NovelToon NovelToon
[Bukan] Muhalil

[Bukan] Muhalil

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Kiara percaya cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Tapi ternyata, bermodalkan cinta saja tidaklah cukup. Pernikahan yang baru berjalan 1 tahun atas dasar perjodohan itu harus berakhir begitu saja setelah Erick menjatuhkan talak untuk yang ketiga kalinya. Alasannya selalu sama, hanya karena merasa tidak diperhatikan. Padahal, sebelum memutuskan menikah mereka sudah sepakat akan saling memahami profesi masing-masing.

3 bulan kemudian Erick kembali dengan sejuta penyesalan dan meminta rujuk. Kiara yang sejatinya masih mencintai sang mantan suami kembali memberikan kesempatan meski tahu jalan kembali kali ini harus melewati lika-liku yang rumit. Kiara harus menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain yang disebut muhalil.

Bagaimanakah perjalanan rumah tangga Kiara bersama suami muhalilnya dalam bayang-bayang Erick yang menanti mereka segera bercerai? Namun, siapa sangka dibalik pernikahan muhalil itu, ternyata tersimpan sebuah rahasia yang berusaha dibongkar oleh sang muhalil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21. SIAPA YANG MELAKUKANNYA?

"Shanum kenapa?" Tanya Liana yang baru saja masuk ke kamar, mendapati putrinya nampak melamun dengan pandangan terus tertuju pada jendela kamar.

"Katanya Papa mau pulang, tapi sampai sekarang belum sampai juga," lirih Shanum. Sudah hampir tiga jam dia sampai dirumahnya, tapi papanya belum juga datang.

"Sabar, mungkin jalanan lagi macet." Liana berusaha menenangkan putrinya, meski sebenarnya dia juga tidak yakin Erick akan pulang. Mungkin saja, saat ini suaminya itu masih bersama Kiara di mall.

"Tapi Shanum udah gak sabar nungguin Papa pulang," kedua matanya mulai berkaca-kaca. Sampai kapan dia harus terus menahan rindu pada papanya. Meski dia masih kecil, tapi ada begitu banyak pertanyaan dibenaknya yang tidak dapat dia sampaikan pada siapapun.

Liana menghela nafas, memasukan pakaian yang telah dia setrika ke dalam lemari lalu menghampiri putrinya yang duduk di tempat tidur sambil memeluk kedua kakinya.

"Shanum ingat kan, Papa selalu bilang apa?"

Shanum mengangguk lesu.

"Kalaupun Papa gak jadi pulang hari ini, bisa jadi Papa ada kerjaan mendadak. Itu artinya apa? Papa akan semakin banyak uang dan bisa segera mengajak kita jalan-jalan ke... ?" Liana sengaja menjeda kalimatnya agar Shanum yang melanjutkan.

"Italia," jawab gadis kecil itu lirih.

"Jadi sekarang, Shanum harus memaklumi kalau Papa gak jadi pulang, ya?"

Shanum hanya mengangguk. Dia mengerti papanya sibuk mencari uang untuknya, tapi rindunya tidak bisa tertahankan. Apakah tidak bisa sebentar saja papanya meluangkan waktu untuknya.

Tak lama kemudian, terdengar suara klakson mobil.

Senyum Shanum seketika mengembang, dengan begitu bersemangat dia turun dari tempat tidur dan mengintip di jendela. "Ma, Papa datang." Serunya, begitu melihat mobil papanya memasuki pelataran.

Liana pun beranjak menuju jendela, dia tersenyum tipis. Ternyata, Erick benar-benar menepati ucapannya kali ini. Tak sia-sia tadi dia memasak karena paksaan putrinya. Padahal, dia sudah berpikir makanan itu akan mubazir.

"Ayo Ma, kita keluar sambut Papa." Shanum berlari lebih dulu keluar dari kamar. Liana pun gegas menyusul putrinya.

"Papa," Shanum berlari menghampiri sang papa dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Erick yang baru saja turun dari mobil, langsung bersimpuh sambil merentangkan kedua tangannya. Kedua matanya terpejam seiring ringisan tertahan diwajahnya ketika Shanum menenggelamkan diri kedalam pelukannya.

Liana yang melihat itu, lagi-lagi dibuat heran. Sebenarnya ada apa dengan suaminya itu?

