Alifa Rizky Aulia..gadis cantik yang sejak kecil selalu terdidik dengan hebat karena sejak usia 4 tahun Alifa sudah merasakan hidup di lingkungan pesantren. Alifa di tuntut belajar belajar dan terus belajar di kala teman seusianya merasakan di manja orang tua.tapi beda dengan Alifa.tak ada istilah manja di kamus hidup Alifa.
karena kehidupan pesantren yang menuntut Alifa hidup dalam kedisiplinan yang ketat akhirnya Alifa tumbuh menjadi gadis manis yang penuh prestasi dia menjadi qori terkenal berkat didikan sang kyai.
suatu ketika Alifa mengenal laki laki lewat media sosial. sejak itu Alifa melabuhkan hati pada sang doi yang baru di kenal nya.
bagaimana hidup sang qori setelah mengenal seorang laki-laki ? ujian dan cobaan apa yang harus di tempuh Alifa sehingga menjadi gadis manis penuh prestasi???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arizkha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. ummi khasanah datang.
"Suara siapa..?" tanya Alifa yang kaget karena tepukan Zia di lengannya. Alifa hampir terlelap setelah minum obat tapi karena tepukan Zia ia langsung berlonjak kaget.
Tanpa menghiraukan pertanyaan Alifa, Zia pun berjalan menuju pintu.
"Waalaikumussalam..! ummi..!" lonjak Zia ketika membukakan pintu ternyata sudah berdiri ummi khasanah.
"Silahkan masuk ummi..!" Ucap Zia sambil membungkukkan badannya. Ia nampak terdiam kaget karena gak nyangka ibu nyai pondok pesantren darul Huda datang ke gedung Bksm.
"Terimakasih nak..! Apa kamu temannya Alifa..?"
"Benar ummi, Saya teman satu kamar dengan Alifa." jawab Zia sambil menunduk.
Rasa segan dan hormat menjadikan Zia salah tingkah. Sejatinya ia jarang sekali berhadapan langsung dengan ibu nyai pemimpin pondok darul Huda. dirinya hanya santri biasa yang tak banyak prestasi seperti Alifa. Maka ketika berhadapan langsung dengan ibu nyai Zia merasa tidak nyaman dan gugup.
"Bagaimana kondisi Alifa? sekarang dimana dia ?"
"Alifa ada di balik tirai itu ummi..!" jawab Zia sambil menunjuk arah Alifa berbaring.
Ummi khasanah pun berjalan menuju arah yang di tunjuk Zia. Terlihat ummi khasanah kaget melihat Alifa yang di pasang infus dan oksigen.
"Assalamualaikum ummi ..!" ucap Alifa sambil berusaha bangun.
"Waalaikumussalam..! Udah kamu berbaring saja jangan dipaksa untuk bangun dulu nak."
"Apa yang kamu rasakan nak..? bagaimana kondisi kamu ?"
"Saya tidak apa-apa ummi. Mungkin hanya butuh sedikit istirahat. Maaf kan saya ummi ." Jawab Alifa lirih.
"Maaf..?? Memang nya maaf kenapa nak..?"
"Maaf jika kondisi saya seperti ini dan merepotkan ummi."
"Ya Allah Alifa..! tidak ada yang mau sakit. Tidak ada yang merasa di repotkan. Kita harus saling bahu-membahu disini. kamu jangan berpikir yang tidak-tidak ya..! Istirahat dengan baik supaya kamu cepat pulih, cepat sembuh."
"Alifa sementara harus dirawat disini ummi. Kata ustadzah Nisa sementara harus istirahat total supaya keadaan dan suhu tubuh Alifa membaik." jawab Zia dengan begitu santun.
"Assalamualaikum. ummi !!" ustadzah Arin dan ustadzah Nisa kaget ketika ia masuk sudah ada ibu nyai berada di samping ranjang Alifa.
Mereka pun masuk dengan membawa alat untuk melihat perkembangan kondisi Alifa. Setelah salaman dan mencium punggung tangan ibu nyai, kedua ustadzah yang bertugas di Bksm itu memeriksa kondisi Alifa Mulai dari suhu tubuh tekanan darah dan sebagainya.
"Sudah ada kemajuan, suhu tubuh sedikit turun, makan yang banyak ya Alifa biar cepat pulih. Harus rutin minum obat ya..!"
"Zia..!!"
"Saya ustadzah..!'' jawab Zia sambil berjalan mendekat ke ustadzah Arin.
" Apa Alifa tadi sudah makan? Sudah minum obat ?"
"Sudah ustadzah."
" Baik. saya minta tolong malam ini kamu tidur disini menemani Alifa bisa?"
"Sangat bisa ustadzah.., memang sudah saya niatkan untuk tidur di sini. heehee..!!" jawab Zia sambil memeluk Alifa dan mengedip-ngedipkan matanya.
Alifa hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah konyol temannya tersebut. Meskipun ada ummi khasanah disini tapi Zia sungguh konyol menurut nya. Heran.. anak ini sungguh memalukan saja.
"Kalian berdua sungguh sangat akrab ternyata ya..! Alifa, ummi tinggal dulu ya..! Zia, tolong temani Alifa di sini ya..! ustadzah Nisa tolong pantau terus kondisi Alifa ya. dan jangan lupa kalau bisa makan untuk Alifa di perhatikan betul-betul jangan sampai tidak makan. kalau gitu ummi tinggal dulu."
"Baik ummi..!" jawab mereka serempak.
"Ummi terimakasih sudah menyempatkan diri berkunjung ke sini saya minta maaf sudah merepotkan ummi dan kyai." ucap Alifa sambil berusaha bangun.
Ummi khasanah tersenyum mendengar Alifa mengucap maaf dari tadi. beliau pun membelai lembut kepala Alifa.
"Jangan bicara begitu, ummi tidak pernah merasa repot. yang penting banyak istirahat dan cepat sembuh ya nak. Ummi ke ndalem dulu.
Ummi khasanah pun pergi meninggalkan Bksm tempat Alifa di rawat dengan di antar ustadzah Nisa.
"
"
--________