NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Kakak Angkat

Terpaksa Menikahi Kakak Angkat

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: lee_yuta

Sekuel Need A Bride

🍂🍂

.

Menikah dengan kakak angkatnya sendiri, tentu tidak pernah ada dalam bayangan seorang Quuenara Angelistya, biasa dipanggil dengan sapaan Ara. Gadis yang masih duduk di bangku sekolah tersebut terpaksa menerima takdirnya yang tiba-tiba saja sudah menikah dengan kakak angkatnya sendiri.

Sementara itu, pria yang tiba-tiba saja dipaksa menikahi adik angkatnya sendiri, jelas memberontak. Akan tetapi orang tuanya memegang rahasia besar Ryu, yang jelas tidak ingin terbongkar. Sehingga Ryuga Antonio Rayyansyah, putra tunggal dari pebisnis terkemuka tersebut tidak bisa berkutik selain menerima pernikahan tersebut.

Akankah rumah tangga mereka berjalan lancar? Sementara Ara sendiri tidak tahu suaminya siapa dan seperti apa. Di tambah lagi Ryu dan Ara tidak pernah bertemu selama sepuluh tahun terakhir. Sebab, Ryu memilih tinggal bersama tantenya yang ada di Kanada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TMKA. Polos

Bab. 21

Sesampainya di sekolah, Ara memikirkan motor nya di tempat biasa. Di sana ia juga bertemu dengan Citra yang ternyata hari ini juga membawa motor, sama seperti dirinya.

"Tumben lo bawa motor? Biasanya juga di anter kalau nggak ya naik bus," tanya Ara mendekat ke arah teman satu bang ku nya tersebut.

Citra sendiri menoleh ke arah Ara setelah menaruh helm di spion motornya. Lalu membenarkan kacamata serta rambut yang hari ini di kuncir satu di belakang. Tidak seperti biasanya di kepang dua.

Sangat berbeda dengan penampilan Ara yang memang selalu menarik perhatian. Gadis itu melepas jaket kebesarannya, yang sengaja Ara pakai biar tidak amal di sepanjang jalan menuju sekolah. Akan sangat rugi jika itu terjadi. Memanjakan para pengendara jalan, tentu Ara tidak akan melakukannya. Baru kemudian mengurai rambut yang sempat ia ikat agar tidak kusut. Menyisirnya dengan jari sebentar, lalu mengibaskan ke kanan, sampai-sampai mengenai Citra dan membuat gadis itu mengeram kesal.

"Cantik ya cantik aja, Ra. Nggak usah dipamerin ke aku. Nggak mempan," decak Citra menatap jengah dengan sikap Ara yang sok centil jika di hadapannya. "Coba kamu begini di depan anak-anak cowok tuh. Apa lagi si Satria and the geng. Udah pasti mereka kelepekan," imbuh Citra yang langsung mendapat gelengan kepala dari Ara.

"Sorry, cantiknya gue cuma buat suami gue entar," sahut Ara sembari melangkah menuju gedung kantin yang berada di dekat tempat parkir.

Citra mengejar langkah Ara hingga menyamainya. "Suami dari mana, kalau kamu aja selaku jutek sama cowok. Belum juga dideketin, masih mau mendekat aja udah kamu tinggal belok," ujar Citra.

Terkadang Citra juga heran dengan sikap sahabatnya ini. Ara itu cantik, seksi, tetapi mengapa gadis itu tidak memanfaatkan kecantikan yang dia miliki untuk menjerat beberapa cowok yang dia inginkan. Citra juga yakin betul, jika Ara ingin memacari lima cowok sekaligus, pasti mereka bakalan rela di limakan asal hubungan mereka masih terjalin dengan Ara.

"Jangankan lo, Cit. Gue aja juga heran, kenapa juga nggak ada cowok yang berani deketin gue. Langsung nembak gitu misalnya. Masa cuma kenalan, habis itu langsung ilang," balas Ara yang malah masih belum paham juga. Seharusnya Ara sadar sedari dulu, kalau semua itu karena ulah siapa.

"Nggak nyoba cari pacaran gitu, Ra?" tanya Citra penasaran juga. Akan seheboh apa sekolah nanti jika primadona sekolah mereka memiliki seorang pacar. "Buat pengalaman di masa putih abu-abu, Ra. Kan katanya pengalaman paling mengesankan itu pas masa-masa sekolah begini," usul Citra kemudian.

