Gita Gayatri Kusuma diajak oleh calon suaminya ke sebuah restoran yang berada di dalam hotel berbintang lima. Tanpa sepengetahuannya Gita, calon suaminya sudah membuat perjanjian dengan seorang Presdir muda yang bernama Zevan Abraham
Zevan Abraham membutuhkan wanita yang masih suci untuk ia tiduri semalam karena sudah lima tahun Zevan ditinggal koma oleh istrinya dan dia membutuhkan seorang wanita yang masih suci untuk memuaskan hasratnya semalam saja karena Zevan ingin memiliki keturunan dan calon suaminya Gita yang bernama Yoga yang ingin memenangkan tender, menawarkan Gita ke Zevan. Zevan berjanji meloloskan tendernya Yoga karena Zevan menyukai foto Gita Gayatri yang diperlihatkan oleh Yoga.
Bagaimana nasib Gita selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa?
Di Balairung Utama, Rosa bergumam lirih, "Siapa pria tampan dan gagah yang membopong Kak Gita keluar? Kenapa Kak Gita bisa bertemu dengan pria sekeren itu? Ah! Sial! Kenapa Kak Gita selalu lebih beruntung daripada aku? Aku cuma dapat bekasnya Kak Gita"
Dan Juventus masih termangu setelah mendengar ucapannya Raymond, "Jangan ganggu Non Gita Gayatri Kusuma! Dia adalah Istri keduanya Tuan Zevan Abraham dan aku sarankan Anda jangan pernah berani mengusik ketenangan Tuan Zevan Abraham"
Juventus sontak mundur ke belakang saat ia melihat pria yang mengaku bernama Raymond berbalik badan.
"Ada apa lagi?" Tanya Juventus dengan wajah kesal.
"Aku cuma pengen nanya apa makanan kesukaannya Non Gita? Kamu pasti tahu karena kamu adalah sahabatnya Non Gita, kan?"
"Aku tidak akan kasih tahu ke kamu makanan kesukaannya Gita" Juventus mendengus kesal.
"Oke, tapi Tuan Zevan Abraham berpesan, kalau kamu tidak mau kasih tahu apa makanan kesukaannya Non Gita, maka beliau akan mencabut investasinya di rumah sakit milik ........"
"Gita suka mangga mentah, strawberry, kiwi, dan untuk makanan dia suka yang gurih dan pedas. Gita tidak suka makanan manis"
"Bagus. Kamu calon dokter yang cerdas" Ucap Raymond sambil berbalik badan.
Juventus mengepalkan kedua tinjunya dan kembali mematung.
Juventus tersentak dari kebekuannya saat pundaknya ditepuk oleh seseorang. Juventus menoleh kaget, "Kamu?"
Kekasihnya Juventus langsung bertanya, "Dia siapa? Apa yang dia katakan ke kamu?"
"Bukan apa-apa. Kembalilah ke tempat duduk kamu dan aku akan meneruskan perkenalanku"
Di dalam kamar yang sangat luas dengan interior dan hiasan berharga puluhan juta, Zevan masih berdiri tegak dengan wajah harap-harap cemas.
Raymond yang baru saja bergabung karena ia masih harus mengeksekusi semua perintah tuan mudanya, langsung berbisik ke tuan mudanya, "Saya sudah taruh buket mawar di kamar dan saya juga sudah siapkan semua makanan, buah, dan minuman kesukaannya Non Gita"
Zevan menoleh ke Raymond dan berbisik, "Apa makanan kesukaannya Gita?"
"Non Gita suka mangga mentah, strawberry, kiwi, suka makanan pedas dan gurih,.Tuan"
"Kau yakin setelah aku melakukan semua itu untuk Gita, Gita akan menjadikan aku cinta pertama dan terakhirnya?"
"Menurut buku yang saya baca, sih, begitu, Tuan" Bisik Raymond.
Zevan mengacungkan ibu jari ke Raymond kemudian ia menegakkan kepala dan kembali menatap dokter Mey yang masih memeriksa kondisinya Diva.
Raymond langsung membatin, kalau Nyonya muda sadar, lalu bagaimana dengan Non Gita? Dan kenapa Tuan muda masih peduli soal cinta dan terakhirnya, Non Gita?Ah, tau, ah, gelap.
Seolah bisa merasakan sisi gelap dari suaminya yang belum pernah ia kenal dan lihat, seolah bisa merasakan kalau suaminya memiliki ruangan silver yang penuh dengan alat permainan mengerikan ciri khas seorang Dominan dan bermain asyik di ruangan silver itu bersama wanita lain, Diva menggerakkan kedua kelopak matanya semakin sering, lalu wanita cantik itu perlahan membuka matanya.
Dokter Mey, kepala pelayan, Raymond, dan Bram, semuanya tersentak kaget saat Diva menoleh ke mereka.
