NovelToon NovelToon
Belahan Jiwaku Seorang Pembully

Belahan Jiwaku Seorang Pembully

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Annn_88

Namanya Adisty, siswi smk yang rajin berjualan kue disekolah, hal itu dilakukan untuk bisa terus bersekolah demi mencapai impian² nya kelak.

Konflik dalam hidupnya kini datang secara tiba², perilaku selama 2 tahun yang dilakukan kaka kelasnya yang bernama Yudi membuat rasa trauma tersendiri dikehidupnya, belum lagi perlakuan keji Leni ibu tirinya dan kaka tirinya Caca.

Sebulan setelah menyelesaikan studinya disekolah, ia langsung memutuskan untuk bekerja, tapi kini masalalu kelamnya kembali dikehidupan nya saat itu juga.

Akankah Adisty siap menerima takdir yang akan ia temui? bagaimana kelanjutan kisahnya?

Yuk simak critanya! jangan lupa dukungan dan suport sebanyak-banyaknya ya !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annn_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindah kerja ke kantor

Adisty ranata (disty).

Kala itu aku sedang beristirahat sejenak di samping balkon restoran elite tersebut, dengan dua teman kerjaku bernama Riska dan Nadin.

Selang beberapa saat, pak justin tiba² memanggilku di jam istirahat makan siang restoran, padahal aku belum menyelesaikan bekal makanan yang kubawa dari rumah.

Sebenernya pak Justin melarangku membawa bekal dari rumah karna di restoran itu sudah disipakan menu makanan khusus untuk karyawan di jam istirahat, tapi aku tetap kekeh saja, tak tau mengapa rasanya seperti ada yang kurang gaes, mungkin karena sudah kebiasaanku membawa bekal makanan sendiri.

"Adistyyy..." Panggil pak Justin menghampiri.

"Iya pak, ada apa?"

"Ada yang ingin bertemu denganmu, penting dan hanya sebentar saja." Kata pak Justin.

"Siapa yang ingin bertemu denganku ya?" Gerutuku dalam hati bertanya-tanya.

"Udah tyyy, itu kamu dipanggil pak bos." Kata Nadin.

"Yasudah Din, Ka... aku jumpai sebentar, kalian lanjutkan saja makannya."

"Hmmm" Sahut Riska dan Nadin berbarengan.

.

.

"Temui orangnya di meja lantai atas restoran, segera."

"Baik pak." Kataku sopan kepada pak Justin.

Selang beberapa saat aku duduk di depan pria paruh bayah namun masih terlihat tampan.

"Duduk saja." Kata bapak itu.

"Halo Adisty." Sahut kembali bapak² yang sering berkunjung setiap satu bulan sekali ke restoran mewah ini.

"Astaga mau apa dia menemuiku lagi, kemarin udah tanyak banyak, atau jangan² dia.." Gerutuku dalam hati dan belum sempat bertanya mengucap lagi di hati, bapak itu sudah memotong perkataanku duluan.

"Saya mau kamu bekerja di kantor saya, perusahaan saya sedang membutuhkan seseorang yang pandai dalam mengelola, mengatur administrasi keuangan perusahaan."

"Apaaa, kantorrr?" Aku kaget bukan main.

"Iya, kamu masih mendengar dengan baik kan?" Kata bapak itu.

"Masih lah pak, maaf pak saya tidak mau, lagi pula apa hubungannya sama saya?." Tanyaku.

"Karna pak Justin juga sudah mengajarimu dan kamu sangat mengerti akan hal itu, sementara yang lain tidak, saya yakin kamu memiliki keahlian di bidang yang saya sebutkan, walaupun nanti kamu akan sedikit belajar, saya yakin kamu orang yang cerdas." Bukannya menjawab bapak² itu malah melanjutkan kata² selanjutnya untukku.

"Tapiii pak...."

"Baiklah kalau kamu tidak mau, bosmu itu yang akan menceritakan semuanya kepadamu tentang siapa pemiliknya." Terangnya.

"Maksudnya, bagaimana pak?"

Selang beberapa saat setelahnya, pak Justin datang dan menceritakan semuanya kepadaku, bahwa pemilik restoran dan cabang lainnya di kota bukanlah dia, melainkan bapak² tampan yang ada di hadapanku yang bernama pak Devan.

"Jadi selama ini, saya salah mengira?" Terangku pada pak Justin.

"Benar distyyy, saya hanya orang yang bertanggung jawab dan dipercaya oleh tuan Devan untuk restoran ini, berbagai cabang lainnya yang tak lepas dari pantauan saya."

"Maaf pak saya baru tau, jadi yang lain pak?" Kataku sopan kepada pak Justin dan pak Devan.

"Teman kerjamu yang lain juga tau, hanya kau yang tak tau." Terang pak Justin.

"Jadi mereka menyembunyikannya, apa alasan-nya." Hatiku bertanya-tanya.

"Perihal itu saya tak berhak mengatakan saya bos di sini, krena pemiliknya sudah di hadapanmu." Jelas pak Justin yang seakan tau kata hatiku.

"Tapi sekali lagi saya minta maaf pak, saya tidak berminat untuk bekerja di kantor bapak, saya sudah nyaman bekerja di sini pak." Kataku sopan ke pak Devan.