"Akhirnya Papa datang juga. Shanum kira Papa gak jadi datang," kata Shanum setelah mengurai pelukannya.

"Papa sudah bilang kan, akan pulang? Jadi Papa pasti akan menepatinya. Papa juga kangen banget sama Shanum, dan malam ini Papa, Shanum dan Mama, kita akan tidur bertiga." Ucap Erick sambil menangkup wajah putrinya.

"Beneran, Pa?" Tanya Shanum, kedua matanya berbinar.

"Beneran Sayang. Malam ini, Papa akan menginap di sini," jawab Erick. Shanum seketika bersorak senang mendengarnya.

.

.

.

Setelah Magrib, Liana menuju dapur untuk memanaskan makanan yang dia masak siang tadi. Ketika suaminya datang dia menawarkan makan, tapi Erick menolak dengan alasan sudah makan bersama Kiara di mall sebelum pulang. Padahal, saat Kiara juga menawarkan makan, dia juga menolaknya dengan alasan sudah makan di kantor sebelum menyusul ke mall.

Setelah selesai memanaskan makanan dan menatanya di meja makan, Liana kembali ke kamar untuk memanggil suami dan anaknya.

Saat akan membuka pintu kamar, dia mendengar obrolan Erick dan Shanum yang membuat pipinya seketika bersemu, serta bibirnya mengembangkan senyum.

"Pa, kapan Shanum akan punya Adik?"

"Nanti, kalau Papa udah gak sibuk lagi. Papa udah punya banyak uang, baru deh Papa dan Mama kasih Shanum adik yang banyak."

"Beneran ya, Pa?"

"Iya, Sayang."

Obrolan keduanya terhenti saat pintu kamar terbuka. Mereka berdua yang sedang rebahan, langsung bangun begitu melihat Liana datang.

"Makanan sudah selesai dihidangkan, sekarang ayo kita makan." Ajak Liana sambil melangkah masuk.

Erick pun turun dari tempat tidur, sementara Shanum masih duduk. Dia tersenyum pada papanya sambil mengulurkan tangan.

"Papa, gendong."

Belum menggendong saja, Erick sudah meringis duluan. "Papa belum makan, jadi gak ada tenaga buat gendong Shanum." Ujarnya dengan ekspresi wajah yang dibuat memelas.

"Ya udah deh, Shanum jalan aja. Tapi nanti kalau udah makan, Papa gendong Shanum balik ke kamar ya?"

Erick terdiam sejenak, menghela nafas kemudian akhirnya mengangguk tampak ragu. Mereka pun keluar dari kamar sambil berpegangan tangan, sementara Liana berjalan di belakang mereka.

Tatapan Liana tak lepas menatap punggung suaminya, entah kenapa dia merasakan ada sesuatu yang aneh pada suaminya itu.

Erick menikmati makan malam ini dengan begitu khidmat bersama anak dan istrinya. Karena setelah ini, entah kapan lagi dia bisa merasakan masakan Liana.

Setelah selesai makan malam, Liana membereskan bekas makan mereka. Sementara Erick dan Shanum langsung kembali ke kamar. Seperti janjinya, Erick benar-benar menggendong putrinya menuju kamar, namun sepanjang langkah dia hanya mengatupkan bibirnya rapat dan hanya menjawab dengan gerakan kepala bila putrinya bertanya. Serta sesekali tersenyum nampak terpaksa merespon candaan putrinya.

Begitu sampai di kamar, Erick langsung mendudukkan putrinya di atas ranjang kemudian menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan cepat seolah diburu waktu.

"Papa capek ya, gendong Shanum?"

Erick terkekeh pelan, "Hum, Shanum udah berat banget, Papa udah gak kuat gendong Shanum." Jawabnya terpaksa berbohong.

Shanum pun terkekeh, "Habisnya, kalo Om Denis ngajak Shanum jalan-jalan, dipaksa makan banyak sama Om Denis." Tuturnya.

"Itu bagus, biar Shanum cepat gede." Erick tersenyum. Dia pun ikut duduk di samping putrinya. Mereka bercerita banyak hal sampai Liana datang bergabung bersama mereka, obrolan pun semakin seru. Hingga tak terasa, malam sudah cukup larut.

Begitu Erick dan Shanum tidur, Liana pun mengendap-endap turun dari tempat tidur. Berjalan dengan pelan ke samping suaminya. Dengan begitu hati-hati, dia melepas satu persatu kancing piyama suaminya.

