Yosa sanjaya, dia selalu pergi tanpa memberitahukan elena, yosa senang keluar rumah dan bersenang-senang dengan teman-temannya .walaupun dia baru saja pulang dari kantor.
Elena merasa dirinya adalah wanita yang sangat menyedihkan, Laki-laki yang menikahinya tidak sama sekali mencintainya. elena tahu mereka tidak menikah karena didasari oleh cinta tapi keinginan orangtua mereka.
Dringg.
"Ada apa kau menelpon, aku sibuk jangan menggangguku.
Belum sempat elena berbicara, yosa sudah menutup telponnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lisa Sardin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan
Yosa dan elena, mereka berdua menjalani hari-harinya dengan bahagia. Dan sekarang mereka akan bersiap-siap untuk pergi honeymoon.
Tapi elena tadinya menolak, bahwa dia belum siap untuk pergi karena tidak lama lagi dia akan pergi KKN.
"Tidak lama lagikan, aku akan pergi KKN jadi aku tidak akan mungkin bisa lama-lama disana. kata elena mempersiapkan barang-barang yang akan mereka berdua bawah.
Sebenarnya, yosa punya kerjaan jadi dia harus keluar negeri tapi yosa tidak ingin melihat elena dirumah kesepian, jadi yosa menyuruhnya untuk ikut, katanya sambil honeymoon juga.
"Kalau begitu, aku akan kekampusmu. lalu aku akan bicara dengan kepala rektormu, kau bisa masuk dikantorku, kau bisa mengajak teman-temanmu. yang mau ikut denganmu.
"Ahh apa bisa, kalau saja kepala rektorku tidak memberiku izin, lalu kau akan apa.
"Sayang, jurusanmu kan Manajemen . Kan sama saja kau akan ditempatkan dikantor juga, jadi apa yang membuat kepala rektormu, tidak mengizinkanmu.
"Iya juga sih, tapi aku tidak yakin. Apakah pihak lain, terutama kepala rektor kampusku akan mengizinkanku masuk dikantormu. apalagi kalau mereka tahu kau adalah suamiku. mereka tidak akan setuju sayang.
"Kau tidak perlu khawatir, tentang itu. aku akan memperlakukanmu dan teman-temanmu dengan adil, aku tidak akan membuatmu atau teman-temanmu merasa canggung. lalu kita berdua akan berkerja dengan profesional sayang, layaknya kau anak magang dikantorku dan aku adalah Bosmu. sambil memeluk elena lalu mencium keningnya.
"Baiklah sayang, kita akan membicarakan hal ini, ketika kau sudah selesai dengan kerjaanmu. elena tersenyum lalu memeluk yosa.
Yosa sangat bersemangat, membuat elena bisa masuk dikantornya. Supaya dia bisa memantau elena, dan teman-temannya.
Yosa mulai cemburu ketika teman laki-laki kampus elena, selalu menghubungi elena maupun menelpon pribadi atau menelpon lewat Whatsapp. membuat yosa semakin panas melihat tingkah teman laki-laki kampus elena. yang selalu beralasan tentang membahas materi yang mereka akan kerjakan bersama.
Setelah selesai menyiapkan barang-barangnya dengan yosa, elena duduk menatap yosa yang dari tadi sibuk mengecek proposal.
"Aku sudah selesai sayang, ayo kita berangkat kebandara. aku takut nanti macet lalu bisa saja kita berdua ketinggalan pesawat. sambil tersenyum melihat elena.
"Kau sudah mengecek semuanya sayang, aku takutnya kita ketinggalan sesuatu yang penting. kata elena sambil melihat-lihat isi kopernya, dan isi koper yosa.
"Haha, apalagi yang penting sayang. aku yakin sudah mengecek semuanya. jadi kau tidak perlu khawatir. Asal bukan kamu yang ketinggalan sayang. yosa tertawa melihat elena yang tadi seperti takut ketinggalan sesuatu, tiba-tiba merubah wajahnya dengan raut wajah sinis.
"Yah, jika aku yang benar-benar ketinggalan. kau akan lakukan apa. kata elena sambil menatap yosa sedikit berteriak.
"Aku tidak akan kembali sayang, karena kau tahukan pesawat bukan mobil, yang bisa putar balik arah seenaknya saja. memandang elena sambil menahan tawanya.
"Yah sudahlah, kau pergi saja sana. sepertinya aku tidak terlalu penting untuk ikut denganmu. elena membalik wajahnya tapi tiba-tiba yosa memeluknya dari belakang.
"Sayang, aku hanya bercanda. kenapa kau sangat sensitif, akhir-akhir ini. kau sedang hamil yah. yosa mulai menjaili elena.
"Hee tidak, aku tidak sedang hamil. siapa juga yang sensitif. itu hanya perasaanmu saja. Ayo kita pergi, jika terus bicara seperti ini. bisa-bisa kita akan benar-benar ditinggal pesawat. kata elena sambil mengalihkan pembicaraan.