"Gajimu 2 x lipat akan lebih besar, saya hanya membutuhkan bantuanmu untuk menggantikan posisi anak saya saja, sekaligus apresiasi atas kerja kerasmu yang menaikkan omset restoran dengan sangat cepat, bukankah itu sangat membantu kehidupanmu?." Celetuk pak Devan kembali.

"Maaf pak, itu hanya kebetulan saja, mungkin itu memang rejeki bisnis bapak, bukan krena saya pak, saya sudah sangat bersyukur bisa bekerja di sini saja." Tolak-ku secara halus.

"Perempuan muda ini benar² baik dan rendah hati." Gumam hati ayah Devan.

"Pikirkan dahulu." Kata pak Justin.

Sejenak aku mulai berfikir, apakah aku akan menerima tawaran yang diberikan pak Devan kepadaku, tapi ngomong² aku juga memerlukan uang lebih untuk membeli rumah impianku dan membawa nenek dan papa keluar dari rumah neraka se segera mungkin.

.

.

"Ba... ba.. baiklah aku setuju pak, aku juga membutuhkan uang lebih..." Kataku tanpa banyak berpikir lagi kepada pak Devan, kemudian beralih menatap pak Justin, rasanya aku malu akan hal ini, namun pak Justin terlihat menganggukkan kepalanya kepadaku.

"Terimakasih ya pak sudah menginjinkan ku bekerja di sini selama ini." Kataku ke pak Justin dengan sopan, lalu ke pak Devan.

"Ini rejekinya kamu, sekarang saatnya kamu mengejar impianmu lebih jauh." Kata pak Justin tersenyum melihatku, ia tau aku karyawan/i yang baik dan begitu telaten dalam pekerjaan.

.

.

"Jadi pak alamat kantornya di mana?, kapan saya mulai bekerja." Tanyaku pada pak Devan sesopan dan selembut mungkin karena aku sudah tau dia bukan orang biasa, nyatanya ia pebisnis hebat.

"Nanti saya sherlock ke no wa kamu, hari senin kamu boleh bekerja langsung, saya titip kamu dengan seseorang, datanglah!" Kata pak Devan yang memang sudah meminta no telfonku sesaat sebelumnya.

"Yasudah saya kembali, krena ini sudah hampir 15 menit saya berada di sini, saya ada kepentingan hari ini, sangat penting." Kata pak Devan kembali.

"Lalu mengapa bapak sampai ke sini kalau ada hal penting pak?" Tanyaku sopan.

"Waktunya serba terburu-buru." Jawab pak Devan

"Baik pak, terimakasih..."

Semoga saja ini tepat, impianku sebentar lagi akan terkabul, di mana kehidupanku papa dan nenek akan selalu menyenangkan, rencanaku sudah bulat membawa papa dan nenek pergi dari kekejaman Leni dan Caca selama ini terhadap kami.

...BERSAMBUNG,...

1
Fattan Mintarsih
bagus ceritanya .mengisahkan tentang orang yg rendah dan d pertemukan bodohnya dgn sang CEO.lanjut dong author /Good/
Sariti Priti
maaf mana lanjutannya bab 58 nya
Annn_88: Ditunggu ya kak updatenya 🙏
total 1 replies
Sariti Priti
cerita nya bagus menarik bikin penasaran
Annn_88: Maksih sudah mampir ka🙏☺
total 1 replies
Sasha
Ganteng nya polll😂
Sasha
Mataku ternodai😍🤣
Raudatul zahra
menjadi satu dengan dapur
Arumi
Astaga gantengnya🥰

tapi kok jahat sih Yudi sama Adisty😭🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Arumi
Pinter kali otaknya Yudi🤣
Arumi
Astaga Adisty...😱😱😱
Arumi
Iyalah orang dari dulu dibully habis habisan sampek trauma dalem😡😡😡
Arumi
emang Lo udah cinta mati Lo Yudi, tunggu Lo dibikin nyesel dasar cowok kurang ajar 😡
Arumi
Cantiknya🥰♥️
Arumi
gak sibuk alasan nya aja dia karna ketahuan sama orang tuanya meluk Disty, huuu dasar cowok gendeng 😡
Arumi
Thour up nya jangan sedikit sedikit dongk thour , garcep 5 bab terus thour klu gak gak puas bacanya.

ayo thour smngt update-nya, aku dari kmren kmren nungguin loh thour jadi kalau gak baca novel mu yang ini kayak ada yng kurang thour hehe🥰

semakin dibikin penasaran endingnya thour , semoga gak mengecewakan end ending ya thour, ksih paham sama Yudi geram juga aku😡😡😡
Raudatul zahra
ini bahasanya kacau thor,. aneh dibaca nya..
Raudatul zahra
sambil melajukan mobilnya dengan pelan
Raudatul zahra
Yaa Allah mulut² nya pada nggak pernah disekolahin apa gimana sih ini ???
Raudatul zahra
lebih nyaman dibaca kalau tulisan nya "setengah 6 sore" thor, daripada "1/2 6 sore". kayak beli bawang aja 1/2
Annn_88: makasih sarannya kak🙏
total 1 replies
Raudatul zahra
kalo Alex nyuruh Disty jangan makan, bekal yg dia bawa, ya malah tambah sia-sia dong.. udah capek² bikin tapi malah nggak dibawa. gimana sih alex ini..
Raudatul zahra
duuhhh mulut mbak resepsionis nya lancang bangettt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!