bisa juga bikin kamu gemez sama kakak yang, tugas kakak lagi numpuk sambil nyiapin acara ulang tahun perusahaan, jadi kita ketemu pas acara ya yang"ucap angga sambil memperlihatkan tumpukan kertas didepannya
"iya kakak jangan lupa makan sama istirahat ya biar ngga sakit.., ya udah. Bian udah kelamaan kayanya, nanti dicariin sama mami."
"iya.. Makasih udah nelpon kakak ya"
"iya... Bian sayang kakak..." ucap bian dan langsung mematikan panggilannya
Angga yang sangat jarang mendengar kata sayang dari bianca pun terdiam sesaat.
Itu tadi bianca kan..? Jangan-jangan dia ngga sadar kalo bilang kaya gitu, sama kaya dia dulu yang cium pipi gw. Hahaha.. Kenapa pacar gw imut banget sih... Kalo udah publish gw ngga bakalan lama-lama buat jadiin dia istri gw...
Anggasta melanjutkan kembali pekerjaan nya yang tertunda dengan wajah tersenyum karena sudah mendapatkan suntikan semangat dari bianca, apa lagi tak lama bianca mengirimkan fotonya yang memakai gaun navy tadi lengkap dengan finger love.