Mendengar hal tersebut, Ara menghentikan langkah kakinya. Lalu gadis itu menoleh ke arah Citra. Di mana Citra juga ikut berhenti.

"Terus, lo sendiri gimana, Citra?" geram Ara karena Citra berbicara begitu asal.

Sedangkan Citra sendiri menyengir. "Kalau aku ya pengecualian, Ra. Aku kan nggak cantik. Mending belajar aja udah yang pinter. Biar aku kaya, dapat uang banyak, terus bisa merawat diri. Cantik deh endingnya," balas Citra yang sangat realistis sekali.

"Kalau lo lupa, lo juga anak orang kaya. Lo nya aja yang males dandan!" Ara mendorong kening Citra hingga gadis itu sampai tergeser dari tempatnya berdiri barusan.

Citra melirik kesal. "Nggak usah diperjelas. Aku maunya atas usahaku sendiri. Tanpa ngandelin orang tua mulu. Meskipun aku juga masih numpang sama mereka, sih."

Sikap Citra yang merupakan anak orang kaya asli, namun memilih berpenampilan biasa dan rela dikucilkan serta terkadang mendapat bulian dari teman-teman yang lain. Juga tidak jarang dicap sebagai anak kutu buku atau cupu lah. Tetapi Citra sama sekali tidak ada niatan untuk membalasnya. Sangat berbeda sekali jika itu Ara yang berada di posisi Citra. Sudah jelas ia akan menindas balik orang yang menindasnya. Bahkan lebih lebih dari apa yang ia terima.

"Oh, ya Cit. Karena kita sama-sama bawa motor, gimana kalau ntar mampir dulu ke rumah komik yang ada di deket taman. Sekalian bacanya di taman," ujar Ara ketika mereka memasuki kelas mereka.

Citra mengerutkan kening. "Kenapa malah bacanya di taman, Ra? Kan ya nggak bisa fokus kita bacanya. Terganggu sama keadaan sekitar. Belum lagi kalau banyak anak kecil yang teriak-teriak. Ah, mending di rumah komiknya aja udah. Bisa tenang, fokus, dan meresapi kegantengan para cowok-cowok gepeng itu, Ra," protes Citra yang tidak setuju jika mereka membaca komik di taman.

"Ya kan untung-untung bisa liat orang bermesraan di taman, Cit. Sekalian buat belajar kata lo tadi," balas Ara dengan suara lebih lirih dari sebelumnya.

Sedangkan Citra tersentak kaget dengan niat terselubung sahabatnya ini. Bisa-bisanya Ara berpikiran seperti itu.

"Udah, ah. Jangan nodai otakku dengan pemikiran mesummu itu, Ra. Mending sekarang pikirin tuh nilai kamu. Ntar aku salip jangan nangis," ingat Citra. Ngeri sendiri dengan niatan Ara.

Ara terkekeh melihat Citra yang seperti orang ketakutan. 'Tadi saja begitu sok banget nasehati gue. Giliran dijerumuskan sekalian, malah sikapnya kayak gitu. Dasar polos.' Batin Ara.

Tidak sadar saja, padahal yang mengatakan itu juga masih sangat polos.

1
Asyifa Agustin
keren thor semangat sehat selalu
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍
Aurora
Luar biasa
Empi Hungkul
kok jadi salah paham ya.
Winar Narni
Luar biasa
Ridwani
👍👍👍👍👍👍
arzetti azra
Luar biasa
Fitra Briana
suka suka thor ms karyamu/Rose/
Heny Susanti
Luar biasa
Sharon
Akhirnya jd juga besanan ama keluarga rayannsa amira walau bukan anak tp cucu nya mira lah yg jd ..
Vero Octav
Luar biasa
Zanzan
fix...keluarga koplak...🤣🤣
Zanzan
dasar modus...😂😂😂
Wiwinsutarsih Winsu5282
mmh yuanmh lebay
Afifah Hermawan Afifah
bagus
Afifah Hermawan Afifah
Buruk
Cis Siu
yey
Imam Syafi'i
Luar biasa
Sirot Judin
👍👍👍
레이디핏
Lh udah 2 Thun ajaa😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!