Liana seketika membekap mulutnya menahan pekikan atas rasa terkejutnya, kedua matanya yang berkaca-kaca perlahan digenangi air mata yang akhirnya meleleh membasahi pipi. Dia menggeleng tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, ada begitu banyak lebam ditubuh suaminya. Sebagai sudah terlihat menghitam seperti bekas memar lama, dan sebagian terlihat masih membiru menandakan luka baru.

"Siapa yang melakukannya, Mas?"

1
Akhmad Soimun
kasiannya kamu owh Erick ku sayaangg, disini ku dulu lohh yang membela kamu Erick..🤣🤣🤣💋💋💋💋💋💋💕💕💕
yellya
can't wait kak👍🏻👍🏻
Ainisha_Shanti
liana ajak lah erick bersatu dengan denis berserta keluarga kiara membongkar kejahatan papa nya erick, agar tiada lagi yang menindas mu berserta shanum
zian al abasy
ayo liana bntu abangmu mngungkap kbusukan handoko dn alek..bingung brpihak siapa erik jg korban liana shanum kiara riwehhh euyyyy..😇😇😇😇🤔🤔
Nurlinda: berpihak sama author ny saja 🤭
total 1 replies
Ilfa Yarni
ayo Liana bantu abngmu jg suamimu agar lepas dr masalah ini dankm jg sudah membantu Kiara jg lho
Adelia Rahma
ada kia.. masalah yang sangat besar
Nurlinda: 🤫🤫🤭🤭🤭
total 1 replies
Dwi Rustiana
ayo babang Denis sat set das des gitu bongkar kebusukan Handoko cs biar g semakin banyak korban
LANY SUSANA: betul ayok sat set ya bongkar kebusukan ortu Erik, dan Erik jg terpaksa tuh sampe babak belur gitu
Nurlinda: Savage 😂🙈
total 4 replies
Heri Wibowo
sungguh menyedihkan nasib Liana
Eva Karmita
lanjut dong 🙏😁
Nurlinda: lanjut gak y 🙈
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
kayaknya Erick bukan anak kandung mereka deh .... jadi ingat alm adikku namanya juga Erick 😭😭
Nurlinda: Al-fatihah untuk adiknya, kak. peluk jauh ❤️
total 1 replies
zian al abasy
nah bguslh azka pun pham dn mndukung denis..ayo bruan brtindak ksian liana gmna y ad d posisi liana shanum.tau lh udh jamannya wanita skrng bdoh" gmpng d bodohi sprti kiara pinter jd dokter tp bdoh gk bs mnilai ataupun mlhat gelagat psngan.tau ahh lap.brhrap denis azka brtindk cept
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
mengsad benerrrr nasibmu Erick.
mungkinkah Erick bukan anak kandungnya Handoko ??
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
wa'alaikumsalaam warahmatullaahi wabarakaatuh
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
alhamdulillaah selamat ya kk 🤗🥰
Adelia Rahma
ayolah kia buka matamu lihatlah Erick tidak benar ² cinta ma kamu..dia cuma di perdaya oleh ayah nya untuk mengambil perusahaan papamu kia..
Nanik Arifin
Ayo cepat bongkar kebusukan Handoko & istri ! Erick berhak bahagia bersama Liana + shanum
Dwi Rustiana
mohon kerjasamanya ya babang Azka untung membongkar kebusukan kadal buntung and the gank didepan Kiara langsung biar ngreog sekalian g cinta buta lagi
Akhmad Soimun: kakak yg tega membulu dombakan Erick siee🥺🥺🥺🤣🤣
Nurlinda: sesayang itu sama Erick 🙈🙈🙈
total 5 replies
Eva Karmita
benar yg dikatakan bang Azka kalau mas Denis lambat Azka yg maju untuk menyelesaikan dan membongkar kebusukan keluarga Erick 🔥💪🥰
Nurlinda: waduh, suami lumpuh. Suami laknat bisanya aku kak 😂🙈🙈
Akhmad Soimun: riquest bikinin novel suami lumpuh dunk kakk,
total 6 replies
Ilfa Yarni
mulai terkuak nih apa yg akan dikatakan Denis PD liana
Heri Wibowo
Erik ternyata dijadikan boneka oleh bapaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!