CINTA UNTUK ZAHRA

Satu bulan setalah kejadian panas itu, semua berjalan seperti biasa, Samapi saat ini sandi belum punya keberanian untuk menyampaikan kejadian malam itu pada intan.sandiasih belum merasa siap untuk menerima kemarahan intan pada dirinya nanti.

Apa lagi saat ini intan tidak boleh stress karena sandi dan intan sedang menjalani program hamil, karena sudah empat tahun pernikahan mereka belum juga di karunia seorang anak pun, sedang kan dari hasil pemeriksaan mereka sama - sama sehat.

Hingga sampai pada kejadian siang ini yang kembali membuat sandi pusing dan stress berat .

Mirna pagi ini tiba - tiba masuk keruangannya sambil membawa tes kehamilan

" saya sudah telat satu minggu pak " ujar Mirna pelan dan takut. Mirna berdiri di depan meja sandi sambil menundukkan pandangnya, Mirna sangat gelisah dengan berita yang di bawa nya pagi ini ke pasar sandi, Mirna takut sandi mangkir dari janjinya, sementara itu di rahimnya sudah ada mahkluk kecil akibat perbuatan sandi malam itu.

Sandi menatap alat tes kehamilan yang ada di depannya dengan berbagai macam perasaan saat ini ,

sedang sudah pasti, karena hal itulah yang di tunggu - tunggu empat tahun pernikahannya dengan intan.tapi.sandi tidak habis pikir kenapa hal itu di dapat nya dari Mirna wanita yang tidak di cintainya yang terjadi akibat sebuah kesalahan ,kenapa ia tidak mendapatkan nya dari intan istri yang sangat dia cintai.

Sandi menatap nanar alat tes kehamilan itu, sandi menatap Mirna, " sesuai yang aku ucapkan waktu itu, aku akan bertanggung jawab, asal kamu tetap tutup mulut dan tidak membicarakan hal ini pada istri ku" ujar sandi mengintimidasi Mirna

mirna menganggukkan kepalanya pelan ,

" sekarang kamu keluar lah, lanjutkan pekerjaan mu, nanti aku akan menghubungi mu untuk rencana selanjutnya " ujar sandi lagi dan menyuruh Mirna untuk keluar dari ruangannya

Mirna membalikkan badan nya menuju pintu untuk keluar dari ruangan sandi, sandi memperhatikan punggung Mirna yang berlalu hendak keluar ," mirna..." tiba - tiba sandi memanggil Mirna ketika Mirna hendak memutar handel pintu dan akan membuka pintu tersebut ,Mirna menghentikan langkah kakinya dan memutar tubuhnya menatap sandi

" ya pak " jawaban Mirna

" tolong kamu jaga dia baik - baik " pesan sandi pelan.mirna tersenyum walau pun sandi mengucapkannya pelan tapi masih bisa di dengar oleh mirna

Mirna sangat senang akan respon baik sand terhadap kehamilannya . Mirna menatap perutnya yang masih datar dan mengelus perutnya lembut sambil tersenyum.

" baik pak " jawab Mirna senang menatap sandi, kemudian keluar dari ruangan sandi dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.

sementara itu setelah Mirna keluar dari ruangannya sandi terlihat sangat gusar , sandi kembali menatap alat tes kehamilan itu ,terlihat garis dua di sana , " kenapa kamu hadir di waktu yang tidak tepat nak dan dengan orang yang tidak tepat " ujar sandi pelan .

sandi mengusap mukanya kasar dan menarik nafas dalam

" apa yang harus aku lakukan " gumam sandi bingung.ia tidak mungkin memberi tahu intan untuk saat ini dan ia juga belum siap , sandi takut intan akan meninggalkannya .

Sandi Hanay bisa termenung di ruangannya saat. ini memikirkan masalah itu, semenjak Mirna datang dan memberi tahu tentang kehamilannya ,seketika mood sandi untuk bekerja hilang. untuk saja tidak ada pekerjaan yang mendesak yang harus di selesaikan nya dan juga tidak ada meeting yang harus di hadirin nya.

sandi menatap lalu lalang kendaraan di jalan lewat jendela kaca di ruangannya yang berada di lantai sepuluh itu.