Dan di mansion, Gita bangun dengan badan remuk redam dan dia berjalan menuju ke kamar mandi sambil mengusap pinggang kanan lalu bergumam, "Si Zevan brengsek itu ternyata nggak ada puasnya dan dia ternyata memiliki sisi gelap. Dia seorang Dominan yang suka bermain dengan alat-alat yang aneh. Tapi, kenapa dia bermain lembut banget? Tepi, kalau di suruh balik lagi ke ruangan silver itu dan dapat hukuman lagi di sana, hih! Ogah, ah, hih!" Gita bergidik ngeri sambil menutup pintu kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Gita dikejutkan dengan buket bunga Calla Lily yang sangat cantik di semua sudut kamar mandi. Gita melepas bajunya sambil mencium bunga Calla Lily dan bergumam, "Kalau Tuan Zevan terus memanjakan aku seperti ini, bisa-bisa aku jadi gila"
Selesai mandi, Gita.berganti baju di ruang ganti baju dan memilih sweater dengan kerah yang menutupi semua leher karena leher dan dadanya penuh dengan tanda merah.
Beberapa menit kemudian, Gita keluar kamar dan langsung menuju ke dapur karena gempurannya Zevan yang seolah tanpa jeda, membuat Gita kelaparan.
Gita tersentak kaget melihat makanan dan minuman yang tertata cantik di atas meja makan adalah makanan dan minuman kesukaannya.
Seorang pelayan mendekati Gita dan berkata, "Tuan Zevan yang menyuruh Pak Ray memesan semua ini, Non"
Gita duduk dan tersenyum sopan ke pelayan itu sambil bergumam, darimana si Zevan brengsek itu tahu makanan dan minuman kesukaanku? Perasaan aku belum pernah kasih tahu ke dia makanan dan minuman kesukaanku. Ah, kenapa si Zevan brengsek itu harus semanis ini? Tidak! Aku tidak boleh memakai perasaan. Aku tidak boleh jatuh cinta padanya.
Gita kemudian makan dengan lahap dan setelah selesai makan, Gita melangkah ke ruang tengah dan langsung disambut oleh salah seorang pelayan, "Non, ada tamu menunggu Non di teras depan"
"Siapa, Mbak?" Tanya Gita dengan senyum ramah.
"Katanya, beliau adalah Ayahnya, Non"
"Oh, baiklah. Saya akan temui beliau. Terima kasih, Mbak"
Beberapa detik kemudian, Gita sudah berdiri tegak di depan ayahnya dan bertanya, "Ada apa Ayah ke sini?" Ketika ayahnya bangkit berdiri lalu memeluknya,
Ayahnya Gita melepaskan pelukannya dan berkata, "Ayah menelepon kamu tapi tidak bisa. Ayah khawatir sama kamu. Kamu baik-baik saja, kan? Presdir Zevan memperlakukan kamu dengan baik, kan?"
Ya, Ayah, selain dia terus menggempur aku di mana pun dan kapan pun, dia bersikap baik padaku. Batin Gita.
"Gita? Kok, malah bengong? Lalu kenapa kamu memakai sweater dengan kerah setinggi itu? Kamu sakit?"
"Ah, aku tidak apa-apa, kok, Ayah, cuma sepertinya mendung dan akan turun hujan, jadi aku putuskan memakai sweater ini dan Presdir Zevan baik, kok, sama aku. Ayah bisa tanya ke semua pelayan kalau Ayah tidak percaya"
Dipo mengusap rambut Gita sambil berkata, "Iya, Ayah percaya, kok Emm, Ayah ke sini juga mau kasih tahu, kalau, emm, Rosa.dan Yoga sudah menikah"
Gita tersenyum dan langsung berkata, "Aku ikut senang mendengarnya, Ayah"
"Kamu tidak sedih, kan?"
Gita menggeleng dan memperlebar senyumannya lalu berkata, "Tidak, Ayah. Aku justru lega mereka bisa menikah"
"Nanti sore kamu datang, ya, ke acara resepsi pernikahan mereka. Resepsinya harusnya besok siang, tapi Mama kamu......."
"Dia bukan Mamaku, Yah. Maaf" Sahut Gita dengan cepat.
"Ah, maksud Papa, Mamanya Rosa memajukan resepsi pernikahannya nanti sore"
Gita tampak ragu. Dia tidak ingin hadir di pernikahannya Yoga dan Rosa karena ia masih merasa sakit hati akan pengkhianatan yang Yoga dan Rosa lakukan padanya. Apalagi Yoga telah tega menjualnya.
Melihat Gita cuma diam membisu, Dipo langsung berkata, "Tolong datang, ya, demi Papa. Kamu adalah Putri Ayah satu-satunya, masak tidak datang? Papa nggak enak dengan para tamu undangan nanti kalau kamu tidak datang. Lagipula Rosa, kan, adik kamu"
Gita menghela napas panjang. Dia hanya punya Ayah dan dia sangat menyayangi Ayahnya untuk itulah Gita selalu berusaha membuat ayahnya bahagia. Akhirnya Gita berkata, "Baik, Ayah. Gita akan datang nanti sore"
lbh parah mlh...
knp bisa di kadalin diva?
#dan lg mana mungkin g ada cctv di mansion??
apapun bentuknya masak pemerkosa di jadikan mc...
#
mlh kesannya kyk jalang...