"Haha, kau memang pintar yah. mengalihkan pembicaraan. Baiklah kita berangkat. sambil melepaskan pelukkannya, lalu mencium bibir elena dengan lembut, sedikit lama mereka melepaskan.
"Sayang, cukup kita harus berangkat. kata elena melepaskan pelukkannya dari yosa.
"Iya sayang, kita berangkat.
"Heii sayang, Barang-barangnya, kenapa tidak membawahnya. kata elena heran menatap yosa yang ingin menariknya untuk keluar dari kamar.
"Biarkan pak zham, yang membawanya sayang. kita turun saja, kita menunggu didalam dimobil.
"Tidak, tidak sayang, itu akan mengambil waktu lebih lama lagi, kalau pak zham harus bolak balik mengambilnya. kau juga kan tidak membiarkan orang lain masuk dikamar ini. kecuali pak zham, boleh masuk. jadi pak zham akan kecapean sayang. pak zham kan sudah agak tua. jadi kita yang muda dan masih kuat, boleh saja kok membantunya. kata elena sambil tersenyum melihat yosa.
"Iya sayang, aku akan membawa beberapa barang, sisanya biarkan pak zham yah.
"Iya sayang, hitung-hitung kamu lagi belajar karena disana, aku tidak ingin orang lain yang harus membatuku, aku ingin yang membatuku adalah kamu. kata elena sambil menatap yosa dengan tersenyum lebar.
"Kau ingin menyiksa ku yah. apa kau punya dendam mendalam kepadaku. kata yosa penasaran
"Haha, dendam. tidak ada dendam sayang. apalagi aku harus dendam padamu. kau aneh, itu wajar kok untuk suami. kalau istrinya lagi melakukan sesuatu hal yang tidak mudah baginya, jadi suami harus bisa membantu istrinya.
"Baiklah, aku akan mengangkat kopermu saja. koperku biar pak zham yang membawanya. Sini tasmu biar aku sekalian membawahnya.
Elena hanya tertawa melihat tingkah yosa, yang lagi mengangkat koper miliknya sambil memegang tas elena. sedangkan kopernya akan dibawah nanti, oleh pak zham.
Ketika yosa sudah dibawah, pak zham berlarian menghampirinya.
"Tuan muda, biarkan saya yang membawanya.
"Tidak pak zham, biarkan suami saya yang membawanya. pak zham cepat naiklah, diatas masih ada koper lagi satu. kata elena
Yosa baru saja ingin berbicara, tapi tiba-tiba elena sudah duluan bicara. yosa sedikit kesal tapi tidak memperlihatkannya keelena. tapi ketika dia menatap elena, dia tersenyum dia melupakan kekesalannya tadi.
Dan yosa selesai memasukkan koper milik elena, yang juga dihampiri oleh pak zham. pak zham ingin memasukkannya koper yang tadi dibawah. tapi ditahan oleh yosa.
"Biar saya pak zham, kau disitu saja. yosa tersenyum. pak zhampun heran melihat tingkah laku tuan mudanya.
"Baiklah, tuan muda. pak zham hanya mengikuti perkataan tuan mudanya yang menyuruhnya berdiri. tanpa membantu yosa.
Elena yang dari tadi didalam mobil, melihat tingkah yosa, Dan elena hanya tertawa kecil. padahal dia tadi hanya bercanda, hanya ingin menjaili yosa saja. tapi yosa melakukannya dengan baik, apa yang elena katakan padanya.
Setelah selesai, memasukkan barang-barang dibagasi. Yosa beranjak masuk kedalam mobil. sambil sesekali menghelai nafasnya, kendaraan itupun mulai melaju meninggalkan pak zham, yang berdiri sambil melambaikan tangannya dengan raut wajah sedih.
"Kau kenapa, kelihatannya sangat capek sayang. kata elena sambil melap keringat yosa yang ada diatas keningnya dengan tissue.
"Kamu benar sayang, jadi pak zham yang setua itu untuk berkerja, sangatlah berat jika dia harus mengangkat barang-barang itu sendirian.
"Tentu sayang, pak zham kan sudah agak tua. jadi kau harus menyuruhnya jangan terlalu keras. kamu saja yang masih muda sudah kecapean mengakat koper satu, bagaimana kalau dua koper sekaligus. elena tersenyum sambil menyandarkan kepalanya, kebahu yosa. yosapun ikut tersenyum.
Mereka menikmati perjalanannya menuju kebandara, walaupun sedikit macet. tapi syukurlah mereka sampai dibandara dengan tepat waktu. merekapun sudah ada didalam pesawat itu, Dan akan segera berangkat.
salam dari "Ketemu Jodoh Siswa Ibu Kos".
"Hubungan Jarak Jauh"
jika berkenan mampir ya.... ditunggu