Lama sandi berdiri di kaca tersebut dan menatap ke bawah sambil memikirkan tindakan apa yang akan di ambilnya untuk menyelesaikan masalahnya sekarang

Sandi mengambil ponsel yang ada di kantong celananya , sandi mencari no Mirna dan menghubungi Mirna , tak lama memanggil panggilan tersebut tersambung langsung dan di angkat oleh Mirna.

" nanti jam makan siang kamu jumpai aku di restoran xxxx " perintah sandi pada Mirna

" baik pak " jawab. Mirna menyanggupi permintaan sandi.

lalu sambungan telpon pun terputus

" Semoga ini adalah jalan keluar yang paling baik " gumam sandi pada diri nya sendiri

*****

jam makan siang pun tiba , sesuai dengan ucapannya tadi pagi, siang ini sandi dan Mirna makan siang bersama di restoran xxxx. sandi dan mirna duduk saling berhadapan.

" mirna ...." sandi menatap Mirna tajam " kamu tahu kan kalau saya sudah menikah " tanya sandi pada Mirna, dan di jawab Mirna dengan menganggukkan kepalanya. " saya tidak mungkin mencerai kan istri saya, karena saya sangat mencintai istri saya " sandi melanjutkan ucapannya." dan saya juga belum bisa memberi tahu istri saya tentang apa yang sudah terjadi antara saya dan kamu serta tentang kehamilan kamu ini." sandi menjeda ucapannya.sandi mau melihat respon dan tanggapan Mirna dari apa yang di sampaikan ya tadi

Mirna mendongakkan kepalanya menatap sandi bingung." maksud bapak ....."

" kamu tenang saja ,saya akan tetap bertanggung jawab , saat tidak mungkin menyuruh kamu mengugurkan kandungan kamu, bagai mana pun itu adalah anak saya, anak yang sudah saya tunggu lama " sandi memotong ucapan mirna.

Mirna masih .santap sandi minta penjelasan yang lebih jelas ,dan sandi mengerti dan paham apa yang sedang di pikirkan Mirna saat ini.

" say akan menikahi kamu, tapi saya tidak bisa menikahi kamu secara resmi ,karena saya sudah punya istri dan saya tidak mau pisah dengan istri saya, " ucap sandi lagi.

sandi menarik nafas panjang " say akan menikahi kamu secara siri " ucap sandi sambil memandang Mirna .Mirna terdiam ,Mirna sedang merenungi ucapan dan ajakan sandi untuk menikah siri.

" kamu tenang saja ,walaupun menikah secara siri tapi saya akan tetap menjalankan kewajiban saya sebagai suami dan akan menafkahi mu dan anak aku yang masih dalam kandungan mu " kata sandi lagi,, morna tetap diam.dari tadi memang hanya sandi yang berbicara.

"bagai mana apa kah kamu bersedia " tanya sandi lagi . Mirna tampak ragu dan bimbang, tapi jika di pikir - pikir nikah siri akan lebih baik dari pada tidak di nikahi sama sekali .

akhirnya Mirna menganggukkan kepanya " baik lah pak" jawab Mirna pelan " kapan bapak akan menikahi aku, karena bentar lagi mungkin perut ku akan makin membesar pak " kata Mirna lagi minta kepastian. karena bagai mana pun Mirna tidak mau di hamil dan punya anak tanpa ada suami.mirna tidak mau anak lahir tanpa ada seorang ayah.

" besok, saya akan menikahi mu besok , kamu boleh memberi tahu orang tua kamu besok saya akan menikahi mu jam sembilan pagi.tapi dengan syarat, tidak ada pesta pernikahan , cukup akad nikah saja dan hanya ada penghulu , wali nikah dan sua orang saksi saja , bagai mana apakah kami bisa ?" tanya sandi sedikit menekan kan dan menegaskan kata - kata yang terucap dari mulutnya.

lagi - lagi Mirna terdiam mendengar ucapan sandi.

" baik lah pak, " jawab Mirna akhirnya.